Sebuah unggahan yang beredar di sebuah situs memberikan informasi tentang ‘Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Pedro Coelho’ pada Minggu (21/4) yang memberikan ucapan selamat bagi salah satu paslon dalam Pilpres 2019 ditambahkan dengan kata-kata “ucapan selamat yang hangat”, melalui juru bicaranya. Informasi itu seakan-akan merupakan berita yang dibuat oleh Kantor Berita ANTARA yang mengutip berita dari Kantor Berita Xinhua yang memberitakan tersebut dari New York.
Kabartoday, PBB – Dilansir dari New York (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) – Sekretaris Jenderal PBB Pedro Coelho, Minggu (21/42019), telah mengagetkan semua publik bahkan di dunia Internasional.
Caelho menyampaikan “ucapan selamatnya yang hangat” kepada Prabowo Subianto, yang terpilih sebagai pemenang dalam pemilihan presiden Indonesia.
Ucapan itu disampaikan Coelho melalui pesan di dalam pernyataannya yang dikeluarkan oleh juru bicaranya di New York pekan lalu.
“Sekretaris Jenderal telah mengikuti secara seksama pemilihan presiden di Indonesia, yang diselenggarakan pada 17 April, dan menyampaikan dengan puas banyaknya pemilihan yang dilaporkan memberi suara mereka, ”kata jubir Coelho mengikuti pernyataan itu.
Lebih lanjut, Sekretaris Jenderal bermaksud tetap terlibat dengan Pemerintah Indonesia dan dengan presiden terpilih Prabowo Subianto mengenai masalah penting bagi masyarakat internasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Ia akan terus mendorong Indonesia agar memainkan peran konstruktif dalam urusan regional dan internasional. ”katanya sebagaimana dikutip Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad petang.
Prabowo meraih 62 persen dari seluruh pemilih dengan jumlah suara sebanyak 80 persen pemilih memberi suara mereka pada pemilihan presiden di Indonesia.(editor.Op)
Sekjen PBB ucapkan selamat kepada Prabowo sebagai pemenang pilpres 2019
Sekjen PBB ucapkan selamat kepada Prabowo
Sekjen PBB ucapkan selamat kepada Prabowo sebagai pemenang pilpres 2019
sekjen PBB ungkap selamat kepada Prabowo sebagai pemenang pemilu 2019
Sekjek PBB ucapkan selamat kepada Prabowo
Sekjen pbb ucapkan selamat kepada Prabowo sebagai pemenang pilpers 2019
Sekjen PBB ucapkan selamat kepada Prabowo
Sekjen PBB ucapkan selamat kepada Prabowo sebagai pemenang pilpres 2019
Sekjen PBB ucapkan selamat kepada Prabowo sebagai pemenang pilpres 2019
Sekjen PBB ucapkan selamat kepada Prabowo
Sukjen PBB ucapkan selamat kepada Prabowo
Sukjen PBB ucapkan selamat
Sekjen PBB ucapkan selamat kepada prabowo
Sekjen bpp ucapkan selamat
sekjen bpbb ucapkan selamat
Sekjen PBB ucapkan selamat kepada Prabowo sebagai pemenang pilpres 2019
Sekjen PBB ucapkan selamat kira kira benar atau tidak
sekjen pbb selamat kepada prabowo
Sekjen PBB ucapkan selamat kepada Prabowo pada pilpres 2019
Sekjek pbb ucapakan selamat kepada Prabowo
sekjen PBB mengucapkan selamat kepada prabowo
Prabowo diucapkan selamat sebagai pemenang pilpres
PBB mengucapkan selamat kepada Prabowo sebagai pemenang pilpres
PBB mengucapkan selamat kepada Prabowo sebagai pemenang pilpres
PBB ucapkan selamat pada prabowo sebagai pemenang pilpres
PBB mengucapkan selamat kepada Prabowo sebagai pemenang pilpres
(GFD-2019-1958) [SALAH] Sekjen PBB Ucapkan Selamat pada Prabowo Atas Terpilihnya Menjadi Presiden RI
Sumber: Media OnlineTanggal publish: 26/04/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Kantor Berita ANTARA melalui situs resminya ( antaranews.com ) menyatakan bahwa ANTARA tidak pernah membuat berita dengan judul “Sekjen PBB Ucapkan Selamat pada Prabowo Atas terpilihnya Menjadi Presiden RI”. Dari catatan berita yang ditelusuri di sistem milik ANTARA, tidak ada berita dengan isi dan judul tersebut.
Selain itu Pedro Coelho bukanlah Sekretaris Jenderal PBB. Saat ini Sekretaris Jenderal PBB dijabat oleh Antonio Guterres yang diangkat sejak 1 Januari 2017. Dia menggantikan kepemimpinan Ban Ki-moon dari tanggal 1 Januari 2017 untuk masa jabatan lima tahun.
Dan juga, pemilu dan pilpres 2019 hingga saat ini masih dalam tahap penghitungan suara manual yang dilakukan secara berjenjang dari TPS hingga ke tingkat KPU Pusat.
Usai pemungutan suara yang dilakukan pada Rabu (17/4/2019), tahap pemilu berikutnya adalah rekapitulasi suara. Penghitungan suara akan diawali dengan pemilihan presiden dan wakil presiden. Kemudian, akan dilanjutkan dengan penghitungan suara pemilu legislatif DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Nantinya, penghitungan suara akan dilakukan secara manual dan berjenjang dari Tempat Pemungutan Suara ( TPS) hingga ke tingkat nasional.
“Masyarakat perlu tahu bahwa hasil pemilu itu akan ditentukan melalui proses sesuai peraturan perundangan-undangan itu melalui rapat pleno berjenjang,” kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2019).
Selain itu Pedro Coelho bukanlah Sekretaris Jenderal PBB. Saat ini Sekretaris Jenderal PBB dijabat oleh Antonio Guterres yang diangkat sejak 1 Januari 2017. Dia menggantikan kepemimpinan Ban Ki-moon dari tanggal 1 Januari 2017 untuk masa jabatan lima tahun.
Dan juga, pemilu dan pilpres 2019 hingga saat ini masih dalam tahap penghitungan suara manual yang dilakukan secara berjenjang dari TPS hingga ke tingkat KPU Pusat.
Usai pemungutan suara yang dilakukan pada Rabu (17/4/2019), tahap pemilu berikutnya adalah rekapitulasi suara. Penghitungan suara akan diawali dengan pemilihan presiden dan wakil presiden. Kemudian, akan dilanjutkan dengan penghitungan suara pemilu legislatif DPR, DPD, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Nantinya, penghitungan suara akan dilakukan secara manual dan berjenjang dari Tempat Pemungutan Suara ( TPS) hingga ke tingkat nasional.
“Masyarakat perlu tahu bahwa hasil pemilu itu akan ditentukan melalui proses sesuai peraturan perundangan-undangan itu melalui rapat pleno berjenjang,” kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan saat ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Kamis (13/3/2019).
Rujukan
(GFD-2019-1957) [SALAH] Akhirnya ada Anggota KPU yang insaf, mengaku di bayar 250 juta dan dijanjikan 12 M
Sumber: youtube.comTanggal publish: 29/04/2019
Berita
Beredar sebuah video yang diunggah oleh akun King Kabawo
( youtube.com/channel/UC1_cO1Rc46OoK4tbw2UYNVA ) pada tanggal 24 April 2019 dengan judul “Akhirnya ada Anggota KPU yang insaf, mengaku di bayar 250 juta dan dijanjikan 12 M.”. Video ini diberi keterangan “Akhirnya ada Anggota KPU yang insaf, mengaku di bayar 250 juta dan dijanjikan 12 M. Saksikan wawancara ekslusifnya di MetroTV.”
( youtube.com/channel/UC1_cO1Rc46OoK4tbw2UYNVA ) pada tanggal 24 April 2019 dengan judul “Akhirnya ada Anggota KPU yang insaf, mengaku di bayar 250 juta dan dijanjikan 12 M.”. Video ini diberi keterangan “Akhirnya ada Anggota KPU yang insaf, mengaku di bayar 250 juta dan dijanjikan 12 M. Saksikan wawancara ekslusifnya di MetroTV.”
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, video di akun sumber tersebut ternyata adalah video yang sudah disunting dan dipotong. Video yang asli adalah video program Primetime News milik stasiun televisi Metro TV yang sudah ditayangkan sejak tanggal 06 Mei 2014.
Dalam video yang diberi judul “Primetime News: Darurat Rekapitulasi Suara (1)” tersebut, pembawa berita mewawancarai narasumber ‘Mr.X’ yang mengaku mengalami upaya penyuapan dari peserta pemilihan umum legislatif tahun 2014 terkait rekapitulasi suara.
Mr. X tersebut mengaku ditawari secara tunai uang 250 juta rupiah dan dijanjikan uang 12 milyar rupiah agar dia mau menambahkan angka 0 di belakang atau angka 1 di depan perolehan suara calon legislatif tersebut. Namun Mr.X menolak pemberian tersebut.
Komisi Pemilihan Umum akhirnya menetapkan hasil perolehan suara Pemilu Legislatif 2014, Jumat (9/5/2014), di Gedung KPU, Jakarta Pusat. PDI Perjuangan meraih suara terbanyak dengan jumlah suara mencapai 18,95 persen. Sementara itu, dua partai dinyatakan tidak memenuhi ambang batas parlemen sehingga tidak mendapatkan jatah kursi di DPR, yaitu Partai Bulan Bintang dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Berikut hasil perolehan suara setiap partai.
1. Partai Nasdem 8.402.812 (6,72 persen)
2. Partai Kebangkitan Bangsa 11.298.957 (9,04 persen)
3. Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79 persen)
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 23.681.471 (18,95 persen)
5. Partai Golkar 18.432.312 (14,75 persen)
6. Partai Gerindra 14.760.371 (11,81 persen)
7. Partai Demokrat 12.728.913 (10,19 persen)
8. Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 persen)
9. Partai Persatuan Pembangunan 8.157.488 (6,53 persen) 10. Partai Hanura 6.579.498 (5,26 persen)
14. Partai Bulan Bintang 1.825.750 (1,46 persen)*
15. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1.143.094 (0,91 persen)*
* PBB dan PKPI tidak lolos ke DPR karena perolehan suara kurang dari 3,50 persen.
Rekapitulasi suara final ini dibacakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik melalui Keputusan KPU 411/KPTS/KPU/2014 tentang Penetapan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) secara umum dalam pemilihan umum.
Dalam video yang diberi judul “Primetime News: Darurat Rekapitulasi Suara (1)” tersebut, pembawa berita mewawancarai narasumber ‘Mr.X’ yang mengaku mengalami upaya penyuapan dari peserta pemilihan umum legislatif tahun 2014 terkait rekapitulasi suara.
Mr. X tersebut mengaku ditawari secara tunai uang 250 juta rupiah dan dijanjikan uang 12 milyar rupiah agar dia mau menambahkan angka 0 di belakang atau angka 1 di depan perolehan suara calon legislatif tersebut. Namun Mr.X menolak pemberian tersebut.
Komisi Pemilihan Umum akhirnya menetapkan hasil perolehan suara Pemilu Legislatif 2014, Jumat (9/5/2014), di Gedung KPU, Jakarta Pusat. PDI Perjuangan meraih suara terbanyak dengan jumlah suara mencapai 18,95 persen. Sementara itu, dua partai dinyatakan tidak memenuhi ambang batas parlemen sehingga tidak mendapatkan jatah kursi di DPR, yaitu Partai Bulan Bintang dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Berikut hasil perolehan suara setiap partai.
1. Partai Nasdem 8.402.812 (6,72 persen)
2. Partai Kebangkitan Bangsa 11.298.957 (9,04 persen)
3. Partai Keadilan Sejahtera 8.480.204 (6,79 persen)
4. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 23.681.471 (18,95 persen)
5. Partai Golkar 18.432.312 (14,75 persen)
6. Partai Gerindra 14.760.371 (11,81 persen)
7. Partai Demokrat 12.728.913 (10,19 persen)
8. Partai Amanat Nasional 9.481.621 (7,59 persen)
9. Partai Persatuan Pembangunan 8.157.488 (6,53 persen) 10. Partai Hanura 6.579.498 (5,26 persen)
14. Partai Bulan Bintang 1.825.750 (1,46 persen)*
15. Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia 1.143.094 (0,91 persen)*
* PBB dan PKPI tidak lolos ke DPR karena perolehan suara kurang dari 3,50 persen.
Rekapitulasi suara final ini dibacakan oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik melalui Keputusan KPU 411/KPTS/KPU/2014 tentang Penetapan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) secara umum dalam pemilihan umum.
Rujukan
(GFD-2019-1954) Foto Wiwik Sri Rahayu asal Surabaya yang Divonis Hukuman Pancung di Arab Saudi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/04/2019
Berita
Sebuah foto menampilkan dua perempuan yang salah satu perempuannya merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) dikabarkan akan dihukum pancung oleh pemerintah Arab Saudi, beredar di media sosial.
Perempuan yang dimaksud dalam unggahan tersebut bernama Wiwik Sri Rahayu, yang mengenakan baju warna merah.
"Sesama Bmi mari kita doakan mbak Mega Mendung atau wiwik sri Rahayu Asal Surabaya Jawa Timur yang baju warna merah semoga bisa terbebas dari kasus yang menjerat nya. Desa desus dia di vonis hukuman pancung Semoga pihak kjri bisa membantu pendampingan terhadap korban tersebut. Dengan dapat bantuan pendampingan hukum saat ini dia berada di Penjara Beriman jeddah. Dia pekerja Ilegal tersandung kasus di jeddah Al hamra, dengan tuduhan membantu BMI lainnya melakukan Aborsi atau Giret. Ditemukan, satu paket pil Stotec di tas nya,” narasi unggahan yang beredar luas di media sosial Facebook.
Perempuan yang dimaksud dalam unggahan tersebut bernama Wiwik Sri Rahayu, yang mengenakan baju warna merah.
"Sesama Bmi mari kita doakan mbak Mega Mendung atau wiwik sri Rahayu Asal Surabaya Jawa Timur yang baju warna merah semoga bisa terbebas dari kasus yang menjerat nya. Desa desus dia di vonis hukuman pancung Semoga pihak kjri bisa membantu pendampingan terhadap korban tersebut. Dengan dapat bantuan pendampingan hukum saat ini dia berada di Penjara Beriman jeddah. Dia pekerja Ilegal tersandung kasus di jeddah Al hamra, dengan tuduhan membantu BMI lainnya melakukan Aborsi atau Giret. Ditemukan, satu paket pil Stotec di tas nya,” narasi unggahan yang beredar luas di media sosial Facebook.
Hasil Cek Fakta
Menanggapi perihal unggahan tersebut, Koordinator Perlindungan Warga (KPW) KJRI Jeddah, Safaat Ghofur memberikan klarifikasi.
Dia mengatakan perempuan yang dimaksud adalah Aminah binti Sai.
"Nama yang kita temukan di lapangan sesuai dengan foto yang kita dapat, bukanlah Wiwik Sudariyany, tetapi Aminah binti Sai. Kita masih butuh penelusuran lebih lanjut melalui dokumen resmi paspor/SPLP," katanya saat dikonfirmasi LiputanBMI, Minggu (28/4/2019).
Menurut Safaat, berdasarkan informasi yang diperoleh KJRI Jeddah setelah mendatangi penjara Dzahban, Aminah ditangkap dan ditahan bersama dua WNI lainnya atas tuduhan praktik aborsi yang telah menghilangkan nyawa orang lain. Akan tetapi Safaat memastikan kasus tersebut belum mendapat putusan dari Pengadilan Arab Saudi.
"Kasus tersebut masih dalam tahap investigasi, belum ada putusan dari Pengadilan. Menurut informasi, niat awal dia (Aminah) menolong memperlancar lahiran, tetapi malah menyebabkan kematian ibu dan bayi yang hendak ditolong," jelasnya.
KJRI Jeddah, lanjut Safaat, akan terus memantau kasus tersebut dengan mengajukkan kunjungan lanjutan ke penjara Dzahban dengan izin resmi.
"Mudah-mudahan 10 hari ke depan kita sudah dapat izin bertemu yang bersangkutan. Kami meminta kepada masyarakat jika mendapatkan informasi yang sifatnya sensitif agar terlebih dahulu konfirmasi ke KJRI Jeddah. Kasihan keluarganya di Indonesia tentu saja akan mendapat tekanan psikologis jika menerima kabar seperti itu," pungkasnya.
Dia mengatakan perempuan yang dimaksud adalah Aminah binti Sai.
"Nama yang kita temukan di lapangan sesuai dengan foto yang kita dapat, bukanlah Wiwik Sudariyany, tetapi Aminah binti Sai. Kita masih butuh penelusuran lebih lanjut melalui dokumen resmi paspor/SPLP," katanya saat dikonfirmasi LiputanBMI, Minggu (28/4/2019).
Menurut Safaat, berdasarkan informasi yang diperoleh KJRI Jeddah setelah mendatangi penjara Dzahban, Aminah ditangkap dan ditahan bersama dua WNI lainnya atas tuduhan praktik aborsi yang telah menghilangkan nyawa orang lain. Akan tetapi Safaat memastikan kasus tersebut belum mendapat putusan dari Pengadilan Arab Saudi.
"Kasus tersebut masih dalam tahap investigasi, belum ada putusan dari Pengadilan. Menurut informasi, niat awal dia (Aminah) menolong memperlancar lahiran, tetapi malah menyebabkan kematian ibu dan bayi yang hendak ditolong," jelasnya.
KJRI Jeddah, lanjut Safaat, akan terus memantau kasus tersebut dengan mengajukkan kunjungan lanjutan ke penjara Dzahban dengan izin resmi.
"Mudah-mudahan 10 hari ke depan kita sudah dapat izin bertemu yang bersangkutan. Kami meminta kepada masyarakat jika mendapatkan informasi yang sifatnya sensitif agar terlebih dahulu konfirmasi ke KJRI Jeddah. Kasihan keluarganya di Indonesia tentu saja akan mendapat tekanan psikologis jika menerima kabar seperti itu," pungkasnya.
Kesimpulan
Unggahan yang menyebutkan nama Wiwik Sri Rahayu asal Surabaya tersebut merupakan informasi tidak benar. Wanita yang ada di dalam foto unggahan itu bernama Aminah binti Sai.
Rujukan
(GFD-2019-1953) [SALAH] Video “Cebong di Saudi Bisa Nyoblos Tanpa Identitas”
Sumber: www.twitter.comTanggal publish: 07/04/2019
Berita
“Mau bantah, wahai
DUBES ARAB SAUDI? SELESAI MAGRIB KUMPUL DI TPS BERSAMA UTK BISA NYOBLOS BAGI YANG TAK PUNYA IDENTITAS
ini strategi PDIP yg bocor dari Arab Saudi! Hallo @KPU_ID @bawaslu_RI jgn tangkap yg sebar video dong!! #PrabowoSandiOkBanget”
DUBES ARAB SAUDI? SELESAI MAGRIB KUMPUL DI TPS BERSAMA UTK BISA NYOBLOS BAGI YANG TAK PUNYA IDENTITAS
ini strategi PDIP yg bocor dari Arab Saudi! Hallo @KPU_ID @bawaslu_RI jgn tangkap yg sebar video dong!! #PrabowoSandiOkBanget”
Hasil Cek Fakta
Sebuah video yang menampilkan seorang pria bicara mengenai persyaratan WNI di Saudi untuk mencoblos pada Pemilu 2019 viral di media sosial. Pria itu menyebut, PDIP akan mengarahkan pendukung ke TPS untuk mencoblos capres Jokowi meski hanya memiliki Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP). Dalam lokasi,kejadian di video terdapat spanduk bertuliskan 'Pro Jokowi Saudi Arabia' dan logo Projo.
Saat dikonfirmasi, Ketum Projo Budi Arie Setyadi menyebut pria di video tersebut adalah Ketua DPLN PDIP Arab Saudi Sharief Rachmat. Menurutnya, apa yang disampaikan Sharief soal syarat SPLP untuk mencoblos tidak salah. Budi menekankan bahwa PDIP Saudi memperjuangkan hak pilih WNI yang hanya memiliki SPLP.
"Pernyataan ketua PDIP Arab Saudi tentang penggunaan Identitas SPLP tidak ada yang salah. Sharief menjelaskan bahwa SPLP adalah identitas resmi yang dikeluarkan oleh imigrasi KJRI atau KBRI di Arab saudi. Sebagaimana mengacu kepada Pilpres di 2014, seluruh identitas dapat dipakai untuk menggunakan hak pilih. Sharief menjelaskan bahwa PDIP akan memperjuangkan hal pilih bagi mereka yang mempunyai SPLP," ujar Budi kepada wartawan, Senin (8/4/2019).
Saat dikonfirmasi, Ketum Projo Budi Arie Setyadi menyebut pria di video tersebut adalah Ketua DPLN PDIP Arab Saudi Sharief Rachmat. Menurutnya, apa yang disampaikan Sharief soal syarat SPLP untuk mencoblos tidak salah. Budi menekankan bahwa PDIP Saudi memperjuangkan hak pilih WNI yang hanya memiliki SPLP.
"Pernyataan ketua PDIP Arab Saudi tentang penggunaan Identitas SPLP tidak ada yang salah. Sharief menjelaskan bahwa SPLP adalah identitas resmi yang dikeluarkan oleh imigrasi KJRI atau KBRI di Arab saudi. Sebagaimana mengacu kepada Pilpres di 2014, seluruh identitas dapat dipakai untuk menggunakan hak pilih. Sharief menjelaskan bahwa PDIP akan memperjuangkan hal pilih bagi mereka yang mempunyai SPLP," ujar Budi kepada wartawan, Senin (8/4/2019).
Rujukan
Halaman: 5491/5729