Foto berisi daftar resep obat rujukan RS Wisma Atlet Jakarta yang bisa digunakan sendiri oleh pasien Covid-19 saat menjalani isolasi mandiri beredar di berbagai saluran media sosial.
Efri Pulmo, Pulmonologist di RSDC Wisma Atlet, pada tanggal 26/06/21, melalui cuitan akun Twitternya (@efriadzadr) mengunggah foto daftar resep tersebut dan memberikan keterangan bahwa informasi yang beredar tersebut salah dan tidak sesuai dengan anjuran yang seharusnya. Ia juga mengimbau agar masyarakat berhati-hati jika menerima informasi serupa (https://archive.md/Jzw8P).
Obat Covid19
(GFD-2021-7178) [SALAH] Foto Daftar Obat Dari RS Yang Bisa Digunakan Sendiri oleh Pasien Covid-19
Sumber: Tangkapan LayarTanggal publish: 02/07/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, informasi tersebut telah banyak beredar di sosial media, melalui kolom komentar cuitan Efri Pulmo, beberapa orang memberikan kesaksian telah menerima informasi tersebut di beberapa saluran media, salah satunya Whatsapp. Selain itu, di saluran lain seperti Facebook juga ditemukan informasi serupa. Akun Facebook Ummu Hana Hana menggunggah foto tersebut dengan narasi “Bismillah semoga bs bantu.. Hindari kerumah sakit klo memang rumah sakit penuuuh” (27/06/21) (https://turnbackhoax.id/wp-content/uploads/2021/06/SALAH-Daftar-Resep-Obat-Covid-19-dari-RS.pdf.)
Informasi serupa banyak beredar baik berbentuk narasi maupun foto. Narasi serupa yang pernah beredar di tahun 2020 silam dan kembali muncul di akhir juni 2021 ini sempat diulas juga dalam artikel Turnbackhoax.id dengan judul “Resep Obat Untuk Pasien Covid-19” yang diunggah pada tanggal 25/06/21.
Dilansir dari Liputan6.com, Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni., Sp.PD menjelaskan bahwa dokter punya pertimbangan tersendiri dan akan memantau setiap pasiennya saat memberikan obat. Jadi pasien tidak bisa berkreasi sendiri dan meminum obat secara sembarangan.
Lebih lanjut, Dr. Andi menjelaskan satu-satunya obat yang bisa diperjualbelikan secara bebas adalah paracetamol, selebihnya harus dipantau penggunaanya oleh dokter “Dezamethason misalnya, tidak boleh digunakan untuk orang sehat atau pasien covid-19 gejala ringan, jika digunakan sembarangan bisa mengganggu imunitas kita”, jelas Dr. Andi kepada tim Liputan6.com, Senin (28/06/2021).
Dr. RA Adaninggar, SpPD juga ikut memberi tanggapan terkait informasi tersebut, ia menjelaskan bahwa Dexametahson, antivirus, antibiotik semuanya termasuk obat keras, tidak semua pasien bisa minum ada penilaian indikasi dan kontraindikasi dari dokter. Pasalnya kalau tidak maka bisa berpotensi ada bahaya efek samping obat, interaksi obat, dan reaksi obat yang terjadi pada kondisi tertentu.
Dengan demikian, foto daftar resep obat dari RS Wisma Atlet tersebut merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan
Informasi serupa banyak beredar baik berbentuk narasi maupun foto. Narasi serupa yang pernah beredar di tahun 2020 silam dan kembali muncul di akhir juni 2021 ini sempat diulas juga dalam artikel Turnbackhoax.id dengan judul “Resep Obat Untuk Pasien Covid-19” yang diunggah pada tanggal 25/06/21.
Dilansir dari Liputan6.com, Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni., Sp.PD menjelaskan bahwa dokter punya pertimbangan tersendiri dan akan memantau setiap pasiennya saat memberikan obat. Jadi pasien tidak bisa berkreasi sendiri dan meminum obat secara sembarangan.
Lebih lanjut, Dr. Andi menjelaskan satu-satunya obat yang bisa diperjualbelikan secara bebas adalah paracetamol, selebihnya harus dipantau penggunaanya oleh dokter “Dezamethason misalnya, tidak boleh digunakan untuk orang sehat atau pasien covid-19 gejala ringan, jika digunakan sembarangan bisa mengganggu imunitas kita”, jelas Dr. Andi kepada tim Liputan6.com, Senin (28/06/2021).
Dr. RA Adaninggar, SpPD juga ikut memberi tanggapan terkait informasi tersebut, ia menjelaskan bahwa Dexametahson, antivirus, antibiotik semuanya termasuk obat keras, tidak semua pasien bisa minum ada penilaian indikasi dan kontraindikasi dari dokter. Pasalnya kalau tidak maka bisa berpotensi ada bahaya efek samping obat, interaksi obat, dan reaksi obat yang terjadi pada kondisi tertentu.
Dengan demikian, foto daftar resep obat dari RS Wisma Atlet tersebut merupakan hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
Informasi tersebut salah. Dilansir dari Liputan6.com, Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni., Sp.PD menjelaskan bahwa dokter punya pertimbangan tersendiri dan akan memantau setiap pasiennya saat memberikan obat. Jadi pasien tidak bisa berkreasi sendiri dan meminum obat secara sembarangan.
Informasi tersebut salah. Dilansir dari Liputan6.com, Dr. Andi Khomeini Takdir Haruni., Sp.PD menjelaskan bahwa dokter punya pertimbangan tersendiri dan akan memantau setiap pasiennya saat memberikan obat. Jadi pasien tidak bisa berkreasi sendiri dan meminum obat secara sembarangan.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4592968/cek-fakta-tidak-benar-daftar-obat-dari-rs-yang-bisa-digunakan-sendiri-oleh-pasien-covid-19
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/06/28/170000665/beredar-resep-obat-untuk-isolasi-mandiri-pasien-covid-19-ini-penjelasan-idi?page=1 3.
- https://www.suara.com/news/2021/06/25/114535/cek-fakta-daftar-resep-obat-pasien-covid-19-tanpa-perlu-ke-rumah-sakit?page=all
- https://turnbackhoax.id/2021/06/25/salah-resep-obat-untuk-pasien-covid-19/
(GFD-2021-7177) Sebuah artikel online membagikan dokumen rahasia yang bocor dan disandingkan dengan sebuah informasi yang mengklaim bahwa Perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc mengembangkan Vaksin Covid-19 sebelum munculnya Covid-19.
Sumber: artikel onlineTanggal publish: 02/07/2021
Berita
Setelah ditelusuri, klaim tersebut SALAH. Faktanya dokumen tersebut merupakan surat persetujuan untuk pengembangan vaksin yang melawan virus MERS-CoV, bukan virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab penyakit Covid-19.
Dilansir dari Kumparan.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan urutan pertama genetik Virus Corona (SARS-CoV-2) muncul di China pada 11 Januari, sehingga tidak mungkin perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc mengembangkan Vaksin Covid-19.
Seorang juru bicara Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) mengatakan bahwa Pusat Penelitian Vaksin dan Moderna sejatinya telah berkolaborasi dalam penelitian vaksin sejak 2017.
Materi yang diajukan untuk dikembangkan adalah sebagai vaksin virus corona MERS CoV, bukan SARS-CoV-2 atau COVID-19.
Virus MERS-CoV merupakan jenis virus corona yang pernah menyerang manusia di daerah Timur Tengah pada tahun 2012. Sedangkan SARS-CoV-2 merupakan jenis virus corona yang muncul di China pada akhir Desember 2019.
“Materi yang ditransfer ke UNC pada Desember 2019 adalah kandidat vaksin untuk virus Corona Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan bukan SARS-CoV-2,” ujar juru bicara NIAID, dikutip dari AFP.
Dengan demikian klaim moderna mengembangkan vaksin covid-19 beberapa minggu sebelum munculnya covid-19 merupakan HOAX dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Dilansir dari Kumparan.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan urutan pertama genetik Virus Corona (SARS-CoV-2) muncul di China pada 11 Januari, sehingga tidak mungkin perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc mengembangkan Vaksin Covid-19.
Seorang juru bicara Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) mengatakan bahwa Pusat Penelitian Vaksin dan Moderna sejatinya telah berkolaborasi dalam penelitian vaksin sejak 2017.
Materi yang diajukan untuk dikembangkan adalah sebagai vaksin virus corona MERS CoV, bukan SARS-CoV-2 atau COVID-19.
Virus MERS-CoV merupakan jenis virus corona yang pernah menyerang manusia di daerah Timur Tengah pada tahun 2012. Sedangkan SARS-CoV-2 merupakan jenis virus corona yang muncul di China pada akhir Desember 2019.
“Materi yang ditransfer ke UNC pada Desember 2019 adalah kandidat vaksin untuk virus Corona Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan bukan SARS-CoV-2,” ujar juru bicara NIAID, dikutip dari AFP.
Dengan demikian klaim moderna mengembangkan vaksin covid-19 beberapa minggu sebelum munculnya covid-19 merupakan HOAX dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, klaim tersebut SALAH. Faktanya dokumen tersebut merupakan surat persetujuan untuk pengembangan vaksin yang melawan virus MERS-CoV, bukan virus SARS-CoV-2 yang menjadi penyebab penyakit Covid-19.
Dilansir dari Kumparan.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan urutan pertama genetik Virus Corona (SARS-CoV-2) muncul di China pada 11 Januari, sehingga tidak mungkin perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc mengembangkan Vaksin Covid-19.
Seorang juru bicara Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) mengatakan bahwa Pusat Penelitian Vaksin dan Moderna sejatinya telah berkolaborasi dalam penelitian vaksin sejak 2017.
Materi yang diajukan untuk dikembangkan adalah sebagai vaksin virus corona MERS CoV, bukan SARS-CoV-2 atau COVID-19.
Virus MERS-CoV merupakan jenis virus corona yang pernah menyerang manusia di daerah Timur Tengah pada tahun 2012. Sedangkan SARS-CoV-2 merupakan jenis virus corona yang muncul di China pada akhir Desember 2019.
“Materi yang ditransfer ke UNC pada Desember 2019 adalah kandidat vaksin untuk virus Corona Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan bukan SARS-CoV-2,” ujar juru bicara NIAID, dikutip dari AFP.
Dengan demikian klaim moderna mengembangkan vaksin covid-19 beberapa minggu sebelum munculnya covid-19 merupakan HOAX dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Dilansir dari Kumparan.com, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan urutan pertama genetik Virus Corona (SARS-CoV-2) muncul di China pada 11 Januari, sehingga tidak mungkin perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc mengembangkan Vaksin Covid-19.
Seorang juru bicara Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID) mengatakan bahwa Pusat Penelitian Vaksin dan Moderna sejatinya telah berkolaborasi dalam penelitian vaksin sejak 2017.
Materi yang diajukan untuk dikembangkan adalah sebagai vaksin virus corona MERS CoV, bukan SARS-CoV-2 atau COVID-19.
Virus MERS-CoV merupakan jenis virus corona yang pernah menyerang manusia di daerah Timur Tengah pada tahun 2012. Sedangkan SARS-CoV-2 merupakan jenis virus corona yang muncul di China pada akhir Desember 2019.
“Materi yang ditransfer ke UNC pada Desember 2019 adalah kandidat vaksin untuk virus Corona Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS-CoV) dan bukan SARS-CoV-2,” ujar juru bicara NIAID, dikutip dari AFP.
Dengan demikian klaim moderna mengembangkan vaksin covid-19 beberapa minggu sebelum munculnya covid-19 merupakan HOAX dengan kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
Klaim tersebut SALAH. Faktanya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) urutan pertama genetik Virus Corona (SARS-CoV-2) dari China muncul pada 11 Januari, sehingga tidak mungkin perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc mengembangkan Vaksin Covid-19 sebelum munculnya pandemi.
Klaim tersebut SALAH. Faktanya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) urutan pertama genetik Virus Corona (SARS-CoV-2) dari China muncul pada 11 Januari, sehingga tidak mungkin perusahaan Biofarmasi Moderna, Inc mengembangkan Vaksin Covid-19 sebelum munculnya pandemi.
Rujukan
(GFD-2021-7176) [SALAH] Video “Tentara tidak tahu adat. Arogan sekali menyerang sopir truk”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 01/07/2021
Berita
Akun Facebook Sekar Kinanti (fb.com/100067731954772) pada 27 Juni 2021 mengunggah video yang memperlihatkan seorang pria menganiaya sopir truk kontainer di jalan hingga menimbulkan kemacetan dengan narasi sebagai berikut:
“OKNUM TENTARA KEPARAT
Tentara tidak tahu adat. Arogan sekali menyerang sopir truk, memukuli sopir tsb dijalan padat bahkan sampai memecahkan kaca depan truk. Memalukan TNI saja. Semoga segera ditangkap!!”
Di video tersebut, terdapat suara seseorang yang menyebutkan narasi sebagai berikut:
“buset, woi jangan mentang-mentang tentara, belagu banget, kasihan sopir kontainernya, belagu banget mentang-mentang pajero, pak sabar pak sabar, gila, tuh tuh orangnya”
“OKNUM TENTARA KEPARAT
Tentara tidak tahu adat. Arogan sekali menyerang sopir truk, memukuli sopir tsb dijalan padat bahkan sampai memecahkan kaca depan truk. Memalukan TNI saja. Semoga segera ditangkap!!”
Di video tersebut, terdapat suara seseorang yang menyebutkan narasi sebagai berikut:
“buset, woi jangan mentang-mentang tentara, belagu banget, kasihan sopir kontainernya, belagu banget mentang-mentang pajero, pak sabar pak sabar, gila, tuh tuh orangnya”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa pengemudi mobil Pajero pelaku pemukulan terhadap sopir truk kontainer di Jakarta Utara merupakan tentara merupakan klaim yang salah.
Faktanya, bukan tentara. Pelaku yang saat ini sudah ditangkap polisi itu berinisial O dan bekerja sebagai pelaut. Selain itu, pelaku juga menggunakan pelat nomor kendaraan palsu.
Sebelumnya, pengemudi Pajero yang aksinya viral usai mengamuk hingga menganiaya sopir truk kontainer akhirnya tertangkap. Ia ditangkap polisi di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (28/6/2021) pagi. Belakangan diketahui, pengemudi Mitsubishi Pajero itu berinisial O, umur 39 tahun. Menurut polisi, usai aksinya viral di media sosial, O mencoba kabur ke Trenggalek, Jawa Timur.
Dilansir dari Suara.com, Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan bahwa O bukan lah anggota TNI atau Polri, melainkan seorang pelaut.
“Bukan anggota TNI bukan anggota Polri. pekerjaannya pelaut. Tapi karna lagi covid gini dia kerja di tempat pencarian tenaga kerja,” bebernya.
Aksi tak terpuji itu sendiri terjadi di Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara. Dia melarikan diri usai aksinya terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.
Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan pihaknya sempat mengejar O ke Trenggalek. Namun ternyata yang bersangkutan diketahui hendak kembali ke Jakarta hingga akhirnya tertangkap di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 08.00 WIB pagi.
“Pas di Bandara Juanda itu kita cek manifes ternyata dia terbang ke Jakarta. Nah tim yang di Jakarta sudah stand by di sini (Bandara Soekarno-Hatta). Jadi kita tangkap dia pukul 08.00 WIB tadi,” kata Nasriadi saat dikonfirmasi, Senin (28/6/2021).
Selain itu, dilansir dari Detik.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri, menyebut pengemudi Pajero O diketahui membuat sendiri pelat nomor palsu tersebut karena pelat kendaraan miliknya itu sejatinya sudah mati sejak setahun yang lalu.
“Ini dia ketok sebenarnya kendaraannya itu mati. Kendaraan sudah mati masa berlakunya tanggal 12/5/2020. Ini salah satu motif kenapa dia ganti dengan nomor palsu karena kendaraannya ini sudah tidak berlaku lagi sejak bulan 5/12/2020 sehingga dia gunakan B-1861-QH ini,” terang Yusri.
O diketahui terinspirasi dari media sosial untuk menggunakan pelat nomor palsu. Karena pelat nomor QH kerap digunakan oleh aparat penegak hukum.
“Ya dia kepikiran untuk menggunakan pelat itu setelah melihat media sosial, melihat aplikasi TikTok. Ada yang mengatakan bahwa pelat itu biasa digunakan oleh aparat, sehingga kemudian dia menggunakan plat itu untuk mengelabui petugas,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Senin (28/6/2021).
Faktanya, bukan tentara. Pelaku yang saat ini sudah ditangkap polisi itu berinisial O dan bekerja sebagai pelaut. Selain itu, pelaku juga menggunakan pelat nomor kendaraan palsu.
Sebelumnya, pengemudi Pajero yang aksinya viral usai mengamuk hingga menganiaya sopir truk kontainer akhirnya tertangkap. Ia ditangkap polisi di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (28/6/2021) pagi. Belakangan diketahui, pengemudi Mitsubishi Pajero itu berinisial O, umur 39 tahun. Menurut polisi, usai aksinya viral di media sosial, O mencoba kabur ke Trenggalek, Jawa Timur.
Dilansir dari Suara.com, Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan bahwa O bukan lah anggota TNI atau Polri, melainkan seorang pelaut.
“Bukan anggota TNI bukan anggota Polri. pekerjaannya pelaut. Tapi karna lagi covid gini dia kerja di tempat pencarian tenaga kerja,” bebernya.
Aksi tak terpuji itu sendiri terjadi di Jalan Yos Sudarso, Sunter, Jakarta Utara. Dia melarikan diri usai aksinya terekam kamera hingga videonya viral di media sosial.
Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Nasriadi mengatakan pihaknya sempat mengejar O ke Trenggalek. Namun ternyata yang bersangkutan diketahui hendak kembali ke Jakarta hingga akhirnya tertangkap di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 08.00 WIB pagi.
“Pas di Bandara Juanda itu kita cek manifes ternyata dia terbang ke Jakarta. Nah tim yang di Jakarta sudah stand by di sini (Bandara Soekarno-Hatta). Jadi kita tangkap dia pukul 08.00 WIB tadi,” kata Nasriadi saat dikonfirmasi, Senin (28/6/2021).
Selain itu, dilansir dari Detik.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri, menyebut pengemudi Pajero O diketahui membuat sendiri pelat nomor palsu tersebut karena pelat kendaraan miliknya itu sejatinya sudah mati sejak setahun yang lalu.
“Ini dia ketok sebenarnya kendaraannya itu mati. Kendaraan sudah mati masa berlakunya tanggal 12/5/2020. Ini salah satu motif kenapa dia ganti dengan nomor palsu karena kendaraannya ini sudah tidak berlaku lagi sejak bulan 5/12/2020 sehingga dia gunakan B-1861-QH ini,” terang Yusri.
O diketahui terinspirasi dari media sosial untuk menggunakan pelat nomor palsu. Karena pelat nomor QH kerap digunakan oleh aparat penegak hukum.
“Ya dia kepikiran untuk menggunakan pelat itu setelah melihat media sosial, melihat aplikasi TikTok. Ada yang mengatakan bahwa pelat itu biasa digunakan oleh aparat, sehingga kemudian dia menggunakan plat itu untuk mengelabui petugas,” ujar Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo kepada wartawan, Senin (28/6/2021).
Kesimpulan
BUKAN tentara. Pelaku yang saat ini sudah ditangkap polisi itu berinisial O dan bekerja sebagai pelaut. Selain itu, pelaku juga menggunakan pelat nomor kendaraan palsu.
Rujukan
(GFD-2021-7175) [SALAH] Terdapat Sanksi Bagi yang Berkendara Malam di Jakarta
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 01/07/2021
Berita
Beredar sebuah pesan berantai di whatsapp berisi informasi 48 zona merah wilayah di DKI Jakarta yang akan dijaga ketat aparat dan apabila tertangkap berkendara di malam hari akan langsung dikenakan sanksi di tempat.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, dilansir dari instagram resmi Dishub DKI Jakarta, bahwa waktu operasional kendaraan pribadi tidak dibatasi dalam Surat Keputusan Kadishub No.234 Tahun 2021. Aturan pembatasan yang berlaku adalah terkait jumlah penumpang, khususnya mobil.
Selain itu, tidak ada aturan tentang penerapan sanksi terhadap kendaraan pribadi dalam aturan Dishub DKI Jakarta tersebut. Sementara itu untuk transportasi umum seperti Transjakartam MRT, LRT dan bajaj memang layananannya dibatasi sampai pukul 21.00 WIB
Sementara itu, Polda Metro Jaya memastikan pesan singkat yang beredar di grup WhatsApp tentang sanksi jika berkendara malam hari di zona merah Jakarta adalah tidak benar atau hoaks.
Melalui akun instagram @poldametrojaya juga membuat unggahan yang menegaskan bahwa informasi yang beredar itu adalah hoaks.
“Faktanya Polda Metro Jaya tidak pernah melakukan sanksi semua zona merah sebagaimana yang diberitakan di pesan tersebut,” demikian tertulis dalam unggahan tersebut.
Selain itu, tidak ada aturan tentang penerapan sanksi terhadap kendaraan pribadi dalam aturan Dishub DKI Jakarta tersebut. Sementara itu untuk transportasi umum seperti Transjakartam MRT, LRT dan bajaj memang layananannya dibatasi sampai pukul 21.00 WIB
Sementara itu, Polda Metro Jaya memastikan pesan singkat yang beredar di grup WhatsApp tentang sanksi jika berkendara malam hari di zona merah Jakarta adalah tidak benar atau hoaks.
Melalui akun instagram @poldametrojaya juga membuat unggahan yang menegaskan bahwa informasi yang beredar itu adalah hoaks.
“Faktanya Polda Metro Jaya tidak pernah melakukan sanksi semua zona merah sebagaimana yang diberitakan di pesan tersebut,” demikian tertulis dalam unggahan tersebut.
Kesimpulan
Polda Metro Jaya tidak pernah melakukan sanksi semua zona merah sebagaimana yang diberitakan di pesan tersebut. Sementara itu untuk transportasi umum seperti Transjakartam MRT, LRT dan bajaj memang layananannya dibatasi sampai pukul 21.00 WIB namun tidak untuk kendaraan pribadi.
Rujukan
- https://www.antaranews.com/berita/2237110/berkendara-tengah-malam-di-jakarta-kena-sanksi-cek-faktanya
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210629124248-12-660752/polisi-soal-viral-pesan-sanksi-berkendara-malam-di-dki-hoaks
- https://www.instagram.com/p/CQiGw5lHn1z/
- https://www.instagram.com/p/CQr5IGsp7sP/
Halaman: 5543/6757



