• (GFD-2020-5465) [SALAH] “Sesumbarnya Arief Budiman Buat DONALD TRUMP Kalau Pengin Sukses Seperti Pak JOKOWI.”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/11/2020

    Berita

    Aku Putra Inka (fp.com/dennissikobo.taww/) mengunggah sebuah gambar tangkapan layar dengan narasi sebagai berikut:

    “Sesumbarnya Arief Budiman Buat DONALD TRUMP Kalau Pengin Sukses Seperti Pak JOKOWI.”

    Pada gambar tersebut, terdapat judul artikel “Arief Budiman: Andai Trump Mengizinkan Saya Membantu Pasti Dia Bisa Menang” dan terdapat foto Ketua KPU Arief Budiman yang sedang menduduki kotak suara.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa ada artikel berjudul “Arief Budiman: Andai Trump Mengizinkan Saya Membantu Pasti Dia Bisa Menang” adalah klaim yang keliru.

    Faktanya, gambar itu adalah gambar hasil editan atau suntingan. Judul asli artikel pada gambar itu adalah “4 Fakta Kotak Suara Kardus untuk Pemilu 2019”. Artikel ini dimuat di situs Liputan6.com pada 18 Desember 2018.

    Foto itu diberi keterangan sebagai berikut: “Ketua KPU Arief Budiman menunjukkan kotak suara Pemilu 2019. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)”. Dikutip dari Liputan6, saat itu Komisi Pemilihan Umum (KPU) memamerkan kotak suara untuk Pemilu 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5464) [SALAH] Nomor Whatsapp Rektor UGJ Mukarto Siswoyo

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 05/11/2020

    Berita

    Beredar akun Whatsapp dengan nomor 081285113662 mengaku Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ), Dr H Mukarto Siswoyo MSi.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri lebih lanjut, akun tersebut diketahui palsu. Melansir dari radarcirebon.com, Mukarto mengungkapkan dari beberapa kawannya yang sudah dihubungi, pelaku seolah-olah menjadi beliau.

    “Mohon kalau ada yang menghubungi dan mengatasnamakan saya, jangan digubris,” kata Mukarto, kepada Radar Cirebon.

    Dengan demikian, akun Whatsapp dengan nomor 081285113662 dipastikan bukanlah milik Rektor UGJ Mukarto Siswoyo. Hal ini sudah di tanggapi oleh Mukarto dan meminta tidak mengubris nomor itu sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5463) [SALAH] Pesan Berantai ‘India Is Doing It’ Bisa Retas Ponsel

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 05/11/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai di WhatsApp pada 26 Oktober 2020 yang mengklaim untuk jangan buka video dengan judul ‘India Is Doing It’ karena dapat membuat ponsel diretas.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan penelusuran dengan kata kunci ‘India Is Doing It Hacking’ di mesin pencari google, telah ditemukan artikel dari BOOM (situs periksa fakta di India) dengan judul “Hoax Message Claims ‘India Is Doing It’ Video Will Hack Your Phone” yang dimuat pada 16 Oktober 2020. Dalam artikel tersebut, klaim yang menyatakan video ‘India Is Doing It’ dapat meretas ponsel adalah tidak benar.

    Pencarian berikutnya juga ditemukan bahwa klaim ini juga beredar di negara lain, tetapi menggunakan nama negara Argentina. Klaim ini beredar pada bulan Juli 2020. Tim periksa fakta Snopes, Africa Check, dan Chequeado menyatakan video ‘Argentina Is Doing It’ adalah tidak benar dan tidak ditemukan video serta data korban peretasannya.

    Dengan demikian, pesan berantai ‘India Is Doing It’ dapat meretas ponsel adalah tidak benar karena tidak ditemukan video dan data dari korban peretasan. Informasi ini masuk dalam kategori konten palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-5462) [SALAH] Video Perempuan Berhijab Diserang di Perancis

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 05/11/2020

    Berita

    Telah beredar pesan di grup WhatsApp yang berisi video penyerangan perempuan di trotoar dengan narasi yang menggambarkan peristiwa penyerangan perempuan berhijab itu terjadi di Perancis.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, mengutip dari CNN, video tersebut merupakan video penyerangan terhadap gadis berusia 16 tahun yang terekam oleh CCTV di trotoar jalan London timur pada 13 November 2012. Diketahui pelaku mengikuti korban sekitar 500 meter dari rumahnya sebelum berlari lebih dekat dan memukul kepala korban. Mengutip dari The Guardian, pelaku penyerangan yang bernama Michael Ayoade telah dijatuhi hukuman penjara di pengadilan mahkota London Dalam selama 4 tahun pada 23 Februari 2013.

    Dengan demikian, pesan yang beredar di grup WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah/False Context karena video tersebut bukan video peristiwa penyerangan perempuan berhijab di Perancis, melainkan video penyerangan terhadap gadis berusia 16 tahun di London, Inggris pada 13 November 2012.

    Rujukan