(GFD-2021-7512) [SALAH] Akun Whatsapp Bupati Cianjur Berikan Bantuan untuk Pesantren
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 04/09/2021
Berita
Terdapat sebuah nomor Whatsapp yang mengatasnamakan Bupati Cianjur yang menawarkan bantuan kepada Pesantren Al-Istiqomah. Pengirim pesan juga meminta penerima pesan untuk mengirimkan nomor rekening.
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Melalui akun Instagramnya, Herman Suherman mengatakan bahwa akun Whatsapp dengan nomor +62812-3022-8764 merupakan nomor penipuan. Segala bentuk bantuan yang akan diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur dilakukan melalui birokrasi yang sudah ditentukan.
Dengan demikian, akun Whatsapp dengan nomor +62812-3022-8764 yang menggunakan nama Bupati Cianjur dan memberikan bantuan kepada Pesantren Al-Istiqomah Cianjur tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori imposter content atau konten tiruan.
Dengan demikian, akun Whatsapp dengan nomor +62812-3022-8764 yang menggunakan nama Bupati Cianjur dan memberikan bantuan kepada Pesantren Al-Istiqomah Cianjur tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori imposter content atau konten tiruan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Bupati Cianjur, yakni Herman Suherman mengatakan bahwa akun Whatsapp dengan nomor +62812-3022-8764 dan mengatasnamakan Bupati Cianjur yang menawarkan bantuan kepada Pesantren adalah penipuan.
Hal tersebut tidak benar. Bupati Cianjur, yakni Herman Suherman mengatakan bahwa akun Whatsapp dengan nomor +62812-3022-8764 dan mengatasnamakan Bupati Cianjur yang menawarkan bantuan kepada Pesantren adalah penipuan.
Rujukan
(GFD-2021-7511) [SALAH] Muammar Gaddafi Prediksi Covid-19
Sumber: facebook.comTanggal publish: 04/09/2021
Berita
Beredar sebuah foto melalui akun Facebook Mustapha Bn Bukhar yang mengatakan bahwa Muammar Gaddafi sudah memprediksi Covid-19. Dalam foto yang diunggah tersebut juga mencantumkan kutipan yang diklaim merupakan kutipan Muammar Gaddafi dalam memprediksi pandemi Covid-19.
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran, hal tersebut tidak benar. Kutipan tersebut memanglah diucapkan oleh Muammar Gaddafi dalam pidatonya saat sidang PBB tahun 2009. Namun, isi pidato tersebut tidak membicarakan tentang Covid-19. Pidato tersebut membicarakan tentang flu babi atau H1N1 yang terdeteksi pada tahun tersebut.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Mustapha Bn Bukhar tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook Mustapha Bn Bukhar tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila (Universitas Diponegoro)
Hal tersebut tidak benar. Kutipan Muammar Gaddafi tidak membicarakan pandemi Covid-19, namun membicarakan tentang pandemi flu babi atau H1N1.
Hal tersebut tidak benar. Kutipan Muammar Gaddafi tidak membicarakan pandemi Covid-19, namun membicarakan tentang pandemi flu babi atau H1N1.
Rujukan
(GFD-2021-7510) [SALAH] Obat Covid-19 Molnulpiravir Mulai Beredar September Mendatang
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 03/09/2021
Berita
Beredar sebuah pesan singkat melalui media sosial Whatsapp yang menyatakan bahwa telah ditemukan obat yang dapat menyembuhkan pasien Covid-19, bernama obat Molnupiravir. Melalui narasi ini Molnupiravir dikabarkan mulai beredar dan dapat digunakan pada September 2021 mendatang.
Hasil Cek Fakta
Mengutip Forbes, Molnupiravir pertama kali dikembangkan sebagai obat pencegahan dan pengobatan untuk SARS-CoV dan MERS pada awal tahun 2000-an. Obat ini sebelumnya telah terbukti bekerja melawan banyak virus yang menggunakan RNA polimerase yang bergantung pada RNA, yang juga dimiliki SARS-CoV-2 (Covid-19). Namun setelah melakukan penelusuran, informasi yang menyebutkan bahwa obat Molnupiravir akan segera beredar dan dapat digunakan pada September 2021 mendatang adalah informasi yang keliru.
Dijelaskan oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, obat antiviral molnupiravir saat ini masih dalam tahap uji coba. Pengujian dilakukan karena obat ini dapat bekerja melawan virus yang hampir sama dengan virus corona.
“Studi-studi sebelumnya menunjukkan, obat ini dapat bekerja melawan virus yang menggunakan RNA-dependent RNA polymerase yang juga dimiliki oleh SARS-CoV-2,” ucap dr. Astrid.
Pemerintah melalui PT Kimia Farma Tbk, menargetkan proses uji klinis antigen Molnupiravir selesai pada Oktober 2021. Sampai saat ini belum ada konfirmasi khusus tentang hasil uji fase ketiga dari obat tersebut. Selain itu, saat ini Pemerintah masih ingin memastikan kesiapan anggota Holding BUMN Farmasi itu untuk memproduksi obat-obatan terapi Covid-19, yang dalam hal ini termasuk obat Molnupiravir.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan bahwa obat Molnupiravir akan beredar dan dapat dikonsumsi untuk mengobati pasien Covid-19 mulai bulan September adalah informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Dijelaskan oleh dr. Astrid Wulan Kusumoastuti, obat antiviral molnupiravir saat ini masih dalam tahap uji coba. Pengujian dilakukan karena obat ini dapat bekerja melawan virus yang hampir sama dengan virus corona.
“Studi-studi sebelumnya menunjukkan, obat ini dapat bekerja melawan virus yang menggunakan RNA-dependent RNA polymerase yang juga dimiliki oleh SARS-CoV-2,” ucap dr. Astrid.
Pemerintah melalui PT Kimia Farma Tbk, menargetkan proses uji klinis antigen Molnupiravir selesai pada Oktober 2021. Sampai saat ini belum ada konfirmasi khusus tentang hasil uji fase ketiga dari obat tersebut. Selain itu, saat ini Pemerintah masih ingin memastikan kesiapan anggota Holding BUMN Farmasi itu untuk memproduksi obat-obatan terapi Covid-19, yang dalam hal ini termasuk obat Molnupiravir.
Jadi dapat disimpulkan bahwa narasi yang menyebutkan bahwa obat Molnupiravir akan beredar dan dapat dikonsumsi untuk mengobati pasien Covid-19 mulai bulan September adalah informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Informasi keliru. Mengenai waktu beredarnya obat Covid-19 belum dapat dipastikan. Uji klinis fase ketiga baru akan keluar di bulan Oktober 2021 mendatang.
Informasi keliru. Mengenai waktu beredarnya obat Covid-19 belum dapat dipastikan. Uji klinis fase ketiga baru akan keluar di bulan Oktober 2021 mendatang.
Rujukan
(GFD-2021-7509) [SALAH] Artikel lanjutbaja.site: “Innalillahi, Masjid Meledak Saat Waktu Sholat Jumat, Sebanyak 20 Jamaah Meninggal Dunia, Semoga Husnol Khotimah Aminn”
Sumber: Media DaringTanggal publish: 03/09/2021
Berita
Beredar informasi dari akun Facebook Mila Ol berupa sebuah link artikel dari situs lanjutbaja.site yang berjudul “Innalillahi, Masjid Meledak Saat Waktu Sholat Jumat, Sebanyak 20 Jamaah Meninggal Dunia, Semoga Husnol Khotimah Aminn” dengan foto sebuah masjid dengan kubahnya yang terbakar. Postingan ini disukai sebanyak 1 kali dan dikomentari 1 kali.
Hasil Cek Fakta
Kabar ini sudah pernah beredar sejak bulan Juli 2021, diketahui foto kubah masjid yang terbakar tersebut merupakan foto kebakaran Masjid Taqarrub di Gampung Alue Bungkoh, Aceh Utara pada 28 Desember 2019. Kebakaran tersebut diduga akibat korselting listrik dari salah satu ruko yang berkonstruksi papan, 10 unit ruko ludes terbakar, kubah utama Masjid Taqarrub yang berada didekat deretan ruko tersebut ikut terbakar, diketahui hanya ada 1 orang korban luka dari 35 korban kebakaran tersebut.
Kejadian yang dimuat dari halaman artikel yang diklaim meledak pada saat shalat Jumat juga tidak benar, faktanya adanya ledakan dari AC (Air Conditioner) pada sebuah masjid di Narayanganj pada saat shalat Isya pada 7 September 2020. Puluhan orang dilarikan ke rumah sakit khusus luka bakar dan operasi plastik milik pemerintah di Dhaka, Bangladesh, 24 orang tewas dan setidaknya 37 orang dengan luka bakar hingga 90 persen.
Melihat dari penjelasan tersebut, artikel dari lanjutbaja.site yang berjudul “Innalillahi, Masjid Meledak Saat Waktu Sholat Jumat, Sebanyak 20 Jamaah Meninggal Dunia, Semoga Husnol Khotimah Aminn” adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Koneksi yang Salah/False Connection.
Kejadian yang dimuat dari halaman artikel yang diklaim meledak pada saat shalat Jumat juga tidak benar, faktanya adanya ledakan dari AC (Air Conditioner) pada sebuah masjid di Narayanganj pada saat shalat Isya pada 7 September 2020. Puluhan orang dilarikan ke rumah sakit khusus luka bakar dan operasi plastik milik pemerintah di Dhaka, Bangladesh, 24 orang tewas dan setidaknya 37 orang dengan luka bakar hingga 90 persen.
Melihat dari penjelasan tersebut, artikel dari lanjutbaja.site yang berjudul “Innalillahi, Masjid Meledak Saat Waktu Sholat Jumat, Sebanyak 20 Jamaah Meninggal Dunia, Semoga Husnol Khotimah Aminn” adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Koneksi yang Salah/False Connection.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Koneksi yang salah. Foto kubah masjid yang terbakar tersebut adalah foto kejadian kebakaran Masjid Taqarrub di Aceh Utara pada 28 Desember 2019 sedangkan kejadian ledakan AC pada sebuah masjid di Bangladesh terjadi pada 7 September 2020 pada saat salat Isya bukan pada saat salat Jumat.
Koneksi yang salah. Foto kubah masjid yang terbakar tersebut adalah foto kejadian kebakaran Masjid Taqarrub di Aceh Utara pada 28 Desember 2019 sedangkan kejadian ledakan AC pada sebuah masjid di Bangladesh terjadi pada 7 September 2020 pada saat salat Isya bukan pada saat salat Jumat.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2021/07/19/salah-foto-masjid-meledak-saat-waktu-sholat-jumat-sebanyak-50-jamaah-meninggal-dunia/
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/1446/keliru-klaim-ini-foto-kebakaran-masjid-di-bangladesh-yang-menewaskan-50-orang
- https://www.suara.com/news/2019/12/28/164836/masjid-taqarrub-aceh-hangus-terbakar-satu-perempuan-terlalap-api
- https://www.liputan6.com/global/read/4349491/pipa-gas-dekat-masjid-di-bangladesh-meledak-24-orang-tewas
- https://www.dhakatribune.com/bangladesh/nation/2020/09/04/50-injured-in-narayanganj-mosque-explosion
Halaman: 5549/6845



