Kanal Youtube JAGAT POLITIK (http://bit.ly/3oMqsgQ) mengunggah sebuah video berjudul “BERITA TERBARU ~APAKAH KARNA VAKSIN INI BELIAU WAFAT??? ~NEWS TERKINI SYEKH ALI JABER UMAT ULAMA”
Di bagian thumbnail video itu, terdapat foto Syekh Ali Jaber, ikon tanda panah yang mengarah ke foto kemasan uji klinis vaksin Sinovac dan tulisan “Kronologi Syekh Ali Jabar Wafat 2 jam sebelum beliau wafat tak disangka ternyata karna vaksin ini??”
(GFD-2021-6110) [SALAH] “Kronologi Syekh Ali Jabar Wafat 2 jam sebelum beliau wafat tak disangka ternyata karna vaksin ini??”
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 16/01/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa Syekh Ali Jaber wafat katena vaksin Sinovac adalah klaim yang salah.
Faktanya, bukan karena vaksin. RS Yarsi menyatakan Syekh Ali Jaber meninggal setelah menjalani perawatan selama 19 hari. Menurut putra Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber dan Ustaz Yusuf Mansur, Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19, namun penyakit di paru-paru menjadi penyebab wafatnya.
Dilansir dari Republika, Manajer Humas dan Pemasaran RS Yarsi, Elly M. Yahya mengatakan Syekh Ali Jaber meninggal setelah menjalani perawatan selama 19 hari.
“Syekh Ali Jaber meninggal setelah menjalani perawatan selama 19 hari,” kata Elly, Kamis (14/1/2021).
Syekh Ali meninggal di ruang Intensive Care Unit (ICU) pukul 08.38 WIB. Beberapa hari sebelumnya, kata Elly, kondisinya stabil. Namun Allah berkata lain. Pihak rumah sakit turut berduka cita atas wafatnya beliau.
“Kami segenap keluarga besar RS Yarsi turut berduka cita. Semoga beliau husnul khatimah dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Insya Allah Syahid Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu’anhu,” ujar dia.
Selain itu, dilansir dari Medcom, berdasarkan keterangan Ustaz Yusuf Mansur, Syekh Ali Jaber wafat bukan dikarenakan covid-19.
“Saya sempat dikabarkan bahwa Syekh Ali Jaber sempat kritis pada pukul 23.00 WIB dan mendapat kabar bahwa pukul 08.30 WIB meninggal dunia,” ucap Yusuf Mansur, Kamis, 14 Januari 2021.
Menurut Yusuf Mansur, Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19, akan tetapi penyakit di paru-paru menjadi penyebab kepergiannya.
“Setelah di rawat di RS Yarsi, Syekh Ali Jaber dinyatakan negatif Covid-19 dan meninggal dunia akibat paru-paru,” beber Yusuf Mansur.
Putra Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber, mengonfirmasi pendakwah asal Arab Saudi itu telah dinyatakan negatif Covid-19 saat wafat pada Kamis, sebagaimana dilaporkan ANTARA dan Republika.
“Karena kondisinya beliau terus membaik, saya akhirnya memutuskan pulang. Tapi, pada Kamis (14/1) pagi kami dikabarkan kondisi Syeikh Ali Jaber terus menurun, oksigen turun, dan panasnya naik. Meninggalnya Syeikh Ali Jaber dalam kondisi negatif Covid-19,” kata Al Hasan Ali Jaber.
Faktanya, bukan karena vaksin. RS Yarsi menyatakan Syekh Ali Jaber meninggal setelah menjalani perawatan selama 19 hari. Menurut putra Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber dan Ustaz Yusuf Mansur, Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19, namun penyakit di paru-paru menjadi penyebab wafatnya.
Dilansir dari Republika, Manajer Humas dan Pemasaran RS Yarsi, Elly M. Yahya mengatakan Syekh Ali Jaber meninggal setelah menjalani perawatan selama 19 hari.
“Syekh Ali Jaber meninggal setelah menjalani perawatan selama 19 hari,” kata Elly, Kamis (14/1/2021).
Syekh Ali meninggal di ruang Intensive Care Unit (ICU) pukul 08.38 WIB. Beberapa hari sebelumnya, kata Elly, kondisinya stabil. Namun Allah berkata lain. Pihak rumah sakit turut berduka cita atas wafatnya beliau.
“Kami segenap keluarga besar RS Yarsi turut berduka cita. Semoga beliau husnul khatimah dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Insya Allah Syahid Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu’anhu,” ujar dia.
Selain itu, dilansir dari Medcom, berdasarkan keterangan Ustaz Yusuf Mansur, Syekh Ali Jaber wafat bukan dikarenakan covid-19.
“Saya sempat dikabarkan bahwa Syekh Ali Jaber sempat kritis pada pukul 23.00 WIB dan mendapat kabar bahwa pukul 08.30 WIB meninggal dunia,” ucap Yusuf Mansur, Kamis, 14 Januari 2021.
Menurut Yusuf Mansur, Syekh Ali Jaber sudah dinyatakan negatif Covid-19, akan tetapi penyakit di paru-paru menjadi penyebab kepergiannya.
“Setelah di rawat di RS Yarsi, Syekh Ali Jaber dinyatakan negatif Covid-19 dan meninggal dunia akibat paru-paru,” beber Yusuf Mansur.
Putra Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber, mengonfirmasi pendakwah asal Arab Saudi itu telah dinyatakan negatif Covid-19 saat wafat pada Kamis, sebagaimana dilaporkan ANTARA dan Republika.
“Karena kondisinya beliau terus membaik, saya akhirnya memutuskan pulang. Tapi, pada Kamis (14/1) pagi kami dikabarkan kondisi Syeikh Ali Jaber terus menurun, oksigen turun, dan panasnya naik. Meninggalnya Syeikh Ali Jaber dalam kondisi negatif Covid-19,” kata Al Hasan Ali Jaber.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/PNgYAO4k-cek-fakta-syekh-ali-jaber-meninggal-karena-disuntik-vaksin-sinovac-hoaks-ini-faktanya
- https://www.republika.co.id/berita/qmwqy0377/syekh-ali-jaber-meninggal-ini-keterangan-pihak-rumah-sakit
- https://www.medcom.id/nasional/peristiwa/zNPZX1gk-bukan-karena-covid-19-yusuf-mansur-beberkan-penyebab-syekh-ali-jaber-meninggal
- https://www.republika.co.id/berita/qmzg0m440/emhoaksem-syekh-ali-jaber-meninggal-akibat-disuntik-vaksin-part1
(GFD-2021-6109) [SALAH] Emirates Airlines Sanksi Pilot “Moneem Saheb Tabaa” yang Tolak Terbangkan Pesawat ke Israel
Sumber: twitter.comTanggal publish: 16/01/2021
Berita
Melalui media sosial Twitter, akun @sahabatalaqsha membagikan informasi yang menyebut bahwa seorang pilot bernama “Moneem Saheb Tabaa” mendapat sanksi berupa skorsing dari Maskapai UEA Emirates Airlines. Hal tersebut dilakukan lantaran “Moneem Saheb Tabaa” menolak menerbangkan pesawat dengan tujuan Israel.
Hasil Cek Fakta
Coba melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap informasi tersebut, ditemukan klarifikasi dari pihak terkait yakni Emirates Airlines. Melansir dari media sosial Twitter resmi @Emirates, ditegaskan bahwa Emirates Airlines tidak pernah mempekerjakan pilot dengan nama “Moneem Saheb Tabaa”.
Berikut klarifikasi oleh Emirates Airlines:
“Emirates has never employed any pilot by this name and all reports circulating on social media around this are false.”
Terjemah:
“Emirates tidak pernah mempekerjakan pilot dengan nama ini dan semua laporan yang beredar di media sosial tentang ini adalah palsu.”
Berikut klarifikasi oleh Emirates Airlines:
“Emirates has never employed any pilot by this name and all reports circulating on social media around this are false.”
Terjemah:
“Emirates tidak pernah mempekerjakan pilot dengan nama ini dan semua laporan yang beredar di media sosial tentang ini adalah palsu.”
Rujukan
(GFD-2021-6108) [SALAH] Akun Twitter Indo Premier Sekuritas
Sumber: twitter.comTanggal publish: 16/01/2021
Berita
Beredar sebuah akun Twitter Indo Premier bernama “@IPOTIndopremie1”. Terlihat akun tersebut baru bergabung pada Januari 2021. Akun tersebut membalas keluhan warganet, kemudian diarahkan ke direct messenger, meminta data pribadi seperti foto ATM, foto KTP, dan nomor telepon.
Hasil Cek Fakta
Menanggapi hal tersebut, pihak Indo Premier memberikan klarifikasi melalui akun resmi Twitter Indo Premier yang bercentang biru @indopremier. Pihak Indo Premier menyatakan bahwa IPOT tidak pernah meminta data pribadi dan tidak pula menginstruksikan nasabah untuk transfer.
Berikut klarifikasi lengkap oleh @indopremier:
“Akun @IpotIndopremier adalah akun palsu ya, Kak. IPOT tidak pernah meminta data pribadi seperti foto ATM, pin, password, tidak pernah pula menginstruksikan nasabah untuk transfer. Selalu hati-hati dan mohon bantu report.” tulis IPOT dalam akun resmi Twitternya pada 12 Januari 2021 saat membalas keluhan warganet.
Dijelaskan pula bahwa Indo Premier hanya memiliki akun Twitter resmi yang sudah terverifikasi , yakni @indopremier yang sudah bercentang biru. Pihak Indo Premier turut mengimbau warganet untuk lebih berhati-hati dan turut meminta di report.
Dapat disimpulkan bahwa akun Twitter @Ipotindopremier dan @IPOTindopremie1 merupakan akun palsu yang mengatasnamakan Indo Premier, dan masuk dalam hoaks dengan kategori konten tiruan atau imposter content.
Berikut klarifikasi lengkap oleh @indopremier:
“Akun @IpotIndopremier adalah akun palsu ya, Kak. IPOT tidak pernah meminta data pribadi seperti foto ATM, pin, password, tidak pernah pula menginstruksikan nasabah untuk transfer. Selalu hati-hati dan mohon bantu report.” tulis IPOT dalam akun resmi Twitternya pada 12 Januari 2021 saat membalas keluhan warganet.
Dijelaskan pula bahwa Indo Premier hanya memiliki akun Twitter resmi yang sudah terverifikasi , yakni @indopremier yang sudah bercentang biru. Pihak Indo Premier turut mengimbau warganet untuk lebih berhati-hati dan turut meminta di report.
Dapat disimpulkan bahwa akun Twitter @Ipotindopremier dan @IPOTindopremie1 merupakan akun palsu yang mengatasnamakan Indo Premier, dan masuk dalam hoaks dengan kategori konten tiruan atau imposter content.
Rujukan
(GFD-2021-6107) [SALAH] Video Suasana di Dalam Pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Sumber: facebook.comTanggal publish: 16/01/2021
Berita
Beredar pada Facebook video yang diklaim adalah suasana di dalam pesawat Sriwijaya Air dengan durasi video 24 detik. Video tersebut diposting oleh akun bernama Jemmy Saipopar pada tanggal 10 Januari 2021.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, video tersebut sama dengan video yang diunggah akun bernama Rishikesh Kumar pada 12 Juli 2020 di Twitter. Dalam unggahan tersebut ditemukan informasi bahwa video tersebut merupakan kejadian pesawat dengan rute Riyadh menuju Kashmir yang mengalami Air Turbulence sebelum mendarat di Bandara Srinagar.
Melansir dari spuntiknews.com salah satu artikel yang berjudul “Video: Passengers Scream, Pray as Kashmir-Bound Flight Hits Air Turbulence” diunggah pada 12 Juli 2020 ditemukan informasi bahwa pesawat dengan rute Riyadh menuju Kashmir yang mengalami Air Turbulence bernama IndiGo penerbangan 6E 9822 pada tanggal Juli 2020.
“Seorang juru bicara maskapai penerbangan kemudian mengkonfirmasi bahwa IndiGo penerbangan 6E 9822 mengalami turbulensi sesaat sebelum pendaratan dan tidak ada cedera yang dilaporkan.”
Dengan demikian, klaim video tersebut adalah kejadian dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tidak benar. Pesawat dalam video tersebut bernama IndiGo penerbangan 6E 9822 mengalami Air Turbulence pada Juli 2020 sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang salah.
Melansir dari spuntiknews.com salah satu artikel yang berjudul “Video: Passengers Scream, Pray as Kashmir-Bound Flight Hits Air Turbulence” diunggah pada 12 Juli 2020 ditemukan informasi bahwa pesawat dengan rute Riyadh menuju Kashmir yang mengalami Air Turbulence bernama IndiGo penerbangan 6E 9822 pada tanggal Juli 2020.
“Seorang juru bicara maskapai penerbangan kemudian mengkonfirmasi bahwa IndiGo penerbangan 6E 9822 mengalami turbulensi sesaat sebelum pendaratan dan tidak ada cedera yang dilaporkan.”
Dengan demikian, klaim video tersebut adalah kejadian dalam pesawat Sriwijaya Air SJ 182 tidak benar. Pesawat dalam video tersebut bernama IndiGo penerbangan 6E 9822 mengalami Air Turbulence pada Juli 2020 sehingga hal tersebut masuk dalam kategori konten yang salah.
Rujukan
Halaman: 5340/6298