Beredar video Youtube berjudul “BERITA TERKINI ~ GEGER !!! RAJA SALMAN JEMPUT PAKSA HABIB RIZIEQ DI TAHANAN | VIRAL HARI INI” yang diunggah oleh kanal Youtube JURNALIS pada 14 April 2021.
Di gambar thumbnail video tersebut terdapat narasi sebagai berkut. “Terbungkam..!! Jokowi Makin Terpojok Raja Salman Jemput Paksa Habib Rizieq di Dalam Penjara”. Terdapat juga foto HRS yang sedang berjalan bersama Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz.
(GFD-2021-6712) [SALAH] Foto “Raja Salman Jemput Paksa HRS di Dalam Penjara”
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 14/04/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto yang diklaim bahwa Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz menjemput paksa HRS di penjara merupakan konten yang dimanipulasi.
Faktanya, foto tersebut adalah foto hasil editan atau suntingan. Foto aslinya adalah ketika Presiden Jokowi disambut secara khusus oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz saat saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah saat kunjungan kenegaraan pada 11 September 2015.
Foto yang asli, salah satunya diunggah di artikel berjudul “Kunjungan Istimewa Jokowi di Timur Tengah” di situs Liputan6.com pada 16 September 2015 dengan narasi “Presiden Jokowi saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah saat kunjungan kenegaraan pada 11-12 September 2015. Jokowi disambut secara khusus oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz.( Foto Editiawarman Setpres for Liputan6.com)”
Foto yang sama juga diunggah di artikel berjudul “Belasungkawa Jokowi untuk korban musibah di Masjidil Haram” yang diunggah di situs rappler.com pada 12 September 2015 dengan narasi “RAJA SAUDI. Presiden Joko Widodo disambut Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud setibanya di Jeddah, 11 September 2015.”
Selain itu, dilansir dari Medcom, di video itu juga tidak ada narasi atau informasi yang menyebutkan Raja Salman menjemput paksa HRS di penjara.
Faktanya, foto tersebut adalah foto hasil editan atau suntingan. Foto aslinya adalah ketika Presiden Jokowi disambut secara khusus oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz saat saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah saat kunjungan kenegaraan pada 11 September 2015.
Foto yang asli, salah satunya diunggah di artikel berjudul “Kunjungan Istimewa Jokowi di Timur Tengah” di situs Liputan6.com pada 16 September 2015 dengan narasi “Presiden Jokowi saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah saat kunjungan kenegaraan pada 11-12 September 2015. Jokowi disambut secara khusus oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz.( Foto Editiawarman Setpres for Liputan6.com)”
Foto yang sama juga diunggah di artikel berjudul “Belasungkawa Jokowi untuk korban musibah di Masjidil Haram” yang diunggah di situs rappler.com pada 12 September 2015 dengan narasi “RAJA SAUDI. Presiden Joko Widodo disambut Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud setibanya di Jeddah, 11 September 2015.”
Selain itu, dilansir dari Medcom, di video itu juga tidak ada narasi atau informasi yang menyebutkan Raja Salman menjemput paksa HRS di penjara.
Kesimpulan
Foto editan / suntingan. Foto aslinya adalah ketika Presiden Jokowi disambut secara khusus oleh Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz saat saat tiba di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah saat kunjungan kenegaraan pada 11 September 2015.
Rujukan
(GFD-2021-6711) [SALAH] Tautan Hadiah Grab untuk Rayakan Ulang Tahun Perusahaan
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 14/04/2021
Berita
Beredar sebuah tautan melalui pesan WhatsApp mengenai pembagian hadiah oleh Grab dalam rangka memperingati ulang tahun perusahaan. Ketika tautan tersebut diakses, maka akan muncul sebuah pesan yang menyatakan bahwa pengguna memiliki tiga kali kesempatan untuk memilih kotak yang benar dan memenangkan hadiah berupa jam tangan pintar serta telepon genggam.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, tautan tersebut adalah palsu. Tidak ada informasi apapun mengenai undian hadiah di situs resmi maupun media sosial resmi Grab. Dalam pesan yang beredar di WhatsApp, disebutkan bahwa Grab membagikan hadiah dalam rangka memperingati ulang tahun perusahaan ke-9, namun ketika tautan tersebut diakses, usia perusahaan yang tertera adalah 60 tahun, bukan 9 tahun.
Tautan hadiah tersebut serupa dengan beberapa tautan lain yang mengatasnamakan Telkomsel, Matahari Department Store, dan Alfamart. Ketiga artikel dengan topik serupa telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id.
Dengan demikian, tautan yang beredar melalui pesan WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Tautan hadiah tersebut serupa dengan beberapa tautan lain yang mengatasnamakan Telkomsel, Matahari Department Store, dan Alfamart. Ketiga artikel dengan topik serupa telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id.
Dengan demikian, tautan yang beredar melalui pesan WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Tautan tersebut adalah palsu. Tidak ada informasi apapun mengenai undian hadiah di situs resmi maupun media sosial resmi Grab. Lebih lanjut, tautan hadiah tersebut serupa dengan beberapa tautan lain yang mengatasnamakan Telkomsel, Matahari Department Store, dan Alfamart.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2021/04/01/salah-matahari-bagikan-hadiah-untuk-rayakan-pembukaan-toko-ke-200/
- https://turnbackhoax.id/2021/04/04/salah-telkomsel-bagikan-hadiah-untuk-rayakan-hut-ke-60/
- https://turnbackhoax.id/2021/04/11/salah-rayakan-pembukaan-toko-ke-1000-alfamart-bagikan-berbagai-hadiah-gratis/
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/akWLO6LK-cek-fakta-link-grab-rayakan-ulang-tahun-ke-60-berhadiah-ribuan-jam-tangan-pintar-ini-faktanya
(GFD-2021-6707) [SALAH] Narasi “Sebelum Banjir Miras Allah Dahului Dengan Banjir Bandang!” di sampul Koran Tempo 6 April 2021
Sumber: facebook.comTanggal publish: 14/04/2021
Berita
Akun Facebook Ferdinyz Jelyk La (fb.com/ferdinyz.jelykla) pada 9 April 2021 mengunggah sebuah gambar sampul Koran Tempo yang terbit pada 6 April 2021 ke grup PLANGA PLONGO dengan narasi sebagai berikut:
“Selangkah menapakan kakinya maka terjadilah #BangsatBangsa”
Di gambar yang ia unggah terdapat narasi “SETELAH PETAKA DI HARI PASKAH”, juga terdapat narasi “SEBELUM BANJIR MIRAS ALLAH DAHULUI DENGAN BANJIR BANDANG”
“Selangkah menapakan kakinya maka terjadilah #BangsatBangsa”
Di gambar yang ia unggah terdapat narasi “SETELAH PETAKA DI HARI PASKAH”, juga terdapat narasi “SEBELUM BANJIR MIRAS ALLAH DAHULUI DENGAN BANJIR BANDANG”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya narasi “SEBELUM BANJIR MIRAS ALLAH DAHULUI DENGAN BANJIR BANDANG” di sampul Koran Tempo 6 April 2021 merpukan konten yang dimanipulasi.
Faktanya, narasi tersebut adalah hasil editan atau suntingan. Pada gambar sampul Koran Tempo yang asli, tidak terdapat narasi seperti yang ada di klaim.
Berdasarkan gambar sampul yang diunggah di situs koran.tempo.co pada 6 April 2021, hanya terdapat narasi “SETELAH PETAKA DI HARI PASKAH”, “AKHIR PELARIAN SAMIN TAN -NASIONAL.”
Faktanya, narasi tersebut adalah hasil editan atau suntingan. Pada gambar sampul Koran Tempo yang asli, tidak terdapat narasi seperti yang ada di klaim.
Berdasarkan gambar sampul yang diunggah di situs koran.tempo.co pada 6 April 2021, hanya terdapat narasi “SETELAH PETAKA DI HARI PASKAH”, “AKHIR PELARIAN SAMIN TAN -NASIONAL.”
Kesimpulan
Narasi hasil editan / suntingan. Pada gambar sampul Koran Tempo yang asli, tidak terdapat narasi seperti yang ada di klaim.
Rujukan
(GFD-2021-6706) [SALAH] Bill Gates Membeli Telegram
Sumber: facebook.comTanggal publish: 14/04/2021
Berita
“600 Million Dollars Deal Bill Gates Buys Telegram”
[Terjemahan]
“Kesepakatan 600 Juta Dolar Bill Gates Membeli Telegram”
“So they shut down Parler… there has been changes to farcebook no news media and the constant farce checkers… so now everyone is moving to social platform Telegram to get the Scamdemic facts out there and now bill Gates buys that… come on … the western world sounding more like China’s peoples social restrictions everyday”
[Terjemahan]
“Jadi mereka menutup Parler … telah ada perubahan pada buku lelucon tidak ada media berita dan pemeriksa lelucon yang konstan … jadi sekarang semua orang pindah ke platform sosial Telegram untuk mendapatkan fakta Scamdemic di luar sana dan sekarang Bill Gates membeli itu … ayolah … dunia barat terdengar lebih seperti pembatasan sosial masyarakat China setiap hari”
[Terjemahan]
“Kesepakatan 600 Juta Dolar Bill Gates Membeli Telegram”
“So they shut down Parler… there has been changes to farcebook no news media and the constant farce checkers… so now everyone is moving to social platform Telegram to get the Scamdemic facts out there and now bill Gates buys that… come on … the western world sounding more like China’s peoples social restrictions everyday”
[Terjemahan]
“Jadi mereka menutup Parler … telah ada perubahan pada buku lelucon tidak ada media berita dan pemeriksa lelucon yang konstan … jadi sekarang semua orang pindah ke platform sosial Telegram untuk mendapatkan fakta Scamdemic di luar sana dan sekarang Bill Gates membeli itu … ayolah … dunia barat terdengar lebih seperti pembatasan sosial masyarakat China setiap hari”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah informasi di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa pendiri Microsoft, Bill Gates, telah membeli aplikasi chat Telegram. Dalam unggahan tersebut menampilkan gambar screenshot berita Fox News yang memiliki headline “Kesepakatn 600 juta dollar (AS) Bill Gates membeli telegram”.
Namun setelah ditelusuri, foto yang terlampir dalam unggahan tersebut merupakan foto suntingan yaitu pada bagian headline atau judul berita. Dilansir dari APF Fact Check, Fox News tidak pernah memberitakan Bill Gates membeli telegram. Headline asli rekaman yang dijadikan screenshot itu menampilkan narasi “Selebriti menentang budaya cancel culture”dan tidak ada sangkut pautnya dengan Bill Gates.
Isu tersebut juga telah dibantah oleh Durov, Pendiri Telegram, di akun resminya menuliskan bahwa Ia tidak akan menjual aplikasi chat tersebut “Kami tidak akan menjual perusahaan seperti para pendiri WhatsApp. Dunia membutuhkan Telegram untuk tetap independen,” ujar Durov dalam unggahan resminya di Telegram pada 22 Desember 2020.
Dilansir dari Reuters, juru bicara Bill and Melinda Gates Foundation mengatakan bahwa Bill Gates tidak memiliki hubungan keuangan dengan Telegram.
Mengacu kepada seluruh referensi, klaim bahwa Bill Gates membeli Telegram adalah hoaks dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Namun setelah ditelusuri, foto yang terlampir dalam unggahan tersebut merupakan foto suntingan yaitu pada bagian headline atau judul berita. Dilansir dari APF Fact Check, Fox News tidak pernah memberitakan Bill Gates membeli telegram. Headline asli rekaman yang dijadikan screenshot itu menampilkan narasi “Selebriti menentang budaya cancel culture”dan tidak ada sangkut pautnya dengan Bill Gates.
Isu tersebut juga telah dibantah oleh Durov, Pendiri Telegram, di akun resminya menuliskan bahwa Ia tidak akan menjual aplikasi chat tersebut “Kami tidak akan menjual perusahaan seperti para pendiri WhatsApp. Dunia membutuhkan Telegram untuk tetap independen,” ujar Durov dalam unggahan resminya di Telegram pada 22 Desember 2020.
Dilansir dari Reuters, juru bicara Bill and Melinda Gates Foundation mengatakan bahwa Bill Gates tidak memiliki hubungan keuangan dengan Telegram.
Mengacu kepada seluruh referensi, klaim bahwa Bill Gates membeli Telegram adalah hoaks dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
Klaim tersebut salah dan merupakan hasil suntingan. Dilansir dari Reuters, juru bicara Bill and Melinda Gates Foundation mengatakan bahwa Bill Gates tidak memiliki hubungan keuangan dengan Telegram.
Klaim tersebut salah dan merupakan hasil suntingan. Dilansir dari Reuters, juru bicara Bill and Melinda Gates Foundation mengatakan bahwa Bill Gates tidak memiliki hubungan keuangan dengan Telegram.
Rujukan
Halaman: 5492/6592