“Anak-anak tuh kagak bisa bohong, mereka ngumpet karna yang datang itu bencana…
😁”
(GFD-2021-6704) [SALAH] “Anak-anak tuh kagak bisa bohong, mereka ngumpet karna yang datang itu bencana”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 14/04/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar di media sosial yang diunggah oleh akun Facebook Andrew SydneyGrey berupa sebuah foto ruangan kelas, terlihat Jokowi ada pada foto tersebut dan siswa pada kelas tersebut sedang bersembunyi di bawah meja kelas dengan klaim bahwa siswa-siswa bersembunyi karena keberadaan Jokowi. Postingan tersebut disukai sebanyak 44 kali, dikomentari 26 kali, dan disebarkan kembali 2 kali.
Setelah melakukan penelusuran, ternyata postingan yang mirip sudah pernah beredar sejak tahun 2019 oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Anak Kecil Bersembunyi di Kolong Meja Saat Bertemu Presiden Joko Widodo”. Foto serupa ditemukan pada akun Instagram resmi @sekretariat.kabinet dengan caption sebagai berkut :
“Presiden Joko Widodo meninjau sosialisasi program Tagana Masuk Sekolah di SD Negeri Panimbang Jaya 1, dan memimpin Apel Siaga Bencana di Lapangan Cikadu Indah, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (18/2) pagi.”
Pada artikel tagar.id dengan judul “Foto: Ketika Jokowi dan Anak-anak Banten Lakukan Simulasi Gempa” yang dipublikasikan pada 19 Februari 2019 yang juga memakai foto yang serupa. Artikel tersebut menjelaskan Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke SDN 01 Panimbangjaya, Pandeglang, Banten. Kedatangan Jokowi yang disertai dengan nyanyian tanggap bencana oleh siswa sebagai simulasi tanggap bencana yang dilakukan SD tersebut.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim siswa-siswa bersembunyi karena kedatangan Jokowi adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context.
Setelah melakukan penelusuran, ternyata postingan yang mirip sudah pernah beredar sejak tahun 2019 oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Anak Kecil Bersembunyi di Kolong Meja Saat Bertemu Presiden Joko Widodo”. Foto serupa ditemukan pada akun Instagram resmi @sekretariat.kabinet dengan caption sebagai berkut :
“Presiden Joko Widodo meninjau sosialisasi program Tagana Masuk Sekolah di SD Negeri Panimbang Jaya 1, dan memimpin Apel Siaga Bencana di Lapangan Cikadu Indah, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (18/2) pagi.”
Pada artikel tagar.id dengan judul “Foto: Ketika Jokowi dan Anak-anak Banten Lakukan Simulasi Gempa” yang dipublikasikan pada 19 Februari 2019 yang juga memakai foto yang serupa. Artikel tersebut menjelaskan Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke SDN 01 Panimbangjaya, Pandeglang, Banten. Kedatangan Jokowi yang disertai dengan nyanyian tanggap bencana oleh siswa sebagai simulasi tanggap bencana yang dilakukan SD tersebut.
Melihat dari penjelasan tersebut, klaim siswa-siswa bersembunyi karena kedatangan Jokowi adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Informasi yang salah. Siswa-siswa tersebut bersembunyi di bawah meja bukan karena kedatangan Jokowi melainkan sedang melakukan simulasi gempa pada tahun 2019.
Informasi yang salah. Siswa-siswa tersebut bersembunyi di bawah meja bukan karena kedatangan Jokowi melainkan sedang melakukan simulasi gempa pada tahun 2019.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2019/02/24/salah-anak-kecil-bersembunyi-di-kolong-meja-saat-bertemu-presiden-joko-widodo/
- https://www.instagram.com/p/BuAyxaeAPkF/
- https://www.tagar.id/foto-ketika-jokowi-dan-anakanak-banten-lakukan-simulasi-gempa/
- https://news.detik.com/berita/d-4432596/didatangi-jokowi-siswa-sd-di-pandeglang-simulasi-bencana-gempa
(GFD-2021-6703) [SALAH] Rekaman Suara Habib Rizieq Disiksa Densus 88
Sumber: facebook.comTanggal publish: 13/04/2021
Berita
“James Riyadi : Siapapun yang merasa pahlawan bagi pribumi, menentang kekuatan 9Naga dan MSS (sebagai pemilik Indonesia yang sesungguhnya), maka siksaan dan kenistaanlah yang pantas baginya agar tak ada lagi tokoh-tokoh Ulama yang menentang kami.”
“POLRI adalah eksekutor kami,
Pemerintah Indonesia hidup dari kami,
TNI tunduk kepada kekuatan politik,
Seluruh Partai pendukung Pemerintah pun menggantungkan nyawanya kepada kami,
Sumber daya alam Indonesia sepenuhnya kami yang mengelola, Pribumi Indonesia tak pantas bekerja di ratusan perusahaan 9Naga yang tersebar di seluruh Indonesia.
(Dalam video : suara RlZlEQ sang pemberontak berhadapan dengan D88)”
“POLRI adalah eksekutor kami,
Pemerintah Indonesia hidup dari kami,
TNI tunduk kepada kekuatan politik,
Seluruh Partai pendukung Pemerintah pun menggantungkan nyawanya kepada kami,
Sumber daya alam Indonesia sepenuhnya kami yang mengelola, Pribumi Indonesia tak pantas bekerja di ratusan perusahaan 9Naga yang tersebar di seluruh Indonesia.
(Dalam video : suara RlZlEQ sang pemberontak berhadapan dengan D88)”
Hasil Cek Fakta
Sebuah akun Facebook bernama Info Kegubernuran 9 Naga mengunggah sebuah rekaman suara yang diklaim merupakan suara Habib Rizieq yang tengah disiksa oleh anggota Polri (D88). Dalam rekaman terdengar Habib Rizieq yang terlibat kontra dengan aparat keamanan dan beberapa kali mengeluarkan kata-kata kecaman.
Namun setelah menelusuri kondisi dibalik rekaman itu, diketahui bahwa itu merupakan rekaman dari video Habib Rizieq yang marah kepada polisi karena dugaan pemukulan terhadap pengacaranya saat dijadwalkan ikut sidang virtual di PN Jakarta Timur dari ruang Rutan Bareskrim Polri.
“Hei jangan main kasar kau, awas main kasar kau. Kenapa kau pukul pengacara?” ujar Rizieq yang terdengar dalam video.
Habib Rizieq diduga menolak untuk bersidang secara online. Dirinya juga sempat mengatakan kepada Majelis Hakim bahwa dirinya tidak akan mengikuti sidang karena dirinya menganggap bahwa petugas telah berbuat kasar kepadanya.
“Saya didorong, saya tidak mau hadir. Saya sampaikan ke Majelis Hakim, saya tidak ridho dunia-akhirat. Saya dipaksa, didorong, dihinakan,” kata Rizieq seperti dilansir Detik.com, Jumat 19 Maret 2021.
Melansir dari ayosemarang.com, pihak kuasa hukum Habib Rizieq tidak bisa memastikan apakah ada aksi kekerasan terhadap Rizieq saat dibawa paksa.
Terkait dengan dugaan penyiksaan oleh Polri (D88), hal ini merupakan kekeliruan. Satuan anggota Polri yang tergabung dalam D88 atau Densus88 adalah satuan yang bertugas khusus dalam bidang pemberantasan terorisme. Dalam hal ini belum ada bukti bahwa kasus Habib Rizieq termasuk dalam ranah terorisme. Dan lagi, tidak ada informasi valid yang menyatakan bahwa anggota Densus88 juga ikut dalam mengawal sidang Habib Rizieq.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa rekaman suara yag diduga suara Habib Rizieq ketika disiksa oleh petugas Polri (D88) adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Namun setelah menelusuri kondisi dibalik rekaman itu, diketahui bahwa itu merupakan rekaman dari video Habib Rizieq yang marah kepada polisi karena dugaan pemukulan terhadap pengacaranya saat dijadwalkan ikut sidang virtual di PN Jakarta Timur dari ruang Rutan Bareskrim Polri.
“Hei jangan main kasar kau, awas main kasar kau. Kenapa kau pukul pengacara?” ujar Rizieq yang terdengar dalam video.
Habib Rizieq diduga menolak untuk bersidang secara online. Dirinya juga sempat mengatakan kepada Majelis Hakim bahwa dirinya tidak akan mengikuti sidang karena dirinya menganggap bahwa petugas telah berbuat kasar kepadanya.
“Saya didorong, saya tidak mau hadir. Saya sampaikan ke Majelis Hakim, saya tidak ridho dunia-akhirat. Saya dipaksa, didorong, dihinakan,” kata Rizieq seperti dilansir Detik.com, Jumat 19 Maret 2021.
Melansir dari ayosemarang.com, pihak kuasa hukum Habib Rizieq tidak bisa memastikan apakah ada aksi kekerasan terhadap Rizieq saat dibawa paksa.
Terkait dengan dugaan penyiksaan oleh Polri (D88), hal ini merupakan kekeliruan. Satuan anggota Polri yang tergabung dalam D88 atau Densus88 adalah satuan yang bertugas khusus dalam bidang pemberantasan terorisme. Dalam hal ini belum ada bukti bahwa kasus Habib Rizieq termasuk dalam ranah terorisme. Dan lagi, tidak ada informasi valid yang menyatakan bahwa anggota Densus88 juga ikut dalam mengawal sidang Habib Rizieq.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa rekaman suara yag diduga suara Habib Rizieq ketika disiksa oleh petugas Polri (D88) adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya rekaman itu berasal dari video Habib Rizieq yang marah kepada aparat keamanan, karena dianggap telah berbuat kasar kepada pengacaranya, saat dijadwalkan ikut sidang virtual di PN Jakarta Timur dari ruang Rutan Bareskrim Polri.
Faktanya rekaman itu berasal dari video Habib Rizieq yang marah kepada aparat keamanan, karena dianggap telah berbuat kasar kepada pengacaranya, saat dijadwalkan ikut sidang virtual di PN Jakarta Timur dari ruang Rutan Bareskrim Polri.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/Wb7xoY2k-cek-fakta-beredar-suara-rizieq-shihab-disiksa-satuan-polri-densus-88-ini-faktanya
- https://m.ayosemarang.com/read/2021/03/21/73826/pengacara-diduga-dipukul-habib-rizieq-ngamuk-di-bareskrim
- https://news.detik.com/berita/d-5499316/rizieq-berontak-dibawa-ke-sidang-virtual-saya-dipaksa-didorong-dihinakan
- https://megapolitan.okezone.com/amp/2021/03/19/338/2380888/kuasa-hukumnya-dikasari-petugas-habib-rizieq-ngamuk-di-bareskrim?page=2
(GFD-2021-6702) [SALAH] Akun Whatsapp Bupati Kepulauan Meranti AKBP H. Asmar Meminta Bantuan
Sumber: Tangkapan LayarTanggal publish: 13/04/2021
Berita
akun Whatsapp dengan nama “AKBP H Asmar”
Hasil Cek Fakta
Beredar akun Whatsapp dengan nama “AKBP H Asmar” yang merupakan Wakil Bupati Kepulauan Merantai, diketahui akun tersebut meminta bantuan sejumlah uang untuk kebutuan rumah ibadah.
Berdasarkan artikel dari goriau.com, kabar keberadaan akun tersebut diketahui oleh Asmar dan mengonfirmasikan adanya penipuan melalui akun tersebut dan menegaskan bahwa ia tidak pernah meminta sejumlah uang ataupun bantuan untuk kebutuhan rumah ibadah.
“Jika ada orang yang mengatasnamakan saya meminta bantuan untuk rumah ibadah atau kegiatan sosial lainnya itu tidak benar dan jangan dilayani karena murni penipuan,” kata Wabup Asmar.
Melihat dari penjelasan tersebut, akun Whatsapp Wabup Asmar meminta bantuan untuk kebutuhan rumah ibadah adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Tiruan/Imposter Content.
Berdasarkan artikel dari goriau.com, kabar keberadaan akun tersebut diketahui oleh Asmar dan mengonfirmasikan adanya penipuan melalui akun tersebut dan menegaskan bahwa ia tidak pernah meminta sejumlah uang ataupun bantuan untuk kebutuhan rumah ibadah.
“Jika ada orang yang mengatasnamakan saya meminta bantuan untuk rumah ibadah atau kegiatan sosial lainnya itu tidak benar dan jangan dilayani karena murni penipuan,” kata Wabup Asmar.
Melihat dari penjelasan tersebut, akun Whatsapp Wabup Asmar meminta bantuan untuk kebutuhan rumah ibadah adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Tiruan/Imposter Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).
Akun palsu. Wabup Asmar sendiri menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta bantuan dana kepada siapapun untuk kebutuhan rumah ibadah.
Akun palsu. Wabup Asmar sendiri menegaskan bahwa dirinya tidak pernah meminta bantuan dana kepada siapapun untuk kebutuhan rumah ibadah.
Rujukan
(GFD-2021-6701) [SALAH] Grup Telegram “Bareksa-Investasi Reksadana”
Sumber: telegram.comTanggal publish: 13/04/2021
Berita
“Bareksa-Investasi Reksadana
Jasa tanam modal akan di kelolah di saham
100% Terjamin Dan Aman.
admin. @/TeriAdi_Real”
Jasa tanam modal akan di kelolah di saham
100% Terjamin Dan Aman.
admin. @/TeriAdi_Real”
Hasil Cek Fakta
Terdapat Akun Grup/Kanal di aplikasi Telegram dengan nama Bareksa-Investasi Reksadana. Akun tersebut diikuti oleh 61.379 orang.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa akun tersebut bukan berasal dari Bareksa. Pihak Bareksa sudah memberikan klarifikasinya melalui laman resminya. Dilansir dari bareksa.com, pihak bareksa menyatakan bahwa ada pihak yang menyalahgunakan dan mengatasnamakan Bareksa untuk kepentingan sendiri, bahkan melakukan penipuan.
“Contohnya, ada berbagai Grup di Telegram yang mencatut nama Bareksa untuk penggalangan dana yang menjanjikan keuntungan pasti. Padahal Channel Telegram Bareksa hanya bisa diakses untuk pengguna yang mendaftar melalui aplikasi Bareksa (private/invitation only). Selain itu, banyak akun palsu di media sosial (fake account) yang menyalahgunakan nama dan logo Bareksa untuk menjebak masyarakat calon investor,” tulis klarifikasi Bareksa di laman Bareksa.com.
Adapun, pihak Bareksa sudah melaporkan sejumlah akun mengatasnamakan pihaknya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Atas laporan Bareksa tersebut, OJK telah merilis Pengumuman No. PENG-3/MS.312/2021 tentang “Hati-hati terhadap Pemalsuan Izin Usaha yang Mengatasnamakan OJK” pada tanggal 31 Maret 2021 yang ditandatangani oleh Direktur Humas OJK Darmansyah. Dalam pengumuman tersebut telah dinyatakan bahwa akun Telegram palsu yang mencatut nama “Bareksa Investasi” telah melakukan “Pemalsuan Izin Usaha Investasi Trading/Investasi Dana.”
Direktur Humas OJK Darmansyah menyatakan bahwa yang dimaksud dalam Pengumuman OJK tersebut adalah akun palsu di Telegram yang mengatasnamakan ‘Bareksa Investasi’ dan memalsukan izin OJK. Akun ini tidak ada sangkut pautnya dengan PT Bareksa Portal Investasi yang dalam catatan kami merupakan perusahaan yang telah mendapatkan izin dari OJK sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka akun Grup/Kanal Telegram Bareksa-Investasi Reksadana bukan milik atau dikelola oleh pihak Bareksa (PT Bareksa Portal Investasi). Oleh sebab itu, akun tersebut masuk ke dalam kategori Konten Tiruan.
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa akun tersebut bukan berasal dari Bareksa. Pihak Bareksa sudah memberikan klarifikasinya melalui laman resminya. Dilansir dari bareksa.com, pihak bareksa menyatakan bahwa ada pihak yang menyalahgunakan dan mengatasnamakan Bareksa untuk kepentingan sendiri, bahkan melakukan penipuan.
“Contohnya, ada berbagai Grup di Telegram yang mencatut nama Bareksa untuk penggalangan dana yang menjanjikan keuntungan pasti. Padahal Channel Telegram Bareksa hanya bisa diakses untuk pengguna yang mendaftar melalui aplikasi Bareksa (private/invitation only). Selain itu, banyak akun palsu di media sosial (fake account) yang menyalahgunakan nama dan logo Bareksa untuk menjebak masyarakat calon investor,” tulis klarifikasi Bareksa di laman Bareksa.com.
Adapun, pihak Bareksa sudah melaporkan sejumlah akun mengatasnamakan pihaknya ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Atas laporan Bareksa tersebut, OJK telah merilis Pengumuman No. PENG-3/MS.312/2021 tentang “Hati-hati terhadap Pemalsuan Izin Usaha yang Mengatasnamakan OJK” pada tanggal 31 Maret 2021 yang ditandatangani oleh Direktur Humas OJK Darmansyah. Dalam pengumuman tersebut telah dinyatakan bahwa akun Telegram palsu yang mencatut nama “Bareksa Investasi” telah melakukan “Pemalsuan Izin Usaha Investasi Trading/Investasi Dana.”
Direktur Humas OJK Darmansyah menyatakan bahwa yang dimaksud dalam Pengumuman OJK tersebut adalah akun palsu di Telegram yang mengatasnamakan ‘Bareksa Investasi’ dan memalsukan izin OJK. Akun ini tidak ada sangkut pautnya dengan PT Bareksa Portal Investasi yang dalam catatan kami merupakan perusahaan yang telah mendapatkan izin dari OJK sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD).
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka akun Grup/Kanal Telegram Bareksa-Investasi Reksadana bukan milik atau dikelola oleh pihak Bareksa (PT Bareksa Portal Investasi). Oleh sebab itu, akun tersebut masuk ke dalam kategori Konten Tiruan.
Kesimpulan
Grup telegram tersebut tidak dikelola oleh pihak Bareksa. Adapun, pihak Bareksa sudah memberikan klarifikasinya melalui laman resminya yang menyatakan bahwa grup tersebut termasuk ke dalam grup yang dikelola oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan aktivitas pengumpulan dana gelap.
Rujukan
- https://www.bareksa.com/berita/belajar-investasi/2021-03-24/waspada-telegram-palsu-pastikan-transaksi-hanya-di-web-dan-aplikasi-reksadana-bareksa
- https://www.bareksa.com/berita/bareksa/2021-04-01/bareksa-laporkan-akun-telegram-yang-memalsukan-nama-bareksa-dan-izin-ojk
- https://investasi.kontan.co.id/news/bareksa-laporkan-akun-akun-telegram-yang-memalsukan-nama-bareksa-dan-izin-ojk
Halaman: 5483/6581