• (GFD-2019-1847) SMS Dengan Nomor Handphone Ustadz Abdul Somad Dukung Paslon 01

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    "Bismillahirrahmanirrahim saya UAS menyatakan dukungan kepada paslon 01 atas dasar pertimbangan saya terhadap umat dan masyarakat Riau".

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah screenshot yang berisi pesan SMS dengan nomor Ustadz Abdul somad. dalam pesan tersebut bertuliskan bahwa UAS menyatakan dukungan kepada paslon 01 atas dasar pertimbangan umat dan masyarakat.

    Menanggapi hal itu, Ustadz Abdul Somad dalam akun isntagramnya @ustadzabdulsomad mengkalrifikasi informasi yang beredar.

    Lewat postingan yang menyertakan screenshoot layar handphone yang berisi SMS itu, UAS mengatakan bahwa nomor handphonenya sudah dibajak oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

    "Nomor handphone saya dibajak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Harap hati-hati dan waspada atas berbagai bentuk penipuan yang mengatasnamakan saya," terang UAS.

    Seperti diketahui, beberapa waktu lalu beredar video chit chat antara Prabowo Subianto dengan Ustadz Abdul Somad. dalam video itu menunjukkan bahwa UAS menyatakan dukungannya kepada paslon nomor urut 02.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1846) Seorang Anggota Polisi Meninggal Saat Mengamankan Distribusi Kotak Suara di Daerah Bandung

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    Seorang anggota polisi dilaporkan meninggal dunia saat sedang bertugas mengamankan distribusi kotak suara di Desa Jatiendah, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, Rabu 17 April 2019.

    Akun Jhoni Khabib Lubis juga menggunggah sebuah foto yang memperlihatkan seorang anggota polisi tengah terbaring di ranjang perawatan rumah sakit. Di sampingnya duduk seorang ibu memegang kitab suci Al-Quran bersama seorang anggota polwan.
    Dalam keterangannya akun Jhoni Khabib Lubis menulis:
    Kepada
    Yth. KABID PROPAM POLDA JABAR
    Ass..selamat pagi ijin melaporkan telah meninggal dunia anggota Polri pada hari Rabu tanggal 17 April 2019 pada saat melaksankan pengamanan pendistribusian kotak suara dr PPS ke TPS sebanyak 49 TPS dalam rangka Pam Pemilu 2019 kemudian dilanjutkan piket mako, yang bersangkutan merasakan lelah tidak lama kemudian pingsan dan langsung diBawa ke RS Ujungberung sempat mendapat perawatan dr dokter namun dinyatakan tidak tertolong pada pukul 08.00 Wib atas nama AIPTU M.SAEPUDIN NRP 69060128 Jabatan Babinkamtibmas Desa Jati endanh Pos Subsektor Cilengkrang Polsek Cileunyi Polres Bandung.

    Hasil Cek Fakta

    Kabar meninggalnya Aiptu M Saefudin dibenarkan Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko, sebagaimana dilaporkan laman okezone.
    Aiptu M Saefudin meninggal dunia saat menjalankan tugas pengamanan Pemilu 2019, Rabu 17 April 2019 sekitar pukul 09.20 WIB. Syaefudin sudah terlihat sakit saat di kantor Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) Desa Jatiendah, seusai mengecek keamanan sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) di wilayah Jatiendap.
    Dengan inisiatif warga, mereka pun berbondong-bondong membawa Aiptu Saefudin ke RS Ujungberung Bandung, Jalan Rumah Sakit, Kota Bandung. Namun, meski telah mendapat penanganan medis oleh tim dokter, anggota Polsek Cileunyi itu dinyatakan telah meninggal dunia pada pukul 09.20 WIB.
    Kabid Humas Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, sebelum meninggal, korban sempat mengeluhkan kelelahan saat mengawal kotak suara kemarin.
    "Yang bersangkutan mengeluh dadanya sakit dan kemudian diantar oleh rekannya ke Rumah Sakit Ujungnerung. Almarhum sempat mendapat pertolongan pertama dari dokter. Akan tetapi sekitar pukul 09.20 WIB, Aiptu M Saifudin dinyatakan meninggal dunia," kata Truno.

    Kesimpulan

    Berdasarkan semua sumber yang ada, informasi yang dibagikan akun Jhoni Khabib Lubis ini akurat.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1845) Kericuhan di TPS akibat Anggota Ormas Pakai Pin Paslon

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    Sebuah video viral di akun sosial media Instagram menunjukkan kericuhan di sebuah tempat pemungutan suara (TPS) di Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (17/4/2019). Dalam video yang diunggah akun @kentaschester, tampak beberapa pria yang mengenakan pakaian khas organisasi yang dinarasikan sebagai Forum Pembela Islam (FPI), dan juga memakai pin garuda merah yang merupakan atribut dari paslon 02 Prabowo-Sandi.

    Hasil Cek Fakta

    Saat dihubungi Kompas.com, Kepala Unit Reskrim Polsek Tanjung Duren AKP Rensa Aktadivia membenarkan peristiwa keributan tersebut.

    Menurut dia, keributan itu terjadi di TPS 75-84 di Apartemen Mediterania, Tanjung Duren, Jakarta Barat pada Rabu (17/4/2019) siang. Peristiwa itu terjadi akibat sekelompok orang datang ke TPS dengan mengenakan atribut FPI.

    Mereka menunjukkan dukungan kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, dengan menggunakan pin berbentuk garuda. Menurut polisi, kericuhan terjadi karena pihak dari pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin memprotes penggunaan atribut pasangan calon.

    "Jadi ada tujuh orang menggunakan atribut 02 dengan pin garuda merah. Lalu, diminta keluar oleh pihak kubu 01, karena sebelumnya ada perjanjian tidak boleh membawa atribut masing-masing calon," ujar Rensa.

    Sekelompok orang tersebut kemudian merasa tidak terima lantaran diusir dari TPS sehingga terlibat cekcok hingga pihak kepolisian pun membantu mengamankan mereka. Rensa mengatakan, saat ini ada tujuh orang yang diamankan pihak kepolisian.

    "Dari tujuh, dua orang itu anak di bawah umur," kata Rensa.

    Kesimpulan

    Benar adanya peristiwa tersebut, seperti yang disampaikan langsung oleh pihak Kepolisian.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1844) Benarkah Beredar Selebaran Berlogo Palu Arit Sebelum Pencoblosan di Banyumas?

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 17/04/2019

    Berita

    Akun Pradi Nastiti menggunggah foto penemuan beberapa foto selebaran berisi ajakan memenangkan capres 01 Jokowi – Amin, Rabu 17 April 2019. Selain berisi ajakan memenangkan Jokowi-Amin, pada seleberan tersebut tertera logo palu arit.

    Berikut narasinya:

    *Perihal : Ditemukan selebaran berlambang palu Arit diwilayah Kecamatan Tambak*

    Yth Komandan ijin melaporkan

    1. Pada hari Rabu 17 April 2019 sekira pukul 06.00 didesa Gumelar Lor, desa Watuagung, desa Kamulyan, desa Karangpetir dan desa Purwodadi Kecamatan Tambak Kabupaten Banyumas telah ditemukan selebaran kertas yang bertulisikan " AYO MENANGKAN JOKOWI-AMIN KITA BANTAI ISLAM FANATIK" Nasionalis Komunis Indonesia (NKI) tulisan tersebut berlambang simbol Palu Arit PKI dipasang dipinggir jalan

    a. Di Jembatan Desa Purwodadi Rt 09/01 telah ditemukan gambar palu arit bertulisan " Ayo menengkan Jokowi-Amin Kita bantai Islam fanatik "
    Saksi :
    Nama : WASMAN, 57 tahun, buruh, alamat ds. Purwodadi Rt 09/01 kec. Tambak

    b. Ditemukan tulisan Palu Arit yang ditempelkan di jembatan barat Balai Desa Watuagung Rt 03/04 yang bertuliskan " Ayo menengkan Jokowi-Amin Kita bantai Islam fanatik "
    Saksi :Nama : SOFYAN RIYANTO, 56 tahun, tukang ojek, alamat ds. Purwodadi Rt 08/01 kec. Tambak,

    c. Di bawah Jembatan Rel KA ds. Kamulyan Rt 01/01 kec. Tambak,
    Saksi :Sumarsono, 38 tahun, ASN, Gumelar lor Rt 03/01

    d. Di Jembatan Kamulyan Rt 02/03
    Saksi :Tim remas Polres Banyumas,

    e. Di tembok pagar rumah bp. Supriyanto, ds. Karangpetir Rt 07/02
    Saksi :Nama : Monik, 27 tahun, panwas TPS, ds. Karangpetir Rt 06/02 kec. Tambak,

    3. Kronologi kejadian :
    Pada hari Rabu tanggal 17 April 2019 sekitar pkl. 06.00 wib saksi2 melihat ada selebaran gambar palu arit yang dipasang di beberapa tempat kemudian saksi laporan ke Bhabinkamtibmas yang kebetulan sedang lewat, selanjutnya selebaran gambar palu arit tersebut diinformasikan ke Panwaslucam yang kemudian bersama Forkompimcam selebaran gambar tersebut dilepas dan diserahkan ke pihak Panwaslucam Tambak dan diamankan dikantor Panwas

    4. Tindakan yang diambil
    Forkompimkec Tambak Bahwa setelah mendapatkan laporan dari saksi2 bersama Panwaslucam mendatangi TKP dan oleh Panwaslucam yang di saksikan oleh FormkompimcamTambak melepas selebaran gambar tersebut untuk diamankan dikantor Panwas

    5. Demikian dilporkan apabila ada perkembangan situasi akan segera dilaporkan.

    Selain narasi, dalam postingan tersebut juga disertai foto. Dari lima buah foto yang diunggah akun Pradi Nastiti terdapat dua foto yang menampilkan secara jelas selebaran berlogo palu arit. Yang membedakan logo palu arit pada foto pertama berwarna kuning. Sementara logo palu arit pada selebaran berikutnya berwarna merah.

    Kertas tersebut berisi tulisan tangan, “Ayo!!! menangkan Jokowi-Amin, kita bantai Islam fanatik”. Di bagian bawah tertulis “Nasionalis Komunis Indonesia (NKI)”.

    Tampak pula beberapa petugas dari TNI/Polri dan warga yang mengenakan tanda pengenal ikut berpose sembari memegang selebaran tersebut.

    Hasil Cek Fakta

    Laman Kompas.com telah menurunkan laporan terkait temuan ini. Disebutkan bahwa warga di sejumlah desa di Kecamatan Tambak, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dihebohkan dengan temuan selebaran kertas berlogo palu arit, Rabu 17 April 2019 pagi.

    Kertas tersebut berisi tulisan tangan, “Ayo!!! menangkan Jokowi-Amin, kita bantai Islam fanatik”.

    Di bagian bawah tertulis “Nasionalis Komunis Indonesia (NKI)”. “Iya betul ada temuan selebaran di pinggir jalan tadi pagi,” kata Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banyumas Saleh Darmawan saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu 17 April 2019 siang.

    Saleh mengatakan, temuan tersebut telah ditindaklanjuti oleh Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Tambak. Panwascam mengamankan dua lembar selebaran yang terpasang di jembatan Desa Watuagung, Kecamatan Tambak, Banyumas.

    “Anggota panwascam sudah mengamankan dua lembar selebaran tersebut. Ini sedang kami tindak lanjuti bersama anggota polisi. Kami belum mengetahui siapa pembuat selebaran tersebut,” ujar Saleh.

    Informasi yang dihimpun, terdapat banyak selebaran serupa di wilayah Kecamatan Tambak, antara lain di Desa Gumelar Lor, Desa Watuagung, Desa Kamulyan, Desa Karangpetir, dan Desa Purwodadi. Selebaran tersebut ditemukan di sejumlah jembatan, jembatan kereta api, dan di tembok rumah warga.

    Kesimpulan

    Berdasarkan semua sumber yang ada, informasi yang dibagikan akun Pradi Nastiti ini akurat.

    Rujukan