• (GFD-2019-1921) Pria yang Teriak Akan Bakar Jakarta Beri Klarifikasi di Kantor polisi

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/04/2019

    Berita

    Jagat media sosial diramaikan dengan potongan video pria gimbal yang berorasi akan membakar Jakarta pada 22 April mendatang. Video tersebut lantas disangkutpautkan dengan isu politik.

    Setelah ditelusuri video tersebut ternyata hanya orasi pengemudi transportasi online di Titik Nol, Kota Yogyakarta, pada 13 April lalu.

    Sabar Gimbal, pemuda di video tersebut, lantas memberi klarifikasi di Polresta Yogyakarta. Kepada wartawan, Sabar mengatakan bahwa orasi yang dilakukannya merupakan bagian dari aksi damai pengemudi transportasi online yang memprotes kebijakan aplikator.

    “Saya lega polisi membantu saya dan organisasi saya driver online mengklarifikasi hal ini. Aksi kami kemarin aksi damai dan kami sangat menghargai dan menjaga keamanan stabilitas DIY dan kami sangat sadar itu aksi kami closing dari rentetan aksi kami melawan kebijakan (aplikator), tidak ada kaitannya kepentingan politik, partai politik, atau pemilu,” kata Gimbal, Kamis (18/4).

    Menurutnya orasi tersebut sengaja dipotong orang tak bertanggung jawab. Kata 'bakar' dan 'hancurkan' dimaksudkan kepada kantor aplikator tempat mereka bermitra. Jika diteruskan, kata 'bakar' dimaksudkan untuk membakar semangat rekan-rekannya dan menghancurkan arogansi kantor mereka.

    “Membakar, meledakkan, itu untuk semangat juang teman-teman yang saat itu merasa kalah dan saya besarkan hati mereka untuk jangan menyerah berjuang. Yang diledakkan kebijakannya. Hancurkan arogansi,” ujarnya.

    Saat ini dirinya masih belum tahu siapa yang memotong dan mengunggah video tersebut. Dia berharap video yang telah diunggah tersebut bisa dicabut.

    “Saya harap entah siapa yang memanfaatkan ini memotong orasi saya sedemikian rupa. Saya mengharap upload-an ini dicabut. Saya mencari rekaman yang sama tapi tidak ada, saya belum bisa menemukan siapa yang merekam dan memotong itu,” ujarnya.

    Sementara itu, Direktur Ditreskrimum Polda DIY Kombes Pol Hadi Utomo mengatakan orang tak bertanggung jawab telah memotong dan mengedit kegiatan Sabar Gimbal untuk menghasut orang. Pihaknya pun akan menelusuri siapa yang melakukan perbuatan itu.

    “Kami akan menelusuri siapa yang melakukan ini kegiatan yang amat sangat curang dan menimbulkan keresahan. Kami memerlukan waktu karena untuk penlusuran butuh waktu penyelidikan. Penyelidikan kita awali dari keterangan Mas Gimbal,” ujarnya.

    Hadi mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi soal hoaks seperti ini.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2019-1920) Pegawai Hotel di Makassar Dipolisikan FPI karena Hina Prabowo-Sandi

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/04/2019

    Berita

    Seorang pegawai marketing di salah satu hotel di Makassar berinisial MW dipolisikan oleh Front Pembela Islam karena dianggap menghina pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
    Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko membenarkan laporan tersebut. Menurutnya, saat ini pihaknya sedang melakukan penyelidakan untuk menemukan dugaan pelanggaran yang ada di status MW.
    "Baru kita terima laporannya masih penyelidikan," kata Indratmoko saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (23/4/2019).
    Indratmoko mengatakan, pihaknya telah memediasi antara FPI dengan MW di ruang pertemuan Polrestabes Makassar pada Senin (22/4/2019). Mediasi ini dilakukan setelah MW mendatangi FPI untuk meminta maaf.

    Mediasi ini dilakukan agar keduanya bisa menemui kesepakatan damai. Namun, mediasi tersebut berujung pada laporan FPI ke polisi.
    "Kita sarankan kalau ada yang merasa keberatan agar membuat laporan dan itu yang sedang kita lakukan penyelidikan. Tapi mudah-mudahan bisa damai," kata Indratmoko.

    Juru bicara FPI Sulsel Armand Rachman saat dikonfirmasi Kompas.com membenarkan hal ini. Menurutnya, perkataan MW di media sosial yang diunggah sekitar tanggal 19 April 2019 lalu sudah menghina Sandiaga Uno karena menggunakan kata-kata kotor.
    "Ada bahasanya bahasa kotor untuk Sandiaga. Ini kan situasi dan kondisi sangat peka saat ini. Karena kita di sini orang Bugis-Malassar kan lihat sensitif itu barang," kata Armand. Armand meminta Kapolda dan Kapolrestabes untuk mengusut kasus ini. Menurutnya, hal-hal seperti ini merupakan pelanggaran yang bisa menghasut masyarakat.
    Terkait MW yang telah datang meminta maaf, menurutnya hal itu tidak berpengaruh karena perkataan yang dilontarkan oleh MW melanggar undang-undang IT yang bersifat menghasut dan menyebarkan ujaran kebencian.
    "Artinya jika kita bandingkan dengam bahasanya Ahmad Dhani yang hanya bilang idiot, itu juga diproses hukum. Ini kan sudah bicara kotor, mana yang lebih kasar. Kita tidak mau bicara diseminasi hukum tapi kita bicara fakta di lapangan," katanya.

    Armand mengatakan, pihaknya memilih melapor ke Polrestabes Makassar pada Senin malam. Ia membantah ada intimidasi yang dilakukan pihaknya terhadap terlapor.

    "Kami akan mengawal kasus ini hingga selesai," pungkasnya.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan

  • (GFD-2019-1919) Warga madura potong tangan pelaku kecurangan yang mencoblos 100 surat suara pemilu 2019

    Sumber: youtube.com
    Tanggal publish: 24/04/2019

    Berita

    Beredar video di Youtube dan Whatsapp yang disertai narasi sebagai berikut :
    “Warga madura potong tangan pelaku kecurangan yang mencoblos 100 surat suara pemilu 2019” serta “ini bukti QISHOS yg main coblos 100 surat suara dicoblos sendiri, masyarakat madura lalu memotong tangan pelaku”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui akun facebook dan instagram terverifikasi, Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Timur menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks / tidak benar karena di Madura tidak ada kejadian seperti yang disebutkan di narasi video tersebut.

    Dari hasil penelusuran, ditemukan sebuah video yang berisi kejadian yang sama, diunggah ke akun youtube Ridho Roma pada tanggal 16 Februari 2019 dengan judul “Korban carok madura..”

    Di video yang durasinya 3 menit 58 detik ini, pria yang sama dengan pria yang ada di video sumber klaim tampak berusaha ditolong oleh beberapa wanita yang ada di dekatnya. Namun karena keterbatasan bahasa, saya tidak mendapat
    keterangan yang jelas terkait apa yang terjadi pada pria ini.

    Berdasarkan artikel di Wikipedia, Carok sendiri merupakan tradisi bertarung yang disebabkan karena alasan tertentu yang berhubungan dengan harga diri kemudian diikuti antar kelompok atau antar klan dengan menggunakan senjata (biasanya celurit). Kata carok sendiri berasal dari bahasa Madura yang berarti ‘bertarung atas nama kehormatan’.

    Rujukan

  • (GFD-2019-1918) Ma'ruf Amin Tanggapi Surat Terbuka MUI Sorong

    Sumber:
    Tanggal publish: 24/04/2019

    Berita

    Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sorong mengeluarkan surat terbuka untuk Prof Dr.KH Ma’ruf Amin dengan nomor surat 060/A/MUI-KS/IV/1440H tertanggal 22 April 2019. Intinya, pihak MUI Sorong ingin agar Ma'ruf Amin mengundurkan diri dari pencalonannya sebagai calon wakil presiden dari kubu nomor urut 01.

    Sebab, MUI Sorong menilai bahwa kubu tim pemenangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 01 telah melakukan kecurangan. Sekretaris MUI Sorong, Agung Sibela, membenarkan bahwa surat tersebut memang telah dikeluarkan oleh MUI Sorong. Bahkan, ia juga ikut menandatangangi surat tersebut ditandatangani, bersama Ketua MUI Sorong, H. ABD. Manan Fakaubun.

    “Iya benar, surat tersebut dikeluarkan oleh MUI Sorong. Surat kita kirim untuk orang tua Pak Ma’ruf Amin, karena kita ini anak-anaknya. Intinya bahwa kita menginginkan Pemilu berjalan aman, baik, dan jujur,” ujar Agung Sibela, ketika dikonfirmasi Rabu siang (24/4).

    Pihak MUI Sorong, kata Agung, juga menginginkan agar Ma’ruf Amin mengucapkan kata-kata dan kalimat-kalimat yang menyejukkan, mengingat dirinya adalah seorang tokoh agama dan Ketua Umum MUI.

    “Kita menginginkan agar beliau (Ma’ruf Amin) mengucapkan bahasa-bahasa yang menyejukkan. Mengingat KH Ma’ruf Amin merupakan salah satu tokoh agama dan Ketua MUI,” ujarnya.

    Ma'ruf menanggapi soal desakan mundur terhadap dirinya itu di sela menghadiri acara Silaturahim dan Doa bersama atas kelancaran dan kesuksesan Pemilu 2019 di Pondok Pesantren Habib Hilal Alaidid, Kota Yogyakarta, Rabu 24 April 2019.

    "Ngawur itu, masak MUI mengurusi itu," kata Ma'ruf.


    Ma'ruf menilai lembaga seperti MUI tidak memiliki kewenangan untuk ikut campur dalam urusan politik seperti pemilu. Apalagi mengeluarkan desakan agar dirinya mengundurkan diri dari kursi cawapres.

    "Tidak boleh MUI ikut campur urusan teknis (seperti mendesak mundur pencalonan)," ujarnya.

    Hasil Cek Fakta

    Rujukan