• (GFD-2020-5265) [SALAH] KSPI Membatalkan Aksi Mogok Nasional 6-8 Oktober 2020

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/10/2020

    Berita

    Sebuah akun Facebook bernama Rush Tea mengunggah surat instruksi untuk membatalkan aksi Mogok Nasional oleh KSPI. Sebelumnya KSPI menyatakan bahwa akan melaksanakan aksi Mogok Nasional massal dari tanggal 6-8 Oktober 2020.

    Akun tersebut menyertakan tampilan surat pembatalan aksi Mogok Nasional yang ditandatangani langsung oleh Presiden dan Sekjen Dewan Eksekutif Nasional KSPI.
    Foto surat tersebut menyatakan bahwa aksi Mogok Nasional yang rencananya dilaksanakan pada tanggal 06-08 Oktober 2020, akan dibatalkan. Keputusan ini diambil berdasarkan hasil Rapat Terbatas Dewan Eksekutif Nasional Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (DEN KSPI) dengan Pimpinan Afiliasi KSPI.

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari Tribun Jakarta pada Selasa (6/10/2020), Kahar selaku Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI menyatakan bahwa surat tersebut adalah hoaks atau tidak benar. KSPI menegaskan aksi Mogok Nasional selama tiga hari tetap berjalan, sebagai bentuk penolakan Undang-Undang Cipta Kerja. Kahar juga menambahkan bahwa KSPI mengecam pihak-pihak yang telah memalsukan surat KSPI, karena hal ini merupakan upaya melemahkan aksi penolakan Omnibus Law. Ia juga mengimbau para buruh dan masyarakat untuk mengabaikan surat tersebut.

    “Kami sampaikan bahwa surat tersebut adalah hoaks,” tutur Kahar.

    Kesimpulannya, surat pembatalan aksi Mogok Nasional oleh KSPI, merupakan hoaks dengan kategori konten palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5264) [SALAH] Pesan Whatsapp Bupati Pasuruan Beri Bantuan Sejumlah Dana untuk Yayasan

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 16/10/2020

    Berita

    Beredar di media sosial sebuah percakapan Whatsapp yang mengklaim Bupati Pasuruan mengirimkan bantuan kepada sebuah pesantren.
    Dalam memuluskan aksinya, pelaku menjadikan foto Irwan Irshad sebagai foto profil agar orang-orang percaya.
    Aksi penipuan ini secara terang-terangan dilakukan oknum melalui pesan WhatsApp bernomor 081235214831.

    Menurut keterangan salah seorang pengurus pesantren, pelaku meminta nomor rekening korban untuk mengirim sejumlah bantuan.

    Hasil Cek Fakta

    Dilansir dari detiknews.com Gus Irsyad menegaskan selama mengemban jabatan ia tidak sekali pun meminta uang pada siapapun. Terlebih mengatur proses pencairan atau pemberian bantuan kepada pihak manapun.

    Beliau menegaskan agar masyarakat selalu berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan bupati atau pemerintah daerah. Terutama yang meminta sejumlah uang atau imbalan untuk kepentingan pribadi.

    Berdasarkan klarifikasi dari bupati pasuruan langsung kepada media, maka kegiatan meminta dana dan bantuan yang mengatasnamakan dirinya adalah tidak benar atau palsu dan masuk ke dalam kategori fabricated content.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5263) [SALAH] “Lukisan Jokowi berambut panjang”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/10/2020

    Berita

    Akun Rian Agustin (fb.com/rina.yuzar.3) mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:
    “Kedunguan itu karna ketololan yg di lakukan berulang ulang…. #SetanPohonJamblang”

    Gambar itu menampilkan lukisan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan rambut panjang, sedang dikelilingi sejumlah orang. Di gambar itu juga terdapat tulisan “Kemarilah oara cebong, jilatin pantat gue”.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Liputan6, klaim adanya lukisan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan rambut panjang adalah klaim yang salah.

    Faktanya, bukan lukisan Presiden Jokowi. Pada lukisan asli, wajah di lukisan tersebut adalah Yesus.

    Dilansir dari Liputan6, gambar lukisan yang identik salah satunya diunggah di situs comeuntochrist.org, pada artikel berjudul “The Life of Jesus Christ”. Lukisan tersebut dijadikan ilustrasi kebangkitan Yesus dari kubur setelah tiga hari kematiannya.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5262) [SALAH] CCTV di Titik Tertentu Daerah Jakarta Sengaja Dimatikan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 15/10/2020

    Berita

    Beredar postingan dari akun Facebook Panca Agus Saputra berupa tangkapan layar yang memperlihatkan beberapa CCTV di Jakarta Pusat tidak beroperasi, beserta narasi berisikan klaim bahwa CCTV tersebut sengaja dimatikan oleh Pemprov DKI Jakarta. Postingan ini diposting pada 13 Oktober 2020 dan disukai sebanyak 9 kali.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan artikel liputan6.com, Yudhistira Nugraha sebagai Kepala UP JSC Diskominfotik DKI Jakarta membenarkan adanya beberapa kamera CCTV di Jakarta Pusat yang mati dikarenakan adanya kerusakan akibat demo pada tanggal 8 Oktober lalu dan sebagian CCTV mengalami gangguan jaringan. Ia juga menjelaskan akses CCTV dapat dilakukan dengan aplikasi molecool untuk memantau dengan CCTV salah satunya adalah CCTV Bali Tower.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim bahwa bahwa beberapa titik CCTV sengaja dimatikan oleh pemprov DKI Jakarta adalah tidak benar dan termasuk dalam Konten yang Menyesatkan/Misleading Context.

    Rujukan