(GFD-2022-9395) [SALAH] Surat Revisi Hasil Peringkat & Penambahan Peserta Lolos SKD & Berhak Mengikuti SKB Dalam Ujian Seleksi CPNS Kemenkumham TA 2019
Sumber: Tangkapan Layar SuratTanggal publish: 10/03/2022
Berita
Beredar sebuah surat keputusan (SK) bernomor D 26-30/V 2-9/106 dari BKN yang menyebut adanya Revisi Hasil Peringkat & Penambahan Peserta Lolos SKD & Berhak Mengikuti SKB dlm Ujian Seleksi CPNS Kemenkumham TA 2019. Dalam surat tertulis salah satu nama CPNS yang akan dimintai kehadirannya dan berhak mengikuti SKB wilayah Jawa Timur.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri pada akun Twitter resmi @BKNgoid ditemukan informasi bahwa foto surat yang mencatut pejabat Badan Kepegawaian Negeri merupakan hoaks. BKN juga mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap penipuan yang mengatasnamakan BKN.
“#SobatBKN, tlh beredar surat dgn perihal Revisi Hasil Peringkat & Penambahan Peserta Lolos SKD & Berhak Mengikuti SKB dlm Ujian Seleksi CPNS Kemenkumham TA 2019. Mimin nyatakan bhw surat tsb Bukan Produk BKN/Palsu.”, tulis pihak BKN pada akun Twitter @BKNgoid.
Dari beberapa informasi di atas dapat disimpulkan bahwa surat revisi hasil peringkat & penambahan peserta lolos SKD & berhak mengikuti SKB dlm ujian seleksi CPNS Kemenkumham TA 2019 adalah tidak benar, sehingga masuk dalam kategori konten tiruan.
“#SobatBKN, tlh beredar surat dgn perihal Revisi Hasil Peringkat & Penambahan Peserta Lolos SKD & Berhak Mengikuti SKB dlm Ujian Seleksi CPNS Kemenkumham TA 2019. Mimin nyatakan bhw surat tsb Bukan Produk BKN/Palsu.”, tulis pihak BKN pada akun Twitter @BKNgoid.
Dari beberapa informasi di atas dapat disimpulkan bahwa surat revisi hasil peringkat & penambahan peserta lolos SKD & berhak mengikuti SKB dlm ujian seleksi CPNS Kemenkumham TA 2019 adalah tidak benar, sehingga masuk dalam kategori konten tiruan.
Kesimpulan
hasil periksa fakta Rahmah a n (UIN sunan ampel Surabaya).
Surat palsu. Faktanya, melalui akun Twitter resmi BKN, pihak BKN mengonfirmasi bahwa surat tersebut bukan produk BK atau palsu.
Surat palsu. Faktanya, melalui akun Twitter resmi BKN, pihak BKN mengonfirmasi bahwa surat tersebut bukan produk BK atau palsu.