Sejumlah kabar terkait aksi 22 Mei 2019 menyebar di media sosial, salah satunya menargetkan aparat keamanan, khususnya Korps Brigade Mobil (Brimob), yang sedang berjaga di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta.
Salah satunya diungkap akun Facebook bernama Ahpg yang menuding bahwa ada aparat dari China yang diterjunkan untuk menjaga aksi. Berikut narasi yang dimuat dalam postingan tersebut:
"Perhatikan ! Waspada !!Aparat yang diterjunkan dari CINA !!!Indonesia jangan sampai kembali di JAJAH !Saudaraku sebangsa setanah air,Saatnya Rakyat Indonesia Harus Bangkit, Bergerak dan Berjuang l. AllohuAkbar..AllohuAkbar..AllohuAkbarMERDEKA ATAU MATI !!"
Postingan yangdimuat pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 02.50 WIB itu telah mendapat tanda suka (like) 1.500 kali, dibagikan 22.000 kali, dan menuai dua komentar.
Akun Facebook yang sama, Ahgp, juga mengunggah postingan senada pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 01.00 WIB.
"TENTARA CINA MENYAMAR MENJADI APARAT ?!Silahkan di analisa...Lihat pada bagian mata, kulit dan rambut...Apa kita yakin itu org indonesia?," demikian narasi yang dimuat dalam postingan yang menyertakan foto seorang yang diduga peserta aksi dengan sejumlah anggota Brimob."
Postingan itu mendapat 223 tanda suka (like), dibagikan 782 kali, dan mendapat 12 komentar.
Narasi yang sama juga disampaikan dalam unggahan video yang menggambarkan kerusuhan di Tanah Abang yang diunggah oleh akun Facebook Raihan Sheikh.
"Ini lah video Brimob import sedang menembaki kerumunan masa di petamburan Jak Pus..pakai peluru tajam..viral kan sebelum dihapus untuk bukti umat islam..," tulis dia.
narasi:
Ini lah polisi cina yg telah disiapkan.. membantu polisi pendukung 01
(GFD-2019-2558) [Cek Fakta] Tidak Benar Ada ‘Aparat Impor’ dari China Amankan Aksi 22 Mei 2019
Sumber:Tanggal publish: 23/05/2019
Berita
Hasil Cek Fakta
Tidak Benar Ada 'Aparat Impor' dari China Amankan Aksi 22 Mei 2019
Hanz Jimenez SalimHanz Jimenez Salim
22 Mei 2019, 12:48 WIB
437
Liputan6.com menjadi media online yang terverifikasi
International Fact Checking Network (IFCN) @Poynter
Cek Fakta - Isu Brimob impor jaga Aksi 22 Mei 2019
Cek Fakta - Isu Brimob impor jaga Aksi 22 Mei 2019
Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar terkait aksi 22 Mei 2019 menyebar di media sosial, salah satunya menargetkan aparat keamanan, khususnya Korps Brigade Mobil (Brimob), yang sedang berjaga di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta.
Salah satunya diungkap akun Facebook bernama Ahpg yang menuding bahwa ada aparat dari China yang diterjunkan untuk menjaga aksi. Berikut narasi yang dimuat dalam postingan tersebut:
BACA JUGA
[Cek Fakta] Polri: Tidak ada Polisi dan TNI yang Tembaki Masjid
[Cek Fakta] Hoaks Foto Kumpulan Massa Sambangi Kantor KPU
[Cek Fakta] Konvoi Warga Baduy 5 Mei 2019 Diklaim Terkait Aksi 22 Mei
"Perhatikan ! Waspada !!Aparat yang diterjunkan dari CINA !!!Indonesia jangan sampai kembali di JAJAH !Saudaraku sebangsa setanah air,Saatnya Rakyat Indonesia Harus Bangkit, Bergerak dan Berjuang l. AllohuAkbar..AllohuAkbar..AllohuAkbarMERDEKA ATAU MATI !!"
Postingan yangdimuat pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 02.50 WIB itu telah mendapat tanda suka (like) 1.500 kali, dibagikan 22.000 kali, dan menuai dua komentar.
Akun Facebook yang sama, Ahgp, juga mengunggah postingan senada pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 01.00 WIB.
"TENTARA CINA MENYAMAR MENJADI APARAT ?!Silahkan di analisa...Lihat pada bagian mata, kulit dan rambut...Apa kita yakin itu org indonesia?," demikian narasi yang dimuat dalam postingan yang menyertakan foto seorang yang diduga peserta aksi dengan sejumlah anggota Brimob."
Postingan itu mendapat 223 tanda suka (like), dibagikan 782 kali, dan mendapat 12 komentar.
Narasi yang sama juga disampaikan dalam unggahan video yang menggambarkan kerusuhan di Tanah Abang yang diunggah oleh akun Facebook Raihan Sheikh.
"Ini lah video Brimob import sedang menembaki kerumunan masa di petamburan Jak Pus..pakai peluru tajam..viral kan sebelum dihapus untuk bukti umat islam..," tulis dia.
2 dari 4 halaman
Penelusuran Fakta
Tidak ada satupun dari unggahan-unggahan tersebut yang menyertakan bukti kuat terkait kewarganegaraan anggota Brimob atau aparat keamanan yang terpampang dalam foto dan video.
Dalam konferensi pers pada Selasa 22 Mei 2019, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal membantah bahwa pasukan Brimob yang diterjunkan berasal dari luar negeri.
Hal itu dimuat dalam artikel Liputan6.com berjudul, Polri: Tak Ada Pasukan Sipit dari Negeri Seberang Amankan Massa Rusuh 22 Mei
Polri membantah ada pasukan asing dalam penanganan massa 22 Mei 2019. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal menyatakan, personel keamanan yang disebut sebagai 'pasukan asing dengan mata sipit' adalah personel Brimob.
"Banyak foto-foto mendiskreditkan Polri. Ada pasukan dari negeri seberang yang sipit, tidak ada. Kita bantah. Murni bahwa itu personel Brimob, warga negara Indonesia," kata Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Dia menyatakan, ada beberapa yang harus diklarifikasi terutama informasi di media sosial yang viral dan dimasifkan, seperti kabar penyerangan masjid.
"Kita punya ahli siber, patroli siber 24 jam, ada akun mana yang viralkan. Kita bantah Brimob tidak pernah menyerang masjid. TNI juga tidak pernah serang masjid," kata dia.
Iqbal juga menegaskan, sudah ada instruksi dari Panglima TNI dan Kapolri bahwa petugas pengamanan dan personel pengamanan dalam penyampian demo sejak Selasa 21 Mei 2019 hingga Rabu 22 Mei 2019 tidak dibekali peluru tajam.
"Kami yakinkan kalau ada yang bukan peluru tajam itu bukan personel Polri, dari konteks unjuk rasa ini," kata dia.
Hanz Jimenez SalimHanz Jimenez Salim
22 Mei 2019, 12:48 WIB
437
Liputan6.com menjadi media online yang terverifikasi
International Fact Checking Network (IFCN) @Poynter
Cek Fakta - Isu Brimob impor jaga Aksi 22 Mei 2019
Cek Fakta - Isu Brimob impor jaga Aksi 22 Mei 2019
Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah kabar terkait aksi 22 Mei 2019 menyebar di media sosial, salah satunya menargetkan aparat keamanan, khususnya Korps Brigade Mobil (Brimob), yang sedang berjaga di sejumlah titik di Ibu Kota Jakarta.
Salah satunya diungkap akun Facebook bernama Ahpg yang menuding bahwa ada aparat dari China yang diterjunkan untuk menjaga aksi. Berikut narasi yang dimuat dalam postingan tersebut:
BACA JUGA
[Cek Fakta] Polri: Tidak ada Polisi dan TNI yang Tembaki Masjid
[Cek Fakta] Hoaks Foto Kumpulan Massa Sambangi Kantor KPU
[Cek Fakta] Konvoi Warga Baduy 5 Mei 2019 Diklaim Terkait Aksi 22 Mei
"Perhatikan ! Waspada !!Aparat yang diterjunkan dari CINA !!!Indonesia jangan sampai kembali di JAJAH !Saudaraku sebangsa setanah air,Saatnya Rakyat Indonesia Harus Bangkit, Bergerak dan Berjuang l. AllohuAkbar..AllohuAkbar..AllohuAkbarMERDEKA ATAU MATI !!"
Postingan yangdimuat pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 02.50 WIB itu telah mendapat tanda suka (like) 1.500 kali, dibagikan 22.000 kali, dan menuai dua komentar.
Akun Facebook yang sama, Ahgp, juga mengunggah postingan senada pada Selasa 22 Mei 2019 pukul 01.00 WIB.
"TENTARA CINA MENYAMAR MENJADI APARAT ?!Silahkan di analisa...Lihat pada bagian mata, kulit dan rambut...Apa kita yakin itu org indonesia?," demikian narasi yang dimuat dalam postingan yang menyertakan foto seorang yang diduga peserta aksi dengan sejumlah anggota Brimob."
Postingan itu mendapat 223 tanda suka (like), dibagikan 782 kali, dan mendapat 12 komentar.
Narasi yang sama juga disampaikan dalam unggahan video yang menggambarkan kerusuhan di Tanah Abang yang diunggah oleh akun Facebook Raihan Sheikh.
"Ini lah video Brimob import sedang menembaki kerumunan masa di petamburan Jak Pus..pakai peluru tajam..viral kan sebelum dihapus untuk bukti umat islam..," tulis dia.
2 dari 4 halaman
Penelusuran Fakta
Tidak ada satupun dari unggahan-unggahan tersebut yang menyertakan bukti kuat terkait kewarganegaraan anggota Brimob atau aparat keamanan yang terpampang dalam foto dan video.
Dalam konferensi pers pada Selasa 22 Mei 2019, Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Muhammad Iqbal membantah bahwa pasukan Brimob yang diterjunkan berasal dari luar negeri.
Hal itu dimuat dalam artikel Liputan6.com berjudul, Polri: Tak Ada Pasukan Sipit dari Negeri Seberang Amankan Massa Rusuh 22 Mei
Polri membantah ada pasukan asing dalam penanganan massa 22 Mei 2019. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal menyatakan, personel keamanan yang disebut sebagai 'pasukan asing dengan mata sipit' adalah personel Brimob.
"Banyak foto-foto mendiskreditkan Polri. Ada pasukan dari negeri seberang yang sipit, tidak ada. Kita bantah. Murni bahwa itu personel Brimob, warga negara Indonesia," kata Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Dia menyatakan, ada beberapa yang harus diklarifikasi terutama informasi di media sosial yang viral dan dimasifkan, seperti kabar penyerangan masjid.
"Kita punya ahli siber, patroli siber 24 jam, ada akun mana yang viralkan. Kita bantah Brimob tidak pernah menyerang masjid. TNI juga tidak pernah serang masjid," kata dia.
Iqbal juga menegaskan, sudah ada instruksi dari Panglima TNI dan Kapolri bahwa petugas pengamanan dan personel pengamanan dalam penyampian demo sejak Selasa 21 Mei 2019 hingga Rabu 22 Mei 2019 tidak dibekali peluru tajam.
"Kami yakinkan kalau ada yang bukan peluru tajam itu bukan personel Polri, dari konteks unjuk rasa ini," kata dia.
Rujukan
(GFD-2019-2557) [BERITA] Polisi Tegaskan Kabar Brimob Sipit dari China Hoaks
Sumber:Tanggal publish: 22/05/2019
Berita
Foto anggota Brimob bermata sipit viral di media sosial usai demo di depan Bawaslu kemarin. Polisi angkat bicara dan menegaskan semua anggotanya WNI.
Dalam foto yang beredar, tampak 3 anggota polisi yang memakai penutup wajah dan seolah-olah disebut berasal dari China karena dinilai memiliki mata sipit. Di frame lain, para polisi tersebut diisukan berkomunikasi dengan bahasa China.
Polri menepis tuduhan tersebut. Polri menegaskan, personel Brimob yang dikerahkan semuanya adalah WNI. “Banyak foto dan anggota Polri bahwa pasukan dari negeri seberang yang bermata sipit. Kalau dilihat, saya sipit juga. Ini tidak ada, kita bantah. Murni bahwa itu personel Brimob WNI,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Dalam foto yang beredar, tampak 3 anggota polisi yang memakai penutup wajah dan seolah-olah disebut berasal dari China karena dinilai memiliki mata sipit. Di frame lain, para polisi tersebut diisukan berkomunikasi dengan bahasa China.
Polri menepis tuduhan tersebut. Polri menegaskan, personel Brimob yang dikerahkan semuanya adalah WNI. “Banyak foto dan anggota Polri bahwa pasukan dari negeri seberang yang bermata sipit. Kalau dilihat, saya sipit juga. Ini tidak ada, kita bantah. Murni bahwa itu personel Brimob WNI,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Hasil Cek Fakta
Rujukan
(GFD-2019-2556) [SALAH] “Di shoot tv one cuma bisa bhs cina”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/05/2019
Berita
“bukan hoak tau….ini nyata. Di shoot tv one cuma bisa bhs cina”
Hasil Cek Fakta
Dari sumber aslinya, suara yang terekam sebenarnya adalah bahasa Madura. Video yang dinyatakan sebagai bahasa Cina yang diunggah oleh sumber klaim adalah video berita TV One dengan kualitas suara rendah dan tidak jelas terdengar.
Rujukan
(GFD-2019-2555) [SALAH] Tanggal 22 mei pendukung 02 Kepung KPU, Wiranto: Biarkan Saja, Untuk Bahan Berburu Menembak TNI-POLRI
Sumber:Tanggal publish: 22/05/2019
Berita
Beredar artikel dan tangkapan layar dari sebuah situs yang menulis judul artikelnya sebagai berikut :
“Tanggal 22 mei pendukung 02 Kepung KPU, Wiranto: Biarkan Saja, Untuk Bahan Berburu Menembak TNI-POLRI”
“Tanggal 22 mei pendukung 02 Kepung KPU, Wiranto: Biarkan Saja, Untuk Bahan Berburu Menembak TNI-POLRI”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ditemukan pernyataan Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan , Wiranto seperti yang tertulis pada judul artikel di situs tersebut. Tulisan tersebut ternyata adalah tambahan dari penulis artikel tersebut yang menyalin isi berita itu dari situs tribunnews.com.
Sementara, di artikel yang di situs tribunnews.com, yang tertulis adalah : “Wiranto menuturkan pihaknya mengapresiasi pemilu sudah selesai dan mendapat apresiasi dari 39 negara.“, tulisan inilah yang dihilangkan dan diganti dengan : “Wiranto menuturkan pihaknya jika ada yang memang nekat ingin berangkat people power maka TNI POLRI tidak segan segan untuk menembak menggunakan gas air mata, ya hitung hitung untuk bahan latihan TNI POLRI“
Selain itu, berdasarkan hasil penelurusan terhadap author situs ini, ditemukan nama “OPERAIND” sebagai author situs ini. OPERAIND sendiri adalah bagian dari situs-situs yang sering dilaporkan sebagai situs penyebar informasi hoaks.
Sementara, di artikel yang di situs tribunnews.com, yang tertulis adalah : “Wiranto menuturkan pihaknya mengapresiasi pemilu sudah selesai dan mendapat apresiasi dari 39 negara.“, tulisan inilah yang dihilangkan dan diganti dengan : “Wiranto menuturkan pihaknya jika ada yang memang nekat ingin berangkat people power maka TNI POLRI tidak segan segan untuk menembak menggunakan gas air mata, ya hitung hitung untuk bahan latihan TNI POLRI“
Selain itu, berdasarkan hasil penelurusan terhadap author situs ini, ditemukan nama “OPERAIND” sebagai author situs ini. OPERAIND sendiri adalah bagian dari situs-situs yang sering dilaporkan sebagai situs penyebar informasi hoaks.
Rujukan
Halaman: 5480/5729