• (GFD-2020-3778) [SALAH] Pasukan Tentara Membantu Melawan Virus Corona di New York

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/03/2020

    Berita

    Beredar unggahan video melalui Facebook mengenai pasukan tentara datang ke jalan di Manhattan, New York untuk membantu melawan virus Corona. Dalam video tersebut, terdapat beberapa kendaraan militer yang sedang berjalan beriringan lengkap dengan persenjataannya. Berikut kutipan narasinya:

    “ ????????????Military vehicles arrived in Manhattan. ????????????NEW YORK WUHAN CORONAVIRUS”Terjemahan:“????????????Kendaraan militer tiba di Manhattan. ????????????NEW YORK WUHAN CORONAVIRUS”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut diambil dari laman YouTube berjudul “UNITED STATES ARMED FORCES CONVOY LEAVING AFTER PARTICIPATING IN VETERANS DAY PARADE IN MANHATTAN” yang diunggah pada 8 Desember 2014.

    Unggahan dalam Facebook memotong durasi video asli mulai dari 0:03—1:00. Selain memotong durasi, unggahan tersebut juga memotong ukuran video asli menjadi potrait.“Veterans Day Parade New York” adalah acara tahunan untuk menghormati prajurit pria dan wanita Amerika, kegiatan tersebut tidak ada kaitannya dengan virus Corona bahkan pada saat itu virus Corona belum ada di Amerika.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, unggahan video Facebook mengenai pasukan tentara datang ke jalan di Manhattan, New York untuk membantu melawan virus Corona tidak benar. Oleh sebab itu, unggahan tersebut masuk dalam False Context atau Konten Yang Salah

    Rujukan

  • (GFD-2020-3777) [SALAH] Karantina Wilayah Di India

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 31/03/2020

    Berita

    Beredar sebuah foto yang diklaim sebagai bangunan yang dipadati penghuni akibat penerapan karantina wilayah di India.

    Hasil Cek Fakta

    Namun setelah melakukan penelusuran, informasi tersebut tidak benar. Foto yang diunggah oleh akun Saida Online adalah foto hasil jepretan wartawan AFP Photo dimana foto tersebut diambil pada 14 Juni 2011 di lingkungan Embakkasi, Nairobi, Kenya. Yaitu tepat 7 tahun sebelum wabah COVID-19 terjadi.

    Melansir dari gettyimages, foto asli tersebut merupakan kerumunan yang menyaksikan upaya penyelamatan setelah sebuah bangunan runtuh pada 14 Juni 2011 di Nairobi. Setidaknya ada dua pekerja yang tewas dan 14 lainnya hilang pada 14 Juni setelah bangunan enam lantai yang sedang dibangun runtuh di lingkungan Embakassi di Nairobi.

    Melansir dari sandiegouniontribute.com bangunan tersebut runtuh akibat melakukan pembanguna secara illegal dan tidak memenuhi standar dalam pembangunan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, ternyata foto yang diposting oleh akun Saida Online bukan foto yang memperlihatkan sebuah bangunan yang dipakai untuk karantina wilayah di India melainkan foto yang diambil pada saat runtuhnya bangunan di lingkungan Embakkasi, Nairobi, Kenya, maka informasi tersebut masuk ke dalam Konten Yang Salah atau False Context.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3776) [SALAH] Kim Jong Un Mengenakan Kemeja Putih Bertuliskan “Bersih, Merakyat, Kerja Nyata”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 31/03/2020

    Berita

    Faktanya, kemeja putih yang dikenakan Presiden Korut, Kim Jong Un adalah polos tanpa tulisan dan gambar. Foto Kim Jong Un tersebut diambil pada 10 Juli 2018, saat Ia berkunjung ke ladang kentang di Samjiyon. Foto yang menjadi sampul dalam artikel kompas.com itu membahas tentang pangan Korea Utara, tidak ada hubungannya dengan TKA seperti yang disinggung akun Facebook @putra.lembak.9693.

    NARASI:

    “Ndro kayak nya kita butuh Kim Jong Un,. Untuk mengatur TKA yg susah diatur..????????????,” tulis akun Facebook Lembak Putra atau @putra.lembak.9693, Sabtu (28/3).

    =====

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN:


    Akun Facebook Lembak Putra atau @putra.lembak.9693 mengunggah foto Presiden Korea Utara (Korut) Kim Jong Un yang nampak di sebuah lahan pertanian dengan beberapa orang yang menghadap dirinya. Dalam foto tersebut, Kim Jong Un mengenakan kemeja bertuliskan “Bersih, Merakyat dan Kerja Nyata”.

    Selain itu, akun Facebook @putra.lembak.9693 menambahkan narasi yang berbunyi sebagai berikut:

    “Ndro kayak nya kita butuh Kim Jong Un,. Untuk mengatur TKA yg susah diatur..????????????,” tulis akun Facebook Lembak Putra atau @putra.lembak.9693, Sabtu (28/3).

    Setelah ditelusuri melalui mesin pencari, diketahui foto Kim Jong Un mengenakan kemeja putih bertuliskan “Bersih, Merakyat dan Kerja Nyata” adalah tidak benar.

    Foto Kim Jong Un aslinya hanya mengenakan kemeja putih tanpa tulisan “Bersih, Merakyat dan Kerja Nyata”. Foto Kim Jong Un digunakan sebagai sampul dalam pemberitaan kompas.com yang berjudul “PBB: Produksi Pangan Korea Utara pada 2018 Terus Menurun” yang ditayangkan pada Kamis, 13 Desember 2018. Selain itu juga pada artikel kompas.com lainnya yang berjudul “Korea Utara Akui Alami Penurunan Hasil Produksi Sektor Pertanian” yang ditayangkan pada Kamis, 27 Desember 2018.

    Kompas.com menjelaskan foto tersebut adalah foto yang diambil dari media Korea Utara, KCNA pada 10 Juli 2018 dengan keterangan Kim Jong Un berdiri dan tertawa saat berkunjung ke ladang kentang di Samjiyon.

    Dalam artikel kompas.com tersebut juga, tidak ada membahas terkait Tenaga Kerja Asing (TKA).

    Diketahui kemeja putih bertuliskan “Bersih, Merakyat dan Kerja Nyata” adalah kemeja yang dipakai Presiden Jokowi saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3775) [SALAH] Foto “penguburan Jenazah ibu kandung Presiden Joko Widodo meninggal dunia karena Serangan Virus Corona”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 31/03/2020

    Berita

    BUKAN foto prosesi pemakaman Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo. Foto itu adalah proses pemakaman jenazah suspect Corona di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat pada 26 Maret 2020. Ibu Sujiatmi yang wafat karena sakit kanker selama 4 tahun dimakamkan di Pemakaman Keluarga Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (26/3/2020)

    Akun Mustahid Akbar (fb.com/mustahid.akbar.7) mengunggah 2 foto dengan narasi sebagai berikut:

    “Jenazah ibu kandung Presiden Joko Widodo
    Jenazah ibu Hj. Sudjiatmi sengaja tidak di Shalati dan tidak di mandikan dan tidak boleh di layat oleh siapapun karena Sudjiatmi meninggal dunia akibat Serangan Virus Corona. Disaat penguburan, Peti mati Sudjiatmi di lempar begitu saja di dalam lobang kubur, agar Si pengubur Jenazah tidak tertular Virus Corona jenis Covid-19″

    Di foto pertama, tampak beberapa petugas yang mengenakan jas hujan berwarna hijau yang sedang menurunkan peti jenazah dengan tali tambang. Di foto kedua, tampak foto Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo.

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa foto beberapa petugas yang mengenakan jas hujan berwarna hijau yang sedang menurunkan peti jenazah dengan tali tambang itu adalah prosesi pemakaman Ibunda Presiden Joko Widodo adalah klaim yang salah.

    Foto itu adalah proses pemakaman jenazah suspect Corona di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat pada 26 Maret 2020.

    Salah satu media yang memuat foto prosesi pemakaman jenazah suspect virus Corona COVID-19 itu adalah suara.com pada Kamis, 26 Maret 2020 pukul 20:14 WIB dengan judul artikel berita “Pemakaman Jenazah Suspect Corona di TPU Tegal Alur”

    Foto itu ditayangkan dengan keterangan “Petugas menurunkan peti jenazah pasien suspect Corona dengan menggunakan tali tambang di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3). [Suara.com/Alfian Winanto]”

    Selain itu, Kompas.com juga mengunggah foto proses pemakaman itu di artikel berjudul “Suspect Covid-19, 3 Jenazah Dimakamkan di TPU Tegal Alur” yang dimuat pada Kamis, 26 Maret 2020 pukul 21:39 WIB.

    Berikut isi artikel beritanya:

    “Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menetapkan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur sebagai salah satu lokasi pemakaman jenazah pasien Covid-19. Kamis (26/3/2020), ada 3 jenazah yang kembali dimakamkan di TPU tersebut.

    Petugas TPU sudah bersiap dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) berupa masker N95, sarung tangan, dan jas hujan. Ketika mobil jenazah datang, petugas TPU segera mendekat. Sebelum mengangkat peti jenazah, petugas menyemprotkan disinfektan ke peti jenazah dan petugas pengangkat peti.

    Pengamatan Kompas.com, proses pemakaman tidak berlangsung lama, usai dimasukkan ke dalam liang lahat, petugas langsung menutup dengan tanah lalu memasang nisan. Lebih kurang 10 menit.

    Usai memakamkan petugas TPU kembali disemprot disinfektan dan kemudian jas hujan yang mereka kenakan mereka copot lalu kemudian dibakar. Baru kemudian keluarga boleh mendekat dan mendoakan jenazah.

    Pemprov DKI Jakarta menjadikan TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur sebagai TPU rujukan untuk memakamkan pasien Covid-19. Alasan utama karena kedua TPU tersebut masih luas dan kosong.”

    Sementara itu, prosesi pemakaman mendiang Sudjiatmi Notomiharjo, Ibunda dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi digelar di Pemakaman Keluarga Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Kamis (26/3/2020).

    Namun, selama proses pemakaman berlangsung, pelayat diminta untuk melihat dari jarak jauh. Dalam acara pemakaman itu, tampak hanya keluarga inti saja yang bisa masuk ke area joglo. Namun pelayat-pelayat menanti di luar area joglo makam.

    Terlihat di area pelayat itu ada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko serta pelayat-pelayat lainnya. Tampak anggota Paspampres juga menjaga di depan pintu masuk area joglo tempat mendiang Sudjiatmi dimakamkan.

    Untuk diketahui, Ibunda Jokowi meninggal dunia karena kanker tenggorokan. Sujiatmi Notomiharjo meninggal di Rumah Sakit TNI Tingkat III Slamet Riyadi, Surakarta, pada Rabu (25/3/2020) pukul 16.45 WIB.

    Staf Khusus Presiden Dini Shanti Purwono mengatakan Ibunda Presiden Jokowi sudah menderita sakit kanker sejak lama. Sudjiatmi meninggal di usia 77 tahun.

    Sementara itu, terkait foto Ibunda Jokowi yang juga diunggah oleh sumber klaim, foto itu salah satunya dimuat di situs hops.id dalam artikel berjudul “Ibu Jokowi wafat dan warisan ‘ojo milik’”

    Rujukan