(GFD-2021-6017) [SALAH] Vaksin Bermasalah dan Mengerikan, Disuntik Bisa Menjadi Sakit dan Sekarat
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/01/2021
Berita
Sebuah akun media sosial Facebook mengunggah suatu artikel yang berjudul “240 Warga Israel Positif Covid-19 Usai Terima Vaksin”. Dalam narasinya, akun Facebook raden_mahesa21 ini menyatakan bahwa vaksin yang disuntikkan kepada pasien Covid-19 adalah vaksin yang bermasalah. Akun ini bahkan menambahkan bahwa, suntik vaksin dapat menimbulkan penyakit kepada pasien.
Hasil Cek Fakta
Namun, setelah menelusuri artikel yang dibagikan tersebut, ternyata tidak ada pernyataan bahwa penyuntikan vaksin Pfizer-BioNTech menyebabkan masyarakat Israel terjangkit virus Covid-19. Dalam penjelasannya, artikel itu menyebutkan, dari 1juta pasien yang disuntikkan vaksin, terdapat 240 orang yang masih terjangkit Covid-19. Jadi 240 orang pasien tersebut sebelumnya memang telah terjangkit Covid-19, bukan setelah dilakukannya penyuntikan vaksin.
Melansir dari artikel kompas.com, Infeksi virus Covid-19 ini masih bisa terjadi lantaran vaksin Pfizer-BioNTech yang dipakai Israel butuh waktu untuk melatih sistem kekebalan, agar dapat mengenali dan melawan penyakit. Vaksin corona buatan Amerika Serikat (AS) itu butuh dua suntikan untuk bekerja maksimal. Menurut penelitian, kekebalan terhadap Covid-19 meningkat 8-10 hari setelah suntikan pertama dan itu baru 50 persen. Suntikan kedua diberikan 21 hari setelah suntikan pertama, dan kekebalan 95 persen sesuai yang diklaim Pfizer-BioNTech, dicapai seminggu setelahnya.
Hal terkait penyakit yang timbul akibat suntik vaksin pun keliru. Dari artikel turnbackhoax.id, ditemukan sebuah artikel yang membahas tentang hoaks warga Korea Selatan meninggal akibat suntikkan vaksin. Artikel ini menjelaskan bahwa kematian dari warga Korea itu bukan diakibatkan oleh vaksinasi. Presiden Korea sendiri menjelaskan bahwa meninggalnya beberapa warga Korea bukan disebabkan oleh suntikkan vaksin, namun karena penyebab lain. Hal tersebut pun telah dibuktikan melalui hasil autopsi terhadap jenazah pasien.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa postingan raden_mahesa21 tentang vaksin bermasalah adalah tidak sesuai dengan fakta dan masuk ke dalam hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Melansir dari artikel kompas.com, Infeksi virus Covid-19 ini masih bisa terjadi lantaran vaksin Pfizer-BioNTech yang dipakai Israel butuh waktu untuk melatih sistem kekebalan, agar dapat mengenali dan melawan penyakit. Vaksin corona buatan Amerika Serikat (AS) itu butuh dua suntikan untuk bekerja maksimal. Menurut penelitian, kekebalan terhadap Covid-19 meningkat 8-10 hari setelah suntikan pertama dan itu baru 50 persen. Suntikan kedua diberikan 21 hari setelah suntikan pertama, dan kekebalan 95 persen sesuai yang diklaim Pfizer-BioNTech, dicapai seminggu setelahnya.
Hal terkait penyakit yang timbul akibat suntik vaksin pun keliru. Dari artikel turnbackhoax.id, ditemukan sebuah artikel yang membahas tentang hoaks warga Korea Selatan meninggal akibat suntikkan vaksin. Artikel ini menjelaskan bahwa kematian dari warga Korea itu bukan diakibatkan oleh vaksinasi. Presiden Korea sendiri menjelaskan bahwa meninggalnya beberapa warga Korea bukan disebabkan oleh suntikkan vaksin, namun karena penyebab lain. Hal tersebut pun telah dibuktikan melalui hasil autopsi terhadap jenazah pasien.
Jadi dapat disimpulkan, bahwa postingan raden_mahesa21 tentang vaksin bermasalah adalah tidak sesuai dengan fakta dan masuk ke dalam hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Rujukan
(GFD-2021-6016) [SALAH] Data Pengurus FPI oleh Intelkam Polda NTB
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 06/01/2021
Berita
“KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH NUSA TENGGARA BARAT
DIREKTORAT INTELKAM
DATA PENGURUS FRONT PEMBELA ISLAM (FPI), TOKOH AFILIASI, SIMPATISAN DAN KONTRA TERHADAP FPI DI WILKUM POLDA NTB.
I. Provinsi NTB
A. Pengurus Organisasi Masyarakat FPI di Provinsi. NTB diresmikan/dilantik pada hari Minggu tanggal 16 Desember Tahun 2018 bertempat di Ponpes Ihya Ulumuddin alamat Dusun Kebon lauq Desa Masbagik Sel. Kec. Masbagik Kab. Lombok Timur
B. Struktur Organisasi pengurus DPD FPI di Prov. NTB sebagai berikut
Imam : TGH ABDUL FATTAH ZEIN
Penasehat: H. MAKMUM MOERAD
Ketua Tanfidzi: HABIEB HARUN MULACELA
Sekertaris: Ustad AMRILLAH .S.Kom
Panglima FPI: H. AHMAD YANI
Ketua HILMI FPI: Ustad BAKAL BAGES
Ketua Mujahidah Pembela Islam: WARDAH AL HABSYI”
Selengkapnya digambar
DAERAH NUSA TENGGARA BARAT
DIREKTORAT INTELKAM
DATA PENGURUS FRONT PEMBELA ISLAM (FPI), TOKOH AFILIASI, SIMPATISAN DAN KONTRA TERHADAP FPI DI WILKUM POLDA NTB.
I. Provinsi NTB
A. Pengurus Organisasi Masyarakat FPI di Provinsi. NTB diresmikan/dilantik pada hari Minggu tanggal 16 Desember Tahun 2018 bertempat di Ponpes Ihya Ulumuddin alamat Dusun Kebon lauq Desa Masbagik Sel. Kec. Masbagik Kab. Lombok Timur
B. Struktur Organisasi pengurus DPD FPI di Prov. NTB sebagai berikut
Imam : TGH ABDUL FATTAH ZEIN
Penasehat: H. MAKMUM MOERAD
Ketua Tanfidzi: HABIEB HARUN MULACELA
Sekertaris: Ustad AMRILLAH .S.Kom
Panglima FPI: H. AHMAD YANI
Ketua HILMI FPI: Ustad BAKAL BAGES
Ketua Mujahidah Pembela Islam: WARDAH AL HABSYI”
Selengkapnya digambar
Hasil Cek Fakta
Beredar pada Whatsapp surat yang di dalamnya terdapat data pengurus FPI, tokoh afiliasi, simpatisan dan kontra terhadap FPI di wilayah hukum Polda NTB yang mencatut Direktorat Intelkam NTB.
Setelah ditelusuri, melansir dari iNewsNTB.id Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto menegaskan informasi tersebut adalah hoax dan Dit Intelkam tidak perah menerbitkan data tersebut.
“Jadi, itu hoaks. Sekali lagi, data yang beredar secara masif itu saya pastikan dan nyatakan sebagai data yang tidak benar, itu bukan bersumber dari Dit Intelkam Polda NTB dan saat ini pihak dari cyber crime sedang mendalami berita hoax tersebut,” ucapnya dalam artikel iNewsNTB.id.
Hal yang sama diterangkan oleh Direktur Intelkam Polda NTB Kombes Pol. Drs. Susilo R. Irianto yang menyatakan banyak kejanggalan dalam data yang tersebar tersebut.
Dengan demikian, surat yang di dalamnya berisi informasi data pengurus FPI, tokoh afiliasi, simpatisan dan kontra terhadap FPI di wilayah hukum Polda NTB yang mencatut Direktorat Intelkam NTB tidak benar. Dit Intelkam tidak pernah menerbitkan data tersebut dan Kabid Humas Polda NTB menegaskan informasi tersebut hoax, sehingga masuk dalam imposter content.
Setelah ditelusuri, melansir dari iNewsNTB.id Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto menegaskan informasi tersebut adalah hoax dan Dit Intelkam tidak perah menerbitkan data tersebut.
“Jadi, itu hoaks. Sekali lagi, data yang beredar secara masif itu saya pastikan dan nyatakan sebagai data yang tidak benar, itu bukan bersumber dari Dit Intelkam Polda NTB dan saat ini pihak dari cyber crime sedang mendalami berita hoax tersebut,” ucapnya dalam artikel iNewsNTB.id.
Hal yang sama diterangkan oleh Direktur Intelkam Polda NTB Kombes Pol. Drs. Susilo R. Irianto yang menyatakan banyak kejanggalan dalam data yang tersebar tersebut.
Dengan demikian, surat yang di dalamnya berisi informasi data pengurus FPI, tokoh afiliasi, simpatisan dan kontra terhadap FPI di wilayah hukum Polda NTB yang mencatut Direktorat Intelkam NTB tidak benar. Dit Intelkam tidak pernah menerbitkan data tersebut dan Kabid Humas Polda NTB menegaskan informasi tersebut hoax, sehingga masuk dalam imposter content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
Data tersebut adalah hoax. Faktanya, Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto dan Direktorat Intelkam NTB telah memberikan bantahan terhadap surat yang mengatasnamakan pihaknya.
Data tersebut adalah hoax. Faktanya, Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto dan Direktorat Intelkam NTB telah memberikan bantahan terhadap surat yang mengatasnamakan pihaknya.
Rujukan
(GFD-2021-6015) [SALAH] Foto Korban Banjir dan Longsor di Tanjungpinang
Sumber: twitter.comTanggal publish: 06/01/2021
Berita
“Tanjung Pinang, Provinsi Kepulauan Riau, berduka, banjir, longsor…
Mohon doanya, untuk saudara2 sesama muslim di sana, dan saudara sebangsa dan setanah air….”
Mohon doanya, untuk saudara2 sesama muslim di sana, dan saudara sebangsa dan setanah air….”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter @indunissy_al mengunggah sebuah gambar yang memperlihatkan beberapa orang tergeletak tidak sadarkan diri disertai dengan narasi berduka atas terjadinya bencana banjir dan longsor di Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Berdasarkan hasil penelusuran, gambar tersebut bukan korban banjir di Tanjungpinang melainkan korban kecelakaan mobil yang terjun ke dalam sungai Batang Lupar, Sarawak, Malaysia, Jumat (1/1/2021). Sembilan orang meninggal setelah kendaraan mereka jatuh ke Sungai Batang Lupar.
Adapun banjir dan longsor yang melanda kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (3/1/2021) telah mengakibatkan sebanyak 14 rumah rusak dan memaksa 47 jiwa mengungsi ke lokasi sementara lantaran rumahnya tak bisa ditempati. Terdapat empat lokasi perumahan yang terjadi longsor di antaranya yaitu di perumahan Griya Cendrawasih Kilometer 4 Atas Tanjung Pinang.
Menurut Koordinator Perumahan Griya Cenderawasih, Hendri Yudi tidak ada korban jiwa maupun luka dalam bencana tersebut karena seluruh penghuni rumah langsung menyelamatkan diri. Selaras dengan itu, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Tanjungpinang juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.
“Tidak ada korban jiwa sepeti yang beredar di media sosial, itu saya yakinkan hoaks,” kata Kepala BPBD Kota Tanjungpinang, Dedy Syufri Yusja, Senin (4/1/2020).
Dedy juga menjelaskan, berdasarkan data yang dikumpulkan, korban terdampak banjir dan longsor di Tanjungpinang mencapai 3.210 jiwa.
Dengan demikian, gambar dalam unggahan akun Twitter @indunissy_al adalah tidak benar karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam kategori konten yang salah.
Berdasarkan hasil penelusuran, gambar tersebut bukan korban banjir di Tanjungpinang melainkan korban kecelakaan mobil yang terjun ke dalam sungai Batang Lupar, Sarawak, Malaysia, Jumat (1/1/2021). Sembilan orang meninggal setelah kendaraan mereka jatuh ke Sungai Batang Lupar.
Adapun banjir dan longsor yang melanda kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (3/1/2021) telah mengakibatkan sebanyak 14 rumah rusak dan memaksa 47 jiwa mengungsi ke lokasi sementara lantaran rumahnya tak bisa ditempati. Terdapat empat lokasi perumahan yang terjadi longsor di antaranya yaitu di perumahan Griya Cendrawasih Kilometer 4 Atas Tanjung Pinang.
Menurut Koordinator Perumahan Griya Cenderawasih, Hendri Yudi tidak ada korban jiwa maupun luka dalam bencana tersebut karena seluruh penghuni rumah langsung menyelamatkan diri. Selaras dengan itu, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Tanjungpinang juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.
“Tidak ada korban jiwa sepeti yang beredar di media sosial, itu saya yakinkan hoaks,” kata Kepala BPBD Kota Tanjungpinang, Dedy Syufri Yusja, Senin (4/1/2020).
Dedy juga menjelaskan, berdasarkan data yang dikumpulkan, korban terdampak banjir dan longsor di Tanjungpinang mencapai 3.210 jiwa.
Dengan demikian, gambar dalam unggahan akun Twitter @indunissy_al adalah tidak benar karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam kategori konten yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Faktanya, gambar tersebut bukan korban banjir di Tanjungpinang melainkan korban kecelakaan mobil yang terjun ke dalam sungai Batang Lupar, Sarawak, Malaysia, Jumat (1/1/2021). Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Tanjungpinang juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.
Faktanya, gambar tersebut bukan korban banjir di Tanjungpinang melainkan korban kecelakaan mobil yang terjun ke dalam sungai Batang Lupar, Sarawak, Malaysia, Jumat (1/1/2021). Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kota Tanjungpinang juga memastikan tidak ada korban jiwa dalam bencana alam tersebut.
Rujukan
- https://www.bharian.com.my/berita/nasional/2021/01/771102/9-maut-di-sungai-batang-lupar-mahu-hantar-keluarga-ke-sekolah-tahfiz
- https://batam.suara.com/read/2021/01/04/141229/beredar-kabar-bencana-sebabkan-korban-jiwa-bpbd-tanjungpinang-itu-hoaks
- https://regional.inews.id/berita/banjir-longsor-terjang-tanjungpinang-14-rumah-rusak-parah-puluhan-warga-mengungsi
(GFD-2021-6014) [SALAH] Foto Wanita Asal Australia dengan Sepasang Bayi Kembar
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/01/2021
Berita
(diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia)
“Seorang wanita asal Australia melahirkan sepasang bayi kembar
Dua minggu yang lalu,
Ayah dari bayi kembar itu berasal dari Sudan Selatan.
Coba tebak dari suku mana ayahnya berasal”
“Seorang wanita asal Australia melahirkan sepasang bayi kembar
Dua minggu yang lalu,
Ayah dari bayi kembar itu berasal dari Sudan Selatan.
Coba tebak dari suku mana ayahnya berasal”
Hasil Cek Fakta
Pengguna Facebook Jonglei TV mengunggah sebuah foto (14/12) yang menunjukkan seorang wanita kulit putih sedang duduk memangku sepasang bayi kembar berkulit hitam. Unggahan tersebut juga disertai dengan keterangan yang menyatakan bahwa foto tersebut merupakan foto wanita asal Australia yang baru saja melahirkan sepasang bayi kembar dua minggu yang lalu.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto wanita asal Australia, melainkan foto aktris Italia, Vanessa Beecroft, dalam film dokumenter yang berjudul “The Art Star and the Sudanese Twins”. Film tersebut merupakan dokumentasi perjalanan Beecroft ke Sudan pada tahun 2006 yang lalu, di mana Beecroft berusaha mengadopsi sepasang bayi kembar yang berada di foto tersebut. Film “The Art Star and the Sudanese Twins” dirilis pada tahun 2008 yang lalu.
Informasi dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs AFP, dengan judul artikel “This Picture Shows Italian Performance Artist Vanessa Beecroft and Orphaned Sudanese Twins She Tried to Adopt”.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh pengguna Facebook Jonglei TV tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto wanita asal Australia, melainkan foto aktris Italia, Vanessa Beecroft, dalam film dokumenter yang berjudul “The Art Star and the Sudanese Twins”. Film tersebut merupakan dokumentasi perjalanan Beecroft ke Sudan pada tahun 2006 yang lalu, di mana Beecroft berusaha mengadopsi sepasang bayi kembar yang berada di foto tersebut. Film “The Art Star and the Sudanese Twins” dirilis pada tahun 2008 yang lalu.
Informasi dengan topik serupa juga telah dimuat dalam situs AFP, dengan judul artikel “This Picture Shows Italian Performance Artist Vanessa Beecroft and Orphaned Sudanese Twins She Tried to Adopt”.
Dengan demikian, informasi yang diunggah oleh pengguna Facebook Jonglei TV tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Faktanya, foto tersebut bukan merupakan foto wanita asal Australia, melainkan foto aktris Italia, Vanessa Beecroft, dalam film dokumenter yang berjudul “The Art Star and the Sudanese Twins”.
Faktanya, foto tersebut bukan merupakan foto wanita asal Australia, melainkan foto aktris Italia, Vanessa Beecroft, dalam film dokumenter yang berjudul “The Art Star and the Sudanese Twins”.
Rujukan
Halaman: 5490/6425