(GFD-2021-7595) [SALAH]: Lingkaran Merah di Tabung Gas LPG Penanda Jika Terdapat Kebocoran
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 23/09/2021
Berita
Sebuah akun instagram bernama @/infodenpasarbali_ mengunggah gambar tabung LPG dengan narasi klaim bahwa tanda lingkaran merah pada bagian atas tabung adalah sebagai penanda tabung masih aman atau tidak. Jika lingkaran berwarna menjadi hitam maka segera menyelamatkan diri karena tabung bisa meledak.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan penelusuran, ini merupakan info menyesatkan yang sudah cukup lama beredar. FAKTANYA, Senior Spv Comm & Rel Pertamina MOR IV, Arya Yusa Dwicandra, menjelaskan bahwa lingkaran merah pada tabung gas itu merupakan penanda kebocoran adalah tidak benar alias hoaks. Lingkaran merah tersebut penanda bahwa elpiji barang berbahaya, jadi penggunaannya harus secara hati-hati.
“Lingkaran merah adalah tanda yang digunakan sebagai identifikasi bahan berbahaya yang berpotensi menyebabkan kebakaran,” kata Arya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/12/2019).
Adapun, indikator kebocoran tabung elpiji adalah bau merkaptan (bau khas zat pembau elpiji) yang menyengat. Penggolongan warna merah sebagai indikator bahan berbahaya mudah terbakar sesuai dengan ketentuan American National Standards Institute (ANSI) atau National Fire Protection Association (NFPA).
Kemudian untuk ciri-ciri tabung LPG mengalami disfungsi adalah seperti tercium bau gas menyengat, terdapat bunga es pada titik kebocoran di tabung LPG, terdengar bunyi mendesis pada regulator, dan muncul gelombang udara dari titik kebocoran jika diusap dengan air sabun.
Hoaks serupa sudah pernah diverifikasi pada laman turnbackhoax.id pada desember 2018, desember 2019, dan oktober 2020.
“Lingkaran merah adalah tanda yang digunakan sebagai identifikasi bahan berbahaya yang berpotensi menyebabkan kebakaran,” kata Arya, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (14/12/2019).
Adapun, indikator kebocoran tabung elpiji adalah bau merkaptan (bau khas zat pembau elpiji) yang menyengat. Penggolongan warna merah sebagai indikator bahan berbahaya mudah terbakar sesuai dengan ketentuan American National Standards Institute (ANSI) atau National Fire Protection Association (NFPA).
Kemudian untuk ciri-ciri tabung LPG mengalami disfungsi adalah seperti tercium bau gas menyengat, terdapat bunga es pada titik kebocoran di tabung LPG, terdengar bunyi mendesis pada regulator, dan muncul gelombang udara dari titik kebocoran jika diusap dengan air sabun.
Hoaks serupa sudah pernah diverifikasi pada laman turnbackhoax.id pada desember 2018, desember 2019, dan oktober 2020.
Kesimpulan
Bukan penanda kebocoran jika lingkaran merah menjadi hitam. FAKTANYA, lingkaran merah di tabung gas LPG merupakan sebuah standar SNI melambangkan bahwa benda tersebut mudah terbakar.
Rujukan
(GFD-2021-7594) [SALAH] Email Surat Panggilan Tes Calon Karyawan PT Angkasapura 2
Sumber: EmailTanggal publish: 23/09/2021
Berita
Beredar email atau surel yang berisikan undangan panggilan tes calon karyawan PT Angkasa Pura 2 dari email beralamat recruitment@ptangkasapura2[dot]com. Dalam surel tersebut disertakan file pdf dengan tampilan kop surat PT Angkasa Pura 2.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, surat tersebut bukan berasal dari pihak PT Angkasa Pura 2. Sebab, alamat website resmi milik PT Angkasa Pura 2 beralamat di angkasapura2.co.id. Selain itu, untuk laman resmi lowongan karyawan PT Angkasa Pura 2 beralamat di https://recruitment.angkasapura2.co.id/.
Adapun, nama Edy Gunawan S.Kom yang tertera pada file PDF dalam email diketahui sudah dilaporkan ke pihak kepolisian sejak Juli 2016 sebagai penipuan berkedok lowongan kerja atau panggilan kerja yang mencatut PT Angkasa Pura 2. Hal itu dibahas dalam artikel berjudul “Hati-hati Penipuan Lowongan Pekerjaan Online, Sebulan 20 Laporan Masuk Polda Sulut” yang tayang di tribunnews.com pada 22 Juli 2016.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten surel panggilan tes calon karyawan PT Angkasa Pura 2 masuk ke dalam kategori Konten Tiruan.
Adapun, nama Edy Gunawan S.Kom yang tertera pada file PDF dalam email diketahui sudah dilaporkan ke pihak kepolisian sejak Juli 2016 sebagai penipuan berkedok lowongan kerja atau panggilan kerja yang mencatut PT Angkasa Pura 2. Hal itu dibahas dalam artikel berjudul “Hati-hati Penipuan Lowongan Pekerjaan Online, Sebulan 20 Laporan Masuk Polda Sulut” yang tayang di tribunnews.com pada 22 Juli 2016.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka konten surel panggilan tes calon karyawan PT Angkasa Pura 2 masuk ke dalam kategori Konten Tiruan.
Kesimpulan
Email tersebut bukan berasal dari Angkasapura 2. Untuk lowongan kerja dari Angkasapura 2 akan ditayangkan di laman resminya yakni angkasapura2.co.id.
Rujukan
(GFD-2021-7592) [SALAH] Gangguan Jaringan Massal, Internet Indonesia Ternyata Di-hack
Sumber: TikTok.comTanggal publish: 23/09/2021
Berita
Minggu 19 September kemarin, pengguna internet di Indonesia banyak mengeluhkan masalah terkait lambatnya jaringan sampai hilangnya sinyal sehingga tidak dapat mengakses internet dan beberapa situs lainnya. Hal ini memunculkan spekulasi masyarakat yang menduga telah terjadi masalah pada pusat operator internet yang mereka gunakan. Namun berbeda dengan salah satu akun Tiktok yang menyebutkan bahwa masalah jaringan, hingga hilangnya sinyal internet di Indonesia disebabkan karena operator layanan telekomunikasi di Indonesia telah di-hack.
Hasil Cek Fakta
Setelah menelusuri masalah jaringan/sinyal internet Indonesia yang hampir secara bersamaan terjadi, diketahui bahwa hal ini disebabkan oleh jaringan kabel fiber optic Jakarta-Singapura yang putus. Melansir dari artikel CNBCIndonesia, Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza mengatakan sistem kabel yang terdampak adalah sistem Jakarta-Bangka-Bintan-Singapura (B2JS) milik PT Ketrosden Triasmitra.
Karena putusnya jaringan fiber optik ini, hampir semua traffic internasional mengalami gangguan. Dampaknya juga cukup luas karena sebagian besar penyelenggara telekomunikasi menggunakan sistem kabel ini. Namun Jamalul menyatakan bahwa masing-masing penyedia layanan sudah mulai melakukan reroute ke rute kabel lain sebagai alternatif penyelesaian masalah.
Masalah gangguan sinyal Telkomsel dan Indihome pun diketahui terjadi akibat adanya masalah teknis. SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengungkapkan gangguan yang terjadi pada Indihome dan Telkomsel terjadi akibat adanya problem sistem komunikasi kabel laut Jawa, Sumatera, dan Kalimantan ruas Batam Pontianak sekitar pukul 17.33 WIB.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gangguan jaringan/sinyal yang terjadi di hampir seluruh Indonesia dikarenakan adanya aktivitas hacking adalah informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Karena putusnya jaringan fiber optik ini, hampir semua traffic internasional mengalami gangguan. Dampaknya juga cukup luas karena sebagian besar penyelenggara telekomunikasi menggunakan sistem kabel ini. Namun Jamalul menyatakan bahwa masing-masing penyedia layanan sudah mulai melakukan reroute ke rute kabel lain sebagai alternatif penyelesaian masalah.
Masalah gangguan sinyal Telkomsel dan Indihome pun diketahui terjadi akibat adanya masalah teknis. SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengungkapkan gangguan yang terjadi pada Indihome dan Telkomsel terjadi akibat adanya problem sistem komunikasi kabel laut Jawa, Sumatera, dan Kalimantan ruas Batam Pontianak sekitar pukul 17.33 WIB.
Jadi dapat disimpulkan bahwa gangguan jaringan/sinyal yang terjadi di hampir seluruh Indonesia dikarenakan adanya aktivitas hacking adalah informasi hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)
Faktanya gangguan jaringan/sinyal yang terjadi bukan karena adanya aktivitas hacking, melainkan terjadi masalah teknis pada sistem komunikasi kabel.
Faktanya gangguan jaringan/sinyal yang terjadi bukan karena adanya aktivitas hacking, melainkan terjadi masalah teknis pada sistem komunikasi kabel.
Rujukan
(GFD-2021-7591) [SALAH] Video Umat Nasrani Diikat di Afganistan
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/09/2021
Berita
Akun Facebook dengan nama pengguna “Classic Bae” (https://www.facebook.com/clara.nwachukwu.31) mengunggah sebuah video yang menunjukkan beberapa orang diikat di dalam plastik. Unggahan tersebut juga disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa orang-orang dalam video tersebut adalah umat Nasrani di Afganistan.
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut bukan merupakan video umat Nasrani yang diikat di Afganistan, melainkan video aksi protes warga Kolombia terhadap pemerintah pada bulan Mei 2021 lalu. Video serupa telah diunggah oleh laman Facebook “Lo Que La Prensa Corrupta No Transmite” pada 28 Mei 2021.
Video serupa juga pernah beredar dengan narasi yang menyatakan bahwa video tersebut merupakan video penanganan Covid-19 di Indonesia. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Video “pengurusan Covid di Indon” yang diunggah pada 24 Juli 2021 lalu.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Classic Bae” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Video serupa juga pernah beredar dengan narasi yang menyatakan bahwa video tersebut merupakan video penanganan Covid-19 di Indonesia. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Video “pengurusan Covid di Indon” yang diunggah pada 24 Juli 2021 lalu.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Facebook dengan nama pengguna “Classic Bae” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Bukan video di Afganistan. Video tersebut merupakan video aksi protes warga Kolombia terhadap pemerintah pada bulan Mei 2021 lalu.
Bukan video di Afganistan. Video tersebut merupakan video aksi protes warga Kolombia terhadap pemerintah pada bulan Mei 2021 lalu.
Rujukan
Halaman: 5429/6746