(GFD-2021-8727) Sebagian Benar, Harga Vaksin AstraZeneca Paling Murah karena Sarah Gilbert Menyerahkan Seluruh Hak Paten

Sumber: cekfakta.tempo.co
Tanggal publish: 16/08/2021

Berita


Pesan berantai yang mengklaim harga vaksin Astrazeneca paling murah karena Sarah Gilbert menyerahkan seluruh hak paten, beredar di Whatsapp dalam beberapa pekan terakhir. Sarah Gilbert adalah perempuan yang mendesain vaksin Covid-19 Oxford-Astrazeneca.
“Mengapa vaksin Astrazeneca adalah yang termurah? Karena Sarah Gilbert menyerahkan seluruh hak patennya supaya kita tidak membayar upeti kepadanya,” demikian bunyi bagian awal pesan berantai tersebut.
Selain itu, pesan tersebut juga memuat beberapa klaim berikut ini:

Hasil Cek Fakta


Klaim 1: Harga vaksin AZ paling murah, 2-3 USD, karena Sarah Gilbert menyerahkan seluruh hak paten
Fakta: Harga vaksin AZ memang lebih murah dibanding vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna. Akan tetapi harga vaksin AZ di sejumlah negara berbeda, antara US 2 dollar hingga US 13 dollar. Dikutip dari Dasbor Pasar Vaksin Unicef, harga vaksin AZ paling rendah sekitar US 2 dollar antara lain di Eropa dan India, sedangkan yang tertinggi sebesar US 13,27 dollar di Bangladesh, khusus untuk penjualan pribadi. 
Perbandingan harga satu dosis vaksin Astrazeneca di beberapa negara. Sumber: Unicef Perbandingan harga satu dosis vaksin Astrazeneca di beberapa negara. Sumber: Unicef
Harga vaksin AZ paling murah, bukan karena Sarah Gilbert menyerahkan seluruh hak paten. Menurut Health Desk, platform inisiatif dari organisasi nirlaba Meedan yang dikelola oleh sejumlah ahli di seluruh dunia, ada beberapa faktor mengapa harga vaksin AZ lebih murah dibandingkan vaksin mRNA:
Vaksin ini sekarang banyak digunakan di seluruh dunia. Meskipun tetap menjadi salah satu vaksin yang paling murah, para kritikus mengklaim bahwa harga akan lebih murah dan lebih dapat diakses secara luas jika hak atas vaksin tersedia secara bebas untuk produsen mana pun seperti yang semula dimaksudkan oleh tim Oxford.
  
Berbeda dengan AZ, vaksin mRNA seperti Pfizer dan Moderna menuntut persyaratan penyimpanan dingin dengan bahan kimia kompleks, es kering dan biaya transportasi lainnya sehingga menambah biaya vaksin mRNA.
Selain itu, Direktur Global Media Relations Astrazeneca, Fiona Cookson, menjelaskan,  vaksin tersebut dimiliki oleh Universitas Oxford. Sementara AstraZeneca memiliki lisensi eksklusif untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin secara global. 
Untuk memenuhi komitmen terhadap akses yang luas dan adil serta mempercepat produksi vaksin, Astrazeneca menjalin transfer teknologi dengan 25 mitra di 15 negara. “Kami telah memungkinkan transfer teknologi ke lebih dari 25 mitra pemasok yang berbeda dari 15 negara di seluruh dunia,” tulis Fiona dalam email ke Tempo, 9 Agustus 2021. 
 
Klaim 2: Penonton pertandingan tenis Wimbledon memberikan tepuk tangan meriah kepada Sarah Gilbert
Fakta: Klaim ini benar. Akun Twitter Wimbledon, pada 28 Juni 2021 memuat video pembukaan pertandingan tenis Wimbledon di London yang berbeda dari biasanya. Pembukaan itu disertai dengan memberikan ucapan terima kasih pada pihak-pihak yang telah berperan penting dalam penanggulangan Covid-19. “Ada beberapa tamu istimewa yang hadir. Orang-orang yang memainkan peran penting dalam respons Inggris terhadap pandemi virus corona - mulai dari pekerja transportasi hingga staf medis di Layanan Kesehatan Nasional Inggris - telah diundang untuk duduk di royal box.
Tepuk tangan meriah dari penonton berkumandang dan kamera menyorot sejumlah penonton yang duduk di kursi VVIP, salah satunya adalah Sarah Gilbert yang berbaju merah.  
Klaim 3: Semua publisitas buruk untuk vaksin AZ karena harganya sangat murah
Laporan tentang beberapa negara yang menghentikan vaksinasi dengan Astrazeneca pada Maret lalu, tidak terkait dengan harganya yang murah. Media Prancis, France24, melaporkan, beberapa negara mengambil keputusan untuk menghentikan vaksin AZ karena munculnya sejumlah kecil kasus pembekuan darah pada penerima vaksin, beberapa di antaranya berakibat fatal, meskipun saat itu belum jelas apakah pembekuan darah terkait dengan vaksin atau tidak. 
Akan tetapi, beberapa negara Eropa melanjutkan kembali penggunaan vaksin AZ setelah European Medicines Agency (EMA) memberikan lampu hijau. Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 19 Maret 2021, juga memberikan dukungan kuat pada vaksin AstraZeneca dan mendesak negara-negara untuk mempertahankan pemakaian vaksin tersebut setelah meninjau laporan kasus pembekuan darah.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menjelaskan tentang manfaat vaksin Astrazeneca setelah para ahli keamanan vaksin WHO tidak menemukan peningkatan kondisi pembekuan yang terkait dengan suntikan AstraZeneca.
"Data yang tersedia tidak menunjukkan peningkatan keseluruhan dalam kondisi pembekuan setelah pemberian vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca. Kami mendesak negara-negara untuk terus menggunakan vaksin penting ini,” kata Tedros dalam konferensi pers. 

Kesimpulan


Dari hasil pemeriksaan fakta di atas, Tempo menyimpulkan, pesan berantai dengan klaim harga vaksin Astrazeneca paling murah karena Sarah Gilbert menyerahkan seluruh hak paten, sebagian benar. Harga vaksin AZ lebih murah dibandingkan beberapa jenis vaksin lain. Akan tetapi, mengapa harga vaksin AZ lebih murah bukan karena Sarah Gilbert menyerahkan seluruh hak paten. Melainkan karena pertama, Astrazeneca menjalin transfer teknologi dengan 25 mitra di 15 negara. Hak atas vaksin tersebut belum tersedia secara bebas untuk produsen mana pun. 
Kedua, distribusi vaksin melalui skema COVAX untuk membantu negara-negara miskin dan berkembang. Serta ketiga, Vaksin AZ dibuat dengan Adenovirus yang rantai pasokannya lebih dulu ada dan sudah mapan. 
Tim Cek Fakta Tempo