• (GFD-2021-7196) [SALAH] “MAHASISWA AKAN AKSI BESAR BESARAN dan mengundang masyarakat untuk turun aksi melawan kezoliman Tanggal 5 Juli 2021”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/07/2021

    Berita

    Akun Facebook Ajay Faizal (fb.com/100069923497904) pada 2 Juli 2021 mengunggah sebuah gambar dengan narasi sebagai berikut:

    “*MAHASISWA* AKAN AKSI BESAR BESARAN dan mengundang masyarakat untuk turun aksi melawan *kezoliman* Tanggal 5 Juli 2021.”

    Di gambar tersebut, terdapat foto tampilan koran Harian Terbit dengan berita berjudul “Beredar Undangan Aksi Besar-besaran 5 Juli 2021: Mahasiswa Bergerak Lakukan Perlawanan, Suarakan Kebenaran”, “API REVOLUSI 5 JULI 2021”, “STM”, “THE KING OF LIP SERVICE”, “BERGERAK BERSAMA KAKAK MAHASISWA & RAKYAT”, dan terdapat foto Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra di gambar tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, adanya klaim bahwa mahasiswa akan aksi besar-besaran dan mengundang masyarakat untuk ikut aksi melawan kezoliman pada 5 Juli 2021 adalah informasi palsu.

    Faktanya, BEM UI 2021 tidak pernah berencana melakukan aksi besar-besaran pada tanggal 5 Juli 2021 sehingga klaim tersebut tidak benar.

    Melalui akun Instagramnya, BEM UI pada Sabtu (3/7/2021), pihaknya menyangkal soal isi artikel dan undangan yang mencatut lembaga mereka.

    Berikut isi klarifikasi yang diungggah oleh akun tersebut:

    “RILIS PERS: KLARIFIKASI TERKAIT UNDANGAN AKSI BESAR-BESARAN 5 JULI 2021

    Halo, UI dan Indonesia!

    Pada hari Kamis, 1 Juli 2021, tersebar berita berjudul “Beredar Undangan Aksi Besar-besaran 5 Juli 2021: Mahasiswa Bergerak Lakukan Perlawanan, Suarakan Kebenaran” yang dirilis oleh situs web berita daring Harian Terbit. Berita tersebut juga beredar dalam bentuk koran dan memasang foto Leon Alvinda Putra, Ketua BEM UI 2021 beserta mahasiswa UI lainnya di halaman depan. Dalam berita tersebut, disebutkan bahwa telah beredar undangan aksi yang akan digelar pada tanggal 5 Juli 2021 yang merupakan buntut dari publikasi “The King of Lip Service”. Mengutip dari Harian Terbit, ajakan aksi tersebut tersebar melalui WhatsApp dengan seruan yang berbunyi “Rencana mau demo seluruh mahasiswa tanggal 5 Juli. Setelah BEM UI, UGM, dan Malang Raya bergerak dan lawan Jokowi”.

    Sehubungan dengan beredarnya berita tersebut yang mencatut nama BEM UI, maka kami menyatakan bahwa BEM UI 2021 tidak pernah berencana melakukan aksi besar-besaran pada tanggal 5 Juli 2021 sehingga berita tersebut tidak benar.

    Rilis Pers selengkapnya dapat diakses melalui tautan: bem.ui.ac.id/RilisPersKlarifikasiAksi5Juli

    Narahubung: Syahrul (081313331608)

    BEM UI 2021
    #NyataDalamSinergi
    #DepartemenAksidanPropagandaBEMUI2021″

    Dilansir dari Rilis Pers yang disertakan di postingan tersebut, BEM UI menyatakan:

    1. BEM UI 2021 tidak pernah berencana melakukan aksi besar-besaran pada tanggal 5 Juli 2021, sehingga kami menyatakan bahwa berita tersebut tidak benar. BEM UI 2021 memahami tingginya kasus COVID-19 dan menghimbau seluruh masyarakat untuk bersama menjaga protokol kesehatan.

    2. Menyayangkan adanya pencatutan nama BEM UI oleh media Harian Terbit tanpa berkomunikasi dengan pihak BEM UI 2021 terlebih dahulu;

    3. Mengajak mahasiswa dan masyarakat untuk terus berkonsolidasi dan mengawal isu melalui gerakan-gerakan yang tetap memperhatikan kenaikan kasus COVID-19;

    4. BEM UI 2021 saat ini sedang berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengadakan vaksinasi bagi mahasiswa UI sebagai salah satu bentuk dukungan percepatan penanganan kasus COVID-19.

    Kesimpulan

    BEM UI 2021 tidak pernah berencana melakukan aksi besar-besaran pada tanggal 5 Juli 2021 sehingga klaim tersebut tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7195) [SALAH] Email dari PT Pos Indonesia Terkait Kegagalan Pengiriman Barang

    Sumber: Surat Elektronik
    Tanggal publish: 05/07/2021

    Berita

    “Pelanggan yang terhormat

    Paket Anda tidak dapat dikirim pada 01.07.2021 karena tidak ada bea masuk yang dibayarkan (5648.99 Rp )

    Pedagang: Ems Pos Indonesia
    Jumlah order : ID-14237325-1
    Jumlah pembelian : 5648.99 Rp

    Untuk mengkonfirmasi pengiriman paket Anda Klik disini.
    Anda akan menerima email atau SMS ketika Anda tiba di alamat rumah Anda. Anda akan memiliki 8 hari, dari tanggal ketersediaan, untuk menarik paket. Setelah penarikan, Anda akan dimintai ID.

    Terima kasih atas kepercayaan Anda,

    Hormat kami,
    Layanan pelanggan Pos Indonesia Corporation Anda.

    Kompensasi
    PT Pos Indonesia. (selanjutnya disebut “Perusahaan”) berkomitmen untuk menghormati privasi pribadi semua pengguna.
    Sesua dengan Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi Republik Indonesia dan kebijakan perlindungan informasi pribadi Perusahaan.
    Perusahaan dengan ini menyatakan pernyataan berikut sehubungan dengan pengumpulan, pemrosesan,”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah email dari PT Pos Indonesia yang menginformasikan kegagalan pengiriman barang karena penerima email belum membayar bea masuk. Dalam email tersebut terdapat logo Pos Indonesia serta sebuah tautan yang harus diakses untuk mengonfirmasi pengiriman paket.

    Berdasarkan hasil penelusuran, email tersebut bukan dari Pos Indonesia. Melansir dari Kompas, Corporate Secretary Pos Indonesia, Tata Sugiarta telah menegaskan bahwa email tersebut merupakan salah satu bentuk penipuan dengan modus phishing yang mengatasnamakan Pos Indonesia. Email serupa yang mengatasnamakan Pos Indonesia juga pernah beredar pada Maret 2021 lalu.

    Phising sendiri merupakan salah satu teknik penipuan yang bertujuan untuk mencuri informasi pribadi korban, seperti nomor rekening bank, email dan kata sandi, nomor kartu kredit, dan sebagainya.

    Dengan demikian, email yang mengatasnamakan PT Pos Indonesia tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Bukan email dari PT Pos Indonesia. Corporate Secretary Pos Indonesia telah menegaskan bahwa email tersebut merupakan salah satu bentuk penipuan dengan modus phishing yang mengatasnamakan Pos Indonesia.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7194) [SALAH] Virus Corona Sangat Ganas Dan Menakutkan, Tapi Anehnya yang Mati Semua Di Rumah Sakit

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 05/07/2021

    Berita

    “Virus corona sangat ganas dan menakutkan, banyak membunuh manusia sampai sekarang tapi anehnya yang mati semua di rumah sakit”

    Hasil Cek Fakta

    Akun facebook bernama Sultan Arka mengunggah status berupa teks yang mengklaim bahwa virus corona sangat ganas dan menakutkan dan sampai saat ini sudah banyak membunuh manusia, namun anehnya semua yang meninggal ada di rumah sakit.

    Berdasarkan hasil penelusuruan, Koordinator Analis Twitter LaporCovid-19, Yerikho Setya Adi, mengatakan berdasarkan data diketahui sedikitnya 265 pasien Covid meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri di rumah. Data itu dihimpun berdasarkan hasil penelusuran tim LaporCovid19 di sosial media seperti twitter, berita online dan laporan langsung warga ke LaporCovid-19.

    Yerikho menyebutkan, sebanyak 265 Korban jiwa tersebut tersebar di 47 Kota dan Kabupaten dari 10 Provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara itu, provinsi yang terekam cukup banyak mengalami kematian di luar RS adalah Jawa Barat sejumlah 97 kematian dari 11 kota/kabupaten.

    Terdapat beberapa pemberitaan di media massa di beberapa daerah yang memberitakan meninggalnya penderita covid-19 saat isolasi mandiri dirumah, seperti kakak beradik di Tasik Malaya yang meninggal saat Isoman dirumahnya.

    Selain itu, pada pemberitaan jogja.suara.com pada 30/6/21, Posko Dekontaminasi COVID-19 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mencatat, sudah 41 pasien COVID-19 yang isoman di rumah meninggal dunia pada Juni 2021 ini. Mereka tidak mendapatkan penanganan COVID-19 yang memadai, terutama bantuan pernapasan oksigen.

    Kesimpulan

    FAKTANYA, Koordinator Analis Twitter LaporCovid-19, Yerikho Setya Adi, mengatakan berdasarkan data diketahui sedikitnya 265 pasien Covid meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri di rumah. Data itu dihimpun berdasarkan hasil penelusuran tim LaporCovid19 di sosial media seperti twitter, berita online dan laporan langsung warga ke LaporCovid-19.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7193) [SALAH] Foto “PERBANYAK PERGI KE MESJID” PPKM Darurat Pemkab Sukabumi

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 04/07/2021

    Berita

    “PPKM DARURAT

    Pemerintah Kabupaten Sukabumi Memberlakukan

    PERBANYAK PERGI KE MESJID

    dari tanggal

    3 Juli 2021 – 20 Juli 2021″

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan foto hasil SUNTINGAN. Salah satu sumber foto ASLI, “PPKM DARURAT PEMERINTAHAN KABUPATEN SUKABUMI MEMBERLAKUKAN “PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT” DARI TANGGAL 3 JULI – 20 JULI 2021″

    Portal Resmi Kota Sukabumi: “Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Sukabumi” ANTARA: “Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengeluarkan surat edaran perihal penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada Jumat, (2/7) yang berlaku mulai 3 hingga 20 Juli 2021.”

    TRIBUNJABAR.ID: “Pemerintah Kota Sukabumi resmi mengeluarkan aturan PPKM Darurat ayang akan dilaksanakan 3 Juli hingga 20 Juli 2021 mendatang.”

    Kesimpulan

    Hasil SUNTINGAN. FAKTANYA, tulisan pada foto ASLI adalah “PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT (PPKM) DARURAT” yang sudah dipublikasikan sebelumnya pada tanggal 2 Juli lalu, bukan “PERBANYAK PERGI KE MESJID”.

    Rujukan