(GFD-2020-4792) [SALAH] Peta Jalur Lalu Lintas PSBB Kota Tasikmalaya
Sumber: FlyerTanggal publish: 01/05/2020
Berita
Sebuah flyer dengan gambar peta yang mengklaim bahwa peta tersebut merupakan rancangan rekayasa lalu lintas (lalin) rencana PSBB dan Operasi Ketupat Covid-19 wilayah Kota Tasikmalaya beredar. Untuk lebih meyakinkan masyarakat, peta tersebut bahkan diberi logo polri dan mengatasnamakan Sat Lantas Tasikmalaya Kota.
Hasil Cek Fakta
Namun setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, belakangan diketahui bahwa peta rekayasa lalin tersebut adalah palsu alias hoaks. Melansir dari kapol.id, Kapolres Tasikmalaya AKBP Anom Karibianto menegaskan peta tersebut tidak benar.
“Itu hoaks,” tegasnya.
Senada dengan AKBP Anom, klarifikasi juga dituturkan oleh Wakil Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf. Yusuf menegaskan bahwa peta tersebut sempat dibahas dalam rapat yang dilakukan di bale kota.
“Pak Wali pun menginstruksikan supaya dicari siapa yang menyebarkannya. Itu hoaks, lah pembahasan saja belum selesai kok,” pungkas Yusuf.
Lebih lanjut Yusuf menjelaskan bahwa hingga saat ini persiapan penerapan PSBB sendiri sudah menyentuh angka 80 persen. Hanya tinggal beberapa tahapan lagi untuk pengaturan dan regulasi penerapan PSBB.
“Kita juga kan masih menunggu acc Kemenkes atas usulan PSBB se-Provinsi Jawa Barat. Jadi belum bisa dipastikan kapan efektifnya,” tutup Yusuf.
“Itu hoaks,” tegasnya.
Senada dengan AKBP Anom, klarifikasi juga dituturkan oleh Wakil Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf. Yusuf menegaskan bahwa peta tersebut sempat dibahas dalam rapat yang dilakukan di bale kota.
“Pak Wali pun menginstruksikan supaya dicari siapa yang menyebarkannya. Itu hoaks, lah pembahasan saja belum selesai kok,” pungkas Yusuf.
Lebih lanjut Yusuf menjelaskan bahwa hingga saat ini persiapan penerapan PSBB sendiri sudah menyentuh angka 80 persen. Hanya tinggal beberapa tahapan lagi untuk pengaturan dan regulasi penerapan PSBB.
“Kita juga kan masih menunggu acc Kemenkes atas usulan PSBB se-Provinsi Jawa Barat. Jadi belum bisa dipastikan kapan efektifnya,” tutup Yusuf.
Rujukan
(GFD-2020-4791) [SALAH] “Kejadian di Hotel Gutian Street Wuhan”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 18/02/2020
Berita
“Kejadian di Hotel Gutian Street Wuhan China, berlantai 30 meledak, hotel tmpt isolasi warga chino dari virus corona. korban blm bisa di tentukan. pemerintah china blm bisa memastikan jumlah korban terbakar, terpanggang & terasapi…..”
======
======
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video peristiwa kebakaran di gedung hunian di kawasan California Garden, Kota Madya Chongqing. Narasi SUMBER tidak sesuai dengan fakta sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.
finance.sina.com.cn: “Menurut Chongqing Fire Fighting News, pada pukul 16.55 pada 1 Januari 2020, Pusat Komando Pemadam Kebakaran Chongqing menerima alarm yang mengatakan bahwa fasad bangunan perumahan lantai 2 di California Garden A4, Distrik Yubei, Chongqing, terbakar.”
“People’s Daily, China” (twitter.com/PDChina, akun terverifikasi): “Jangan pernah memblokir jalur api! Lusinan orang yang lewat mendorong mobil yang menghalangi jalur api ketika sebuah bangunan perumahan terbakar di Chongqing, Cina Barat Laut pada 31 Desember.”
“Wuhan (Hanzi: 武漢) adalah ibu kota provinsi Hubei, Tiongkok. Kota ini adalah kota terpadat penduduknya di bagian pusat Tiongkok. Penduduknya berjumlah 9.100.000 jiwa (2006). Ia juga telah memiliki jalur metro yang menghubungkan beberapa tempat di wilayah kota Hankou.”
finance.sina.com.cn: “Menurut Chongqing Fire Fighting News, pada pukul 16.55 pada 1 Januari 2020, Pusat Komando Pemadam Kebakaran Chongqing menerima alarm yang mengatakan bahwa fasad bangunan perumahan lantai 2 di California Garden A4, Distrik Yubei, Chongqing, terbakar.”
“People’s Daily, China” (twitter.com/PDChina, akun terverifikasi): “Jangan pernah memblokir jalur api! Lusinan orang yang lewat mendorong mobil yang menghalangi jalur api ketika sebuah bangunan perumahan terbakar di Chongqing, Cina Barat Laut pada 31 Desember.”
“Wuhan (Hanzi: 武漢) adalah ibu kota provinsi Hubei, Tiongkok. Kota ini adalah kota terpadat penduduknya di bagian pusat Tiongkok. Penduduknya berjumlah 9.100.000 jiwa (2006). Ia juga telah memiliki jalur metro yang menghubungkan beberapa tempat di wilayah kota Hankou.”
Kesimpulan
BUKAN di Wuhan, lokasi peristiwa adalah di Chongqing (Kotamadya) yang jaraknya 871 km dari Kota Wuhan (di Provinsi Yubei).
Rujukan
(GFD-2020-4790) [SALAH] Di Bekasi Sudah Ada Terduga Pasien Virus Corona
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 17/02/2020
Berita
Diberitahukan kepada seluruh Masyarakat Kab Bekasi bahwa mulai hari ini diharapkan agar memakai MASKER guna untuk menghindari tertularnya penyakit terutama Corona. Karna di RSUD kab Bekasi sudah ada 1 pasien yg diduga terkena Corona. Terimakasi*Info Dari Dinas Kesehatan Kab. Bekasi
Hasil Cek Fakta
Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mengklarifikasi guna beredarnya sebuah pesan berantai yang menyatakan bahwa telah ditemukan satu orang pasien yang diduga terkena virus corona. Informasi tersebut beredar melalui pesan berantai Whatsapp dalam beberapa hari terakhir. Dalam pesan disebutkan bahwa di RSUD Kabupaten Bekasi telah ditemukan satu orang yang diduga terkena virus corona.
Guna meluruskan informasi tersebut, Dinas Kesehatan setempat pun akhirnya angkat bicara. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny dengan tegas membantah seluruh narasi yang tertera di dalam pesan. Ia menyatakan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
“Tidak benar. Masyarakat harus bisa bijak menanggapi berita, dan bila belum yakin untuk tidak menyebarkan informasi tersebut,” jelas Sri Enny.
Hal serupa juga disampaikan oleh akun Instagram Pemerintah Kabupaten Bekasi. Dalam unggahannya dijelaskan bahwa apa yang disampaikan dalam pesan berantai tersebut adalah tidak benar. Dijelaskan pula agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid.
Guna meluruskan informasi tersebut, Dinas Kesehatan setempat pun akhirnya angkat bicara. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny dengan tegas membantah seluruh narasi yang tertera di dalam pesan. Ia menyatakan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar alias hoaks.
“Tidak benar. Masyarakat harus bisa bijak menanggapi berita, dan bila belum yakin untuk tidak menyebarkan informasi tersebut,” jelas Sri Enny.
Hal serupa juga disampaikan oleh akun Instagram Pemerintah Kabupaten Bekasi. Dalam unggahannya dijelaskan bahwa apa yang disampaikan dalam pesan berantai tersebut adalah tidak benar. Dijelaskan pula agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang tidak mempunyai kejelasan sumber valid.
Kesimpulan
Sebuah pesan berantai dengan narasi yang menyebut bahwa ditemukan satu pasien terduga virus corona di wilayah Kabupaten Bekasi. Informasi tersebut beredar melalui pesan berantai Whatsapp dan cukup membuat masyarakat Kabupaten Bekasi resah akan kebenaran hal tersebut. Namun belakangan diketahui bahwa apa yang terdapat dalam pesan berantai itu adalah tidak benar. Fakta tersebut didapat melalui klarifikasi yang dilontarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi.
Rujukan
(GFD-2020-4789) [SALAH] “Data menunjukkan ACEH hanya 1 korban”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 02/05/2020
Berita
Sebuah unggahan dengan narasi “Data menunjukkan ACEH hanya 1 korban” beredar di media sosial Facebook. Informasi tersebut disebarkan oleh akun @FeniiResellerRgySkincare pada 29 April 2020 pukul 23.41 WIB. Hingga saat ini, unggahan milik akun Facebook @FeniiResellerRgySkincare telah mendapat 21 komentar dan dibagikan sebanyak 122 kali.
Hasil Cek Fakta
Pasca melakukan penelusuran lebih lanjut, unggahan milik @FeniiResellerRgySkincare diketahui tidak sesuai dengan fakta. Hal tersebut didapat setelah melakukan pencarian berdasarkan pemberitaan pada tanggal yang sama sesuai dengan unggahan milik @FeniiResellerRgySkincare yakni 29 April 2020.
Melansir dari medcom.id, mengacu kepada pemberitaan milik medcom.id pada tanggal 29 April 2020 berjudul “22 Orang Terindikasi Covid-19 Via Rapid Test di Aceh” diketahui bahwa pada tanggal tersebut jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh mencapai 9 orang. Pasien tersebut terdiri dari empat orang dalam penanganan medis, empat orang telah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia.
Sementara melansir dari situs resmi penanganan Covid-19 milik Pemerintah Provinsi Aceh covid19.acehprov.go.id, terhitung pada 1 Mei 2020, pukul 23.06 data menunjukkan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 11 orang. Faktanya jumlah tersebut sangat jauh berbeda dengan narasi yang diunggah oleh akun @FeniiResellerRgySkincare. Unggahan milik @FeniiResellerRgySkincare masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Melansir dari medcom.id, mengacu kepada pemberitaan milik medcom.id pada tanggal 29 April 2020 berjudul “22 Orang Terindikasi Covid-19 Via Rapid Test di Aceh” diketahui bahwa pada tanggal tersebut jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Aceh mencapai 9 orang. Pasien tersebut terdiri dari empat orang dalam penanganan medis, empat orang telah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia.
Sementara melansir dari situs resmi penanganan Covid-19 milik Pemerintah Provinsi Aceh covid19.acehprov.go.id, terhitung pada 1 Mei 2020, pukul 23.06 data menunjukkan jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 11 orang. Faktanya jumlah tersebut sangat jauh berbeda dengan narasi yang diunggah oleh akun @FeniiResellerRgySkincare. Unggahan milik @FeniiResellerRgySkincare masuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.
Rujukan
- https://covid19.acehprov.go.id/
- https://regional.kompas.com/read/2020/05/01/16500011/update-covid-19-di-aceh-sumut-sumbar-riau-kepri-jambi-dan-bengkulu-1-mei
- https://www.medcom.id/nasional/daerah/5b2XG7nK-22-orang-terindikasi-covid-19-via-rapid-test-di-aceh
- https://cekfakta.tempo.co/fakta/761/fakta-atau-hoaks-benarkah-korban-covid-19-di-aceh-hanya-satu-orang-karena-tetap-salat-berjamaah
- http://archive.fo/d8KRa
Halaman: 5485/6123