“While you were distracted by the Battle for Ukraine, Documents were published confirming Moderna created the Covid – 19 Virus”
Terjemahan:
“Saat Anda terganggu oleh Pertempuran untuk Ukraina, Dokumen diterbitkan yang mengonfirmasi Moderna menciptakan Virus Covid – 19”
(GFD-2022-9550) [SALAH] Perusahaan Farmasi Moderna yang Menciptakan Virus Corona
Sumber: ArtikelTanggal publish: 04/04/2022
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah artikel di internet yang mengklaim bahwa sebuah dokumen penelitian telah membuktikan dan mengonfirmasi bahwa perusahaan farmasi Moderna telah menciptakan virus penyebab Covid-19 yakni virus SARS-Cov-2. Dalam artikel tersebut disebutkan bahwa Moderna telah melakukan eksperimen dengan penjualan vaksin.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, para ahli lain menolak keabsahan makalah tersebut, Profesor Imunobiologi Yale School of Medicine, Prof. Craig Wilen, menyatakan bahwa makalah tersebut berikut dengan hipotesis di dalamnya merupakan sampah dan lebih mirip dengan teori konspirasi bukan sebuah bukti penelitian. Ia membantah karena hipotesis tersebut tidak masuk akal, ia menjelaskan bahwa genom SARS-Cov-2 memiliki panjang 3000-nukleotida, hipotesis dalam makalah tersebut menyatakan bahwa terdapat 19-nukleotida.
Profesor Virologi dari Ohio State University, Scott Kenney, menyatakan bahwa menghubungkan kedua subjek genom SARS-Cov-2 dengan sequence yang dipatenkan Moderna cukup meragukan. Selain itu Baik Kenney dan Carlos Romero, profesor Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Florida yang meneliti virus, mengira bahwa kemungkinan peneliti dalam makalah tersebut telah salah perhitungan.
Diketahui dari AFP, penulis makalah studi yang dijadikan rujukan dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa mereka menghipotesiskan asal muasal virus SARS-Cov-2 berasal dari kebocoran laboratorium perusahaan Moderna, karena terdapat sequence 19-nukleotida dari genom SARS-CoV-2, 19-nukleotida ini memiliki kecocokan komplementer dengan sequence yang pernah dipatenkan oleh Moderna pada 2017. Hal tersebut hanya sebatas hipotesis atau anggapan dasar masih bersifat praduga, tidak dibuktikan kebenarannya dengan penelitian lebih lanjut.
Dengan demikian klaim perusahaan farmasi moderna yang menciptakan virus Corona merupakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, para ahli lain menolak keabsahan makalah tersebut, Profesor Imunobiologi Yale School of Medicine, Prof. Craig Wilen, menyatakan bahwa makalah tersebut berikut dengan hipotesis di dalamnya merupakan sampah dan lebih mirip dengan teori konspirasi bukan sebuah bukti penelitian. Ia membantah karena hipotesis tersebut tidak masuk akal, ia menjelaskan bahwa genom SARS-Cov-2 memiliki panjang 3000-nukleotida, hipotesis dalam makalah tersebut menyatakan bahwa terdapat 19-nukleotida.
Profesor Virologi dari Ohio State University, Scott Kenney, menyatakan bahwa menghubungkan kedua subjek genom SARS-Cov-2 dengan sequence yang dipatenkan Moderna cukup meragukan. Selain itu Baik Kenney dan Carlos Romero, profesor Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Florida yang meneliti virus, mengira bahwa kemungkinan peneliti dalam makalah tersebut telah salah perhitungan.
Diketahui dari AFP, penulis makalah studi yang dijadikan rujukan dalam artikel tersebut menyebutkan bahwa mereka menghipotesiskan asal muasal virus SARS-Cov-2 berasal dari kebocoran laboratorium perusahaan Moderna, karena terdapat sequence 19-nukleotida dari genom SARS-CoV-2, 19-nukleotida ini memiliki kecocokan komplementer dengan sequence yang pernah dipatenkan oleh Moderna pada 2017. Hal tersebut hanya sebatas hipotesis atau anggapan dasar masih bersifat praduga, tidak dibuktikan kebenarannya dengan penelitian lebih lanjut.
Dengan demikian klaim perusahaan farmasi moderna yang menciptakan virus Corona merupakan informasi yang keliru dan termasuk ke dalam kategori Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Fathia IS.
Klaim tersebut salah, faktanya penulis dokumen tersebut hanya menghipotesiskan dan tidak membuktikan bahwa bisa jadi asal muasal SARS-Cov-2 berasal dari kebocoran laboratorium, selain itu para ahli lain banyak membantah keabsahan dokumen tersebut.
Klaim tersebut salah, faktanya penulis dokumen tersebut hanya menghipotesiskan dan tidak membuktikan bahwa bisa jadi asal muasal SARS-Cov-2 berasal dari kebocoran laboratorium, selain itu para ahli lain banyak membantah keabsahan dokumen tersebut.
Rujukan
(GFD-2022-9549) [SALAH] CEO Disney Ditangkap Karena Kasus Perdagangan Manusia
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 04/04/2022
Berita
“CEO of Disney arrested for human trafficking”
Terjemahan:
“CEO Disney ditangkap karena perdagangan manusia”
Terjemahan:
“CEO Disney ditangkap karena perdagangan manusia”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah informasi di media sosial dan mengklaim bahwa CEO Disney ditangkap di kediamannya Los Angeles, California. Informasi ini dikaitkan dengan adanya penangkapan 108 orang termasuk di antaranya 4 karyawan Disney karena kasus perdagangan manusia, karena kejadian tersebut, nama Disney jadi ramai diperbincangkan dan disangkutpautkan dengan kasus perdagangan manusia
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada sumber pemberitaan yang valid terkait penangkapan CEO Disney dalam kasus tersebut. Melalui AFP, hal ini sudah terkonfirmasi oleh Biro Informasi dari Departemen Los Angeles Country Sheriff’s bahwa tidak ada penangkapan atas nama Bob Chapek, CEO Disney dan keterlibatannya dalam kasus perdagangan manusia yang sedang ramai diperbincangkan.
Klaim tersebut juga berasal dari artikel Vancouver Times (https://perma.cc/Q9SV-XJ74) yang merupakan artikel parodi dan kemudian dibagikan ulang dan diklaim seolah-olah kejadian yang sebenarnya.
Dengan demikian klaim CEO Disney Ditangkap Karena Kasus Perdagangan Manusia merupakan hoaks dengan kategori Konteks yang Salah.
Setelah ditelusuri, klaim tersebut salah. Faktanya, tidak ada sumber pemberitaan yang valid terkait penangkapan CEO Disney dalam kasus tersebut. Melalui AFP, hal ini sudah terkonfirmasi oleh Biro Informasi dari Departemen Los Angeles Country Sheriff’s bahwa tidak ada penangkapan atas nama Bob Chapek, CEO Disney dan keterlibatannya dalam kasus perdagangan manusia yang sedang ramai diperbincangkan.
Klaim tersebut juga berasal dari artikel Vancouver Times (https://perma.cc/Q9SV-XJ74) yang merupakan artikel parodi dan kemudian dibagikan ulang dan diklaim seolah-olah kejadian yang sebenarnya.
Dengan demikian klaim CEO Disney Ditangkap Karena Kasus Perdagangan Manusia merupakan hoaks dengan kategori Konteks yang Salah.
Kesimpulan
Hasil perika fakta Fathia IS.
Klaim tersebut salah, faktanya Biro Informasi dari Departemen Los Angeles Country Sheriff’s membantah informasi yang beredar tersebut, ia mengatakan Stasiun Sheriff Malibu/Lost Hills tidak menangkap Tuan Chapek, CEO Disney. Informasi beredar setelah terdapat 108 orang ditangkap oleh Polk Country Police in Florida karena kasus perdagangan manusia termasuk 4 karyawan Disney di dalamnya, namun tidak ada kabar yang valid terkait adanya keterlibatan CEO Disney dalam dua penangkapan tersebut.
Klaim tersebut salah, faktanya Biro Informasi dari Departemen Los Angeles Country Sheriff’s membantah informasi yang beredar tersebut, ia mengatakan Stasiun Sheriff Malibu/Lost Hills tidak menangkap Tuan Chapek, CEO Disney. Informasi beredar setelah terdapat 108 orang ditangkap oleh Polk Country Police in Florida karena kasus perdagangan manusia termasuk 4 karyawan Disney di dalamnya, namun tidak ada kabar yang valid terkait adanya keterlibatan CEO Disney dalam dua penangkapan tersebut.
Rujukan
- https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.326R6EW
- https://www.polksheriff.org/news-investigations/2022/03/16/polk-county-sheriff-s-office-arrests-108-during-six-day-human-trafficking-campaign-operation-march-sadness-2
- https://www.nbcnews.com/news/us-news/four-disney-employees-arrested-florida-human-trafficking-child-predato-rcna20422
(GFD-2022-9548) [SALAH] Pawang Hujan Menggunakan Gelombang Otak Teta untuk Menghentikan Hujan
Sumber: Instagram.comTanggal publish: 03/04/2022
Berita
“Pawang hujan menggunakan gelombang otak Teta untuk “berkomunikasi” dengan semesta ketika sedang melaksanakan tugasnya dibantu kayu dan asap untuk menghalau hujan. Uap dan panas yang dihasilkan menuju langit dengan bantuan ketenangan batin yang sudah dipelajari oleh seorang pawang hujan”.
Hasil Cek Fakta
Akun Instagram resmi @kemdikbud.ri mengunggah foto berisi informasi bahwa pawang hujan menggunakan gelombang otak Teta untuk “berkomunikasi” dengan semesta, ketika sedang melakukan tugasnya sebagai pawang hujan.
Menurut penjelasan dari situs Alo Dokter, gelombang Teta pada otak manusia terjadi saat tidur dan meditasi, serta memiliki hubungan erat dengan memori dan fenomena lucid dream. Keadaan saat otak berada di fase Teta juga disebut “non-aroused state”, di mana tubuh akan merasa tenang dan alam bawah sadar otak berperan lebih dominan.
Pada situs Alo Dokter juga dijelaskan bahwa hingga saat ini, pengaruh gelombang otak jenis Teta pada proses kerja otak belum diketahui secara pasti.
Jika dikaitkan dengan pawang hujan, hingga saat ini, belum ada juga penelitian khusus yang membahas dan mampu membuktikan korelasi antara gelombang otak Teta dengan kemampuan mengendalikan awan atau “berkomunikasi” dengan semesta.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan akun Instagram Kemendikbud RI dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan / misleading content.
Menurut penjelasan dari situs Alo Dokter, gelombang Teta pada otak manusia terjadi saat tidur dan meditasi, serta memiliki hubungan erat dengan memori dan fenomena lucid dream. Keadaan saat otak berada di fase Teta juga disebut “non-aroused state”, di mana tubuh akan merasa tenang dan alam bawah sadar otak berperan lebih dominan.
Pada situs Alo Dokter juga dijelaskan bahwa hingga saat ini, pengaruh gelombang otak jenis Teta pada proses kerja otak belum diketahui secara pasti.
Jika dikaitkan dengan pawang hujan, hingga saat ini, belum ada juga penelitian khusus yang membahas dan mampu membuktikan korelasi antara gelombang otak Teta dengan kemampuan mengendalikan awan atau “berkomunikasi” dengan semesta.
Dengan demikian, informasi yang disebarluaskan akun Instagram Kemendikbud RI dikategorikan sebagai konten yang menyesatkan / misleading content.
Kesimpulan
Hasil periksa fakta Evarizma Zahra Firdaus.
Informasi yang belum terbukti. Belum ada penelitian yang dilakukan dan mampu membuktikan bahwa pawang hujan menggunakan gelombang Teta di otak untuk menghentikan hujan.
Informasi yang belum terbukti. Belum ada penelitian yang dilakukan dan mampu membuktikan bahwa pawang hujan menggunakan gelombang Teta di otak untuk menghentikan hujan.
Rujukan
- https://www.alodokter.com/informasi-terapi-gelombang-otak-ini-perlu-anda-ketahui#:~:text=2.%20Gelombang%20theta&text=Rentang%20gelombang%20otak%20ini%20memiliki,fenomena%20mimpi%20dan%20lucid%20dream
- https://www.scientificamerican.com/article/what-is-the-function-of-t-1997-12-22/
- https://www.minews.id/news/pawang-hujan-rara-isti-bekerja-gunakan-gelombang-theta-begini-penjelasannya
(GFD-2022-9547) [SALAH] Foto “Monumen Bani Kodok Untuk IKN”
Sumber: Twitter.comTanggal publish: 03/04/2022
Berita
“Monumen Bani Kodok
Untuk IKN”
Untuk IKN”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter dengan nama pengguna “cobeh2021” mengunggah sebuah foto sebuah patung katak dari tembaga. Foto tersebut disertai dengan narasi yang menyatakan bahwa patung tersebut merupakan monumen yang berada di Ibu Kota Negara atau IKN.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto monumen yang berada di IKN. Faktanya, foto tersebut merupakan foto patung yang terletak di Frog Bridge atau Jembatan Katak di Kota Windham, Connecticut.
Patung tersebut dibangun untuk memperingati fenomena “Windham Frog Fight” pada tahun 1754. Pada saat itu, penduduk sekitar dikejutkan oleh suara nyaring yang disangka sebagai suara serangan dari tentara Perancis atau Indian yang tengah berperang dengan penduduk Connecticut. Setelah diselidiki, suara tersebut ternyata berasal dari sekelompok katak Bullfrog Amerika yang kehilangan habitatnya karena kekeringan yang berkepanjangan.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “cobeh2021” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan merupakan foto monumen yang berada di IKN. Faktanya, foto tersebut merupakan foto patung yang terletak di Frog Bridge atau Jembatan Katak di Kota Windham, Connecticut.
Patung tersebut dibangun untuk memperingati fenomena “Windham Frog Fight” pada tahun 1754. Pada saat itu, penduduk sekitar dikejutkan oleh suara nyaring yang disangka sebagai suara serangan dari tentara Perancis atau Indian yang tengah berperang dengan penduduk Connecticut. Setelah diselidiki, suara tersebut ternyata berasal dari sekelompok katak Bullfrog Amerika yang kehilangan habitatnya karena kekeringan yang berkepanjangan.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna “cobeh2021” tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa A.
Bukan foto monumen yang berada di Ibu Kota Negara atau IKN. Faktanya, patung tersebut merupakan patung yang terletak di salah satu jembatan di Kota Windham, Connecticut, Amerika Serikat.
Bukan foto monumen yang berada di Ibu Kota Negara atau IKN. Faktanya, patung tersebut merupakan patung yang terletak di salah satu jembatan di Kota Windham, Connecticut, Amerika Serikat.
Rujukan
Halaman: 5335/7138



