• (GFD-2021-6118) [SALAH] “LUPA SEMUANYA , SBY SEMAKIN PARAH KASIHAN! SBY JADI BEGINI”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/01/2021

    Berita

    “LUPA SEMUANYA , SBY SEMAKIN PARAH

    KASIHAN! SBY JADI BEGINI”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Wenday Novi Susanto mengunggah beberapa gambar pada 14 Januari 2021. Dalam unggahan tersebut terdapat gambar hasil tangkapan layar yang memperlihatkan Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan baju bermotif dan memakai bantal leher tengah terbaring di tempat tidur, dan ada 3 orang dengan baju hazmat atau APD lengkap sedang memeriksa kondisi SBY.

    Berdasarkan hasil penelusuran, gambar tersebut adalah hasil suntingan/editan. Faktanya, foto SBY dalam gambar tersebut adalah foto lama ketika SBY dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto 2018 lalu. Diketahui SBY dirawat di RSPAD karena kelelahan setelah melakukan kunjungan ke Pacitan dan Yogyakarta.

    Salah satu artikel Kompas.com berjudul “Kondisinya Membaik, SBY Lanjutkan Rawat Jalan di Rumah” yang diunggah pada 19 Juli 2018 memuat foto ketika B.J Habibie menjenguk SBY di RSPAD. Sedangkan orang yang menggunakan baju APD ditemukan pada cover artikel Klikdokter.com berjudul “Waspada, Gejala Virus Corona Bisa Menetap Lebih Lama” pada 30 Juli 2020.

    Dilansir dari Kompas.com, Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menegaskan, informasi pada gambar yang beredar adalah tidak benar.

    “Hoax itu dan sudah kami bantah,” ujar Hinca saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/1/2021).

    Sementara itu, melalui unggahan Twitter-nya, Wakil Sekertaris Jenderal Partai Demokrat, Ossy Dermawan menyatakan, informasi yang menyebut SBY tengah sakit parah adalah tidak benar. Ia menyebutkan, SBY saat ini dalam keadaan sehat dan berada di Cikeas.

    “Beredar poster di WA Grup seolah-olah Bapak SBY sdg dirawat di RS dalam kondisi parah krn Covid-19. Saya pastikan bahwa poster ini adalah HOAX !! Alhamdulillah, Bapak SBY dlm keadaan sehat wal afiat di Cikeas. Sungguh keji & tidak bermoral orang yang membuat & menyebarkannya,” tulisnya.

    Dengan demikian, klaim gambar yang diunggah oleh Akun Facebook Wenday Novi Susanto adalah tidak benar karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Gambar hasil suntingan/editan. Faktanya, foto SBY dalam gambar tersebut adalah foto lama ketika SBY dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto 2018 lalu. Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan juga menegaskan, informasi pada gambar yang beredar adalah tidak benar.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6117) [SALAH] Jika Sudah Disuntik Vaksin Covid-19, Tidak Perlu Mematuhi Protokol Kesehatan

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/01/2021

    Berita

    “VAKSIN ITU ARTINYA ZAT YG SENGAJA DIBUAT UNTUK MEMBUAT KEKEBALAN TUBUH TERHADAP PENYAKIT TERTENTU.

    JADI,VAKSIN COVID19 YG DISUNTIKKAN KE DALAM TUBUH ANDA TUJUANNYA AGAR TUBUH ANDA KEBAL TERHADAP VIRUS COVID19.

    JIKA ANDA SUDAH DISUNTIK VAKSIN COVID19, MAKA ANDA TIDAK PERLU LAGI PAKEK MASKER,CUCI TANGAN DAN SEBAGAINYA KARENA ANDA SUDAH KEBAL TERHADAP VIRUS COVID19.

    TAPI,JIKA ANDA SUDAH DI SUNTIK VAKSIN COVID19, TAPI MASIH SAJA DISURUH PAKEK MASKER,DISURUH CUCI TANGAN,DUDUK BERJAUHAN DAN SEBAGAINYA,BERARTI YG DISUNTIKKAN KE ANDA ITU BUKAN VAKSIN TAPI VAKCIN(VALUTA KEUANGAN CINA)…”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Gaes Pardi menggunggah informasi yang mengklaim bahwa vaksin dibuat untuk membuat kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu sehingga orang yang telah menjalani vaksinasi Covid-19 tidak perlu lagi mematuhi protokol kesehatan seperti pakai masker dan mencuci tangan karena sudah kebal terhadap virus Covid-19.

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim tersebut adalah tidak benar. Meskipun vaksin dapat memberikan manfaat berupa menumbuhkan antibodi, namun belum diketahui efektivitasnya dalam mencegah transmisi atau penularan terhadap orang lain. Oleh karena itu, seseorang yang telah di vaksin harus tetap mematuhi protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga Jarak).

    Epidemiolog dari Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat Defriman Djafri mengatakan usai vaksinasi COVID-19, seseorang minimal membutuhkan waktu 14 hari untuk mengetahui apakah antibodi atau kekebalan telah terbentuk di dalam tubuh. Sehingga, dalam kurun waktu tersebut peluang terinfeksi virus masih ada apalagi protokol kesehatan tidak dilakukan dengan baik dan benar sesuai anjuran pemerintah.

    Salah satu tujuan vaksinasi adalah untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok. Sementara itu, kekebalan kelompok atau herd immunity ini baru bisa terjadi kalau 70 persen rakyat Indonesia divaksin, sehingga bisa melindungi 30 persen rakyat lainnya yang tidak bisa divaksin atau yang rentan kesehatannya.

    Dengan demikian, klaim bahwa setelah menjalani vaksinasi Covid-19 tidak perlu mematuhi protokol kesehatan adalah tidak benar karena tidak sesuai fakta dan termasuk dalam kategori konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Seseorang yang telah di vaksin Covid-19 harus tetap mematuhi protokol kesehatan 3M (Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga Jarak). Usai vaksinasi COVID-19, seseorang minimal membutuhkan waktu 14 hari untuk mengetahui apakah antibodi atau kekebalan telah terbentuk di dalam tubuh.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6116) [SALAH] Pesan Berantai Info Donor Plasma Oleh Blood For Life Indonesia

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 17/01/2021

    Berita

    “Kalo ada yg butuh cari donor plasma bisa hubungi pak edy +62 813-3163-6515 Beliau kordinator survivor Covid di Sby. Beliau ada di semua group WA para survivor Teman-teman jika ada keluarga, teman atau komunitas yg membutuhkan donor darah, terutama dalam keadaan emergency, silakan hubungi : HOTLINE BFL [Blood for Life] 0811-9125-663 Mereka akan segera membantu melalui jejaring BFL yg terdiri dari banyak pendonor sukarela yg tersebar di seluruh Indonesia. Semoga bermanfaat dan dapat membantu. 👆🏻 Silahkan di save, kami siap bantu kapanpun ada keluarga yg butuh darah, ini gak ada biaya apapun, ada 112 ribu standby donor di database kami yg siap bantu kapanpun ada keluarga atau kenalan yg butuh darah 😊 Salam Blood For Life Indonesia”.

    Kalo ada yg butuh cari donor plasma bisa hubungi
    pak edy +62 813-3163-6515

    Beliau kordinator survivor Covid di Sby. Beliau ada di semua group WA para survivor

    Teman-teman

    jika ada keluarga, teman atau komunitas yg
    membutuhkan donor darah, terutama dalam keadaan emergency,
    _silakan hubungi :_

    HOTLINE BFL
    [Blood for Life]
    0811-9125-663

    Mereka akan segera membantu melalui jejaring BFL yg terdiri
    dari banyak pendonor sukarela yg tersebar di seluruh Indonesia.

    Semoga bermanfaat dan dapat membantu.

    👆🏻 Silahkan di save,
    kami siap bantu kapanpun ada keluarga yg butuh darah,
    ini gak ada biaya apapun,
    ada 112 ribu standby donor di database kami yg siap bantu kapanpun ada keluarga atau kenalan yg butuh darah 😊

    Salam

    *Blood For Life Indonesia*

    Plasma Darah

    Plasma covid-19

    Plasma covid-19

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai pada aplikasi percakapan whatsapp yang mencatut Blood For Life Indoensia berupa informasi untuk para penderita covid-19 yang membutuhkan donor plasma dapat mengubungi nomor tertera atas nama pak Edy yang disebutkan merupakan koordinator survivor covid-19 di Surabaya.

    Berdasarkan penelusuran, melalui akun twitternya @/Blood4LifeID mengklarifikasi bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

    “Akhir-akhir ini beredar pesan berantai (Broadcast) di Grup WhatsApp yang mengatasnamakan BFL disertai nomor Hotline nonaktif, nomor Admin, atau pihak lain.
    Info resmi seputar BFL dapat diperoleh dari:
    Twitter/IG
    @Blood4LifeID
    Website http://blood4life.id
    Hotline 08119125663″ tulis akun @/Blood4LifeID.

    Dalam rilis keterangan yang diunggah, disebutkan bahwa pesan singkat berisi informasi bahwa jika ada yang membutuhkan donor plasma convalescense bagi penderita covid-19 dapat menghubungi pak Edy adalah hoaks. Blood for Life tidak pernah membuat/membagikan pesan tersebut. Karena itu pihak Blood for Life meminta semua pihak untuk tidak lagi membagikan informasi tersebut.

    Informasi hoaks yang mencatut nama Blood for Life Indonesia juga pernah diperiksa faktanya oleh mafindo pada 28 november 2020 dengan judul “[SALAH] Pesan Berantai Donor Darah Gratis Oleh Blood For Life (BFL) Indonesia”.

    Kesimpulan

    Pesan singkat berisi informasi bagi yang membutuhkan donor plasma convalescense bagi penderita covid-19 dapat menghubungi atas nama pak Edy adalah Hoax. Blood For Life tidak pernah membuat atau membagikan pesan tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6115) [SALAH] Ditolak Menaiki Pesawat Karena Terlibat Demo di Capitall Hill

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 16/01/2021

    Berita

    “People who broke into the Capitol Wednesday are now learning they are on No-Fly lists pending the full investigation. So they’re in airports, crying.

    Orang-orang yang masuk ke CapitolHill, Rabu kemarin mengetahui bahwa mereka berada pada daftar dilarang terbang, menunggu penyelidikan penuh. Jadi mereka sekarang ada di bandara dan menangis”.

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook bernama Zach Sutton, membagikan sebuah video yang tampak diambil dari sosial media Tiktok. Dalam unggahannya Zach menyertakan narasi yang menjelaskan bahwa video tersebut adalah sebuah rekaman seorang pria yang tidak diizinkan untuk menaiki pesawat karena merupakan pendemo di Capitol Hill.

    Namun, setelah dilakukan penelusuran, klaim tersebut adalah hoaks. Video asli dari unggahan tersebut merupakan video seorang penumpang pesawat yang diturunkan dari American Airline 1754 di Bandara Internasional Charlotte Douglas (CLT) karena menolak untuk mengenakan masker.

    Melalui pencarian gambar dari Google, mengarahkan pada sebuah artikel berjudul “Passenger cries at airport after being kicked off flight for refusing to wear a mask”. Dalam artikel, terdapat tangkapan layar asli dari akun Tiktok yang mengunggah video tersebut pertama kali. Dalam keterangannya dijelaskan bahwa pria tersebut menangis karena disuruh untuk mengenakan masker oleh petugas bandara.

    Jadi dapat disimpulkan, klaim yang menyebutkan seorang pria dilarang untuk menaiki pesawat karena terlibat dalam demo di Capitol Hill adalah hoaks kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya, pria yang terdapat di dalam video adalah penumpang pesawat yang dikeluarkan oleh pihak bandara karena menolak untuk menggunakan masker.

    Rujukan