• (GFD-2020-3786) [SALAH] Rakyat Italia Buang Duit ke Jalan karena Sudah Tidak Berguna Akibat Virus COVID-19

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 03/04/2020

    Berita

    Akun Facebook Safie Fbr memposting foto pada tanggal 30 Maret 2020 yang diklaim terjadi di Italia dan diikuti narasi bahwa rakyat Italia membuang uangnya yang dianggap sudah tidak berguna karena virus Corona yang semakin menular. Berikut kutipan narasinya:

    “Di Italia rakyat buang duit kejalan disebabkan harta tidak berguna lagi ….
    Bila virus Covid-Nineteen makin menular ????

    #jagasehatsebelumsakit
    #sayangikeluarga”

    Hasil Cek Fakta

    Dari hasil penelusuran informasi, hal tersebut tidak benar. Foto yang diunggah akun Facebook Safie Fbr tidak ada kaitannya dengan Italia dan virus Corona. Faktanya foto tersebut merupakan keadaan di Venezuela saat terjadinya krisis di negara tersebut, dimana rakyat Venezuela membuang uangnya dikarenakan mata uang Boliver Fuerte dianggap sudah tidak berharga dan digantikan Bolivar Seberano.

    Melalui penelusuran lebih lanjut, pada foto tersebut terdapat lembaran uang bewarna hijau yang jika ditelusuri dengan mesin pencari Google dengan kata kunci “50 Bolivar Fuerte Venezuela” akan muncul lembaran uang yang identik seperti unggahan akun Facebook Safie.

    Dimuat pada portal media snopes.com, sebuah artikel yang berjudul “A photograph shows piles of currency throw in a gutter in Venezuela, money made worthless due to socialism.” Terdapat foto yang sama seperti yang diunggah akun Facebook Safie Fbr. Di bawah foto tersebut terdapat keterangan “This is a genuine photograph of worthless money dumped in the gutter of a Venezuelan street.”

    Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia “Ini adalah foto asli dari uang tidak berharga yang dibuang di selokan jalan Venezuela”.

    Dilansir dari truthorfiction.com, semua uang kertas Bolívar Fuerte telah ditarik. Bank Bicentenario dijarah pada Maret 2019 ketika Bolivar Fuerte tidak berharga.

    Kesimpulan

    Maka dapat disimpulkan bahwa informasi yang beredar dengan mengatakan rakyat Italia membuang uangnya karena dianggap sudah tidak berharga akibat virus Corona adalah salah atau hoaks dan masuk ke kategori Konten yang Salah.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3785) [SALAH] Video “Azan PERTAMA di SPANYOL Setelah 500 Tahun dilarang”

    Sumber: Facebook
    Tanggal publish: 02/04/2020

    Berita

    Akun Tetty Sahara (fb.com/tetty.sahara) mengunggah sebuah video dengan narasi sebagai berikut :

    “Setelah 500 tahun yang lalu Azan dilarang di Spanyol (andalusia), baru kemarin (28 Maret 2020) Azan di daerah ini untuk pertama kali di kumandangkan, dan ini terjadi saat krisis Corona berlangsung secara Global.
    Apapun yg terjadi haruslh berbaik sangka Kpd Allah, MasyaAllah…
    Semogah wabah corona 19 ini cpt berlalu
    Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar”

    Di video yang menampilkan pemandangan sebuah kota dengan suara azan itu, terdapat narasi “Azan PERTAMA di SPANYOL Setelah 500 Tahun dilarang”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa video yang diunggah oleh sumber klaim adalah video azan pertama yang direkam pada tanggal 28 Maret 2020 saat krisis virus Corona COVID-19 di Spanyol setelah 500 tahun dilarang adalah klaim yang salah.

    Video itu direkam di Balakan, Republik Azerbaijan dan diunggah pertama kali oleh akun Instagram Kenan Musaev (instagram.com/kenan_musayev) pada 20 November 2019.

    Video itu diunggah dengan narasi : “Əzan duyulan məkan.. Balakən! #azerbaijan #balaken #azan #islam @hikmet__askerov” atau yang jika diterjemahkan ke bahasa Indonesia : “Sebuah tempat di mana panggilan untuk berdoa terdengar .. Balakan!”

    Pada tanggal 31 Maret 2020, Kenan Musaev mengunggah video berita dari atv Turki dengan narasi yang memprotes tayangan berita tersebut karena salah menyebutkan tempat. atv Turki menulis bahwa video azan sebagai azan pertama di Granada, Spanyol.

    Berikut narasi yang ditulis Kenan Musaev di unggahanya tersebut:

    “Azərbaycan ya İspaniya?)))
    Əslində bunu dostum @hikmet__askerov ilə Allah rizasına çəmişdik..çoxdanki arzum idi Balakən minarəsini çəkmək..və qardaş türkiyənin @atvturkiye bu videonu Azərbaycan deyiıldə İspaniya kimi yayımlamasına təəcüb elədim amma üzülmədim..Sayın Ərdoğan abimizidə bizi izləməyinə sevindim.. Azan hər yerdə Azandır..Amme Balakənin İspaniyaya bənzəməyini bilmirdim..Atv türkiyə televiziyonçuları..informasiya verəndə bir az dikkatlı olalım amma..Allah bizi qorusun.”

    Atau yang jika diterjemahkan :

    “Azerbaijan atau Spanyol?)))
    Sebenarnya, teman saya @hikmet__askerov dan saya melakukannya demi Tuhan.
    Sudah lama impian saya untuk menggambar menara Balakan dan saya terkejut bahwa persaudaraan Turki @atvturkiye menyiarkan video ini sebagai Spanyol, bukan Azerbaijan, tapi saya tidak kesal, saya senang bahwa Pak Erdogan mengikuti kami di saudara kita.
    Azan adalah Azan di mana-mana.
    Saya tidak tahu bahwa Amme Balaka tampak seperti Spanyol.
    Penyaji TV ATV Turki, Mari kita sedikit berhati-hati saat memberikan informasi, tapi, Tuhan melindungi kita.”

    Balakan (bahasa Azerbaijan: Balakən) adalah rayon yang terletak di Azerbaijan barat laut. Republik Azerbaijan (bahasa Azeri: Azərbaycan Respublikası) adalah sebuah negara di Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya. Azerbaijan adalah negara sekuler dan telah menjadi anggota dari Dewan Eropa sejak 2001.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3784) [SALAH] “Sekeluarga Kena Corona, Tinggal di Bintaro Sektor 2”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 02/04/2020

    Berita

    Beredar pesan berantai yang menyebutkan seorang korban meninggal pada tanggal 31 Maret 2020 jam 17.30 WIB tinggal di Bintaro Sektor 2. Selain itu, dalam narasi disebutkan keluarganya pun terpapar virus Corona atau COVID-19. Berikut kutipan narasinya:

    “Namanya (nama disensor terkait kenyamanan keluarga korban),
    Meninggal hari selasa tgl 31
    maret jam 17.30 ( kemarin Sore ),
    karena serangan CORONA.
    Dia sekeluarga Kena Semua.
    suaminya & anak2nya masih
    diisolasi . SEKTOR. 2. Barang
    kali ada yg tinggal di Bintaro,
    walauppun berbeda Sektornya ,
    tlg hati2 melintas di SEKTOR 2 ,
    Krn sektor. 2. Sudah dinyatakan
    Zona Merah.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa sebagian informasi dalam pesan berantai itu tidak akurat. Dilansir dari akun media sosial SAFEnet, pihak keluarga sudah menyampaikan menyampaikan klarifikasinya. Diketahui, melalui SAFEnet, pihak keluarga menyampaikan klarifikasinya. Berikut klarifikasinya:

    […] Pihak keluarga melakukan konfirmasi bahwa:

    1. Tidak meninggal pada pukul 17.30 WIB.
    2. Tidak semua keluarganya kena. Anak-anaknya sudah tidak tinggal serumah dengan almarhumah. Hanya suami yang dalam pantauan.
    3. Tidak tinggal di area Bintaro Sektor 2.

    Keluarga sudah cukup terpukul dengan meninggalnya almarhumah, jangan ditambah dengan penyebaran hoaks atas kejadian ini. […]

    Selain menyampaikan klarifikasi dari keluarga, SAFEnet mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menyebarkan ulang informasi. “Hati-hati menyebarkan ulang informasi yang tidak bisa kamu verifikasi, apalagi menyangkut data pribadi seseorang. Ini contoh informasi keliru yg diedarkan ttg korban meninggal akibat COVID-19. Bila menemukan informasi seperti ini, #stopdikamu!” tulis SAFEnet melalui akun media sosialnya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka informasi yang tersebar melalui pesan berantai tidak akurat. Oleh sebab itu, konten informasi tersebut masuk ke dalam kategori Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3783) [SALAH] Bill Gates akan meluncurkan kapsul implan manusia untuk melawan Virus Corona

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 02/04/2020

    Berita

    Beredar sebuah unggahan Twitter yang menyatakan bahwa Bill Gates berencana untuk menggunakan kapsul implan yang sudah mendapatkan “digital certificates” akan ditanam di manusia untuk membantu melawan virus Corona. Unggahan tersebut merujuk ke artikel berita oleh biohackinfo.com yang berjudul “Bill Gates will use microchip implants to fight coronavirus.”

    Rujukan artikel tersebut menyebutkan bahwa Bill Gates akan menggunakan teknologi “quantum dot dye” yang sudah mendapatkan “digital certificates” temukan oleh Gates Foundation. Artikel tersebut juga menyebutkan teknologi quantum dot dye bisa menunjukkan siapa yang sudah dites virus Corona dan siapa yang sudah divaksin.

    Berikut kutipan narasinya:

    “Microsoft co-founder Bill Gates will launch human-implantable capsules that have ‘digital certificates’ which can show who has been tested for thecoronavirus and who has been vaccinated against it.”

    Terjemahan:

    “Salah satu pendiri Microsoft, Bill Gates akan meluncurkan kapsul yang dapat ditanamkan pada manusia memiliki ‘digital certificates’ dapat menunjukkan siapa yang telah dites terhadap virus Corona dan siapa yang telah divaksinasi.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, melansir dari reuters.com, salah satu penulis utama dari makalah penelitian “quantum dot dye.”, Kevin McHugh, mengatakan bahwa “quantum dot eye” bukan sebuah kapsul dan tidak ada kabarnya bahwa akan digunakan untuk melawan virus Corona. “Teknologi quantum dot dye bukan microchip atau kapsul yang dapat ditanamkan manusia dan setahu saya tidak ada rencana untuk menggunakan ini untuk virus Corona” kata Kevin.

    The Bill and Melinda Gates Foundation mengatakan Reuters bahwa referensi “digital certificates” adalah terkait dengan upaya untuk menciptakan platform digital open source dengan tujuan memperluas akses ke pengujian berbasis rumah yang aman.

    Dalam artikel lain, melansir dari bioengeneering.rice.edu, “quantum dot dye” adalah sebuah proyek yang didanai oleh The Bill and Melinda Gates Foundation, dengan tujuan agar bisa melacak rekam jejak sudah menggunakan vaksin apa saja. Dalam artikel tersebut tidak disebutkan penggunaannya terkait dengan virus Corona.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, informasi mengenai Bill Gates akan meluncurkan kapsul implan ke manusia untuk melawan virus Corona tidak benar. Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk dalam Misleading Content atau Konten Yang Menyesatkan.

    Rujukan