Akun Instagram Seputar Info Dunia (instagram.com/seputarinfodunia) mengunggah sebuah gambar yang terdapat narasi sebagai berikut:
“Kemenangan Vietnam dalam perang melawan Amerika Serikat pada tahun 1955-1975, sebagian besar karena menggunakan strategi perang gerilya, ternyata strategi itu diambil dari buku karya Jenderal A.H Nasution”
(GFD-2021-7523) [SALAH] “Vietnam sebagian besar menggunakan strategi perang gerilya dari buku karya Jenderal A.H Nasution”
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 06/09/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa kemenangan Vietnam dalam perang melawan Amerika Serikat pada tahun 1955-1975, sebagian besar karena menggunakan strategi perang gerilya yang ternyata strategi itu diambil dari buku karya Jenderal A.H Nasution merupakan klaim yang menyesatkan.
Faktanya, bukan dari buku karya Jendral A.H. Nasution. Kemenangan Vietnam atas Amerika Serikat pada perang vietnam merupakan hasil strategi gerilya yang dipelajari Ho Chi Minh-pemimpin Vietnam Utara- di sekolah perang gerilya di Henyang, China pada 1938.
Dilansir dari artikel berjudul “[SALAH] Vietcong Belajar Taktik Gerilya dari Indonesia” yang terbit di situs turnbackhoax.id pada 25 Agustus 2020, Sarif Idris, seorang pemerhati sejarah militer, melalui akun Twitternya (@sarifidris) mengkonfirmasi bahwa Vietnam mengembangkan strategi perang gerilyanya sendiri berdasarkan pengalamannya dalam bertempur selama bertahun-tahun melawan Jepang dan Perancis. Selain itu, strategi gerilya Vietnam dan Indonesia berbeda dalam praktiknya.
Dilansir dari portal berita militer Indonesia, Militermeter, Vietnam telah melancarkan perang gerilya jauh sebelum pemikiran Jendral A.H. Nasution diterbitkan dalam buku. Jurnal penelitian dengan judul “Ho Chi Minh and the origins of the Vietnamese doctrine of guerrilla tactics” yang dibuat oleh Edward C. O’Dowd mengungkapkan bahwa Ho Chi Minh, yang pernah bergabung di sebuah sekolah perang gerilya di Henyang, China pada 1938, menulis pamflet Cach Danh Du Kich (Taktik Gerilya) sekitar tahun 1941 yang berfungsi sebagai panduan bagi para pemimpin datasemen gerilya Komunis Vietnam (1941-1944) dan kader pertama Tentara Rakyat Vietnam. Sedangkan buku “Pokok-Pokok Gerilya” karya Jenderal A.H Nasution pertama kali diterbitkan tahun 1953.
Vietnam Utara dengan tentara komunisnya mengadopsi perang gerilya model Mao yang berakar dari pemikiran Mao Zedong dengan tujuan akhir menghancurkan lawan. Model Mao yang digunakan oleh Vietnam Utara membagi peperangan menjadi tiga fase, dan ini dikenal juga dengan istilah Dau Tranh Strategy.
Fase pertama adalah penyebaran propaganda, perekrutan, infiltrasi organisasi, dan pengadaan senjata. Fase kedua adalah perang gerilya yang melibatkan sabotase, penyergapan, dan tindakan militer lain terhadap militer lawan maupun institusi vital. Fase ketiga adalah perang konvensional untuk merebut kota, menggulingkan pemerintah dan mengontrol negara.
Sebagai tambahan, dikutip dari BBC, teknik gerilya adalah seni menggunakan pengetahuan lanskap untuk menghindari pertempuran terbuka dengan musuh dan untuk melancarkan serangan mendadak, sebelum menghilang kembali ke semak-semak. Tentara Vietcong menggunakan Ho Chi Minh Trail, jalur logistik raksasa dari Vietnam Utara melalui Kamboja dan Laos hingga Vietnam Selatan yang diperuntukan bagi para pejuang di garis depan.
Faktanya, bukan dari buku karya Jendral A.H. Nasution. Kemenangan Vietnam atas Amerika Serikat pada perang vietnam merupakan hasil strategi gerilya yang dipelajari Ho Chi Minh-pemimpin Vietnam Utara- di sekolah perang gerilya di Henyang, China pada 1938.
Dilansir dari artikel berjudul “[SALAH] Vietcong Belajar Taktik Gerilya dari Indonesia” yang terbit di situs turnbackhoax.id pada 25 Agustus 2020, Sarif Idris, seorang pemerhati sejarah militer, melalui akun Twitternya (@sarifidris) mengkonfirmasi bahwa Vietnam mengembangkan strategi perang gerilyanya sendiri berdasarkan pengalamannya dalam bertempur selama bertahun-tahun melawan Jepang dan Perancis. Selain itu, strategi gerilya Vietnam dan Indonesia berbeda dalam praktiknya.
Dilansir dari portal berita militer Indonesia, Militermeter, Vietnam telah melancarkan perang gerilya jauh sebelum pemikiran Jendral A.H. Nasution diterbitkan dalam buku. Jurnal penelitian dengan judul “Ho Chi Minh and the origins of the Vietnamese doctrine of guerrilla tactics” yang dibuat oleh Edward C. O’Dowd mengungkapkan bahwa Ho Chi Minh, yang pernah bergabung di sebuah sekolah perang gerilya di Henyang, China pada 1938, menulis pamflet Cach Danh Du Kich (Taktik Gerilya) sekitar tahun 1941 yang berfungsi sebagai panduan bagi para pemimpin datasemen gerilya Komunis Vietnam (1941-1944) dan kader pertama Tentara Rakyat Vietnam. Sedangkan buku “Pokok-Pokok Gerilya” karya Jenderal A.H Nasution pertama kali diterbitkan tahun 1953.
Vietnam Utara dengan tentara komunisnya mengadopsi perang gerilya model Mao yang berakar dari pemikiran Mao Zedong dengan tujuan akhir menghancurkan lawan. Model Mao yang digunakan oleh Vietnam Utara membagi peperangan menjadi tiga fase, dan ini dikenal juga dengan istilah Dau Tranh Strategy.
Fase pertama adalah penyebaran propaganda, perekrutan, infiltrasi organisasi, dan pengadaan senjata. Fase kedua adalah perang gerilya yang melibatkan sabotase, penyergapan, dan tindakan militer lain terhadap militer lawan maupun institusi vital. Fase ketiga adalah perang konvensional untuk merebut kota, menggulingkan pemerintah dan mengontrol negara.
Sebagai tambahan, dikutip dari BBC, teknik gerilya adalah seni menggunakan pengetahuan lanskap untuk menghindari pertempuran terbuka dengan musuh dan untuk melancarkan serangan mendadak, sebelum menghilang kembali ke semak-semak. Tentara Vietcong menggunakan Ho Chi Minh Trail, jalur logistik raksasa dari Vietnam Utara melalui Kamboja dan Laos hingga Vietnam Selatan yang diperuntukan bagi para pejuang di garis depan.
Kesimpulan
BUKAN dari buku karya Jendral A.H. Nasution. Kemenangan Vietnam atas Amerika Serikat pada perang vietnam merupakan hasil strategi gerilya yang dipelajari Ho Chi Minh-pemimpin Vietnam Utara- di sekolah perang gerilya di Henyang, China pada 1938.
Rujukan
- https://turnbackhoax.id/2020/08/25/salah-vietcong-belajar-taktik-gerilya-dari-indonesia/
- https://twitter.com/inboundandhot/status/1296677938188808193
- https://militermeter.com/bedanya-perang-gerilya-indonesia-dan-vietnam/
- https://www.bbc.co.uk/bitesize/guides/zv7bkqt/revision/4
- https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/09592318.2013.802606
(GFD-2021-7522) [SALAH] Situs Kemitraan Pertamina
Sumber: Portal DaringTanggal publish: 06/09/2021
Berita
Beredar sebuah situs Kemitraan Pertamina dengan alamat kemitraan-pertamina[dot]com
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah situs Kemitraan Pertamina dengan alamat kemitraan-pertamina[dot]com. Situs tersebut menawarkan kesempatan kepada masyarakat untuk menjadi mitra usaha Pertamina, salah satunya sebagai mitra SPBU dan agen LPG.
Berdasarkan hasil penelusuran, situs tersebut bukan merupakan situs resmi Kemitraan Pertamina. Pihak Pertamina melalui akun Twitter resminya, MyPertaminaID, telah menegaskan bahwa segala informasi terkait Kemitraan Pertamina hanya dapat diakses melalui situs resmi kemitraan.pertamina.com atau layanan pusat panggilan Pertamina 135.
Dengan demikian, situs yang mengatasnamakan Kemitraan Pertamina tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, situs tersebut bukan merupakan situs resmi Kemitraan Pertamina. Pihak Pertamina melalui akun Twitter resminya, MyPertaminaID, telah menegaskan bahwa segala informasi terkait Kemitraan Pertamina hanya dapat diakses melalui situs resmi kemitraan.pertamina.com atau layanan pusat panggilan Pertamina 135.
Dengan demikian, situs yang mengatasnamakan Kemitraan Pertamina tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Bukan situs resmi Kemitraan Pertamina. Pihak Pertamina telah menegaskan bahwa segala informasi terkait Kemitraan Pertamina hanya dapat diakses melalui situs resmi kemitraan.pertamina.com atau layanan pusat panggilan Pertamina 135.
Bukan situs resmi Kemitraan Pertamina. Pihak Pertamina telah menegaskan bahwa segala informasi terkait Kemitraan Pertamina hanya dapat diakses melalui situs resmi kemitraan.pertamina.com atau layanan pusat panggilan Pertamina 135.
Rujukan
(GFD-2021-7521) [SALAH] Video “berita viral hari ini ~ DETIK2 JKW MENJEMPUT ADZAB, TAK HANYA LENGSER, KONDISINYA MENGENASKAN”
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 06/09/2021
Berita
“berita viral hari ini ~ DETIK2 JKW MENJEMPUT ADZAB, TAK HANYA LENGSER, KONDISINYA MENGENASKAN”
Hasil Cek Fakta
Kanal YouTube “Kabar Akurat” mengunggah sebuah video dengan judul “berita viral hari ini ~ DETIK2 JKW MENJEMPUT ADZAB, TAK HANYA LENGSER, KONDISINYA MENGENASKAN” pada 4 September 2021. Video tersebut telah ditonton sebanyak 14.022 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut berisi kritik terhadap pemerintahan Jokowi, bukan berisi berita tentang Jokowi lengser maupun kondisi terkini dari Jokowi.
Jokowi sendiri masih dalam kondisi baik dan terlihat aktif mengunggah apresiasi kepada atlet Indonesia di Paralimpiade melalui akun media sosial resminya. Lebih lanjut, melansir dari kanal YouTube “Sekretariat Presiden”, pada 5 September 2021, Jokowi baru saja melakukan panggilan video atau video call dengan atlet bulutangkis Indonesia yang berhasil memenangkan emas di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Dengan demikian, video yang diunggah oleh kanal YouTube “Kabar Akurat” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi/Manipulated Content.
Berdasarkan hasil penelusuran, video tersebut berisi kritik terhadap pemerintahan Jokowi, bukan berisi berita tentang Jokowi lengser maupun kondisi terkini dari Jokowi.
Jokowi sendiri masih dalam kondisi baik dan terlihat aktif mengunggah apresiasi kepada atlet Indonesia di Paralimpiade melalui akun media sosial resminya. Lebih lanjut, melansir dari kanal YouTube “Sekretariat Presiden”, pada 5 September 2021, Jokowi baru saja melakukan panggilan video atau video call dengan atlet bulutangkis Indonesia yang berhasil memenangkan emas di ajang Paralimpiade Tokyo 2020.
Dengan demikian, video yang diunggah oleh kanal YouTube “Kabar Akurat” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten yang Dimanipulasi/Manipulated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Faktanya, video tersebut berisi kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo, bukan tentang Jokowi lengser maupun kondisi terkini dari Jokowi.
Faktanya, video tersebut berisi kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo, bukan tentang Jokowi lengser maupun kondisi terkini dari Jokowi.
Rujukan
(GFD-2021-7520) [SALAH] Pesan Berantai Tim Vaksinasi GSP Meminta Data Pribadi
Sumber: Whatsapp.comTanggal publish: 06/09/2021
Berita
“Selamat siang..
Kami dari tim vaksin GSP kemarin minggu. Mau tanya keluhan setelah divaksin.
Nama:
Alamat:
Nama Ayah:
Nama Ibu:
Vaksin ke:
Keluhan setelah divaksin:
Keluhan saat ini:”
Kami dari tim vaksin GSP kemarin minggu. Mau tanya keluhan setelah divaksin.
Nama:
Alamat:
Nama Ayah:
Nama Ibu:
Vaksin ke:
Keluhan setelah divaksin:
Keluhan saat ini:”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah pesan berantai melalui WhatsApp dari tim vaksin GSP yang meminta data pribadi berupa nama, alamat, serta nama ayah dan ibu. Dalam pesan tersebut, tim vaksin GSP juga menanyakan keluhan yang dialami setelah menerima vaksin.
Melansir dari akun Twitter resmi Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, InfokomPMK, pesan tersebut merupakan salah satu modus penipuan untuk mencuri data pribadi penerima pesan. Pihak Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membagikan data pribadi kepada pihak yang tidak bertanggungjawab.
Narasi dengan topik serupa sudah pernah beredar pada April 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut juga telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Tim Vaksinasi GSP Cari Data Penerima Vaksin” yang diunggah pada 19 April 2021.
Dengan demikian, pesan WhatsApp yang mengatasnamakan tim vaksin GSP tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Melansir dari akun Twitter resmi Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, InfokomPMK, pesan tersebut merupakan salah satu modus penipuan untuk mencuri data pribadi penerima pesan. Pihak Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membagikan data pribadi kepada pihak yang tidak bertanggungjawab.
Narasi dengan topik serupa sudah pernah beredar pada April 2021 lalu. Artikel dengan topik tersebut juga telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id dengan judul artikel “[SALAH] Tim Vaksinasi GSP Cari Data Penerima Vaksin” yang diunggah pada 19 April 2021.
Dengan demikian, pesan WhatsApp yang mengatasnamakan tim vaksin GSP tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Faktanya, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan telah menegaskan bahwa pesan tersebut merupakan sebuah modus penipuan.
Faktanya, narasi tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Direktorat Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan telah menegaskan bahwa pesan tersebut merupakan sebuah modus penipuan.
Rujukan
Halaman: 5343/6642