(GFD-2018-329) [HOAKS] "Kena Gangguan Jiwa Karena Terlalu Banyak Ikut Les"
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 10/08/2018
Berita
"Hari ini saya berkunjung ke sebuah rumah sakit, membezuk anak teman saya yang sedang sakit. Teman saya ini seorang wanita karir lulusan S2 dari sebuah universitas ternama...", selengkapnya di (1) bagian REFERENSI.
Hasil Cek Fakta
"Pada tahun 2014, berita ini menyebutkan RS Duren Sawit sebagai tempat berobat anak tersebut. Dan saat itu, banyak pihak yang meminta konfirmasi kepada RS Duren Sawit. Jawabannya adalah tidak benar. Tidak ada anak 6 tahun tersebut yang menjadi pasien RS Duren Sawit.", selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
(GFD-2018-328) [HOAKS] Memo SBY Dukung Jokowi-Ma’aruf Amin Pada Kamis Malam (9/8)
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 10/08/2018
Berita
"Demi kepentingan bangsa dan negara, saya SBY dan Partai Demokrat sepakat untuk mendukung pasangan Bapak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin pada Pilpres 2019."
Cikeas, 9-8-2019
Dr Susilo Bambang Yudhoyono
Cikeas, 9-8-2019
Dr Susilo Bambang Yudhoyono
Hasil Cek Fakta
Pada Kamis malam (9/8) beredar melalui media pesan Whatsapp foto yang diklaim sebagai memo Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendukung pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo dan Ma’aruf Amin. Merespon hal tersebut, dilansir dari timesindonesia.co.id, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari, menyatakan bahwa foto memo tersebut adalah hoaks. Ia mengatakan, memo tulisan tangan tersebut sangat tidak logis dtulis SBY. Sebab, lokasinya penulisan surat tersebut tertulis di Cikeas. “SBY dari tadi di Kuningan. Kira kira logis tidak? Hoaks,” kata Imelda.
Bila melihat dari isi narasi dari foto yang diklaim sebagai memo SBY tersebut memang ada satu keanehan yang sangat jelas. Pada tanggal pembuatan memo tersebut dituliskan tanggal 9-8-2019. Tanggal tersebut tentunya salah, sebab tahun ini masih tahun 2018.
Bila melihat dari isi narasi dari foto yang diklaim sebagai memo SBY tersebut memang ada satu keanehan yang sangat jelas. Pada tanggal pembuatan memo tersebut dituliskan tanggal 9-8-2019. Tanggal tersebut tentunya salah, sebab tahun ini masih tahun 2018.
Rujukan
(GFD-2018-327) [DISINFORMASI] Penambahan "Nyari Duit Amplop Hasil Ceramah" di Berita Mengenai Ustadz Abdul Somad
Sumber: facebook.comTanggal publish: 10/08/2018
Berita
"Kepalang gila X nie orang..
Kalah argumen ujung2nya mencaci ulama..
Katanya cinta ulama..
Dukunganmu terhadap capres HRS cuma bacot belaka..
Apa bedanya UAS sama HRS?
beliau sam2 ulama istiqomah. Takut sama allah.
Tidak gila jabatan. Bukan kacung kaya kapitra.."
Kalah argumen ujung2nya mencaci ulama..
Katanya cinta ulama..
Dukunganmu terhadap capres HRS cuma bacot belaka..
Apa bedanya UAS sama HRS?
beliau sam2 ulama istiqomah. Takut sama allah.
Tidak gila jabatan. Bukan kacung kaya kapitra.."
Hasil Cek Fakta
Tidak ada tulisan kata-kata tersebut di situs sumber yang dikutip dan video sumber artikel, selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
- https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/718116291854242/
- http://m-reportase.blogspot.com/2018/08/kapitra-uas-tidak-ngerti-apa-apa-nyari.html
- https://suaranasional.com/2018/08/08/kapitra-ampera-uas-tidak-ngerti-apa-apa-dan-bukan-bidangnya-mengelola-negara/
- https://www.youtube.com/watch?v=aEdDaDMnwuE
(GFD-2018-326) [BENAR] "Bukan disebabkan vaksin, siswa MI di Palembang tewas karena radang otak"
Sumber: facebook.comTanggal publish: 09/08/2018
Berita
"Jika ada suntikn di skolh ank ku dak ush dsuntik wes apapun alasanx tkut sperti ini".
Hasil Cek Fakta
"Tim dokter menemukan fakta bahwa korban menderita accute disseminated encephalomyelitis atau radang otak bersamaan dengan imunisasi.", selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/717446481921223/
- https://www.merdeka.com/peristiwa/bukan-disebabkan-vaksin-siswa-mi-di-palembang-tewas-karena-radang-otak.html
- https://www.merdeka.com/peristiwa/dinkes-palembang-selidiki-dugaan-siswi-mi-tewas-usai-vaksin.html
- https://news.detik.com/berita/d-3726914/siswi-kelas-2-sd-meninggal-pasca-imunisasi-massal-di-sekolah
Halaman: 5489/5562