• (GFD-2021-6823) [SALAH] “Buntut terbunuhnya jenderal BIN di papua. Pengiriman pasukan TNI secara masiv ke Papua sedang dipersiapkan.”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 29/04/2021

    Berita

    Beredar pesan beranta Whatsapp yang bertuliskan “Buntut terbunuhnya jenderal BIN di papua. Pengiriman pasukan TNI secara masiv ke Papua sedang dipersiapkan. Perintahnya tegas, lakukan yg terbaik buat NKRI & tertibkan KKB. Mereka Bangkitkan amarah Jkw,,, KKB, blm kenal Jkw tuh.!!! mereka akan menyesali perbuatan mereka.”

    Hasil Cek Fakta

    FAKTANYA, konteks video yang benar adalah yang sudah beredar sebelumnya pada 3 Maret lalu yang digunakan sebagai sumber. Tentang penugasan Kesatuan Batalyon Yonif 131 Braja Sakti ke Operasi Satuan Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI – Papua Nugini, TIDAK berkaitan dengan peristiwa terbunuhnya Kepala BIN Papua.

    Kesimpulan

    TIDAK sesuai dengan deskripsi dan konteks asli dari sumber video yang sudah dipublikasikan sebelumnya pada 3 Maret lalu. FAKTANYA, konteks video yang benar adalah tentang penugasan Kesatuan Batalyon Yonif 131 Braja Sakti ke Operasi Satuan Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI – Papua Nugini, TIDAK berkaitan dengan peristiwa terbunuhnya Kepala BIN Papua.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6822) [SALAH] Video Tabrakan Mobil Wamenhan di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta

    Sumber: Youtube.com
    Tanggal publish: 28/04/2021

    Berita

    Beredar di Youtube video yang diklaim sebagai video kecelakaan lalu lintas antara mobil Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia (Wamenhan RI) dengan Asisten Logistik (Aslog) TNI AU dan motor patroli dan pengawalan (Patwal) di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
    Narasi:
    “TABRAKAN Mobil Wamenhan RI & Aslog TNI AU plus motor patwal di Terminal 3 SoeTa.”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa mobil yang tertabrak bukanlah mobil milik Wamenhan. Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Terminal 3 Bandara Soetta terjadi antara sebuah mobil Camry dengan sejumlah kendaraan dinas Lemhanas, Patwal, dan Kemenkumham.

    “Mobil yang ditabrak lagi parkir, mobil patwal, mobil dinas Lemhanas, Kemkumham itu lagi parkir. Dia (pelaku) mau parkir juga akhirnya keserempet. Kena mobilnya dua, motornya satu,” kata Kasat Lantas Polres Bandara Soetta Mokhamad Sigit Prabowo (24/04/2021).

    Sigit menjelaskan kejadian itu berlangsung sekitar pukul 07.00 WIB. Penabrak itu diduga mengantuk saat mengejar jadwal keberangkatan pesawat. Dari kecelakaan itu, tidak terdapat korban luka, melainkan hanya kerugian materiil.

    “Iya dia itu buru-buru mungkin ngantuk ya, kerugian hanya materi saja. Jadi dia mau pergi itu takut ketinggalan pesawat, intinya buru-buru dia,” kata Sigit.

    Berdasarkan penjelasan tersebut, maka klaim bahwa mobil Wamenhan RI terlibat kecelakaan lalu lintas di Terminal 3 Bandara Soetta tidak benar dan masuk ke dalam kategori Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Bukan mobil Wamenhan yang ditabrak. “Mobil yang ditabrak lagi parkir, mobil patwal, mobil dinas Lemhanas, Kemkumham itu lagi parkir. Dia (pelaku) mau parkir juga akhirnya keserempet. Kena mobilnya dua, motornya satu,” kata Kasat Lantas Polres Bandara Soetta Mokhamad Sigit Prabowo.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6821) [SALAH] Versi Baru WhatsApp dengan Warna Merah Muda

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/04/2021

    Berita

    Beredar sebuah tautan melalui pesan berantai di WhatsApp mengenai peluncuran versi baru WhatsApp. Dalam tautan tersebut, WhatsApp disebut sudah meluncurkan versi baru WhatsApp dengan warna merah muda. Pengguna dapat mengunduh aplikasi melalui tautan yang disediakan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, aplikasi tersebut adalah palsu. Peneliti keamanan siber asal India, Rajshekhar Rajaharia menyatakan bahwa aplikasi tersebut adalah malware yang mampu mengambil alih akses ponsel pengguna. Melansir dari Gadgets360, WhatsApp telah menegaskan bahwa pihaknya tidak meluncurkan versi baru WhatsApp dengan warna merah muda. Pihak WhatsApp juga meminta pengguna untuk hanya mengunduh aplikasi resmi yang tersedia di Play Store dan App Store.

    Dengan demikian, tautan melalui pesan berantai di WhatsApp mengenai peluncuran versi baru WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
    Aplikasi tersebut adalah palsu. WhatsApp telah menegaskan bahwa pihaknya tidak meluncurkan versi baru WhatsApp dengan warna merah muda.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6820) [SALAH] Tangkapan layar KOMPAS.com “Eksclusive Kapal selam Cina 093B KRI Nanggala 402”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 28/04/2021

    Berita

    “24 April 2021

    KRI Nanggala 402 adalah salah
    satu Kapal Selam jenis terbaik
    yang di punyai Indonesia. Kapal
    Selam ini buatan German, di
    beli pada jaman Pemerintahan SBY. Namun KRI Nanggala 402
    ini kini hancur di Torpedo oleh Kapal Selam Cina 093B. Detik-
    detik sebelum kejadian Kapten
    M. Rifan Jaya yang pimpin
    patroli rutin di Laut, terdengar
    minta izin darurat untuk menembakan Torpedo, namun
    izin tidak di berikan oleh Mabes Tni. Dari hasil penelusuran
    kami Tim Kompas, ternyata KRI
    Nanggala 402 telah berhadapan
    dengan Kapal Selam Cina 093B
    yang menyusup ke dalam
    perairan laut Indonesia.
    Setelah kami Konfirmasi
    kepada Menkopolhukam, beliau
    mengatakan:
    *Memang benar kondisi KRI
    Nanggala 402 sedang
    berhadapan dengan Kapal
    Selam Cina 093B, namun itu
    untuk Latihan bersama.”

    (di bagian kolom sebelah kiri).

    “Eksclusive

    (foto)
    Kapal selam Cina 093B

    (foto)
    KRI Nanggala 402

    (foto Mahfud MD)

    (di bagian kolom sebelah kanan).

    Hasil Cek Fakta

    SUMBER membagikan Tangkapan layar PALSU yang mencatut KOMPAS.com. Indeks berita KOMPAS.com pada 24 April 2021. Terlihat bahwa artikel dipublikasikan dengan tanggal dan jam, TIDAK hanya tanggal seperti tangkapan layar PALSU oleh SUMBER.

    Salah satu artikel di turnbackhoax.id (7 Juni 2020) dengan gaya dan struktur pelintiran yang sama, perbedaannya media yang dicatut adalah CNN Indonesia.

    Kesimpulan

    Tangkapan layar PALSU. FAKTANYA, setiap artikel di KOMPAS.com diterbitkan dengan jam publikasi, TIDAK hanya tanggal. Selain itu, gaya dan struktur tangkapan layar palsu yang sama sebelumnya pernah diperiksa dan dimuat di beberapa artikel di turnbackhoax.id, dengan mencatut CNN Indonesia.

    Rujukan