Akun Facebook Andrian Rian atau @rian.a.bar mengunggah screenshot atau tangkapan layar yang berisi foto sekelompok orang mengenakan pakaian dominan berwarna putih yang nampak tengah melakukan aksi dengan berjalan jauh. Dalam tangkapan layar tersebut terdapat tulisan yang inti pesannya FPI siap melakukan bunuh diri massal bila MPR melantik Joko Widodo (Jokowi) dan Ma’ruf Amin.
Akun Facebook Andrian Rian pun menambahkan narasi yang bunyinya sebagai berikut, “Haii drun jokowi udah lama nih di lantik, kapan kalian mau nepatin janji nya bunuh diri masal ko sampe skarang gak ada tuh kabar nya,” tulisnya, Sabtu (6/6).
(GFD-2020-5092) [SALAH] Kapan FPI Memenuhi Janji Bunuh Diri Massal
Sumber: facebook.comTanggal publish: 06/06/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
Setelah menelusuri melalui mesin pencari, unggahan tangkapan layar dan narasi yang dibuat oleh akun Facebook Andrian Rian adalah salah atau keliru.
Foto yang diambil oleh akun Facebook Andrian Rian adalah hasil karya Fotografer Suara.com, Kurniawan Mas’ud. Foto yang dipakai sebagai sampul dalam artikel berjudul “FPI Minta Polisi Lindungi Laskar yang Kunjungan ke Daerah” yang ditayangkan pada Senin 16 Januari 2017.
Pada foto karya Kurniawan Mas’ud itu terdapat keterangan berikut, “Front Pembela Islam menyambangi gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/1).”
Selain itu, terkait tulisan dan narasi FPI yang disebut akan bunuh diri massal bila Jokowi – Amin dilantik MPR, ketika diketikan pada mesin pencari, tidak ditemukan artikel berita dari media daring.
Dengan begitu, unggahan dan narasi akun Facebook Andrian Rian dalam kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Foto yang diambil oleh akun Facebook Andrian Rian adalah hasil karya Fotografer Suara.com, Kurniawan Mas’ud. Foto yang dipakai sebagai sampul dalam artikel berjudul “FPI Minta Polisi Lindungi Laskar yang Kunjungan ke Daerah” yang ditayangkan pada Senin 16 Januari 2017.
Pada foto karya Kurniawan Mas’ud itu terdapat keterangan berikut, “Front Pembela Islam menyambangi gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (16/1).”
Selain itu, terkait tulisan dan narasi FPI yang disebut akan bunuh diri massal bila Jokowi – Amin dilantik MPR, ketika diketikan pada mesin pencari, tidak ditemukan artikel berita dari media daring.
Dengan begitu, unggahan dan narasi akun Facebook Andrian Rian dalam kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Unggahan tangkapan layar dengan foto sekelompok orang dari FPI dan ditambahkan narasi mereka siap melakukan bunuh diri massal bila MPR melantik Jokowi – Amin seperti yang diklaim akun Facebook Andrian Rian adalah salah. Foto aslinya adalah karya Fotografer Suara.com, Kurniawan Mas’ud dengan keterangan “FPI Minta Polisi Lindungi Laskar yang Kunjungan ke Daerah” dan tidak ditemukan juga artikel berita terkait yang diklaim akun Facebook Andrian Rian.
Rujukan
(GFD-2020-5091) [SALAH] Santri yang Hidupnya di Pondok Dicurigai Terpapar Covid-19, Yang Keluyuran di Mall Dibiarin Aja
Sumber: facebook.comTanggal publish: 04/06/2020
Berita
Akun Facebook Supri Bilal atau @supri.bilal mengunggah screenshot atau tangkapan layar yang menampilkan seseorang mengenakan Hazmat dengan beberapa perempuan bercadar yang mengantri sambil memegang kertas. Dalam tangkapan layar tersebut terdapat tulisan berbunyi berikut.
“Santri yang hidupnya di pondok gak pernah keluar2 di curigai kena covid. Yang keluyuran di mall, dipasar malah dibiarn aja,” tangkapan layar yang diunggah akun Facebook Supri Bilal atau @supri.bilal pada Rabu, (3/6).
Covid pesantren
“Santri yang hidupnya di pondok gak pernah keluar2 di curigai kena covid. Yang keluyuran di mall, dipasar malah dibiarn aja,” tangkapan layar yang diunggah akun Facebook Supri Bilal atau @supri.bilal pada Rabu, (3/6).
Covid pesantren
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran melalui mesin pencari, unggahan akun Facebook Supri Bilal adalah salah atau keliru.
Foto dalam unggahan akun Facebook Supri Bilal adalah karya Jurnalis IDN Times, Novika Dian Nugroho. Dalam foto tersebut terdapat keterangan berikut, “Ilustrasi. Sejumlah santri Pondok Al-Fatah, Temboro, Magetan sedang mengisi data sebelum mengikuti rapid test COVID-19 di Puskesmas Mejayan, Kabupaten Madiun, Kamis (23/4).”
Terkait foto dan keterangan itu, diketahui dari beberapa pemberitaan media daring, santri Pondok Al-Fatah, Magetan, Jawa Timur yang mengikuti rapid test COVID-19 bukanlah karena faktor kecurigaan saja, mengingat mereka tidak pernah keluar-keluar seperti klaim akun Facebook Supri Bilal.
Dilansir dari kompas.com, rapid test COVID-19 yang dilakukan kepada santri Pondok Al-Fatah, Temboro dikarenakan adanya seorang pria yang merupakan pengajar di pesantren tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. Namun, Ia diam-diam pulang ke Kabupaten Menpawah, Kalimantan Barat bersama istri dan anaknya melalui Bandara Supadio, Pontianak, Kamis (16/4).
Setelah dilakukan rapid test COVID-19 terbukti ada beberapa santri dari Pondok Al-Fatah yang jumlahnya sekitar puluhan ribu tersebut, ternyata positif COVID-19. Para santri yang positif ini dari beberapa negara dan daerah, selain Indonesia sendiri, ada juga dari Malaysia dan Thailand.
Kemudian klaim akun Facebook Supri Bilal yang mengatakan yang keluyuran di mall atau pasar dibiarkan saja, dalam arti tidak dilakukan rapid test COVID-19 juga terpatahkan. Beberapa mall atau pasar seperti di Hypermart kota Pekalongan, kemudian di Pasar Induk dan Yogya Mall Brebes.
Foto dalam unggahan akun Facebook Supri Bilal adalah karya Jurnalis IDN Times, Novika Dian Nugroho. Dalam foto tersebut terdapat keterangan berikut, “Ilustrasi. Sejumlah santri Pondok Al-Fatah, Temboro, Magetan sedang mengisi data sebelum mengikuti rapid test COVID-19 di Puskesmas Mejayan, Kabupaten Madiun, Kamis (23/4).”
Terkait foto dan keterangan itu, diketahui dari beberapa pemberitaan media daring, santri Pondok Al-Fatah, Magetan, Jawa Timur yang mengikuti rapid test COVID-19 bukanlah karena faktor kecurigaan saja, mengingat mereka tidak pernah keluar-keluar seperti klaim akun Facebook Supri Bilal.
Dilansir dari kompas.com, rapid test COVID-19 yang dilakukan kepada santri Pondok Al-Fatah, Temboro dikarenakan adanya seorang pria yang merupakan pengajar di pesantren tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. Namun, Ia diam-diam pulang ke Kabupaten Menpawah, Kalimantan Barat bersama istri dan anaknya melalui Bandara Supadio, Pontianak, Kamis (16/4).
Setelah dilakukan rapid test COVID-19 terbukti ada beberapa santri dari Pondok Al-Fatah yang jumlahnya sekitar puluhan ribu tersebut, ternyata positif COVID-19. Para santri yang positif ini dari beberapa negara dan daerah, selain Indonesia sendiri, ada juga dari Malaysia dan Thailand.
Kemudian klaim akun Facebook Supri Bilal yang mengatakan yang keluyuran di mall atau pasar dibiarkan saja, dalam arti tidak dilakukan rapid test COVID-19 juga terpatahkan. Beberapa mall atau pasar seperti di Hypermart kota Pekalongan, kemudian di Pasar Induk dan Yogya Mall Brebes.
Kesimpulan
Ungaahan foto dan narasi akun Facebook Supri Bilal membingkai isu bahwa terjadi diskriminasi dari rapid test COVID-19 hanya untuk santri yang padahal tidak pernah ke luar pondok dan membandingkannya dengan mereka yang ke pasar atau mall tetapi dibiarkan saja adalah tidak tepat atau keliru.
Diketahui foto yang diunggah akun Facebook Supri Bilal adalah karya Jurnalis IDN Times, Novika Dian Nugroho. Dalam foto tersebut terdapat keterangan berikut, “Ilustrasi. Sejumlah santri Pondok Al-Fatah, Temboro, Magetan sedang mengisi data sebelum mengikuti rapid test COVID-19 di Puskesmas Mejayan, Kabupaten Madiun, Kamis (23/4).” Para santri Pondok Al-Fatah ini menjalani rapid test setelah adanya seorang pria yang merupakan pengajar di pesantren tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. Diketahui beberapa mall atau pasar seperti di Hypermart kota Pekalongan, kemudian di Pasar Induk dan Yogya Mall Brebes juga melakukan rapid test COVID-19 kepada pengunjungnya.
Diketahui foto yang diunggah akun Facebook Supri Bilal adalah karya Jurnalis IDN Times, Novika Dian Nugroho. Dalam foto tersebut terdapat keterangan berikut, “Ilustrasi. Sejumlah santri Pondok Al-Fatah, Temboro, Magetan sedang mengisi data sebelum mengikuti rapid test COVID-19 di Puskesmas Mejayan, Kabupaten Madiun, Kamis (23/4).” Para santri Pondok Al-Fatah ini menjalani rapid test setelah adanya seorang pria yang merupakan pengajar di pesantren tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. Diketahui beberapa mall atau pasar seperti di Hypermart kota Pekalongan, kemudian di Pasar Induk dan Yogya Mall Brebes juga melakukan rapid test COVID-19 kepada pengunjungnya.
Rujukan
- http1.
- https://archive.fo/rFeAq 2.
- https://www.facebook.com/groups/723386694374988/permalink/3004122199634748/ 3.
- https://jateng.idntimes.com/…/rapid-test-ratusan…/4 4.
- https://regional.kompas.com/…/menyoal-klaster-ponpes… 5.
- https://jatim.suara.com/…/31-santri-pondok-pesantren-al… 6.
- https://news.okezone.com/…/ponpes-al-fatah-temboro… 7.
- https://news.detik.com/…/mal-di-pekalongan-ramai… 8.
- https://rri.co.id/…/rapid-test-enam-pengunjung-mall…
(GFD-2020-5090) [SALAH] Pesan Jokowi ke Gibran, Jadi Pemimpin Itu Tidak Perlu Pintar
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/06/2020
Berita
Akun Facebook Ben Kassanova atau @ben.kassanova mengunggah screenshot atau tangkapan layar yang nampak dari media daring bertuliskan Togog News dengan judul berita “Gibran: Kata Bapak, Jadi Pemimpin Itu Tidak Perlu Pintar, Makanya Saya Akan Mencalonkan Diri Menjadi Walikota” pada Rabu (3/6).
Dalam unggahannya, akun Facebook Ben Kassanova juga menambahkan tulisan “Rajin Dan Jago Ngibul Jadi Deh :joy::joy::joy: Asal populasi ebong belum Punah :joy::joy::joy:.”
Dalam unggahannya, akun Facebook Ben Kassanova juga menambahkan tulisan “Rajin Dan Jago Ngibul Jadi Deh :joy::joy::joy: Asal populasi ebong belum Punah :joy::joy::joy:.”
Hasil Cek Fakta
Setelah melakukan penelusuran melalui mesin pencari, unggahan akun Facebook Ben Kassanova adalah salah atau keliru.
Terdapatnya foto Putra sulung Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dalam unggahan akun Facebook Ben Kassanova adalah menjadi petunjuk dalam pencarian.
Diketahui foto Gibran tersebut dipakai sebagai sampul dalam pemberitaan kompas.com yang berjudul “Gibran: Bila Patuh Anjuran Pemerintah, Wabah Corona Segera Usai” dengan waktu penayangannya sama seperti pada tangkapan layar akun Facebook Ben Kassanova yaitu Jumat, 24 April 2020, pukul 11.46 WIB.
Dengan begitu, unggahan suntingan atau editan artikel oleh akun Facebook Ben Kassanova dalam kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.
Terdapatnya foto Putra sulung Presiden Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dalam unggahan akun Facebook Ben Kassanova adalah menjadi petunjuk dalam pencarian.
Diketahui foto Gibran tersebut dipakai sebagai sampul dalam pemberitaan kompas.com yang berjudul “Gibran: Bila Patuh Anjuran Pemerintah, Wabah Corona Segera Usai” dengan waktu penayangannya sama seperti pada tangkapan layar akun Facebook Ben Kassanova yaitu Jumat, 24 April 2020, pukul 11.46 WIB.
Dengan begitu, unggahan suntingan atau editan artikel oleh akun Facebook Ben Kassanova dalam kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat disebut sebagai Manipulated Content atau Konten yang Dimanipulasi.
Kesimpulan
Unggahan tangkapan layar dengan foto Gibran dan judul artikel “Gibran: Kata Bapak, Jadi Pemimpin Itu Tidak Perlu Pintar, Makanya Saya Akan Mencalonkan Diri Menjadi Walikota” yang diunggah akun Facebook Ben Kassona adalah salah dan hasil suntingan atau editan. Artikel aslinya berdasarkan kesamaan foto dan waktu pemberitaan yang terdapat pada tangkapan layar adalah berasal dari kompas.com dengan tajuk “Gibran: Bila Patuh Anjuran Pemerintah, Wabah Corona Segera Usai.”
Rujukan
(GFD-2020-5089) [SALAH] Presiden Jokowi Diam, Bukan Berarti Takut
Sumber: facebook.comTanggal publish: 03/06/2020
Berita
Akun Facebook Bambang mengunggah gambar yang di dalamnya terdapat tulisan dengan inti pesan menyudutkan keluarga Cendana yang merujuk pada Soeharto dan keluarga Cikeas yang merujuk pada Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan juga membela Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Tulisan tersebut diunggah dengan menempelkan foto dan nama Pengacara kondang, Hotman Paris.
Akun Facebook Bambang juga menambahkan pendapatnya yang berbunyi, “Nah loh….. Pak Jokowi diam bukan berarti takut dan Beliau bukan Presiden kaleng – kaleng…!!!, tulisnya, Rabu (3/6).
NARASI:
“Saya khawatir jika Pak Jokowi bila dipancing-pancing emosinya. Hati-hati saja keluarga Cendana dan keluarga Cikeas, harta gono-gini kalianlah jadi pertaruhannya. KPK dan Intelijen sudah dari 2014 mengumpulkan data dan faktanya. Yaaa tinggal menunggu perintahnya Presiden saja, langsung eksekusi tanah negara yang dikuasai mereka. Gawat itu, Saya sudah pasti bela Negara,” gambar yang di dalamnya terdapat tulisan atas nama dan foto Hotman Paris yang diunggah akun Facebook Bambang pada Rabu, (3/6).
Tulisan tersebut diunggah dengan menempelkan foto dan nama Pengacara kondang, Hotman Paris.
Akun Facebook Bambang juga menambahkan pendapatnya yang berbunyi, “Nah loh….. Pak Jokowi diam bukan berarti takut dan Beliau bukan Presiden kaleng – kaleng…!!!, tulisnya, Rabu (3/6).
NARASI:
“Saya khawatir jika Pak Jokowi bila dipancing-pancing emosinya. Hati-hati saja keluarga Cendana dan keluarga Cikeas, harta gono-gini kalianlah jadi pertaruhannya. KPK dan Intelijen sudah dari 2014 mengumpulkan data dan faktanya. Yaaa tinggal menunggu perintahnya Presiden saja, langsung eksekusi tanah negara yang dikuasai mereka. Gawat itu, Saya sudah pasti bela Negara,” gambar yang di dalamnya terdapat tulisan atas nama dan foto Hotman Paris yang diunggah akun Facebook Bambang pada Rabu, (3/6).
Hasil Cek Fakta
Setelah menelusuri melalui mesin pencari, unggahan akun Bambang ini dapat dikatakan salah atau keliru. Unggahan Bambang yang dapat dikategorikan sebagai hoaks ini, sebelumnya pernah muncul dan sudah dibantah langsung oleh Hotman sendiri.
Melalui akun Instagramnya @hotmanparisofficial, Hotman mengatakan kabar seperti yang diunggah akun Facebook Bambang adalah hoaks. “Hoax menggila! Dasar pengecut sebarkan hoax ini! Gus Hotman ngak tertarik politik,” tulisnya, Rabu (29/5/2019) lalu.
Diketahui, foto yang diunggah akun Facebook Bambang, aslinya adalah foto karya Jurnalis kapanlagi.com, Budy Santoso.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Bambang, dalam kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat dikategorikan sebagai Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Melalui akun Instagramnya @hotmanparisofficial, Hotman mengatakan kabar seperti yang diunggah akun Facebook Bambang adalah hoaks. “Hoax menggila! Dasar pengecut sebarkan hoax ini! Gus Hotman ngak tertarik politik,” tulisnya, Rabu (29/5/2019) lalu.
Diketahui, foto yang diunggah akun Facebook Bambang, aslinya adalah foto karya Jurnalis kapanlagi.com, Budy Santoso.
Dengan begitu, unggahan akun Facebook Bambang, dalam kategori Misinformasi dan Disinformasi dari First Draft dapat dikategorikan sebagai Misleading Content atau Konten yang Menyesatkan.
Rujukan
Halaman: 5429/6140