• (GFD-2022-9527) [SALAH] Foto Kakek Tua Menggendong Kucing Menjadi Korban Serangan Rusia di Ukraina

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 30/03/2022

    Berita

    Beredar sebuah foto di Facebook yang menunjukkan seorang kakek tua memegang kucingnya, melalui narasi pada foto tersebut diklaim merupakan korban dari serangan Rusia di Ukraina pada Maret 2022. Foto dengan klaim tersebut dibagikan di internet sejak 11 Maret 2022.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, foto tersebut merupakan foto lama yang sudah tersebar di internet sejak 2018, kejadian asli yang dialami kakek tua dengan kucingnya tersebut merupakan kebakaran di rumahnya, Turki, pada tahun 2018 dan tidak ada kaitannya dengan konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.

    Dengan demikian klaim Foto kakek tua menggendong kucing menjadi korban serangan Rusia di Ukraina merupakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Fathia IS.

    Klaim tersebut salah, faktanya foto tersebut merupakan foto yang sudah lama tersebar dan merupakan seorang kakek dengan kucingnya di lokasi kebakaran di Turki pada tahun 2018.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9526) [SALAH] 2.500 Ton Minyak Goreng Tumpah Ke Laut di wilayah Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat, Kalimantan Timur

    Sumber: Tiktok.com
    Tanggal publish: 30/03/2022

    Berita

    “Terbaiki, 2.500 Ton seharga ±37 Milyar.. Dokumen tidak akan cair tanpa tanda tangan saya.. Jika minyak 2.500 Ton ini ku bagikan kepada rakyat, maka akan mengurangi bebab mereka, aku akan di tangkap, rakyat akan mengingatku, tapi akan melupakan”.

    Hasil Cek Fakta

    Beberapa waktu lalu sempat beredar sebuah video yang memperlihatkan tentang peristiwa tumpahnya 2.500 ton cairan kuning keemasan yang dikatakan sebagai minyak goreng ke laut.

    Namun melansir dari detik.com, Dirkrimsus Polda Kaltim, Kombes Indra menyatakan bahwa setelah anggotanya melakukan pengecekan ke lokasi tumpahnya minyak goreng sebagaimana yang dijelaskan dalam video, faktanya cairan kuning keemasan yang dikatakan sebagai minyak goreng tersebut bukanlah minyak goreng, tetapi merupakan minyak inti sawit.

    Jaya Budiansyah yang merupakan penanggung jawab PT Kutai Refenery Nusantara menjelaskan bahwa penyebab tumpahan CPKO atau minyak inti sawit itu dikarenakan adanya kerobekan pada selang vacum akibat gesekan dengan bagian pinggir deck kapal. Sehingga minyak tersebut luber di atas deck kapal. Ia juga menambahkan bahwa minyak inti sawit yang tumpah ke laut itu pun hanya kurang-lebih 50 liter, bukanlah 2.500 ton.

    Selain itu, melansir dari antaranews.com, pemilik akun TikTok yang mengunggah video tersebut juga melakukan klarifikasi bahwa video yang ia buat terkait dengan peristiwa yang diklaim sebagai peristiwa tumpahnya minyak goreng ke laut sebanyak 2.500 ton itu ialah hoax dan ia menyatakan bahwa tidak ada maksud lain dalam pembuatan video tersebut selain iseng-iseng saja.

    Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait dengan 2.500 ton minyak goreng tumpah ke laut
    ialah informasi salah dan masuk ke dalam konteks yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani. Informasi tersebut salah. Faktanya, Dirkrimsus Polda Kaltim, Kombes Indra menyatakan bahwa setelah anggotanya melakukan pengecekan ke lokasi peristiwa tumpahnya minyak goreng tersebut, cairan kuning keemasan yang dikatakan sebagai minyak goreng itupun bukanlah minyak goreng, tetapi merupakan minyak inti sawit.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9525) [SALAH]: Rudal Rusia Bisa Memilih Target, Gedung Kementerian Pertahanan Ukraina Diratakan Dengan Tiga rudal

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 29/03/2022

    Berita

    “Luar biasa Hebatnya …..🤭🤔
    Rudal Rusia bisa milih gedung yg akan dirontokkan nah…
    👆👆👆🤔
    Gedung Kementerian Pertahanan Ukraina diratakan dengan tiga rudal dalam sekejap waktu.
    Pasukan Rusia melakukan dua hal luar biasa sebelum meluncurkan misil mereka:
    1beri tahu wartawan asing untuk mefoto/video di dekatnya
    2beri tahu orang-orang di gedung untuk mengungsi semuanya”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook bernama Martadella mengunggah video berdurasi 1 menit yang memperlihatkan wartawan sedang meliput sebuah gendung runtuh akibat serangan rudal yang diklaim merupakan rudal milik Rusia yang mengincar gedung Kementerian Pertahanan Ukraina.

    Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut terlihat janggal. Pasalnya, dsituasi bangunan tidak memperlihatkan kondisi Ukraina yang masih memasuki musim dingin. Video tersebut tampak diambil saat musim panas.

    Klaim bahwa kerjadian tersebut berlangsung di Ukraina adalah salah. Faktanya, video tersebut merupakan serangan rudal tentara udara Israel pada bangunan Shorouk Tower di Gaza, Palestina pada 2021 lalu.

    Salah satu yang mengunggah informasi itu adalah akun Twitter Alice Chambers pada 14 Mei 2021. ”The moment the Al-Shorouk Tower was struck by an Israeli air strike on May 12. This video was captured and posted to IG by @omaralsersawi and shows the initial strike #AlShorouk #Gaza.” Begitu keterangannya.

    Sementara itu portal berita Al Jazeera juga memberitakan pada 13 Mei 2021 bahwa Israel menyerang tiga blok menara di jantung kota Gaza dalam 24 jam. Serangan tersebut meratakan dua blok dan menghancurkan bagian lainnya. Selama berhari-hari, jet tempur Israel telah menargetkan beberapa bangunan penting di jantung kota Gaza dan meratakan setidaknya dua blok bertingkat. Termasuk Menara Al Shorouk.

    Bangunan itu adalah salah satu blok menara tertua di jalur pantai dan salah satu landmark paling terkenal. Dibangun pada 1995, gedung tersebut menampung banyak saluran TV dan kantor media. Pepatah populer mengatakan bahwa setiap jurnalis di Gaza pernah menghabiskan waktu di gedung itu pada satu titik.

    Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, setidaknya 83 warga Palestina, termasuk 17 anak, tewas dan ratusan korban lainnya terluka sejak Israel memulai serangannya pada Senin, 13 Mei 2021.

    Kesimpulan

    Bukan Gedung Kementerian Pertahanan Ukraina dan bukan terjadi di Ukraina. Video tersebut merupakan peristiwa yang terjadi di Gaza, Palestina, pada 2021.

    Rujukan

  • (GFD-2022-9524) [SALAH] Email dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Berisi Tagihan Kurang Bayar Pajak

    Sumber: Email
    Tanggal publish: 29/03/2022

    Berita

    “Sehubungan dengan pelaporan pajak individu tahun 2021 yang wajib Anda laporkan, Anda terhitung mengalami kurang bayar hingga surat ini diterbitkan.

    Untuk itu kami menghimbau Anda untuk segera melakukan konfirmasi ulang melalui tautan di bawah ini:

    Klik Disini

    Jika Anda tidak melakukan konfirmasi hingga tanggal 22 Maret 2022, maka Anda akan mendapatkan denda sebesar Rp 100.000 (Seratus Ribu Rupiah) untuk tiap bulan keterlambatan dan NPWP Anda akan dinonaktifkan sementara. Sebagai informasi, untuk NPWP yang tidak aktif mengakibatkan pajak yang wajib dibayarkan tiap bulannya akan menggunakan tarif pajak tanpa NPWP (20% lebih tinggi dari nilai pajak dengan NPWP).

    Atas perhatian Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih”.

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah pesan melalui email dari alamat info@pajak.gov.id dan mencantumkan logo resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan. Email tersebut berisi informasi bahwa penerima mengalami kurang bayar pajak pada 2021, dan akan mendapatkan sanksi sebesar Rp 100.000 serta penonaktifan NPWP jika tidak melunasi kekurangan tersebut pada waktu yang telah ditentukan.

    Berdasarkan hasil penelurusan, email tersebut palsu. Ditjen Pajak RI melalui Twitter resminya, @DitjenPajakRI (#PajakKitaUntukKita) menulis klarifikasi bahwa email tersebut merupakan penipuan.

    Pada cuitan tersebut juga dijelaskan bahwa surel dan domain situs web DJP yang asli hanya ada di pajak.go.id.

    Informasi serupa juga telah dibahas oleh situs berita merdeka.com dengan judul “CEK FAKTA: Waspada Email Palsu Mengatasnamakan Ditjen Pajak”.

    Dengan demikian, pesan email yang mengatasnamakan Direktoral Jenderal Pajak (DJP) tersebut dikategorikan sebagai Konten Tiruan / Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil periksa fakta Evarizma Zahra Firdaus.

    Email palsu. Domain yang digunakan oleh pengirim email yang mengatasnamakan Direktoral Jenderal Pajak (DJP) RI menggunakakan domain palsu. Domain situs web DJP hanya ada di https://pajak.go.id, bukan info@pajak.gov.id.

    Rujukan