• (GFD-2020-4424) [SALAH] “Wanita bercadar di palestina sibuk berperang sedangkan wanita bercadar di indonesia sibuk selfie”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/07/2020

    Berita

    Akun Fhiraa (fb.com/fhiraa.fhiraa.96930) mengunggah sebuah foto dengan narasi sebagai berikut:

    “Wanita bercadar di palestina sibuk berperang sedangkan wanita bercadar di indonesia sibuk selfie dengan caption Istiqomah tanpa batas Astaghfirullah”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa foto beberapa wanita bercadar hitam mengenakan rompi loreng membawa senjata adalah warga Palestina yang ikut berperang adalah klaim yang salah.

    Faktanya, foto itu bukan di Palestina. Wanita di foto itu adalah prajurit batalion pasukan khusus wanita Yaman dalam parade militer yang memperingati Revolusi 14 Oktober di Taiz, Yaman, pada 2015.

    Foto yang sama, diunggah di situs Mosnad pada 14 Oktober 2015, dalam artikelnya yang berjudul “تعز تحتفل بثورة 14 اكتوبر .. انتهى الكلام” atau yang jika diterjemahkan: “Taiz merayakan revolusi 14 Oktober .. pidato telah berakhir”

    Foto yang identik, diunggah di situs Yemennewsgate pada tanggal 14 Oktober 2015, di artikel berjudul “عرض عسكري مهيب للمقاومة الشعبية بتعز بمناسبة ذكرى اكتوبر – صور” atau yang jika diterjemahkan: “Parade khidmat perlawanan rakyat di Taiz pada peringatan ulang tahun Oktober – Tirus”

    Artikel ini menceritakan parade militer yang digelar oleh Perlawanan Rakyat Taiz di Yaman dalam rangka peringatan Revolusi 14 Oktober. Sejumlah Brigade Al-Jaid dan Perlawanan berpartisipasi dalam parade militer itu, termasuk batalion pasukan khusus wanita.

    14 Oktober merupakan hari libur nasional yang penting di Yaman yang disebut Hari Pembebasan. Pada hari tersebut, warga Yaman memperingati pemberontakan melawan Inggris di Yaman Selatan yang akhirnya mengarah pada kemerdekaan Yaman Selatan.

    Kesimpulan

    Bukan di Palestina. Wanita di foto itu adalah prajurit batalion pasukan khusus wanita Yaman dalam parade militer yang memperingati Revolusi 14 Oktober di Taiz, Yaman, pada 2015.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4423) [SALAH] “BIARKAN PRIBUMI YANG BEKERJA”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/07/2020

    Berita

    Akun Facebook Sidiq Purnomo atau @sidik.purnomo.58 mengunggah dua (2) foto yang di dalamnya terdapat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan beberapa pria asing dan juga beberapa pria berpakaian pegawai negeri sipil (PNS).

    Pada unggahan foto tersebut ditambahkan narasi “BIARKAN PRIBUMI YANG BEKERJA” dan keterangan “Ingat ya “PRIBUMI” yang dimaksud kadrun ini….”.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah menelusuri melalui mesin pencari, diketahui unggahan foto dengan narasi serta keterangan yang dibuat akun Facebook Sidiq Purnomo adalah salah atau keliru.

    Aslinya foto tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Duta Besar Norwegia, Duta Besar Denmark dan Country Director World Bank yang mengunjungi Pintu Air Manggarai pada Selasa, 30 Januari 2018 lalu. Foto dan narasi lengkapnya adalah berikut:

    “Mengunjungi Pintu Air Manggarai bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Duta Besar Norwegia, Duta Besar Denmark dan Country Director World Bank.

    Indonesia memiliki komitmen untuk mengurangi sampah hingga 30 persen dan sampai plastik laut hingga 70 persen di tahun 2022. Sebagai salah satu kota di pesisir, Jakarta berkomitmen untuk melaksanakannya dengan serius.

    Tetapi yang tidak kalah penting bagi kita adalah bukan soal membersihkan saja yang ada di hilir, tantangan utamanya adalalah membereskan hulunya, mulai dari mengurangi sampah yg dihasilkan sehari-hari.

    Sangat mengapresiasi inisiatif dari teman-teman Norwegia dan Denmark, bersama Kemenko Kemaritiman melalui Bank Dunia yg akan membangun sinergi dalam kerjasama pengelolaan sampah di berbagai kota di Indonesia.

    #SinergiMenujuIndonesiaBersih2020,” unggah akun Facebook Anies Baswedan atau @aniesbaswedan, Selasa (30/1/2018).

    Unggahan akun Facebook Gubernur Anies ini juga dapat dilihat pada media daring Republika dengan judul “In Picture: Anies Cek Kondisi Sampah Pintu Air Manggarai” dan Liputan 6 dengan judul “FOTO: Anies Ajak Dubes Denmark dan Norwegia Pantau Pintu Air Manggarai”.

    Dengan begitu, unggahan akun Facebook Sidiq Purnomo menurut kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Foto yang dibagikan oleh akun Facebook Sidiq Purnomo dengan narasi “BIARKAN PRIBUMI YANG BEKERJA” dan keterangan “PRIBUMI” yang dimaksud kadrun ini….” adalah tidak benar. Konteks dari foto tersebut adalah ketika Gubernur Anies bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Duta Besar Norwegia, Duta Besar Denmark dan Country Director World Bank yang mengunjungi Pintu Air Manggarai terkait rencana sinergi pengelolaan sampah di berbagai kota di Indonesia, Selasa 30 Januari 2018 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4422) [SALAH] Megawati Anak Pungut Soekarno

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 23/07/2020

    Berita

    Akun Facebook bernama Akang Didi‎ mengunggah status pada grup Facebook ‘MANUSIA MERDEKA’ pada tanggal 20/07/2020 berupa layar tangkap thumbnailvideo Youtube yang menyebut Megawati sebagai anak pungut Presiden Soekarno.

    Berikut kutipan narasinya:

    “RACHMAWATI BUNGKAM MU.LUT MAK BANTENG SOAL RUU BPIP. BILANG SAMA MEGAWATI JANGAN BICARA PANCASILA DIA HANYA ANAK PUNGUT SUKARNO”

    Hasil Cek Fakta

    Dalam video yang tersebut, terdapat cuplikan pernyataan Rachmawati tentang RUU BPIP yang mengatakan “… ini peluang masuknya ideologi lain. Jadi jangan bicara Megawati tentang Pancasila…” namun sepanjang video tidak terdapat pernyataan yang menyebutkan Megawati sebagai anak pungut presiden Soekarno seperti yang dituliskan dalam thumbnail.

    Dari informasi yang didapat melalui situs kepustakaan-presiden.perpusnas.go.id, dalam biografinya disebutkan bahwa Megawati adalah anak kandung kedua dari pasangan presiden Soekarno dan ibu Fatmawati. Beliau memiliki nama lahir Dyah Permata Megawati Setyawati Soekarnoputri yang lahir pada tanggal 23 Januari 1947 di Yograkarta.

    Pada penelusuran Kompas.com menyebutkan Megawati lahir di Istana Kepresidenan Gedung Agung Yogyakarta, kala itu sedang terjadi agresi militer Belanda dan ibunya Fatmawati sedang hamil tua. Ibu Fatmawati kemudian diharuskan untuk mandiri mengurus anak-anak karena Soekarno-Hatta sedang dalam masa pengasingan ke pulau Bangka dan keluarganya tidak diperkenankan ikut.

    Kesimpulan

    Dari hasil penelusuran di atas, klaim bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merupakan anak pungut Presiden pertama RI Soekarno adalah salah. Faktanya, Megawati merupakan anak kandung Presiden pertama RI Soekarno. Rachmawati dalam cuplikan video tidak pernah menyatakan hal demikian. Sehingga informasi tersebut masuk kategori Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4419) [SALAH] Foto Terakhir Dokter Hadio Berdiri Di Depan Pagar Temui Anak Sebelum Meninggal Karena Covid-19

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 24/03/2020

    Berita

    Dokter hadio ali khazatsin meninggal dunia

    THE LAST MOMENT DOKTER HADIO

    Oleh: Birgaldo Sinaga

    Saya bergidik mendapat kiriman foto pertemuan terakhir dokter Hadio dengan dua anaknya yang masih kecil dan istrinya yang masih mengandung.

    Dokter Hadio Ali Khazatsin, seorang neurolog bertugas di RS Priemier Bintaro. Dua minggu lalu, banyak pasien terpapar Virus Corona masuk rumah sakit.

    Dokter Hadio turun tangan ikut menyelamatkan para penderita Covid 19.

    Sayangnya beberapa hari setelah menangani pasien, Dokter Hadio positif terpapar Covid 19. Ia dikarantina. Ia diisolasi di RS Persahabatan.

    Kerinduan yang membuncah pada anak istrinya tak tertahankan. Ia meminta izin pulang. Hanya untuk melihat dua buah hati dan istrinya yang masih mengandung.

    Dokter Hadio tahu ia tidak boleh dekat dengan anak istrinya. Sesampai di depan pagar kayu berwarna coklat rumahnya, Dokter Hadio menelepon istrinya.

    Ia mengabarkan sudah tiba di depan rumah. Ia meminta anak istrinya keluar rumah. Tapi ia meminta mereka tetap di teras depan pintu. Tidak boleh keluar.

    Kedua anaknya berteriak kegirangan. Sudah lama buah hatinya ini ditinggal ayahnya.

    Kedua bocah kecil itu patuh pada perintah ayahnya. Mereka tetap berdiri di depan teras. Istrinya juga demikian.

    Di depan pagar pintu, dokter Hadio berdiri dengan kedua tangan di belakang.

    Mulutnya terbungkus masker.
    Dari jarak 5 meter, ayah, ibu dan dua anak ini saling tatap. Tanpa suara. Hanya mata saling berbicara.

    "Duhai..anak-anakku dan istriku...papa sangat mencintai kalian. Bersabar dan kuat ya", batin dokter Hadio berbisik.

    Dua anaknya hanya bisa memandang dari jauh. Mereka belum mengerti apa yang terjadi. Mereka belum mengerti mengapa ayahnya tidak berlari menyambut dan menggendong mereka.

    Istri dokter Hadio punya firasat. Ia dengan cepat mengabadikan momen tak terlupakan ini. Ia mengambil hape. Memotret seketika. Dan ini menjadi momen terakhir pertemuan mereka.

    "Selamat tinggal sayang..jaga anak2 kita ya sayang. I love you", ujar dokter Hadio lirih sambil melambaikan tangannya.
    Dokter Hadio masuk mobil berwarna biru tua. Di dalam mobil batinnya bergolak. Mengharu biru.

    Mata saya berkaca-kaca saat melihat foto ini. Really sad.

    Dokter Hadio selamat jalan ya...
    Kami semua mencintai dan mendoakan dokter yang terbaik..

    Love you dokter...

    Salam perjuangan penuh cinta

    Birgaldo Sinaga

    Hasil Cek Fakta

    Beredar postingan di media sosial facebook oleh akun Baiq WinaNisa yang berisi foto seseorang yang diklaim sebagai almarhum dr. Hadio Ali Khazatsin, Sp.S yang menemui anak-anaknya dan hanya bisa melihat dari luar pagar sebelum wafat akibat bertugas dan terinfeksi virus Covid-19.

    Setelah ditelusuri, Foto ini adalah foto dokter di Malaysia seperti yang diunggah oleh situs Majalah Pama majalahpama.my dengan judul artikel “Takut Bawa Balik Virus Conid-19, Dokter Ni Tak Mau Masuk Rumah. Tengok Anak Dari Jauh”.

    Majalah Malaysia itu juga mengutip pernyataan salah seorang pengguna facebook bernama Ahmad Effendy Zailanudin yang menyebut bahwa dokter tersebut adalah sepupunya yang juga bertugas mengobati pasien Covid-19 di negeri Jiran.

    Akun Ahmad Effendy Zailanudin menuliskan bahwa sepupunya itu adalah seorang dokter yang tengah berjuang mengobati pasien Covid-19. caranya bertemu anak-anaknya sangat berkesan karena ia juga seorang ayah. dirinya juga menghimbau agar masyarakat mengikuti arahan pemerintah.

    Tempo.co juga telah mengontak akun Ahmad Effendy Zailanudin untuk meluruskan informasi yang simpang siur terkait viralnya foto yang diklaim sebagai dr. Hadio Hadio Ali Khazatsin, Sp.S.

    Menurut Ahmad Effendy, foto tersebut ia unggah pada 21 Maret pukul 20.34 waktu Malaysia atau 19.34 WIB. Dalam unggahannya, Ahmad Effendy menulis bahwa pria dalam foto itu merupakan sepupunya yang seorang dokter dan ikut menangani pandemi COVID-19 di Malaysia. Dia pun mengirimkan gambar tangkapan layar unggahannya itu kepada Tempo.

    Ahmad Effendy pun menegaskan bahwa pria dalam foto itu bukan Hadio, melainkan saudaranya. Dia tidak menyangka fotonya itu viral di Indonesia dengan narasi yang keliru. Saat ini, menurut Ahmad Effendy, saudaranya tersebut dalam kondisi sehat, tidak terinfeksi virus Corona COVID-19, dan masih bertugas sebagai dokter.

    “Saya sahkan bahawa gambar itu memang saudara saya. Tetapi dia bukan dokter Hadio yang baru meninggal itu. Saya mohon kepada netizen di sana supaya tidak mudah untuk ambil gambar orang lain dan dijadikan kesempatan untuk mengaut like, komen, dan kongsi,” ujar Ahmad Effendy.

    Sementara itu, dari komentar di unggahan akun facebook akun Baiq WinaNisa, diketahui bahwa kedua anak dr. Hadio adalah perempuan, sedangkan di foto yang beredar viral terdapat sepasang anak laki-laki dan perempuan.

    Sebelumnya, melalui unggahan di akun Instagram resminya, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sampaikan ucapan duka cita.

    “IDI berduka cita yang amat dalam atas berpulangnya sejawat-sejawat anggota IDI sebagai korban Pandemi Covid-19” tulis akun resmi Instagram PB IDI @ikatandokterindonesia, Senin (23/3/2020).

    Enam dokter yang diduga meninggal akibat terjangkit Covid-19, yakni:

    dokter Hadio Ali Sp. S,

    dokter Djoko Judodjoko Sp. B,

    dokter Laurentius P Sp. Kj,

    dokter Adi Mirsa Putra Sp. THT

    dokter Ucok Martin Sp. P

    dan dokter Toni D. Silitonga

    Kesimpulan

    Bukan foto almarhum dokter hadio, foto tersebut merupakan foto seorang dokter asal Malaysia yang menemui anak-anaknya di depan pagar karena dirinya salah satu dokter yang menangani pasien Covid-19. postingan itu diunggah oleh sepupu dari dokter tersebut dengan nama akun facebook Ahmad Effendy Zailanudin.

    Rujukan