• (GFD-2020-4431) [SALAH] FPA Siap Dukung Jokowi dengan Syarat Semua Laskar Harus Diangkat Menjadi PNS

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/07/2020

    Berita

    Akun Facebook Qiant Santang atau @qiant.santiang mengunggah screenshot atau tangkapan layar seorang pria yang mengenakan kopiah putih dengan jakte bercorak warna logo Asian Games. Dalam unggahan tersebut tertulis narasi sebagai berikut:

    “Berbalik Akan Dukung Jokowi
    Korlap FPA : Ya Kami Siap Dukung Jokowi Dengan Syarat Semua Laskar FPA Harus Diangkat Menjadi PSN,” unggahan tangkapan layar oleh akun Facebook Qiant Santang atau @qiant.santiang, Senin (6/7).

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menelusuri melalui mesin pencari, diketahui unggahan akun Facebook Qiant Santang adalah salah atau keliru. Tangkapan layar yang dibagikannya adalah hasil suntingan atau editan.

    Foto asli dari tangkapan layar tersebut dapat dilihat dari Instagram Sekretariat Kabinet yakni @sekretariat.kabinet pada Jumat, 4 Mei 2018. Pada unggahan ini tertulis keterangan sebagai berikut, “Presiden @jokowi didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin Rapat Terbatas tentang Promosi Penyelenggaraan Asian Games XVIII Tahun 2018, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (4/5) pagi”.

    Selain itu diketahui situs Sekretariat Kabinet, foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengenakan jaket berlogo Asian Games tersebut juga digunakan sebagai sampul pada artikel berjudul “Presiden Jokowi Kembali Tekankan Promosi Asian Games 2018 Terus Digencarkan”.

    Dari unggahan akun Instagram @sekretariat.kabinet dan situs Sekretariat Kabinet tidak ditemukan klaim seperti yang terdapat dalam tangkapan layar dari akun Facebook Qiant Santang.

    Dengan begitu, unggahan akun Facebook Qiant Santang menurut kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Tangkapan layar dengan inti narasi FPA siap dukung Jokowi dengan syarat semua laskar harus diangkat menjadi PNS adalah hasil suntingan atau editan. Aslinya adalah foto Presiden Jokowi terkait Asian Games XVIII pada tahun 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4430) [SALAH] “ERDOGAN TAK MAU DUDUK DI KURSI TAMU YANG LEBIH KECIL DARI KURSI BABA (POP) VATIKAN”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/07/2020

    Berita

    Akun Yassir (fb.com/yassir.yassir.58726) mengunggah sebuah gambar pertemuan antara Paus Fransiskus dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan narasi sebagai berikut:

    “ERDOGAN DATANG KE VATIKAN MENJUMPAI BABA (POP) VATIKAN. KURSI TAMU YG AKAN DI DUDUKI ERDOGAN LEBIH KECIL DARIPADA KURSI POP (lihat lingkaran merah). ERDOGAN MENOLAK, TAK MAU DUDUK. DIA MAU KURSI YANG SAMA BESAR DENGAN POP. PENGAWAL POP BERKATA, “SEMUA PEMIMPIN DUNIA YANG DATANG JUMPA POP, DUDUK KURSI KECIL ITU. ERDOGAN PUN MENJAWAB, “PEMIMPIN NEGARA DI DUNIA BOLEH DUDUK KURSI ITU, TETAPI TIDAK UNTUK PEMIMPIN NEGARA TURKEY. DIA MENJAGA IZZAH ISLAM.. Jayalah Islam…”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak duduk di kursi kecil ketika bertemu dengan Paus Fransiskus adalah klaim yang salah.

    Faktanya, kursi kecil itu untuk penerjemah. Erdogan dan pemimpin dunia lainnya selalu duduk di kursi yang relatif sama besarnya dengan kursi, yang diduduki Paus.

    Video yang identik dengan kondisi pertemuan pada foto yang diunggah sumber klaim, diunggah akun twitter Ayhan Gürel pada Selasa 6 Februari 2018. Di video tersebut, tampak seorang petugas tampak membawa sebuah kursi kecil untuk seorang penerjemah.

    “ERDOĞAN-PAPA GÖRÜŞMESİNDE “Tercüman için getirilen koltuğu,” atau “DI RAPAT ERDOĞAN-PAPA “Kursi dibawakan untuk penerjemah,” setelah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.

    Dilansir Vatican News, Paus Fransiskus menerima kedatangan Erdogan pada Senin 5 Februari 2018 di Istana Vatikan. Di dalam pertemuan itu, mereka membahas sejumlah hal. Di antaranya terkait komunitas Katolik, penampungan para pengungsi, situasi Timur Tengah, status Yerusalem dan promosi perdamaian serta stabilitas kawasan.

    Selain itu, dalam foto yang dimuat di situs Kompas, Obama tampak duduk di sebuah kursi yang sama besar dengan Paus. Pertemuan berlangsung di Istana Vatikan, Kamis 27 Maret 2014. Pula saat Presiden Perancis Emmanuel Macron menemui Paus di Vatikan, Selasa 26 Juni 2018. Macron tampak duduk di kursi yang sama besar dengan Paus.

    Kesimpulan

    Kursi kecil itu untuk penerjemah. Erdogan dan pemimpin dunia lainnya selalu duduk di kursi yang relatif sama besarnya dengan kursi, yang diduduki Paus.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4426) [SALAH] Twit Felix Siauw: “membela kelepon nggak ada dalilnya”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 23/07/2020

    Berita

    Akun Twitter @gadisresidu_b3 membagikan gambar tanggkapan layar dari akun Twitter Felix Siauw (@felixsuauw) dengan tulisan “membela kelepon nggak ada dalilnya , nggak ada panduannya | membela kurma , jelas pahalanya , jelas pahalanya . jelas contoh tauladannya.”

    Berikut kutipan narasi:

    Narasi twit:

    “Masih tentang klepon.Masih tentang klepon.
    Kan akhirnya jelas HTI dan HTI lagi biangnya.”

    Narasi pada gambar:

    “membela kelepon nggak ada dalilnya , nggak ada panduannya | membela kurma , jelas pahalanya , jelas pahalanya . jelas contoh tauladannya”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, diketahui bahwa tangkapan layar tersebut hasil suntingan dari twit Felix Siauw pada tanggal 30 November 2012. Twit aslinya berisikan kalimat sebagai berikut: “membela nasionalisme, nggak ada dalilnya, nggak ada panduannya | membela Islam, jelas pahalanya, jelas contoh tauladannya.”

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten pada sumber merupakan hasil suntingan. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4425) [SALAH] Tak Punya Solusi Soal Honorer, Maruf Amin Guru Maklumi Gaji Kecil Dengan Imbalan Surga

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/07/2020

    Berita

    Akun facebook Putra Inka mengunggah sebuah tangkapan layar berupa artikel dari pikiranrakyat.com dengan judul “Tak Punya Solusi Soal Honorer, Maruf Amin Guru Maklumi Gaji Kecil Dengan Imbalan Surga” yang tayang pada 19 juli 2020 pukul 14:14 WIB.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran, faktanya, unggahan tangkapan layar artikel milik pikiranrakyat.com sudah mengalami suntingan atau editan di bagian judul. artikel asli yang tayang pada tanggal dan jam tersebut berjudul “Ma’ruf Amin: Pesantren Berpotensi Jadi Klaster Baru Virus Corona, Ini yang Saya Lebih Takutkan”.

    Sementara judul artikel yang diunggah akun Putra Inka merupakan pelintiran dari judul artikel milik vice.com yang berjudul “Tak Punya Solusi Soal Honorer, Mendikbud Minta Guru Maklumi Gaji Kecil Dengan Imbalan Surga” yang tayang pada 11 oktober 2019.

    Kesimpulan

    Judul artikel suntingan. Artikel asli pikiranrakyat.com yang tayang pada 19 juli 2020 pukul 14:14 WIB adalah berjudul “Ma’ruf Amin: Pesantren Berpotensi Jadi Klaster Baru Virus Corona, Ini yang Saya Lebih Takutkan”.

    Rujukan