Akun Facebook Ngatino Tino (fb.com/ngatino.tino.589) pada 1 Juni 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan sejumlah pasien Covid-19 dirawat di tepi jalan sekitar rumah sakit dengan narasi sebagai berikut:
“MALAYSIA MENYEDIHKAN LUR.. TETAP JAGA PROTOKOL KESEHATAN SI KADRUN NGEYEL BIAR MODAR GAK APA.”
(GFD-2021-7046) [SALAH] Video “MALAYSIA MENYEDIHKAN LUR”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/06/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video ang memperlihatkan sejumlah pasien Covid-19 dirawat di tepi jalan sekitar rumah sakit yang diklaim terjadi di Malaysia merupakan klaim yang salah.
Faktanya, bukan di Malaysia. Kejadian di video itu terjadi di Taiwan.
Video yang identik, dimuat di artikel berjudul “急診患者在戶外吹風?醫:戶外等篩檢降低風險” yang terbit di situs ftvnews.com.tw pada 31 Mei 2021. Video itu diunggah kanal Youtube 民視新聞網 Formosa TV News network pada 31 Mei 2021 dengan judul “急診患者在戶外吹風?醫:戶外等篩檢降低風險-民視新聞” atau yang jika diterjemahkan: “Pasien darurat meniup udara di luar ruangan? Medis: Skrining luar ruangan mengurangi risiko-Minshi News”
Dilansir dari JawaPos yang mengutip isi artikel di situs ftvnews.com.tw tersebut, video itu direkam pengendara yang kebetulan melintas di depan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taipei. Disebutkan bahwa tidak sedikit warga yang mengeluh lantaran fasilitas medis tak mampu lagi menangani lonjakan pasien. Untuk menghindari penularan, pihak rumah sakit berjanji memasang tirai sekaligus untuk menjaga privasi pasien.
Wu Xindai, ketua National Medical Industry Union of Physicians, mengatakan, video serupa terlihat di rumah sakit lain di Taipei. Menurut dia, kondisi tersebut (menunggu di luar ruangan) merupakan salah satu prosedur yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi.
Faktanya, bukan di Malaysia. Kejadian di video itu terjadi di Taiwan.
Video yang identik, dimuat di artikel berjudul “急診患者在戶外吹風?醫:戶外等篩檢降低風險” yang terbit di situs ftvnews.com.tw pada 31 Mei 2021. Video itu diunggah kanal Youtube 民視新聞網 Formosa TV News network pada 31 Mei 2021 dengan judul “急診患者在戶外吹風?醫:戶外等篩檢降低風險-民視新聞” atau yang jika diterjemahkan: “Pasien darurat meniup udara di luar ruangan? Medis: Skrining luar ruangan mengurangi risiko-Minshi News”
Dilansir dari JawaPos yang mengutip isi artikel di situs ftvnews.com.tw tersebut, video itu direkam pengendara yang kebetulan melintas di depan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taipei. Disebutkan bahwa tidak sedikit warga yang mengeluh lantaran fasilitas medis tak mampu lagi menangani lonjakan pasien. Untuk menghindari penularan, pihak rumah sakit berjanji memasang tirai sekaligus untuk menjaga privasi pasien.
Wu Xindai, ketua National Medical Industry Union of Physicians, mengatakan, video serupa terlihat di rumah sakit lain di Taipei. Menurut dia, kondisi tersebut (menunggu di luar ruangan) merupakan salah satu prosedur yang harus dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi.
Kesimpulan
BUKAN di Malaysia. Kejadian di video itu terjadi di Taiwan.
Rujukan
(GFD-2021-7045) [SALAH] Gambar Postingan Twitter Denny Siregar tentang Hidupnya yang Semakin Berat
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/06/2021
Berita
“Hidup makin blangsak listrik malah BBM mahal sembako mahal jantung pun minta ring nya di tambah kucuran dana di bayar cicil dimanakah perasaan mu bantulaj kami pak kami bertalang nyawa buat bapak kelurga pun jadi korban di maki2 orang bantulah kami pak”
Hasil Cek Fakta
Telah beredar di Facebook gambar tangkapan layar dari Twitter dengan nama Denny siregar yang mengunggah narasi tentang hidupnya yang semakin berat dan keluarganya menjadi korban makian orang. Postingan gambar tersebut diunggah oleh akun bernama Dhani Agung di grup LAWAN KADRUN.
Setelah ditelusuri, Denny Siregar sudah mengklarifikasi terkait gambar tangkap layar tersebut tidak benar dan merupakan editan pada akun Twitternya. Narasi tersebut tidak pernah dituliskan pada akun Twitter Denny Siregar.
“Yang percaya itu twitku, bodoh aja.. Lha jelas2 editan gitu. Kasar lagi editannya..
?? ” cuit Denny pada 17 Mei 2021.
Dengan demikian klaim postingan Twitter Denny Siregar tentang hidupnya yang semakin berat dan keluarganya menjadi korban makian orang tidak benar. Melalui akun Twitter Denny Siregar telah mengklarifikasi hal tersebut adalah editan sehingga masuk dalam kategori konten palsu.
Setelah ditelusuri, Denny Siregar sudah mengklarifikasi terkait gambar tangkap layar tersebut tidak benar dan merupakan editan pada akun Twitternya. Narasi tersebut tidak pernah dituliskan pada akun Twitter Denny Siregar.
“Yang percaya itu twitku, bodoh aja.. Lha jelas2 editan gitu. Kasar lagi editannya..
?? ” cuit Denny pada 17 Mei 2021.
Dengan demikian klaim postingan Twitter Denny Siregar tentang hidupnya yang semakin berat dan keluarganya menjadi korban makian orang tidak benar. Melalui akun Twitter Denny Siregar telah mengklarifikasi hal tersebut adalah editan sehingga masuk dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Luthfiyah Oktari Jasmien (Institut Agama Islam Negeri Surakarta).
Gambar postingan tersebut merupakan editan. Melalui akun Twitter Denny Siregar telah mengklarifikasi hal tersebut adalah editan.
Gambar postingan tersebut merupakan editan. Melalui akun Twitter Denny Siregar telah mengklarifikasi hal tersebut adalah editan.
Rujukan
(GFD-2021-7044) [SALAH] “Wahhh…. Ada Orang kaya baru nih.”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/06/2021
Berita
“Wahhh….
Ada Orang kaya baru nih.
Terimakasih Ucup infonya,
Kira2 Dia nimbun kekayaan di
mana aja ya?…
gak pa2 kan kepo dikit”
Ada Orang kaya baru nih.
Terimakasih Ucup infonya,
Kira2 Dia nimbun kekayaan di
mana aja ya?…
gak pa2 kan kepo dikit”
Hasil Cek Fakta
Pengguna Facebook dengan nama pengguna Kemas Fatan II mengunggah sebuah video yang menunjukkan sebuah mobil Toyota Prius dengan plat “JOKOWI”, serta sebuah foto yang menunjukkan Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana tengah berfoto dengan beberapa orang di depan sebuah mobil Mercedes-Benz dengan plat “JOKOWI”. Unggahan tersebut juga disertai dengan narasi yang menyebut Jokowi sebagai “Orang Kaya Baru”, melihat dari kedua mobil mewah dengan plat “JOKOWI” tersebut.
Berdasarkan hasil penelusuran, kedua mobil yang menggunakan plat “JOKOWI” tersebut adalah milik penduduk Selandia Baru, bukan milik Jokowi. Video mobil Toyota Prius tersebut pertama kali diunggah oleh Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, di akun Instagram pribadinya tanggal 23 Mei 2021 lalu. Video yang diunggah oleh Kemas Fatan II merupakan potongan dari menit 1:16-1:26.
Lebih lanjut, mobil Mercedes-Benz dengan plat “JOKOWI” tersebut merupakan milik seorang WNI asal Yogyakarta yang menetap di Auckland, Selandia Baru, Dedy Muardi. Foto serupa dapat ditemukan dalam artikel Tribun News berjudul “Demi Plat Kendaraan Bertuliskan ‘Jokowi’, Dua WNI di Luar Negeri Rela Rogoh Biaya Mahal” yang diunggah pada 20 Juli 2018 yang lalu.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Kemas Fatan II tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, kedua mobil yang menggunakan plat “JOKOWI” tersebut adalah milik penduduk Selandia Baru, bukan milik Jokowi. Video mobil Toyota Prius tersebut pertama kali diunggah oleh Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, di akun Instagram pribadinya tanggal 23 Mei 2021 lalu. Video yang diunggah oleh Kemas Fatan II merupakan potongan dari menit 1:16-1:26.
Lebih lanjut, mobil Mercedes-Benz dengan plat “JOKOWI” tersebut merupakan milik seorang WNI asal Yogyakarta yang menetap di Auckland, Selandia Baru, Dedy Muardi. Foto serupa dapat ditemukan dalam artikel Tribun News berjudul “Demi Plat Kendaraan Bertuliskan ‘Jokowi’, Dua WNI di Luar Negeri Rela Rogoh Biaya Mahal” yang diunggah pada 20 Juli 2018 yang lalu.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Kemas Fatan II tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan/Misleading Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Kedua mobil yang menggunakan plat “JOKOWI” tersebut adalah milik penduduk Selandia Baru, bukan milik Presiden Joko Widodo.
Kedua mobil yang menggunakan plat “JOKOWI” tersebut adalah milik penduduk Selandia Baru, bukan milik Presiden Joko Widodo.
Rujukan
(GFD-2021-7043) [SALAH] Survei Berhadiah dari Rolex dalam Rangka Merayakan Ulang Tahun ke-100
Sumber: Messenger.comTanggal publish: 06/06/2021
Berita
[diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia]
“Selamat!
Perayaan Ulang Tahun ke-100 Rolex !
Melalui survei ini, anda akan mendapatkan kesempatan untuk memenangkan sebuah jam tangan Rolex .
http://ptidt7u[dot]qwgmzt[dot]com/laolishi/tb[dot]php?v=ss1622362ms”
“Selamat!
Perayaan Ulang Tahun ke-100 Rolex !
Melalui survei ini, anda akan mendapatkan kesempatan untuk memenangkan sebuah jam tangan Rolex .
http://ptidt7u[dot]qwgmzt[dot]com/laolishi/tb[dot]php?v=ss1622362ms”
Hasil Cek Fakta
Beredar pesan berantai melalui fitur Messenger berupa tautan survei berhadiah jam tangan Rolex. Ketika tautan tersebut diakses, akan muncul pesan yang menyatakan bahwa program tersebut diselenggarakan untuk merayakan ulang tahun Rolex ke-100.
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ada informasi mengenai program survei berhadiah di situs resmi Rolex maupun akun Facebook Rolex yang telah terverifikasi. Lebih lanjut, melansir dari situs resmi Rolex, perusahaan tersebut pertama kali didirikan oleh seorang pengusaha asal Jerman, Hans Wilsdorf, pada tahun 1905. Sehingga, usia perusahaan Rolex pada tahun ini sudah mencapai 116 tahun.
Dengan demikian, narasi yang beredar melalui fitur Messenger tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, tidak ada informasi mengenai program survei berhadiah di situs resmi Rolex maupun akun Facebook Rolex yang telah terverifikasi. Lebih lanjut, melansir dari situs resmi Rolex, perusahaan tersebut pertama kali didirikan oleh seorang pengusaha asal Jerman, Hans Wilsdorf, pada tahun 1905. Sehingga, usia perusahaan Rolex pada tahun ini sudah mencapai 116 tahun.
Dengan demikian, narasi yang beredar melalui fitur Messenger tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Tidak ada informasi mengenai program survei berhadiah di situs resmi Rolex maupun akun Facebook Rolex yang telah terverifikasi. Lebih lanjut, usia perusahaan Rolex sendiri sudah mencapai 116 tahun.
Tidak ada informasi mengenai program survei berhadiah di situs resmi Rolex maupun akun Facebook Rolex yang telah terverifikasi. Lebih lanjut, usia perusahaan Rolex sendiri sudah mencapai 116 tahun.
Rujukan
Halaman: 5464/6645