• (GFD-2022-8917) [SALAH] Video Seorang Pria Terperosok ke dalam Sumur Resapan

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 04/01/2022

    Berita

    Sebuah video yang diklaim sumur resapan memakan korban beredar di media sosial. Video tersebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 9 Desember 2021.

    Video berdurasi 11 detik itu memperlihatkan seorang pria yang terperosok ke dalam kubangan. Video tersebut kemudian dikaitkan dengan isu si korban jatuh di dalam sumur resapan.

    "Sumur resapan makan korban , kasihan korbannya jatuh di sumur resapan. Kasihan sumurnya tak berpungsi untuk menampung air hujan, untung hpnya selamat ......," tulis salah satu akun Facebook.

    Video yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 624 kali ditonton dan mendapat 13 komentar warganet.

    Hasil Cek Fakta

    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri video yang diklaim sumur resapan memakan korban. Penelusuran dilakukan dengan mengunggah gambar tangkapan layar dari video tersebut ke situs Google Images.

    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang memuat gambar tangkapan layar dari video tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "Tragis, Video Driver Ojol Tenggelam Akibat Banjir Jakarta, Netizen Malah Ketawa" yang dimuat situs gridmotor.motorplus.com pada 8 Februari 2020.

    GridMotor.id - Seperti brother tahu, hari Sabtu (8/2/2020) beberapa wilayah di Jakarta dan sekitarnya kembali mengalami banjir. Ini karena hujan deras yang mengguyur sejak pagi hari, membuat beberapa wilayah terendam air.

    Mulai dari Jakarta Selatan, Jakarta Barat serta beberapa titik di Tangerang Selatan. Bahkan di wilayah Jakarta Utara, beberapa wilayah sudah terendam air yang cukup tinggi.

    Padahal seperti kita tahu, air akibat banjir bisa jadi masalah terutama buat pemotor dan pejalan kaki. Mengingat visibilitas dan handling motor jadi terganggu, karena air menutupi obstacle di jalanan.

    Bahkan kalau apes, lubang malah bisa kena terjang karena tertutupi air. Seperti yang dialami seorang driver ojek online, yang harus tenggelam terperosok lubang.

    Kejadian ini diabadikan dalam bentuk video, oleh akun Instagram antonii_us. Lalu video ini jadi viral dibagikan oleh banyak akun lain, misalnya Drama Ojek Online Indonesia.

    Dalam video ini, terlihat seorang driver ojek online, yang sedang berjalan sembari memegang handphone. Mungkin niatnya driver ojol ini ingin merekam, bagaimana situasi di jalanan Cempaka Putih saat terendam banjir.

    Namun apes buat driver ojek online ini, karena dirinya malah terperosok lubang. Bahkan saking dalamnya lubangnya, badan driver ojol ini nyaris tenggelam sampai kepala.

    Netizen sendiri ramai mengomentari nasib naas driver ojol ini, bahkan ada yang menertawakannya. Mungkin karena kejadiannya sangat cepat, dan tidak disangka-sangka.

    Liputan6.com juga menemukan artikel yang menjelaskan lokasi si pria terperosok di kubangan banjir. Artikel tersebut berjudul "Melihat Lokasi Driver Ojol Terperosok Parit Saat Banjir di Jakpus" yang dimuat situs kumparan.com pada 9 Februari 2020.

    Beredar video di media sosial yang memperlihatkan sopir ojek online (ojol) terperosok ke parit atau selokan di kawasan Jalan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, saat banjir melanda, Sabtu (8/2).

    Dari penelusuran kumparan, Minggu (9/2), insiden tersebut terjadi di depan gedung PT Gudang Garam. Lokasi jatuhnya bukan lubang, tapi memang selokan lebar.

    Saksi mata, Nasruddin, mengatakan driver ojol itu sedang berteduh setelah mengantarkan penumpang di kawasan tersebut. Di tempat berteduh, parit tertutup beton sehingga tak terlihat.

    Nah, saat dia berjalan, tampaknya tidak menyadari langkah selanjutnya adalah parit yang tidak tertutup.

    Menurut Nasruddin, kawasan tersebut tergenang seperti lautan saat Jakarta diguyur hujan pada Sabtu (8/2), sehingga tidak diketahui ada parit.

    “Cuma dia bukan orang sini. Kami aja di atas, kami ke tol, di sini semua kayak laut,” kata Nasruddin di Jalan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (9/2).

    Menurutnya, warga sekitar atau yang biasa lewat sudah tahu ada parit besar di lokasi, sehingga si driver tampaknya bukan warga setempat.

    "Kalau orangnya asli di sini pasti tahu di sini ada parit. Bukan di sini area mainnya, di sini kayaknya dia cuma neduh,” ujar Nasruddin.

    Lebih lanjut, Nasruddin menuturkan, sopir ojol tersebut tidak mengalami luka. Sedangkan handphonenya berhasil diselamatkan.

    Seperti diketahui, Jakarta pada Sabtu (8/2) mengalami banjir di sejumlah kawasan. Hal itu disebabkan curah hujan cukup tinggi sejak Jumat (7/2) malam.

    Kesimpulan

    Video yang diklaim seorang pria terperosok ke dalam sumur resapan ternyata tidak benar. Faktanya, pria dalam video itu terperosok ke parit atau selokan di depan gedung PT Gudang Garam, Jalan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Peristiwa itu terjadi saat saat banjir melanda Ibu Kota pada Sabtu 8 Februari 2020.

    Rujukan

  • (GFD-2022-8916) [SALAH] Video Pasangan Sesama Jenis Pamer Buku Nikah

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 04/01/2022

    Berita

    “piralkan orang ini supaya cpt ktangkep
    Melecehkan agama dn institusi KUA seolah2 hubungan sesama jenis itu legal
    Tolong yg berwenang tangkap mereka”

    Hasil Cek Fakta

    Belum lama ini heboh di media sosial sebuah video yang memperlihatkan 2 orang yang memamerkan buku nikah. Pasalnya banyak yang menyebut tindakan orang dalam video tersebut merupakan bentuk pelecehan terhadap Agama dan KUA karena melegalkan hubungan sesama jenis.

    Berdasarkan penelusuran, mengutip akun TikTok @ratupapaya orang dalam video viral itu bukanlah pasangan sejenis. Mereka adalah lawan jenis dan salah satunya adalah perempuan yang memang sengaja berpenampilan seperti laki-laki.

    Ternyata, perempuan ini memilih untuk bergaya tomboy ala laki-laki. Dirinya bahkan bisa menirukan suara laki-laki pada umumnya, dan mengecoh banyak warganet karena penampilan dan suaranya. Selain itu, perempuan ini juga mengaku kalau dirinya pernah menjadi korban pemerkosaan, sehingga merasa lebih nyaman memiliki penampilan seperti laki-laki.

    “Aku tak mau mengubah penampilan aku, aku nyaman dan aku tetap mau jadi wanita ganteng. Kalau aku kayak cewek gitu aku trauma,” ungkap si perempuan.

    “Santriwati aja bisa jadi korban pelecehan apalagi kalau aku berpenampilan seperti cewek, karena aku sudah pernah kejadian seperti itu, jadi aku trauma,” pungkasnya.

    Sebelumnya video pasangan ini sempat menggemparkan dunia maya. Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan sempat mengecam keras bila benar terjadi pernikahan sejenis sesama lelaki yang disahkan melalui bukti buku nikah tersebut.

    Menurutnya apabila hal itu terjadi patut ditelusuri di Kantor Urusan Agama (KUA) mana pasangan itu terdaftar dan siapa yang bertanggungjawab dalam menikahkan mereka.

    “Karena perkawinan itu tidak sah. Kalau benar terjadi harus dibatalkan. Untuk itu Kementerian Agama perlu memberikan penjelasan kepada publik, apakah benar hal itu terjadi, sehingga tidak terjadi simpang siur,” kata Amirsyah, Sabtu (31/12).

    Kesimpulan

    Bukan pasangan sesama jenis. Salah satu orang dalam video tersebut adalah perempuan. Ia sengaja bernampilan seperti laki-laki karena perempuan ini mengaku kalau dirinya pernah menjadi korban pemerkosaan, sehingga merasa lebih nyaman memiliki penampilan seperti laki-laki.

    Rujukan

  • (GFD-2022-8915) [SALAH] Video “Timur Leste Kembali Ke Indonesia”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 04/01/2022

    Berita

    Akun Facebook Thyni Tiara Nafie (fb.com/defne.tiara) pada 26 November 2021 mengunggah sebuah video dengan narasi “APAKAH BENAR TIMUR LESTE INGIN KEMBALI KE INDONESIA,,,????”

    Di video itu, terdapat narasi “TIMUR LESTE KEMBALI KE INDONESIA”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video yang diklaim bahwa Timor Leste ingin kembali ke Indonesia merupakan konten yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan ingin bergabung kembali dengan Indonesia. Ratusan anak muda asal Timor Leste dalam video itu datang ke Atambua, NTT, untuk belajar pencak silat. Mereka dipulangkan ke negara asalnya karena masuk ke negara Indonesia secara ilegal tanpa mengantongi dokumen resmi.

    Dilansir dari Tempo, video yang identik pernah diunggah ke Yourube oleh kanal KOMPASTV pada 20 Agustus 2021 dengan judul, “Ratusan Warga Timor Leste Dideportase Dari Indonesia.”

    Menurut KOMPASTV, sedikitnya 352 warga asal Timor Leste dikumpulkan di markas Kodim 1605 Belu setelah menyerahkan diri untuk dipulangkan ke negara asal mereka. Ratusan warga itu sebelumnya masuk ke Negara Indonesia secara ilegal tanpa mengantongi dokumen resmi.

    Para warga negara asing tersebut diduga merupakan anggota salah satu perguruan silat yang akan melaksanakan kegiatan di wilayah Kabupaten Belu dan kabupaten lainnya di NTT. Masuknya ratusan pelintas batas ilegal ini membahayakan situasi Indonesia yang saat ini masih dihantui pandemi covid-19.

    Ratusan warga Timor Leste itu kemudian didata oleh petugas Imigrasi secara kolektif untuk selanjutnya berdasarkan kesepatakan kedua Negara, dideportase ke negara mereka karena tidak mengantongi dokumen resmi.

    Kesimpulan

    BUKAN ingin bergabung kembali dengan Indonesia. Ratusan anak muda asal Timor Leste dalam video itu datang ke Atambua, NTT, untuk belajar pencak silat. Mereka dipulangkan ke negara asalnya karena masuk ke negara Indonesia secara ilegal tanpa mengantongi dokumen resmi.

    Rujukan

  • (GFD-2022-8914) Sebagian Benar, Narasi yang Mengaitkan 79 ribu Orang di Australia Mendapat Efek Samping Serius Vaksin dan Pemerintah Memberikan Kompensasi lebih 6 ribu Dollar

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 04/01/2022

    Berita


    Narasi yang mengaitkan 79 ribu orang di Australia mendapatkan efek samping serius dan pemerintah memberikan kompensasi lebih 6 ribu dollar, beredar di Twitter. Selain narasi, akun tersebut mengunggah video berita dari 7NEWS Australia berdurasi 2 menit.
    “REPORT: 79,000 People! - The government now ADMITS to severe vaccine side effects. - Offering some victims over $600,000 in cash and compensation. - Australia.”
    Video itu berisi liputan tentang kebijakan Pemerintah Australia memberikan kompensasi pada mereka yang mendapatkan efek samping setelah disuntik vaksin Covid-19. 
    Cuitan itu menjadi viral karena telah dibagikan hampir 6 ribu kali di Twitter di tengah upaya percepatan vaksinasi yang dilakukan berbagai negara untuk mengantisipasi Covid-19. 
    Tangkapan layar unggahan narasi yang mengaitkan 79 ribu orang di Australia mendapatkan efek samping serius dan pemerintah memberikan kompensasi lebih 6 ribu dollar

    Hasil Cek Fakta


    Hasil pemeriksaan fakta Tempo menunjukkan bahwa memang benar Pemerintah Australia memberikan kompensasi bagi warganya yang mendapat efek samping setelah vaksinasi Covid-19. Akan tetapi kompensasi ini bertujuan untuk mempermudah perusahaan yang berinisiatif memberikan atau mewajibkan vaksin pada pekerjanya. Di sisi lain pekerja punya pilihan yang lebih murah dibandingkan harus menggugat ke pengadilan yang membutuhkan biaya lebih mahal. 
    Sedangkan terkait jumlah 79 ribu orang yang disebutkan dalam narasi, adalah jumlah laporan dari mereka yang mendapatkan efek samping ringan hingga berat setelah vaksin Covid-19. Namun jumlah mereka yang mendapat efek samping adalah 2,1 dari setiap seribu dosis vaksin. Jadi manfaat vaksin tetap lebih besar daripada risikonya. 
    Tempo mula-mula menelusuri sumber video dari 7NEWS Australia tersebut di kanal Youtube. Hasilnya, berita tersebut benar dipublikasikan di kanal 7NEWS Australia pada 29 Desember 2021 berjudul Matty John suffered pericarditis after Pfizer vaccine, government offering compensation to some
    Berita itu berisi dua hal yakni tentang kisah Matty John yang mengalami perikarditis setelah menerima vaksin pfizer. Kedua tentang kebijakan Pemerintah Australia yang memberikan kompensasi pada warganya yang mengalami efek samping setelah vaksin Covid-19. Dalam video itu, 7NEWS memang menampilkan grafis jumlah 79 ribu orang dengan keterangan bahwa itu jumlah orang yang mendapat reaksi merugikan setelah vaksinasi.
    Tempo menelusuri dalam situs otoritas Australia untuk mencari konteks jumlah 79 ribu yang mengalami reaksi setelah vaksinasi Covid-19. Dalam laman otoritas obat-obatan Kementerian Kesehatan Australia, Therapeutic Good Administration (TGA), menyebutkan per 7 November 2021, jumlah pelapor efek samping setelah imunisasi Covid-19 mencapai 78.880. Pemerintah Australia menyediakan kanal khusus yang memungkinkan warga melapor secara langsung apabila memiliki efek samping setelah vaksin.
    Menurut laporan TGA, perbandingan warga yang mendapatkan efek samping adalah 2,1 per 1000 dosis. Artinya dalam 1000 dosis vaksin yang diberikan, ada 2 laporan efek samping. Hingga per 7 November tersebut, Pemerintah Australia telah memberikan 36.773.837 dosis vaksin Covid-19. TGA menyimpulkan manfaat perlindungan dari vaksinasi terus jauh lebih besar daripada potensi risikonya.
    Laporan efek samping
    Jumlah laporan efek samping itu tidak seluruhnya serius atau berbahaya. TGA Australia menjelaskan, seperti semua obat-obatan, vaksin COVID-19 dapat menyebabkan beberapa efek samping. Yang paling sering dilaporkan termasuk reaksi di tempat suntikan (seperti lengan yang sakit) dan gejala yang lebih umum, seperti sakit kepala, nyeri otot, demam, dan kedinginan. Ini mencerminkan apa yang terlihat dalam uji klinis.
    TGA juga memantau 1800 laporan efek samping setelah vaksinasi dengan Comirnaty (Pfizer) dan Spikevax (Moderna) pada anak di bawah usia 18 tahun. Sebagian besar mereka mengalami nyeri dada, pusing, mual, sakit kepala dan pingsan (sinkop).
    TGA juga menerima laporan efek samping seperti miokarditis dan perikarditis setelah vaksin mRNA. Akan tetapi kasus miokarditis sebagai efek samping vaksin Comirnaty (Pfizer) dan Spikevax (Moderna) sangat jarang. Biasanya bersifat sementara dengan kebanyakan orang menjadi lebih baik dalam beberapa hari. Miokarditis dilaporkan pada sekitar satu dari setiap 100.000 orang yang menerima Comirnaty (Pfizer), meskipun lebih sering terjadi pada pria muda dan remaja laki-laki setelah dosis kedua (4-7 kasus per 100.000 dosis).
    Hingga 7 November 2021, TGA telah menerima 288 laporan yang telah dinilai sebagai kemungkinan miokarditis dari sekitar 22,7 juta dosis Comirnaty ( Pfizer ).  
    Kelompok Penasihat Teknis Australia untuk Imunisasi (ATAGI) mendorong orang untuk mencari perawatan medis jika mereka mengalami gejala miokarditis atau perikarditis. Ini termasuk nyeri dada, palpitasi (detak jantung tidak teratur), pingsan atau sesak napas, terutama jika terjadi dalam 1-5 hari setelah vaksinasi. ATAGI juga menyarankan bahwa orang yang memiliki miokarditis atau perikarditis yang dikaitkan dengan dosis pertama Comirnaty (Pfizer), harus menunda dosis kedua vaksin mRNA dan mendiskusikan hal ini dengan dokter yang merawat mereka.
    Kompensasi dari Pemerintah Australia
    Dikutip dari The Sydney Morning Herald, Pemerintah Australia memberlakukan kompensasi pada mereka yang mengalami efek samping ringan hingga berat  pada September 2021. Kompensasi ini untuk memberikan kepercayaan kepada pengusaha yang ingin memulai program vaksinasi sukarela di tempatnya bekerja. Ini juga dapat menghilangkan hambatan bagi pengusaha yang mempertimbangkan untuk mewajibkan pekerjanya mendapatkan vaksin Covid-19.
    Kebijakan ini direalisasikan setelah sejumlah perusahaan khawatir bahwa pekerja akan mengajukan klaim saat mereka mendapat efek samping. Atau berbuntut gugatan di pengadilan yang rumit dan menelan biaya besar. 
    Menteri Kesehatan Federal Australia, Greg Hunt, menjelaskan  “Efek samping dari vaksinasi COVID-19 dapat terjadi, tetapi sebagian besar bersifat ringan dan berlangsung tidak lebih dari beberapa hari,” kata Hunt. “Efek samping yang serius dan mengancam jiwa sangat jarang terjadi, tetapi penting bagi kami untuk menyediakan jaring pengaman untuk mendukung mereka yang terkena dampak.”
    Skema tersebut juga mencakup klaim terverifikasi senilai di atas $5000 oleh tim ahli independen yang mengeluarkan rekomendasi atas efek samping yang diderita oleh warga.  

    Kesimpulan


    Dari pemeriksaan fakta di atas, narasi yang mengaitkan 79 ribu orang di Australia mendapatkan efek samping serius/parah dan pemerintah memberikan kompensasi lebih 6 ribu dolar adalah sebagian benar. Jumlah 79 ribu adalah total warga yang melapor mendapatkan efek samping setelah menerima vaksin Covid-19. Sebagian besar efek samping yang dilaporkan berkategori ringan seperti termasuk reaksi di tempat suntikan (seperti lengan yang sakit) dan gejala yang lebih umum, seperti sakit kepala, nyeri otot, demam, dan kedinginan. 
    Laporan efek samping seperti miokarditis dan perikarditis setelah vaksin mRNA juga diterima oleh otoritas Australia. Akan tetapi kasus miokarditis sebagai efek samping vaksin Comirnaty (Pfizer) dan Spikevax (Moderna) sangat jarang. Biasanya bersifat sementara dengan kebanyakan orang menjadi lebih baik dalam beberapa hari. Miokarditis dilaporkan pada sekitar satu dari setiap 100.000 orang yang menerima Comirnaty (Pfizer), meskipun lebih sering terjadi pada pria muda dan remaja laki-laki se

    Rujukan