• (GFD-2018-76) [MISINFORMASI] Video Lumpur di Bekasi Mirip Dengan Kasus Lumpur Lapindo

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 24/04/2018

    Berita

    Narasi 1:

    Kaget banget dikirimin video dr temen. Ini asli kejadian di Bekasi hari ini, ada semburan lumpur.. duuh moga2 g ky lumpur lapindo yaa

    Hasil Cek Fakta

    Pihak Kepolisian angkat bicara terkati viralnya video semburan lumpur yang disama-samakan dengan lumpur Lapindo di Kali Abang, Kota Bekasi. Dilansir dari detik.com dan viva.co.id, Kapolres Bekasi Kota Kombes Indarto, mengatakan semburan lumpur tersebut berasal dari galian yang dilakukan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN). Saat melakukan pengecekkan ke lokasi, Indarto mengatakan, semburan lumpur tersebut sudah tidak ada lagi dan peristiwa semburan tersebut terjadi seminggu yang lalu. “Satu hari sudah beres dan normal kembali,” ujarnya.

    Rujukan

  • (GFD-2018-75) [KLARIFIKASI] Kemenristekdikti Luruskan Wacana Dosen Impor

    Sumber: antaranews.com
    Tanggal publish: 04/05/2018

    Berita

    Atas desas-desus wacana Indonesia akan mengimpor dosen dari luar negeri, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi memberikan klarifikasi. Dilansir dari antaranews.com, tempo.co, republika.co.id, tirto.id, dan medcom.id, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti menegaskan, pihaknya bukan mendatangkan dosen asing melainkan profesor kelas dunia, termasuk orang Indonesia yang mengajar di kampus luar negeri.

    Hasil Cek Fakta

    Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) meluruskan wacana impor dosen asing yang telah ramai dibicarakan oleh khalayak ramai. Dilansir dari antaranews.com, tempo.co, republika.co.id, tirto.id, dan medcom.id, Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti menegaskan, pihaknya bukan mendatangkan dosen asing melainkan profesor kelas dunia, termasuk orang Indonesia yang mengajar di kampus luar negeri.

    “Bukan dosen asing, tapi profesor kelas dunia. Orang Indonesia pun bisa mengikuti program ini, asalkan dia mengajar di universitas di luar negeri dan mempunyai koneksi dengan peraih Nobel,” ujarnya.

    Profesor kelas dunia yang akan didatangkan tersebut, Ghufron menjelaskan, merupakan bagian dari program World Class Professor (WCP). WCP merupakan skema khusus yang disediakan Kemenristekdikti sejak 2017 bagi dosen kelas dunia, baik asing maupun dalam negeri dengan tujuan meningkatkan kualitas penelitian melalui jalur kolaborasi. Mereka yang didatangkan merupakan profesor kelas dunia, bukan sekadar profesor berkewarganegaraan asing.

    Rujukan

  • (GFD-2018-74) [HOAKS] Dua Tahun Menikah, Suami Ceraikan Tsamara Hanya Gara-Gara Pantatnya Hitam

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/05/2018

    Berita

    Tsamara Amany, politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dijadikan bahan hoaks alias kabar bohong di media sosial oleh akun Facebook Amat Jeck.



    Tsamara yang sekarang berstatus janda. Difitnah oleh pembuat hoaks menggunakan berita soal perceraian pasutri gara-gara pantat hitam.



    Melalui akun Facebooknya, Amat Jeck membagikan gambar dari screenshot berita dari media daring suratkabar.id, yang berjudul ‘Dua Tahun Menikah, Suami Ceraikan Tsamara Hanya Gara-Gara Pantatnya Hitam’, Selasa (1/5).

    Hasil Cek Fakta

    Faktanya screenshot dari berita tersebut itu telah di edit. Judul berita aslinya di suratkabar.id adalah ‘Setahun Menikah, Suami Ceraikan Istri Hanya Gara-Gara Pantatnya Hitam’, pada 6 Juli 2017.



    Tidak ada nama Tsamara Amany di berita tersebut. Pasutri yang dikabarkan bercerai dalam berita itu disebut bernama Rini (26) dan Suwardjo (31).

    Rujukan

  • (GFD-2018-73) [DISINFORMASI] Koran dari China yang Memuat Foto Anak di China yang Ber-KTP Bandung

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 04/05/2018

    Berita

    Akun Facebook bernama Suherman menyebarkan informasi simpang-siur terkait isu yang berhubungan dengan China, yang sedang ramai dibicarakan di media sosial.

    Dalam status Facebooknya, Suherman menuliskan status yang berisi “Di Cina anak-anak kecil ber KTP Bandung. Jadi Indonesia Hebat bisa buatkan KTP mereka. Slogan Pemerintahan skrng Koalisi Indonesia Hebat (KIH)” yang disertai gambar. Gambar yang dibagikan adalah potret sebuah surat kabar terbitan China.

    Hasil Cek Fakta

    Foto surat kabar yang diunggah akun Suherman bukanlah koran China, melainkan koran berbahasa Korea. Dalam koran itu disebutkan adanya pembagian kartu identitas anak di Bandung. Bukan anak-anak di China yang mendapat KTP Bandung.

    Rujukan