• (GFD-2021-7050) [SALAH] Foto Bulan Meleleh

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 07/06/2021

    Berita

    “The moon is melting! 🌝 💦”

    “Bulan sedang meleleh! 🙂 💦”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Earth’s Beauty (@PhysicsAndAstr1) mengunggah foto disertai dengan narasi yang mengklaim foto tersebut adalah bulan yang sedang meleleh. Unggahan itu mendapat atensi sebanyak 204 retweet, 1.718 suka, dan 5 balasan.
    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut telah melalui proses penyuntingan dan merupakan karya dari seorang digital artist bernama Risyan. Foto itu pernah diunggahnya melalui akun Instagram pribadinya @rzvn_ pada 26 Juli 2017. Dalam narasi unggahannya, ia menyebut bahwa karya buatannya adalah gabungan dari foto air terjun milik fotografer bernama Mark Bouldoukian dan foto bulan milik NASA.
    Dari berbagai fakta di atas, unggahan akun Twitter Earth’s Beauty (@PhysicsAndAstr1) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Univeristas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, foto tersebut merupakan hasil suntingan dari karya seorang digital artist bernama Risvan.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7049) [SALAH] Foto “UN INVOLVED in PEACE”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 07/06/2021

    Berita

    “UN INVOLVED in PEACE”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Perfectly timed (@Perfectlycaptre) mengunggah foto seorang tentara bersenjata yang di dalamnya terdapat narasi “UN INVOLVED in PEACE”. Unggahan tersebut mendapat atensi sebanyak 774 retweet, 3.388 suka, dan 17 balasan.

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut telah melalui proses penyuntingan.Foto asli dari unggahan tersebut merupakan foto kampanye sosial Die Burger, surat kabar lokal Afrika yang dibuat oleh agensi periklanan bernama FCB Cape Town. Adapun narasi sebenarnya yang tertulis dalam foto adalah “UN INVOLVED in AFRICA”.

    Dari berbagai fakta di atas, unggahan akun Twitter Perfectly timed (@Perfectlycaptre) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, foto tersebut merupakan hasil suntingan dari foto kampanye surat kabar Die Burger yang bertuliskan “UN INVOLVED in AFRICA”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7048) [SALAH] Video UFO dengan Alien yang Tinggal di Dalam Bulan

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 07/06/2021

    Berita

    “A ufo 🙄🌑👽 alien lives inside moon 🌗”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Twitter Abhishek Verma (@this_is_abishe) mengunggah video yang diklaimnya sebagai video ufo dengan alien yang tinggal di dalam bulan. Video yang diunggah pada 27 Mei 2021 itu telah ditonton sebanyak 41 kali.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut merupakan hasil karya seorang ahli CGI bernama Aleksey. Hasil karyanya itu pertama kali diunggah Aleksey melalui akun TikTok pribadinya (aleksey__nz) pada 14 Mei 2021. Selain itu, klaim palsu tersebut telah dibantah melalui cuitan akun Twitter periksa fakta UFO dan alien (@ufoofinterest) pada 16 Mei 2021.

    Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Abhishek Verma (@this_is_abishe) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, video tersebut merupakan hasil suntingan karya seorang ahli CGI yang diunggah pertama kali melalui akun TikTok @aleksey__nz pada 14 Mei 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7047) [SALAH] Foto-foto “Orang Mati COVID-19 yang Dilempar ke Laut Tiba di Laut Sabah”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 06/06/2021

    Berita

    * “Jangan makan ikan .mereka berkeliaran di lautan ..
    Orang-orang Conviq19 yang mati di India dibuang ke Laut .. yang mati tiba di Samudra Sabah ….” (di pos)

    * “Mayat covid19 yang dibuang di laut di India telah tiba di Sabah. Siapa yang berani makan ikan harus punya ikan sekarang, rasanya berbeda. !!!” (dalam gambar, tangkapan layar dari sharer asli)

    (Bahasa asli: “Mayat covid19 yang di buang laut di India sampai di sabah siapa berani makan sudah patutlah ikan sekarang lain macam rasanya.!!!”)

    Hasil Cek Fakta

    Foto-foto yang dibagikan SUMBER yang sebelumnya beredar pada tahun 2014 dan 2017 menyalahgunakan momen saat ini terkait dengan wabah COVID-19 baru-baru ini (2021) di India, yang menyebabkan premis/kesimpulan SALAH. Selain itu, kasus klaster COVID-19 pertama dilaporkan pada tahun 2019 [3], oleh karena itu dari aspek waktu tidak RELEVAN.

    Cari Internet pada 11-12-2014: “Kuala Besut: Sebuah kapal nelayan yang mengira telah menangkap ikan besar terkejut ketika pukat yang mereka pasang menabrak mayat saat melabuhkan tangkapannya. Mayatnya hampir busuk dan identitasnya belum teridentifikasi dan masalah ini akan dikonfirmasi oleh pihak berwenang.”

    Brilio.net pada 02 / 06/2017: “Namun, apa yang ditemukan di jaring ikan di Malaysia sangat mengejutkan. Seperti dilansir brilio.net dari Viral4real, Kamis (1/6) alih-alih mendapatkan ikan, nelayan justru mendapatkan jasad laki-laki. Mayat yang membusuk diangkut bersama dengan banyak ikan. Foto penemuan mayat di dalam jaring pun langsung viral hingga saat ini. Tapi menurut sumber lain, kejadian ini terjadi setahun yang lalu.”

    Liputan6.com pada 03 Jun 2017: “Awalnya para nelayan tidak merasa curiga saat mengangkat jaring dari laut, karena jaring tersebut dipenuhi ikan. Tapi tak disangka, saat nelayan mengeluarkan ikan dari jaring, mereka melihat mayat yang membusuk.”

    BERNAMA: “KOTA KINABALU, 4 Juni-Berita menular di media sosial yang mengklaim bahwa mayat pasien COVID-19 yang dibuang di laut di India telah hanyut ke Sabah adalah berita palsu, kata Komisaris Polisi Sabah Datuk Hazani Ghazali. Menurutnya, sejauh ini pihaknya belum menerima laporan apapun terkait kasus tersebut dan meminta semua pihak untuk tidak mudah percaya dan tidak menyebarkan berita tersebut tanpa memastikan keasliannya terlebih dahulu.”

    astro AWANI: “KOTA KINABALU: Berita menular di media sosial yang mengklaim bahwa mayat pasien COVID-19 yang dibuang ke laut di India telah hanyut ke Sabah adalah berita palsu, kata Komisaris Polisi Sabah Datuk Hazani Ghazali”

    Kesimpulan

    TIDAK TERKAIT COVID-19, sudah beredar sebelumnya pada tahun 2014 dan 2017. Selain itu, kasus klaster COVID-19 pertama dilaporkan pada tahun 2019, sehingga dari segi waktu TIDAK RELEVAN.

    Rujukan