Akun Facebook Joseph Prasetya Subekti (fb.com/joseph.subekti) pada 23 Juni 2021 mengunggah sebuah gambar tangkapan layar pesan Whatsapp dengan narasi sebagai berikut:
“CIBODAS. Ternyata John Lennon dan Yoko Ono plus Sean Lennon pernah piknik ke Cibodas pada tahun 1977. Sumber: WAG”
Dalam gambar tersebut terdapat foto yang memperlihatkan John Lennon bersama istrinya, Yoko Ono dan putranya, Sean Lennon sedang berdiri di depan gerbang Kebun Raya Cibodas. Terdapat narasi “Niiih foto langka dan ga pernah dipublikasikan, … John Lenon sekeluarga bersama istrinya Yoko Ono dan putranya Sean Lenon ternyata pernah wisata ke Cibodas tahun 1977 atau 3 tahun sebelum John wafat ditembak”
(GFD-2021-7204) [SALAH] Foto “John Lenon sekeluarga bersama istrinya Yoko Ono dan putranya Sean Lenon ternyata pernah wisata ke Cibodas tahun 1977”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 08/07/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya foto John Lennon bersama istrinya, Yoko Ono dan putranya, Sean Lennon yang diklaim sedang berada di depan gerbang Kebun Raya Cibodas pada tahun 1977 adalah konten yang dimanipulasi.
Faktanya, foto itu merupakan foto hasil editan atau suntingan. Foto asli adalah saat John Lennon dan Yoko Ono di Gunung Asama, Jepang pada tahun 1977.
Salah satu foto yang asli diunggah di akun Twitter @aflashbak pada 5 September 2019 dengan narasi “Yoko Ono and John Lennon – Asama Mountain, Japan, Summer 1977 – Photo by Nishi F Saimura.”
Dari hasil penelusuran dengan menggunakan kata kunci “John Lennon Photo by Nishi F Saimura” ditemukan sebuah bukun yang dijual di situs Amazon dengan judul “The John Lennon Family Album”. Di sampul buku yang dipublikasikan pada 1 November 1990 ini, terdapat foto yang sama dengan foto yang diunggah oleh akun Twitter @aflashbak.
Faktanya, foto itu merupakan foto hasil editan atau suntingan. Foto asli adalah saat John Lennon dan Yoko Ono di Gunung Asama, Jepang pada tahun 1977.
Salah satu foto yang asli diunggah di akun Twitter @aflashbak pada 5 September 2019 dengan narasi “Yoko Ono and John Lennon – Asama Mountain, Japan, Summer 1977 – Photo by Nishi F Saimura.”
Dari hasil penelusuran dengan menggunakan kata kunci “John Lennon Photo by Nishi F Saimura” ditemukan sebuah bukun yang dijual di situs Amazon dengan judul “The John Lennon Family Album”. Di sampul buku yang dipublikasikan pada 1 November 1990 ini, terdapat foto yang sama dengan foto yang diunggah oleh akun Twitter @aflashbak.
Kesimpulan
Foto EDITAN. Foto asli adalah saat John Lennon dan Yoko Ono di Gunung Asama, Jepang pada tahun 1977.
Rujukan
(GFD-2021-7203) [SALAH] Video “Kita ditipu 1 pun tak ada pake masker!!”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 08/07/2021
Berita
Akun Facebook Eman Kevaster (fb.com/eman.kevaster.5) pada 7 Juli 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menghadiri sebuah acara dengan narasi sebagai berikut:
“Kita ditipu 1 pun tak ada pake masker!!”
Di video itu juga terdapat narasi “Perhatikan..!!? Kita ditipu, 1 pun tak ad yg pake masker, FAKTA mnunjukan …, Ternyata ini org2 yg d belakang jkowi, Innalillahi… wainnailaihi rooji’un”
“Kita ditipu 1 pun tak ada pake masker!!”
Di video itu juga terdapat narasi “Perhatikan..!!? Kita ditipu, 1 pun tak ad yg pake masker, FAKTA mnunjukan …, Ternyata ini org2 yg d belakang jkowi, Innalillahi… wainnailaihi rooji’un”
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, adanya video Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menghadiri sebuah acara yang diklaim tidak menggunakan masker merupakan konten yang salah.
Faktanya, video itu merupakan video tahun 2019 saat Presiden Jokowi melayat mendiang pendiri Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja di Rumah Duka milik RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin, 28 Januari 2019.
Video yang indentik, diunggah di kanal Youtube Kids Clairyne Show pada 28 Januari 2019 dengan judul “Jokowi Melayat Eka Tjipta di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto”.
Dilansir dari CNN Indonesia, Jokowi tiba sekitar pukul 18.05 WIB. Dia yang mengenakan kemeja batik lengan panjang disambut pihak keluarga Eka. Jokowi berada di dalam ruangan tersebut sekitar 30 menit. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu keluar sekitar 18.45 WIB. Saat yang bersamaan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh melayat mendiang Eka.
Faktanya, video itu merupakan video tahun 2019 saat Presiden Jokowi melayat mendiang pendiri Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja di Rumah Duka milik RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin, 28 Januari 2019.
Video yang indentik, diunggah di kanal Youtube Kids Clairyne Show pada 28 Januari 2019 dengan judul “Jokowi Melayat Eka Tjipta di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto”.
Dilansir dari CNN Indonesia, Jokowi tiba sekitar pukul 18.05 WIB. Dia yang mengenakan kemeja batik lengan panjang disambut pihak keluarga Eka. Jokowi berada di dalam ruangan tersebut sekitar 30 menit. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu keluar sekitar 18.45 WIB. Saat yang bersamaan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh melayat mendiang Eka.
Kesimpulan
Video tahun 2019 saat Presiden Jokowi melayat mendiang pendiri Sinar Mas Group, Eka Tjipta Widjaja di Rumah Duka milik RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin, 28 Januari 2019.
Rujukan
(GFD-2021-7202) [SALAH] Video “3 ambulance yang sengaja muter-muter kosong di ngemplak sukoharjo ugal2an nabrak mobil masyarakat”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 07/07/2021
Berita
Akun Facebook Rafan Shawqi (fb.com/rafan.shawqi.395) pada 6 Juli 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan dua ambulans dan satu minibus berwarna hitam tengah berhenti di pinggir jalan dengan dikerumuni sejumlah orang ke grup PARTAI BERKARYA dengan narasi sebagai berikut:
“3 ambulance di ngemplak sukoharjo ugal2an nabrak mobil masyarakat Setelah di introgasi warga,ngaku di suruh jalan mutar2 kasihan kena batunya, ternyata emang udh bnyak buktinya, ambulance itu sengaja muter² kosong, untuk menakuti atau membuat warga panik dan percaya klo banyak korban berjatuhan akibat covid”
3 ambulans
3 ambulance yang sengaja keliling
Ambulan palsu
Ambulance kosong menakuti warga
Ambulance kosong
ambulans kosong
Ambulans Kosong
“3 ambulance di ngemplak sukoharjo ugal2an nabrak mobil masyarakat Setelah di introgasi warga,ngaku di suruh jalan mutar2 kasihan kena batunya, ternyata emang udh bnyak buktinya, ambulance itu sengaja muter² kosong, untuk menakuti atau membuat warga panik dan percaya klo banyak korban berjatuhan akibat covid”
3 ambulans
3 ambulance yang sengaja keliling
Ambulan palsu
Ambulance kosong menakuti warga
Ambulance kosong
ambulans kosong
Ambulans Kosong
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya mobil ambulance kosong yang sengaja berkeliling menabrak mobil warga karena ugal-ugalan di Ngemplak merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, bukan karena ugal-ugalan. Mobil ambulance di video itu terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Kudus-Purwodadi, Gang 3 Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kudus pada Minggu (4/7/2021) siang akibat adanya kendaraan yang berhenti mendadak di depan ambulance tersebut. Ambulance tersebut diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya setelah tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota.
Dilansir dari Kompas, Detikcom, dan RRI, Pihak RS Aisyiyah, Selasa (6/7/2021) melakukan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Koordinator tim Kamboja yang juga Ketua MDMC Kudus, Satriyo Yudo Budi Wicaksono didampingi Humas RS Aisyiyah Kudus, dr Agus Prastyo mengatakan, kejadian itu berawal ketika tim pemulasaran jenazah Covid-19 yakni tim Kamboja di BKO kan ke RA Aisyiyah.
Ketiga ambulance masing-masing dari RS Aisyiyah Kudus, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kudus, dan Lazizmu. Satrio Yudo Budi Wicaksono membenarkan jika rombongan ambulace yang kecelakaan itu merupakan timnya. Namun, dia membantah jika ambulance tim Kamboja melaju ugal-ugalan.
Saat itu kata Satriyo, tim Kamboja mendapatkan tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota yakni ke Grobogan. Usai dari Grobogan jam 14.00 WIB, pihaknya diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya.
Satrio menerangkan adanya jadwal pemakaman itu membuat pihaknya terburu-buru untuk tiba di RSUD Kudus. Nahasnya, setiba di lokasi kejadian di Jalan Kudus-Purwodadi, turut Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, ada truk yang hendak menyeberang sehingga rombongan ambulance paling depan berhenti mendadak. Akibatnya terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan.
“Nah pulangnya kami keburu-buru, jam 13.30 WIB itu ada insiden, di lokasi kejadian ada truk mau nyeberang tapi ragu-ragu dan berhenti mendadak. Di belakang truk itu ada mobil Pajero, di belakangnya ada Avanza, karena truk berhenti mendadak, Pajero, Avanza mendadak (berhenti) akhirnya nabrak. Jadi kami korban juga karena mereka berhenti mendadak” jelasnya.
Pihaknya menolak bila dikatakan tiga ambulance tersebut berjalan ugal – ugalan karena masih berada di jalurnya dan tidak keluar jalur. Sedangkan rotator yang hidup hanya kendaraan mobil jenazah saja yang berada di paling depan. Alasan rotator mobil jenazah meski tidak membawa jenazah dihidupkan, karena untuk mengejar waktu guna mengambil jenazah Covid-19 lainnya yang berada di RSUD Kudus.
Ditegaskan oleh Satriyo, kejadian ini juga membuat pengemudi mobil jenazah RS Aisyiyah mengalami nyeri di dada akibat benturan. Maka dari itu pengemudi tersebut dibawa oleh ambulance paling belakang untuk dilarikan ke RS Aisyiyah. Sampai saat ini pengemudi tersebut masih menjalani perawatan.
Dalam hal ini, pihaknya juga menolak kabar di medsos bila disebutkan satu ambulance melarikan diri. Karena satu ambulance itu membawa pengemudi mobil jenazah untuk dibawa ke RS Asiyiyah.
“Kasus itu sudah kami selesaikan di Polsek Undaan termasuk masalah ganti rugi juga sudah dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan pihak polisi pun tidak menyalahkan kami, karena kondisinya memang mendesak sehingga mobil jenazah menyalakan rotator meski tidak sedang membawa jenazah,” kata Satriyo.
“Kami memang sangat menyesalkan beredarnya video di medsos itu yang tanpa melihat kronologi sebenarnya tetapi sudah mengunggahnya. Saya berharap kedepan tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi. Karena kami hanya menjalankan tugas untuk mengantarkan jenazah yang terpapar Covid-19 ke pemakaman,” ujar Satriyo.
Faktanya, bukan karena ugal-ugalan. Mobil ambulance di video itu terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Kudus-Purwodadi, Gang 3 Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kudus pada Minggu (4/7/2021) siang akibat adanya kendaraan yang berhenti mendadak di depan ambulance tersebut. Ambulance tersebut diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya setelah tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota.
Dilansir dari Kompas, Detikcom, dan RRI, Pihak RS Aisyiyah, Selasa (6/7/2021) melakukan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Koordinator tim Kamboja yang juga Ketua MDMC Kudus, Satriyo Yudo Budi Wicaksono didampingi Humas RS Aisyiyah Kudus, dr Agus Prastyo mengatakan, kejadian itu berawal ketika tim pemulasaran jenazah Covid-19 yakni tim Kamboja di BKO kan ke RA Aisyiyah.
Ketiga ambulance masing-masing dari RS Aisyiyah Kudus, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Kudus, dan Lazizmu. Satrio Yudo Budi Wicaksono membenarkan jika rombongan ambulace yang kecelakaan itu merupakan timnya. Namun, dia membantah jika ambulance tim Kamboja melaju ugal-ugalan.
Saat itu kata Satriyo, tim Kamboja mendapatkan tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota yakni ke Grobogan. Usai dari Grobogan jam 14.00 WIB, pihaknya diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya.
Satrio menerangkan adanya jadwal pemakaman itu membuat pihaknya terburu-buru untuk tiba di RSUD Kudus. Nahasnya, setiba di lokasi kejadian di Jalan Kudus-Purwodadi, turut Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, ada truk yang hendak menyeberang sehingga rombongan ambulance paling depan berhenti mendadak. Akibatnya terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan.
“Nah pulangnya kami keburu-buru, jam 13.30 WIB itu ada insiden, di lokasi kejadian ada truk mau nyeberang tapi ragu-ragu dan berhenti mendadak. Di belakang truk itu ada mobil Pajero, di belakangnya ada Avanza, karena truk berhenti mendadak, Pajero, Avanza mendadak (berhenti) akhirnya nabrak. Jadi kami korban juga karena mereka berhenti mendadak” jelasnya.
Pihaknya menolak bila dikatakan tiga ambulance tersebut berjalan ugal – ugalan karena masih berada di jalurnya dan tidak keluar jalur. Sedangkan rotator yang hidup hanya kendaraan mobil jenazah saja yang berada di paling depan. Alasan rotator mobil jenazah meski tidak membawa jenazah dihidupkan, karena untuk mengejar waktu guna mengambil jenazah Covid-19 lainnya yang berada di RSUD Kudus.
Ditegaskan oleh Satriyo, kejadian ini juga membuat pengemudi mobil jenazah RS Aisyiyah mengalami nyeri di dada akibat benturan. Maka dari itu pengemudi tersebut dibawa oleh ambulance paling belakang untuk dilarikan ke RS Aisyiyah. Sampai saat ini pengemudi tersebut masih menjalani perawatan.
Dalam hal ini, pihaknya juga menolak kabar di medsos bila disebutkan satu ambulance melarikan diri. Karena satu ambulance itu membawa pengemudi mobil jenazah untuk dibawa ke RS Asiyiyah.
“Kasus itu sudah kami selesaikan di Polsek Undaan termasuk masalah ganti rugi juga sudah dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Bahkan pihak polisi pun tidak menyalahkan kami, karena kondisinya memang mendesak sehingga mobil jenazah menyalakan rotator meski tidak sedang membawa jenazah,” kata Satriyo.
“Kami memang sangat menyesalkan beredarnya video di medsos itu yang tanpa melihat kronologi sebenarnya tetapi sudah mengunggahnya. Saya berharap kedepan tidak ada lagi kejadian seperti ini lagi. Karena kami hanya menjalankan tugas untuk mengantarkan jenazah yang terpapar Covid-19 ke pemakaman,” ujar Satriyo.
Kesimpulan
BUKAN ugal-ugalan. Mobil ambulance di video itu terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Kudus-Purwodadi, Gang 3 Desa Ngemplak, Kecamatan Undaan, Kudus pada Minggu (4/7/2021) siang akibat adanya kendaraan yang berhenti mendadak di depan ambulance tersebut. Ambulance tersebut diminta sudah harus sampai ke RSUD Kudus untuk memakamkan jenazah Covid-19 lainnya setelah tugas mengantarkan dan memakamkan jenazah Covid-19 ke luar kota.
Rujukan
- https://www.kompas.com/tren/read/2021/07/06/160400265/viral-video-disebut-ambulans-kosong-nyalakan-sirine-dan-berjalan-ugal
- https://news.detik.com/berita-jawa-tengah/d-5632997/viral-video-ambulans-kosong-ugal-ugalan-kecelakaan-di-kudus-ini-faktanya
- https://rri.co.id/semarang/612-peristiwa/1104799/rs-aisyiyah-bantah-ambulance-ugal-ugalan
(GFD-2021-7201) [SALAH] Video WNA Masuk Indonesia Lewat Bandara Soetta Saat PPKM Darurat
Sumber: FacebookTanggal publish: 06/07/2021
Berita
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim video Warga Negara Asing (WNA) masuk Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) saat PPKM darurat. Klaim tersebut diunggah oleh akun Video In the word, pada 5 Juli 2021.
Video klaim WNA masuk Indonesia lewat Bandara Soetta saat PPKM darurat menampilkan sejumlah orang sedang berjalan memasuki sebuah gedung, dalam video tersebut terdapat tulisan.
"tgl 3-7-2021 JKT PPKM warga asing masuk di Soeta"
Dalam video terdapat narasi suara sebagai berikut:
"Warga Negara Asing ya parah banget lagi corona gini lagi ketat ketatnya corona datang semua ke Jakarta."
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Warga negara asing memasuki indonesia Disaat PPKM.."
Video klaim WNA masuk Indonesia lewat Bandara Soetta saat PPKM darurat menampilkan sejumlah orang sedang berjalan memasuki sebuah gedung, dalam video tersebut terdapat tulisan.
"tgl 3-7-2021 JKT PPKM warga asing masuk di Soeta"
Dalam video terdapat narasi suara sebagai berikut:
"Warga Negara Asing ya parah banget lagi corona gini lagi ketat ketatnya corona datang semua ke Jakarta."
Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"Warga negara asing memasuki indonesia Disaat PPKM.."
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video WNA masuk Indonesia lewat Bandara Soetta saat PPKM darurat, dengan mendapat keterangan tertulis dari pihak PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai operator Bandara Soetta.
Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta M. Holik Muardi mengatakan video dinarasikan sebagai kedatangan WNA melalui Bandara Soekarno-Hatta di tengah PPKM Darurat Jawa - Bali, dan secara tegas dipastikan pembingkaian (framing) menggunakan video dan ditulis tanggal peristiwa 3 Juli 2021 sebagaimana tertera di video tersebut adalah tidak benar atau hoax.
“Kami pastikan bahwa itu adalah hoax. Itu framing yang dibuat agar seakan peristiwa di video adalah pada 3 Juli 2021. Kenyataannya, pada 3 Juli 2021 atau saat berlakunya PPKM Darurat Jawa - Bali berlaku, tidak ada kelompok WNA seperti di video tersebut di Bandara Soekarno-Hatta. Video tersebut juga direkam di Terminal 2 yang hanya melayani penerbangan domestik,” kata Holik, di Jakarta, Senin (5/7/2021).
PT Angkasa Pura II bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen menjalankan ketentuan di dalam Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 14/2021 dan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 45/2021 yang berlaku di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa - Bali.
AP II meminta kepada seluruh pihak agar mendukung penerapan PPKM Darurat Jawa - Bali dan tidak memproduksi konten-konten hoax seperti halnya video yang sengaja diedarkan tersebut.
Dalam artikel berjudul "Viral Kedatangan WNA di Bandara Soekarno-Hatta, Imigrasi Sebut Video Lama" yang dibuat artikel situ merdeka.com, pada 4 Juli 2021.\
Dalam artikel situs merdeka.com, Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara mengatakan, video tersebut merupakan kejadian lama dan bukan kejadian baru atau saat diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali.
"Video tersebut merupakan video lama yaitu pada Juni 2020, dan bukan video kondisi saat ini," kata Angga dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (4/7).
Dia menyebut, sejumlah WNA yang ada pada video itu merupakan orang asing yang akan meninggalkan Indonesia dengan rute Manado-Jakarta-Nanning (China).
Senior Manager Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta M. Holik Muardi mengatakan video dinarasikan sebagai kedatangan WNA melalui Bandara Soekarno-Hatta di tengah PPKM Darurat Jawa - Bali, dan secara tegas dipastikan pembingkaian (framing) menggunakan video dan ditulis tanggal peristiwa 3 Juli 2021 sebagaimana tertera di video tersebut adalah tidak benar atau hoax.
“Kami pastikan bahwa itu adalah hoax. Itu framing yang dibuat agar seakan peristiwa di video adalah pada 3 Juli 2021. Kenyataannya, pada 3 Juli 2021 atau saat berlakunya PPKM Darurat Jawa - Bali berlaku, tidak ada kelompok WNA seperti di video tersebut di Bandara Soekarno-Hatta. Video tersebut juga direkam di Terminal 2 yang hanya melayani penerbangan domestik,” kata Holik, di Jakarta, Senin (5/7/2021).
PT Angkasa Pura II bersama seluruh pemangku kepentingan berkomitmen menjalankan ketentuan di dalam Surat Edaran Satgas Penanganan COVID-19 Nomor 14/2021 dan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor 45/2021 yang berlaku di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa - Bali.
AP II meminta kepada seluruh pihak agar mendukung penerapan PPKM Darurat Jawa - Bali dan tidak memproduksi konten-konten hoax seperti halnya video yang sengaja diedarkan tersebut.
Dalam artikel berjudul "Viral Kedatangan WNA di Bandara Soekarno-Hatta, Imigrasi Sebut Video Lama" yang dibuat artikel situ merdeka.com, pada 4 Juli 2021.\
Dalam artikel situs merdeka.com, Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Arya Pradhana Anggakara mengatakan, video tersebut merupakan kejadian lama dan bukan kejadian baru atau saat diberlakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali.
"Video tersebut merupakan video lama yaitu pada Juni 2020, dan bukan video kondisi saat ini," kata Angga dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (4/7).
Dia menyebut, sejumlah WNA yang ada pada video itu merupakan orang asing yang akan meninggalkan Indonesia dengan rute Manado-Jakarta-Nanning (China).
Kesimpulan
Video yang diklaim WNA masuk Indonesia lewat Bandara Soetta saat PPKM darurat tidak benar. Pada 3 Juli 2021 atau saat berlakunya PPKM Darurat Jawa - Bali berlaku, tidak ada kelompok WNA seperti di video tersebut di Bandara Soekarno-Hatta.
Rujukan
Halaman: 5425/6645