• (GFD-2020-4489) [SALAH] “KASAD klarifikasi, anggota TNI di bandung ternyata rata2 membantah Positif kena Covid 19”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/07/2020

    Berita

    Akun Anyta Putry (fb.com/lana.firmansyah.9) mengunggah sebuah video berita milik iNews.id dengan narasi sebagai berikut:

    “Pak KASAD klarifikasi….!!!!
    setelah 1300 lebih anggota TNI di bandung dinyatakan Positif Corona Pak Andika KROSCEK langsung secara acak pada anggota nya , apa benar kena Covid ..??
    ternyata rata2 membantah Positif kena Covid 19!!….
    jadii Covid ituu sebenarnya…………???
    waspada Pesantren &TNI mulai di gembosin, PKI benar2 sedang beraksi… dan mrka sangat jahaaat sekali”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim CekFakta Tempo, klaim bahwa anggota TNI di bandung ternyata rata-rata membantah positif terkena Covid-19 adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan membantah, tapi menyatakan mereka tidak ada gejala secara fisik. Tidak terdapat pernyataan dari ketiganya yang membantah telah positif Covid-19 ketika ditanyai Kasad TNI Jenderal TNI Andika Perkasa. Siswa dan pelatih Secapa AD yang dinyatakan positif Covid-19 memang mencapai 1.262 orang. Namun, hanya 17 orang yang dirawat di rumah sakit. Sisanya berstatus orang tanpa gejala (OTG).

    Video yang diunggah oleh akun Anyta Putry itu memang bersumber dari kanal YouTube milik situs media iNews.id, iNews Portal. Video yang dibagikan pada 11 Juli 2020 itu diberi judul “Dikunjungi KSAD, Siswa Positif Covid-19 di Secapa Mengaku Sehat Secara Fisik Namun Merasa Sedih”. Dalam video berdurasi 4 menit 52 detik tersebut, Kasad TNI Andika menanyakan kondisi tiga siswa Secapa AD setelah dinyatakan positif Covid-19.

    Berikut transkripnya:
    Andika: Oke, kita pernah kordinasi soal saya akan tanya ke Zakiyah?
    Zakiyah: Siap, tidak.
    Andika: Belum pernah ya?
    Zakiyah: Siap, belum pernah.
    Andika: Coba, saya ingin tahu, harus jujur ya Zakiyah, apa yang dirasakan setelah positif Covid-19?
    Zakiyah: Siap, yang dirasakan saat kami dinyatakan positif Covid-19 adalah, pertama, kami merasa sehat Jenderal, tidak ada keluhan flu, demam, atau pun yang lain-lain.
    Andika: Jadi, sama sekali tidak ada yang dirasakan ya?
    Zakiyah: Siap, tidak ada Jenderal.

    Pertanyaan yang sama juga diajukan oleh Andika kepada dua siswa lainnya, yakni Dede dan Aditya. Jawaban mereka sama dengan Zakiyah, yakni tidak merasakan keluhan secara fisik. Keduanya pun merasa sedih setelah dinyatakan positif Covid-19.

    Kunjungan Andika ke Secapa AD ini juga diberitakan oleh Tempo. Andika mengatakan terungkapnya siswa Secapa AD yang tertular Covid-19 terjadi secara tidak disengaja. “Jadi, tepatnya dua minggu lalu, ada laporan pertama dari Komandan Secapa AD kepada saya. Diawali ketidaksengajaan,” kata dia di Makodam III/Siliwangi, Bandung, pada 11 Juli 2020. Andika menjelaskan klaster Covid-19 Secapa AD berawal dari berobatnya dua siswa ke Rumah Sakit Dustira, Cimahi. “Yang satu keluhan karena bisul, demam karena adanya infeksi, dan satu lagi masalah tulang belakang atau HMP. Tapi ternyata, saat mereka di-swab, positif,” ujar Andika.

    Dilansir dari BBC Indonesia, sebanyak 1.262 siswa dan pelatih Secapa AD dinyatakan positif Covid-19. Dari jumlah itu, hanya 17 orang yang dirawat di rumah sakit, sementara sisanya yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) menjalani isolasi di Secapa AD.

    Berdasarkan arsip berita Tempo pada 29 Juni 2020, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Doni Monardo pernah menyatakan bahwa kasus positif Covid-19 di Indonesia didominasi oleh OTG. Karena itu, menurut Doni, penyebaran virus dari OTG harus benar-benar diwaspadai.

    “Faktanya, di negara kita, lebih dari 70 persen. Bahkan, beberapa daerah ada yang mendekati 90 persen, mereka yang tidak ada gejala, positif Covid-19,” kata Doni usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada 29 Juni 2020.

    Dilansir dari berita di Kompas.com pada 13 Juni 2020, OTG diartikan sebagai mereka yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tapi memiliki kontak erat. Karena tidak dapat diketahui secara kasat mata, OTG sulit terdeteksi. OTG juga kerap disebut asimptomatik, berarti seseorang yang telah terinfeksi virus, namun tidak merasa sakit atau mengalami gejala apa pun. Meskipun begitu, menurut WHO, OTG dapat menularkan Covid-19. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan tingkat penularannya.

    Orang yang tidak bergejala ini dapat melepaskan virus dengan berbagai cara, termasuk melalui meludah, batuk, dan bersin. Infeksi juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan orang lain atau dengan mencemari suatu permukaan atau benda. “Ketika Anda berbicara, kadang-kadang Anda akan meludah sedikit,” ujar Anne Rimoin, profesor epidemiologi di School of Public Health Universitas California Los Angeles.

    Kesimpulan

    Bukan membantah, tapi menyatakan mereka tidak ada gejala secara fisik. Tidak terdapat pernyataan dari ketiganya yang membantah telah positif Covid-19 ketika ditanyai Kasad TNI Jenderal TNI Andika Perkasa.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4488) [SALAH] “Kapal Kargo Pengangkut Kadrun tenggelam di Laut China Selatan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/07/2020

    Berita

    Akun Yoga Howedes (fb.com/yoga.fratama.503) mengunggah sebuah gambar yang seolah merupakan artikel berjudul “Kapal Kargo Pengangkut Kadrun tenggelam di Laut China Selatan” yang dimuat di situs CNN pada Minggu, 27 Juli 2020 dan ditulis oleh Andre Nugraha.

    Terdapat juga narasi sebagai berikut:

    “Kapal Kargo dari Indonesia tujuan ke China dilaporkan tenggelam di Laut China Selatan pada Sabtu malam pukul 22:00 waktu setempat akibat kebocoran lambung Kapal. Kapal tersebut mengangkut Kadrun tujuan China dengan tujuan sebagai objek percobaan Vaksin Covid-19, dimana harga monyet di China sangat mahal sementara harga Kadrun bisa 10 kali lebih murah dari harga monyet. Sampai saat ini masih dalam penyelidikan Otoritas Tiongkok mengenai sebab kecelakaan fatal tersebut.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim adanya artikel berjudul “Kapal Kargo Pengangkut Kadrun tenggelam di Laut China Selatan” yang dimuat di situs CNN pada Minggu, 27 Juli 2020 dan ditulis oleh Andre Nugraha adalah klaim yang salah.

    Faktanya, gambar itu hasil suntingan atau editan. Tidak ada artikel berita seperti itu di situs CNN Internatonal ataupun CNN Indonesia. Foto kapal yang digunakan adalah kapal yang menabrak karang Astrolabe (Astrolabe Reef) yang terletak di sekitar Selandia Baru pada Oktober 2011.

    Medcom juga menelusuri nama Andre Nugraha yang disebut sebagai penulis artikel tersebut di CNN Internatonal. Hasilnya dari dua situs CNN.com dan CNNIndonesia.com, tidak ditemukan informasi tersebut.

    Selain itu, hari Minggu bukanlah tanggal 27 Juli 2020, melainkan tanggal 26 Juli 2020.

    Kesimpulan

    Gambar suntingan / editan. Tidak ada artikel berita seperti itu di situs CNN Internatonal ataupun CNN Indonesia. Foto kapal yang digunakan adalah kapal yang menabrak karang Astrolabe (Astrolabe Reef) yang terletak di sekitar Selandia Baru pada Oktober 2011.

    Rujukan

  • (GFD-2020-4487) [SALAH] Awas Hati-hati Apa Yang Disemprotkan FPI Adalah Virus Corona

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 29/07/2020

    Berita

    “AWAS HATI2 YANG DIMSEMPROTKAN FPI ADALAH VIRUS CORONA!!!!!”

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook bernama Maverick mengunggah sebuah foto dengan narasi “AWAS HATI2 YANG DIMSEMPROTKAN FPI ADALAH VIRUS CORONA!!!!!”. Dalam foto terlihat 2 anggota FPI tengah menyemprot cairan yang diklaim akun Maverick adalah virus corona.

    Berdasarkan penelusuran, dilansir dari website milik FPI, foto tersebut merupakan foto Relawan HILMI-FPI (Hilal Merah Indonesia – Front Pembela Islam) Kota Makassar yang berlanjut melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke sejumlah Masjid. (Ahad, 22/3/2020).

    Hari ke-2 Ahad, 22 Maret 2020 kembali Relawan HILMI-FPI Kota Makassar melakukan Kegiatan penyemprotan disinfektan dan pembersihan Tempat Ibadah (Masjid) guna mencegah penyebaran Virus Corona.

    Kali ini Penyemprotan dilakukan di 6 Masjid antara lain yaitu :

    Masjid Al-Mutazam Minasa Upa
    Masjid Al-Ikhlas BTN Minasa Upa
    Masjid Permata Hijau Aroepala
    Masjid Darul Mubarakah Rappokalling
    Masjid Nurul Ittihad Urip Sumoharjo
    Masjid Daaruttaubah BTN paropo.
    Kegiatan ini dikomandoi oleh Ust. Ilham Al-Miqdad dimana dalam penyampaiannya berharap FPI tetap Istiqomah menjadi Pelayan Ummat dan Pembela Agama.

    Kesimpulan

    Bukan virus corona. Foto tersebut merupakan kegiatan Relawan HILMI-FPI (Hilal Merah Indonesia – Front Pembela Islam) Kota Makassar yang melakukan penyemprotan Disinfektan ke sejumlah Masjid. (Ahad, 22/3/2020).

    Rujukan

  • (GFD-2020-4486) [SALAH] “Para TKA Cina itu Akhirnya Akan Bisa Membuat Dokumen Apapun dari Barak, Mess atau Apartemennya”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 28/07/2020

    Berita

    Akun Facebook Togu Simatupang mengunggah gambar artikel hasil tangkapan layar dengan narasi sebagai berikut:

    “Inilah yang paling mengerikan !!! Para TKA cina itu akhirnya akan bisa membuat dokumen apapun dari barak, mess atau apartemennya !
    Sedih banget liat negeriku…”

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, informasi yang terdapat dalam dua artikel tersebut tidak menyebutkan bahwa TKA Cina dapat membuat dokumen apapun dari barak, mess atau apartemennya. Kedua artikel tersebut memuat informasi mengenai kemudahan bagi masyarakat Indonesia selama pandemi ini untuk mengurus dokumen yang dapat dilakukan secara online, seperti Akta Kelahiran, Kartu Keluarga dan lainnya, bisa dicetak sendiri di rumah dengan menggunakan kertas HVS.

    Namun, menurut ketentuan yang telah diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, yang direvisi lagi menjadi UU Nomor Tahun 2013. Dalam Pasal 63 UU 24/2013 yang berbunyi “Penduduk Warga Negara Indonesia dan orang asing memiliki Izin Tinggal Tetap yang telah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau telah menikah atau pernah kawin wajib memiliki KTP el”. Menurut Zudan Arif Fakhrulloh, selaku Dirjen Dukcapil Kemendagri, prosedur pengajuannya sama dengan WNI mengajukan perekaman e-KTP. Mereka cukup datang ke Dinas Penduukan dan Pencataan Sipil (Dukcapil) setempat untuk perekaman dan mendapatkan e-KTP.

    “Kalau sudah punya izin tinggal tetap, WNA tadi tinggal datang ke dinas dukcapil. Nanti yang bersangkutan harus mempunyai alamat di Indonesia,” terang Zudan, dilansir dari Kumparan.

    Untuk mendapatkan ITAP, WNA yang berstatus sebagai pekerja asing, investor, dan rohaniwan harus tinggal di Indonesia selama 3 tahun berturut-turut. Sebelum mendapatkan ITAP, mereka tinggal di Indonesia menggunakan Izin Tinggal Terbatas (ITAS). Izin ini harus diurus WNA di kantor Imigrasi setempat dan TKA tetap harus secara fisik mendatangi kantor Imigrasi.

    Sementara itu, dalam mempekerjakan tenaga asing, dilakukan melalui mekanisme dan prosedur yang sangat ketat. Perusahaan atau korporasi yang mempergunakan tenaga kerja asing bekerja di Indonesia diwajibkan untuk membuat Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) sebagaimana yang telah diatur dalam Peraturan Menteri Nomor PER.02/MEN/III/2018 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing. Untuk mendapatkan RPTKA ini, pemberi kerja TKA harus mengajukan permohonan kepada Dirjen Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja atau Direktur Pengendalian Penggunaan Tenaga Kerja Asing melalui sistem online.

    Kesimpulan

    Oleh karena itu, informasi yang menyebutkan bahwa TKA dapat membuat dokumen apapun di barak, mess maupun apartemen merupakan konten yang salah.

    Rujukan