(GFD-2019-1884) Kubu Jokowi-Ma’ruf Paksa Anies Tanda Tangan Proposal Kampanye 50 Milyar Menggunakan APBD
Sumber: www.twitter.comTanggal publish: 09/04/2019
Berita
Jokowi-Ma’ruf yang mengajukan proposal kampanye 13 April mendatang sebesar Rp 50 miliar kepada Anies Baswedan. Dana Rp 50 miliar tersebut dikatakan berasal dari APBD. Proposal tersebut dikatakan telah ditolak, dan saat ini kubu Jokowi-Ma’ruf disebut tengah memaksa Anies menandatangani proposal.
Hasil Cek Fakta
Kubu Jokowi-Ma’ruf memiliki 5 sumber pendanaan. Sumber dana tersebut berasal dari penyumbang perorangan, dana sumbangan dari partai politik, dana sumbangan dari kelompok, sumbangan dari badan usaha non pemerintah, serta dana pribadi. Tidak ada pendanaan yang bersumber dari APBN maupun APBD. KPU sendiri telah menegaskan sejak 2018 silam mengenai dana kampanye tidak boleh bersumber dari APBD dan APBN serta tidak boleh berupa sumbangan dari pihak asing seperti dikutip dari Detik.com. Sampai saat narasi ini dirilis, belum ada tanggapan resmi dari pihak Jokowi-Ma’ruf maupun dari Anies Baswedan mengenai isu ini.
Rujukan
(GFD-2019-1883) TV Luar Negeri Sudah Memberitakan Prabowo The Next Presiden
Sumber: facebook.comTanggal publish: 23/04/2019
Berita
“TV Luar Negeri Sudah Memberitakan Prabowo The Next Presiden,” unggah akun Facebook Abdul Rahman NH (@A.Rahman.NH), Rabu (18/4).
Hasil Cek Fakta
Berita video dari kanal youtube Bloomberg Politics yang diunggah akun Facebook Abdul Rahman NH dan Edi Ar Rayah dengan menambahkan narasi “TV Luar Negeri Sudah Memberitakan Prabowo The Next Presiden” adalah hal yang keliru. Diketahui Video yang diupload Blommberg pada 27 Februari 2019 atau sebelum Pilpres itu, isinya mengabarkan bahwa Prabowo Subianto akan berkontestasi dalam Pilpres 2019 melawan Jokowi.
Rujukan
(GFD-2019-1880) Klarifikasi Kementerian BUMN Atas Isu BRI Akuisisi Jiwasraya
Sumber:Tanggal publish: 23/04/2019
Berita
Diisukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) akan mengakuisisi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Isu itu muncul lantaran Jiwasraya tengah berada dalam kondisi likuiditasi tertekan dan kian gencar untuk mendapatkan sumber pendanaan baru.
Hasil Cek Fakta
Atas isu tersebut, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) angkat bicara memberikan klarifikasi. Deputi Bidang Usaha, Jasa Keuangan, Jasa Survei Dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan, BRI tidak bisa membeli Asuransi Jiwasraya. Dia pun membantah kabar bahwa BRI akan mengakuisisi Asuransi Jiwasraya. “Enggak, salah (kabar akusisi Jiwasraya). Keliru,” kata Gatot (22/4).
Menurut Gatot, Jiwasraya memang tengah dalam tahap penyehatan guna menjaga tekanan likuiditas yang terjadi. Gatot pun mengatakan, untuk mengatasi masalah likuiditas, Jiwasraya akan menerbitkan obligasi jangka menengah alias medium term notes (MTN) senilai Rp 500 miliar. Rencananya penerbitan MTN ini akan terealisasi pada Mei 2019.
Gatot mengatakan rencana penerbitan MTN Jiwasraya masih diproses. Meski demikian, Jiwasraya telah mengantongi pembeli siaga untuk menyerap surat utang tersebut. “Sudah ada [pembeli siaga], pokoknya tinggal tunggu saja. Rencananya terbit bulan depan,” kata Gatot.
Kendati demikian, Gatot mengklarifikasi bahwa Jiwasraya akan mengambil saham dari suatu yayasan. Namun ia enggan berkomentar banyak yayasan mana yang sahamnya akan dibeli Jiwasraya. Yang jelas yayasan tersebut tidak masuk dalam jaringan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kalau Jiwasraya mengambil anak yayasan iya. Nanti saja diinfokan. Dan itu bukan BUMN,” ungkap Gatot.
Gatot juga menyatakan, BRI tidak diberi kesempatan untuk mengakuisisi Asuransi Jiwasraya karena perusahaan asuransi tersebut akan dimasukan dalam holding BUMN asuransi. Rencananya, proses pembentukan holding akan selesai pada tahun ini bersamaan dengan holding BUMN perbankan.
“Nanti kita punya holding BUMN asuransi sendri. Jadi antara holding bank sendiri, asuransi sendiri,” tandasnya.
Menurut Gatot, Jiwasraya memang tengah dalam tahap penyehatan guna menjaga tekanan likuiditas yang terjadi. Gatot pun mengatakan, untuk mengatasi masalah likuiditas, Jiwasraya akan menerbitkan obligasi jangka menengah alias medium term notes (MTN) senilai Rp 500 miliar. Rencananya penerbitan MTN ini akan terealisasi pada Mei 2019.
Gatot mengatakan rencana penerbitan MTN Jiwasraya masih diproses. Meski demikian, Jiwasraya telah mengantongi pembeli siaga untuk menyerap surat utang tersebut. “Sudah ada [pembeli siaga], pokoknya tinggal tunggu saja. Rencananya terbit bulan depan,” kata Gatot.
Kendati demikian, Gatot mengklarifikasi bahwa Jiwasraya akan mengambil saham dari suatu yayasan. Namun ia enggan berkomentar banyak yayasan mana yang sahamnya akan dibeli Jiwasraya. Yang jelas yayasan tersebut tidak masuk dalam jaringan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kalau Jiwasraya mengambil anak yayasan iya. Nanti saja diinfokan. Dan itu bukan BUMN,” ungkap Gatot.
Gatot juga menyatakan, BRI tidak diberi kesempatan untuk mengakuisisi Asuransi Jiwasraya karena perusahaan asuransi tersebut akan dimasukan dalam holding BUMN asuransi. Rencananya, proses pembentukan holding akan selesai pada tahun ini bersamaan dengan holding BUMN perbankan.
“Nanti kita punya holding BUMN asuransi sendri. Jadi antara holding bank sendiri, asuransi sendiri,” tandasnya.
Rujukan
- https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/879035389095664/
- https://turnbackhoax.id/2019/04/23/benar-klarifikasi-kementerian-bumn-atas-isu-bri-akuisisi-jiwasraya/
- https://www.liputan6.com/bisnis/read/3947602/kementerian-bumn-bantah-kabar-bri-akuisisi-jiwasraya
- https://keuangan.kontan.co.id/news/kementerian-bumn-bantah-bri-akan-akusisi-jiwasraya
- https://www.wartaekonomi.co.id/read224761/kementerian-bumn-bantah-jiwasraya-akan-diakuisisi-bri.html
(GFD-2019-1879) Tulisan “Sujud Kemenangan Pak Prabowo” Dibuat oleh Anies Baswedan
Sumber: facebook.comTanggal publish: 22/04/2019
Berita
Akun Facebook dengan nama Indonesia Facebokers membuat unggahan yang berisi tulisan dengan judul “Sujud Kemenangan Pak Prabowo”. Pada tulisan itu diberi keterangan pembuatnya yakni oleh Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta.
Tulisan yang juga beredar melalui pesan berantai Whatsapp tersebut, inti pesannya adalah penilaian dari penulis bahwasannya langkah Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto untuk sujud kemenangan, sudah tepat. Alasannya untuk mengisi ulang semangat para pendukungnya yang down karena mengetahui hasil Quick Count Pemilihan Presiden 2019.
Tulisan yang juga beredar melalui pesan berantai Whatsapp tersebut, inti pesannya adalah penilaian dari penulis bahwasannya langkah Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto untuk sujud kemenangan, sudah tepat. Alasannya untuk mengisi ulang semangat para pendukungnya yang down karena mengetahui hasil Quick Count Pemilihan Presiden 2019.
Hasil Cek Fakta
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan membantah kabar yang tersebar di media sosial Facebook dan Whatsapp yang mengatakan dirinya membuat tulisan yang berjudul “Sujud Kemenangan Prabowo”. Ia mengatakan bahwa namanya dicatut sebagai penulis tulisan itu, padahal tulisan aslinya itu ditulis oleh seseorang dalam akun Facebook bernama Azwar Siregar.
Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Naufal Firman pun menerangkan bahwa Anies tak pernah membuat tulisan terkait lembaga atau kegiatan survei Pemilu 2019. “Tidak ada posting-an Anies Baswedan terkait lembaga atau kegiatan survei Pemilu 2019. Semua posting-an Anies bisa dicek di akun Facebook-nya, aniesbaswedan,” ujarnya.
Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Naufal Firman pun menerangkan bahwa Anies tak pernah membuat tulisan terkait lembaga atau kegiatan survei Pemilu 2019. “Tidak ada posting-an Anies Baswedan terkait lembaga atau kegiatan survei Pemilu 2019. Semua posting-an Anies bisa dicek di akun Facebook-nya, aniesbaswedan,” ujarnya.
Rujukan
Halaman: 5322/5551