Akun Twitter Ruwet (twitter.com/qtrix) pada 13 Mei 2021 mengunggah sebuah video yang memperlihatkan kedatangan kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin di Turki, untuk bertemu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan narasi sebagai berikut:
“Presiden Putin tiba di Turki untuk membahas Palestina bersama Erdogan”
(GFD-2021-6938) [SALAH] Video “Presiden Putin tiba di Turki untuk membahas Palestina bersama Erdogan”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 17/05/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Anti Hoax ANTARA, klaim adanya video kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin di Turki, untuk bertemu Presiden Turki Recep Tayyip untuk membahas Palestina merupakan konten yang menyesatkan.
Faktanya, video itu merupakan video tahun 2018 sebelum konflik yang kembali memanas di Jerussalem dan Jalur Gaza sejak awal Mei 2021. Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin memang sempat membahas ketegangan di Gaza dan Yerusalem pada 12 Mei 2021. Namun, komunikasi tersebut dilakukan kedua Kepala Negara itu melalui telepon.
Video yang sama, diunggah oleh kanal Youtube Radio Free Europe/Radio Liberty pada 3 April 2018 dengan judul “Erdogan Welcomes Putin On Ankara Visit”.
“Russian President Vladimir Putin arrived on April 3 on an official visit to the Turkish capital, Ankara, where he appeared with Turkish President Recep Tayyip Erdogan outside the Presidential Palace. (Presiden Rusia Vladimir Putin tiba pada 3 April dalam sebuah pertemuan resmi ke Ibu Kota Turki, Ankara, lokasi pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di luar Istana Presiden),” demikian isi keterangan video tersebut.
Sementara itu, Presiden Erdogan dan Presiden Putin membahas ketegangan di Gaza dan Yerusalem via telepon, menurut kepresidenan Turki pada Rabu, saat Ankara mengupayakan aksi internasional melawan Israel. Erdogan mengatakan kepada Putin bahwa masyarakat internasional perlu “memberitahu teguran pencegahan” kepada Israel, menambahkan bahwa Ankara sedang berupaya menggerakkan aksi ini, demikian pernyataan dari kantor presiden. Turki juga menyerukan tugas yang harus dilakukan tentang pengerahan penjaga perdamaian internasional ke kawasan tersebut guna membantu melindungi rakyat Palestina, sebuah usulan Turki yang dibuat sejak 2018.
Faktanya, video itu merupakan video tahun 2018 sebelum konflik yang kembali memanas di Jerussalem dan Jalur Gaza sejak awal Mei 2021. Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin memang sempat membahas ketegangan di Gaza dan Yerusalem pada 12 Mei 2021. Namun, komunikasi tersebut dilakukan kedua Kepala Negara itu melalui telepon.
Video yang sama, diunggah oleh kanal Youtube Radio Free Europe/Radio Liberty pada 3 April 2018 dengan judul “Erdogan Welcomes Putin On Ankara Visit”.
“Russian President Vladimir Putin arrived on April 3 on an official visit to the Turkish capital, Ankara, where he appeared with Turkish President Recep Tayyip Erdogan outside the Presidential Palace. (Presiden Rusia Vladimir Putin tiba pada 3 April dalam sebuah pertemuan resmi ke Ibu Kota Turki, Ankara, lokasi pertemuan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di luar Istana Presiden),” demikian isi keterangan video tersebut.
Sementara itu, Presiden Erdogan dan Presiden Putin membahas ketegangan di Gaza dan Yerusalem via telepon, menurut kepresidenan Turki pada Rabu, saat Ankara mengupayakan aksi internasional melawan Israel. Erdogan mengatakan kepada Putin bahwa masyarakat internasional perlu “memberitahu teguran pencegahan” kepada Israel, menambahkan bahwa Ankara sedang berupaya menggerakkan aksi ini, demikian pernyataan dari kantor presiden. Turki juga menyerukan tugas yang harus dilakukan tentang pengerahan penjaga perdamaian internasional ke kawasan tersebut guna membantu melindungi rakyat Palestina, sebuah usulan Turki yang dibuat sejak 2018.
Kesimpulan
Video tahun 2018 sebelum konflik yang kembali memanas di Jerussalem dan Jalur Gaza sejak awal Mei 2021. Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin memang sempat membahas ketegangan di Gaza dan Yerusalem pada 12 Mei 2021. Namun, komunikasi tersebut dilakukan kedua Kepala Negara itu melalui telepon.
Rujukan
(GFD-2021-6937) [SALAH] Foto Presiden Jokowi Sungkem ke Wakil Presiden Ma’ruf Amin Saat Idul Fitri
Sumber: facebook.comTanggal publish: 17/05/2021
Berita
“KERENDAHAN HATI SEORANG PRESIDEN
DI SAAT IDUL FITRI,, Sungkem pd yg LBH tua
Meskipun Pak Jokowi Adalah Orang Nomor 1 di Indonesia,,,
Tapi beliau sadar bahwa dirinya lebih muda dari Wakilnya,, Tetap menghargai dan menghormati Makrub Amin sebagai Ulama dan Orang yg Lebih tua ,,,”
DI SAAT IDUL FITRI,, Sungkem pd yg LBH tua
Meskipun Pak Jokowi Adalah Orang Nomor 1 di Indonesia,,,
Tapi beliau sadar bahwa dirinya lebih muda dari Wakilnya,, Tetap menghargai dan menghormati Makrub Amin sebagai Ulama dan Orang yg Lebih tua ,,,”
Hasil Cek Fakta
Pengguna Facebook dengan nama pengguna Achianda mengunggah sebuah foto yang menunjukkan Presiden Jokowi tengah bersimpuh dan sungkem kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Unggahan tersebut juga disertai dengan keterangan yang menyatakan bahwa foto tersebut merupakan momen yang diambil pada saat Hari Raya Idul Fitri.
Melansir dari Liputan 6, Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi menegaskan bahwa foto tersebut diambil setelah ibadah shalat maghrib sebelum debat Pilpres 2019 yang lalu, bukan diambil pada saat Hari Raya Idul Fitri. Masduki juga menyatakan bahwa alasan Ma’ruf Amin duduk di kursi adalah karena sebelum melaksanakan shalat, Ma’ruf Amin sempat terpeleset sehingga kakinya sakit dan harus shalat menggunakan kursi. Foto serupa juga pernah diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna donokip pada 17 Januari 2019.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Achianda tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Melansir dari Liputan 6, Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi menegaskan bahwa foto tersebut diambil setelah ibadah shalat maghrib sebelum debat Pilpres 2019 yang lalu, bukan diambil pada saat Hari Raya Idul Fitri. Masduki juga menyatakan bahwa alasan Ma’ruf Amin duduk di kursi adalah karena sebelum melaksanakan shalat, Ma’ruf Amin sempat terpeleset sehingga kakinya sakit dan harus shalat menggunakan kursi. Foto serupa juga pernah diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna donokip pada 17 Januari 2019.
Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh pengguna Facebook dengan nama pengguna Achianda tersebut dapat dikategorikan sebagai Konteks yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).
Foto tersebut diambil setelah ibadah shalat maghrib sebelum debat Pilpres 2019 yang lalu, bukan diambil pada saat Hari Raya Idul Fitri. Foto serupa juga pernah diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna donokip pada 17 Januari 2019.
Foto tersebut diambil setelah ibadah shalat maghrib sebelum debat Pilpres 2019 yang lalu, bukan diambil pada saat Hari Raya Idul Fitri. Foto serupa juga pernah diunggah oleh akun Twitter dengan nama pengguna donokip pada 17 Januari 2019.
Rujukan
(GFD-2021-6936) [SALAH] “Seorang polisi Israel mencekik seorang anak Palestina sampai mati”
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 17/05/2021
Berita
“Seorang polisi Israel mencekik seorang anak Palestina sampai mati pada hari Sabtu selama protes pemindahan kedutaan AS ke Yerusalem. Bocah lugu itu bahkan membaca Kalima e shahadat sebelum meninggal. Meskipun banyak upaya oleh grup untuk mengunggah video ini ke Youtube, itu telah secara konsisten dihapus dan dihapus dari google, Facebook dan youtube. tolong jadikan video ini viral sehingga menjangkau semua media.”
Hasil Cek Fakta
SUMBER membagikan video peristiwa tahun 2015 memanfaatkan momen berkaitan dengan situasi konflik Palestina-Israel saat ini (2021), sehingga menimbulkan premis/kesimpulan yang SALAH.
Salah satu sumber video yang identik, “SYDSVENSKAN” pada 9 Februari 2015: “Baca tentang kekerasan penjaga di Malmö C: http: //www.sydsvenskan.se/malmo/vaktv … Menurut seorang saksi, penjaga itu membenturkan kepala anak itu ke lantai batu dengan keras”
THE LOCAL se pada 9 Februari 2015: “(foto)
Stasiun kereta Malmö tempat dugaan serangan itu terjadi. Foto: Werner Nystran / Image Bank Swedia
DIPERBARUI: Dua penjaga keamanan di stasiun kereta api utama Malmö yang difilmkan rupanya membenturkan kepala anak laki-laki berusia sembilan tahun ke lantai batu sedang diselidiki oleh polisi.
Dalam video yang diterbitkan oleh surat kabar lokal Sydsvenskan, seorang penjaga terlihat mendorong bocah itu ke tanah, duduk di atasnya dan menutup mulutnya dengan tangan. Anak laki-laki itu terdengar mengucapkan doa Syahadat (‘Hanya ada satu Tuhan, dan Muhammad adalah Nabi-nya’).
Penjaga itu, yang dipekerjakan oleh perusahaan keamanan Svensk Bevakningstjänst, telah menahan bocah itu dan temannya yang berusia 12 tahun setelah mereka terlempar dari kereta karena bepergian tanpa tiket.
Pada hari Selasa, polisi mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki dua penjaga tersebut setelah dua belas pengaduan tentang penjaga.”
turnbackhoax.id pada 22 Desember 2017: “Hoax ini sebelumnya sudah beredar dan debunked di Malaysia: “Video yang diklaim Kamal Jambu adalah seorang polisi Israel yang mencekik seorang anak laki-laki Palestina sampai kematiannya tidak terjadi di Israel … Sebenarnya, kejadian itu bahkan tidak terjadi di Timur Tengah. Klip video tersebut awalnya diterbitkan oleh koran Swedia Sydsvenskan pada bulan Februari 2015 . Ini benar-benar menunjukkan penjaga keamanan Swedia di stasiun kereta Malmö yang duduk di atas seorang anak laki-laki Maroko dan memegangi tangannya di atas mulutnya. Anak laki-laki berusia 9 tahun itu bisa terdengar membacakan Shahada karena ketakutan. Penjaga tersebut menahan anak laki-laki dan temannya yang berusia 12 tahun setelah mereka tertangkap bepergian tanpa tiket.” (Google Translate).” [
Salah satu sumber video yang identik, “SYDSVENSKAN” pada 9 Februari 2015: “Baca tentang kekerasan penjaga di Malmö C: http: //www.sydsvenskan.se/malmo/vaktv … Menurut seorang saksi, penjaga itu membenturkan kepala anak itu ke lantai batu dengan keras”
THE LOCAL se pada 9 Februari 2015: “(foto)
Stasiun kereta Malmö tempat dugaan serangan itu terjadi. Foto: Werner Nystran / Image Bank Swedia
DIPERBARUI: Dua penjaga keamanan di stasiun kereta api utama Malmö yang difilmkan rupanya membenturkan kepala anak laki-laki berusia sembilan tahun ke lantai batu sedang diselidiki oleh polisi.
Dalam video yang diterbitkan oleh surat kabar lokal Sydsvenskan, seorang penjaga terlihat mendorong bocah itu ke tanah, duduk di atasnya dan menutup mulutnya dengan tangan. Anak laki-laki itu terdengar mengucapkan doa Syahadat (‘Hanya ada satu Tuhan, dan Muhammad adalah Nabi-nya’).
Penjaga itu, yang dipekerjakan oleh perusahaan keamanan Svensk Bevakningstjänst, telah menahan bocah itu dan temannya yang berusia 12 tahun setelah mereka terlempar dari kereta karena bepergian tanpa tiket.
Pada hari Selasa, polisi mengatakan bahwa mereka sedang menyelidiki dua penjaga tersebut setelah dua belas pengaduan tentang penjaga.”
turnbackhoax.id pada 22 Desember 2017: “Hoax ini sebelumnya sudah beredar dan debunked di Malaysia: “Video yang diklaim Kamal Jambu adalah seorang polisi Israel yang mencekik seorang anak laki-laki Palestina sampai kematiannya tidak terjadi di Israel … Sebenarnya, kejadian itu bahkan tidak terjadi di Timur Tengah. Klip video tersebut awalnya diterbitkan oleh koran Swedia Sydsvenskan pada bulan Februari 2015 . Ini benar-benar menunjukkan penjaga keamanan Swedia di stasiun kereta Malmö yang duduk di atas seorang anak laki-laki Maroko dan memegangi tangannya di atas mulutnya. Anak laki-laki berusia 9 tahun itu bisa terdengar membacakan Shahada karena ketakutan. Penjaga tersebut menahan anak laki-laki dan temannya yang berusia 12 tahun setelah mereka tertangkap bepergian tanpa tiket.” (Google Translate).” [
Kesimpulan
Pelintiran daur ulang, sudah diklarifikasi sebelumnya pada tahun 2017. TIDAK berkaitan dengan Palestina atau Israel, peristiwa pada tahun 2015 di Kota Malmö, Swedia, yang berjarak sekitar 3,150.24 kilometer (jarak udara) dari Palestina. Anak yang berada di video membaca Syahadat karena ketakutan ketika diamankan setelah kedapatan menaiki kereta tanpa tiket. Pelaku, petugas keamanan, diinvestigasi karena tindakan kekerasan yang berlebihan.
Rujukan
- http[1] firstdraftnews.org: “Berita palsu. Ini rumit.”
- http://bit.ly/2MxVN7S (Google Translate),
- http://bit.ly/2rhTadC. [2] youtube.com: “Penjaga memukulkan kepala anak sembilan tahun itu ke tanah” (Google Translate Chrome extension),
- https://bit.ly/3eRZJNh (dengan bahasa asli) /
- https://archive.md/GvY0l (arsip cadangan). [3] thelocal.se: “Penjaga menyelidiki setelah ‘serangan’ anak di Malmö” (Google Translate Chrome extension),
- https://bit.ly/33PLNgA (dengan bahasa asli) /
- https://archive.md/iXYCn (arsip cadangan). [4] distance.to: “Distance from Malmö, SWE to Palestine, PSE”,
- https://bit.ly/3eSDd76 /
- https://archive.md/zpJWZ (arsip cadangan). [5] google.com/maps: “Malmö Municipality Sweden”,
- https://bit.ly/3eQBm2l /
- https://archive.md/VFamz (arsip cadangan). [6] turnbackhoax.id: “[HOAX] “Seorang polisi Israel mencekik seorang anak Palestina sampai mati pada hari sabtu selama demonstrasi Kedutaan Amerika pindah ke Yerusalem””,
- https://bit.ly/3wfWdCn /
- https://archive.md/WUdoL (arsip cadangan). [7] google.com,
- https://bit.ly/3waaZdx /
- https://archive.md/eiCvf (arsip cadangan).
(GFD-2021-6935) [SALAH] Foto Mengharukan Dua Bersaudara dari Gaza Bertemu Setelah Mengira Salah Seorang dari Mereka Meninggal
Sumber: twitter.comTanggal publish: 17/05/2021
Berita
Two brothers from Gaza, one of them thought that the other had died during the bombing, but it was a surprise
#Gaza_under_attack #StandForPalestine #freepalastine #IsraelTerrorist #Gaza_under_attack_now #IsraeliTerrorism #SheikJarrah
#Gaza_under_attack #StandForPalestine #freepalastine #IsraelTerrorist #Gaza_under_attack_now #IsraeliTerrorism #SheikJarrah
Hasil Cek Fakta
Beredar postingan di Twitter oleh akun bernama @AbdallhHashem2, berupa foto mengharukan dua anak laki-laki yang seluruh badannya dipenuhi debu, keduanya tampak menangis dan berpelukan. Dalam postingannya tersebut juga disertai narasi sebagai keterangan, yang menyatakan bahwa keduanya berasal dari Gaza dan anak-anak tersebut adalah korban perang yang sedang terjadi baru-baru ini antara Israel-Palestina. Mereka bertemu setelah mengira salah satu di antaranya meninggal. Foto mengharukan tersebut disukai sebanyak 1,6 ribu dan dibagikan sebanyak hampir 4 ribu kali.
Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, kedua bocah laki-laki tersebut tidak berasal dari Gaza, pun bukan korban perang Israel-Palestina yang terjadi baru-baru ini. Melansir dari globalnews.ca, kedua anak pada gambar adalah korban perang saudara yang terjadi di kota Aleppo, Syiria pada tahun 2016. Foto yang diperlihatkan merupakan potongan scene dari sebuah video yang dirilis oleh Aleppo Media Center.
Dua anak laki-laki yang diperlihatkan pada postingan @AbdallhHashem2 adalah sedikit dari banyaknya korban anak-anak pada serangan bom di Aleppo. Diketahui setidaknya 15 orang tewas termasuk wanita dan anak-anak setelah dua bom barrel dijatuhkan di sebuah kawasan di Aleppo. Dikutip dari CNN, salah seorang anak tersebut berkata “saudara laki-lakiku telah hilang”, dengan menangis sesenggukan sambil memeluk saudaranya.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @AbdallhHashem2 adalah Hoaks dan termasuk kategori Konten yang Salah/False Context.
Setelah dilakukan pencarian fakta terkait, kedua bocah laki-laki tersebut tidak berasal dari Gaza, pun bukan korban perang Israel-Palestina yang terjadi baru-baru ini. Melansir dari globalnews.ca, kedua anak pada gambar adalah korban perang saudara yang terjadi di kota Aleppo, Syiria pada tahun 2016. Foto yang diperlihatkan merupakan potongan scene dari sebuah video yang dirilis oleh Aleppo Media Center.
Dua anak laki-laki yang diperlihatkan pada postingan @AbdallhHashem2 adalah sedikit dari banyaknya korban anak-anak pada serangan bom di Aleppo. Diketahui setidaknya 15 orang tewas termasuk wanita dan anak-anak setelah dua bom barrel dijatuhkan di sebuah kawasan di Aleppo. Dikutip dari CNN, salah seorang anak tersebut berkata “saudara laki-lakiku telah hilang”, dengan menangis sesenggukan sambil memeluk saudaranya.
Berdasarkan data yang terkumpul dapat disimpulkan bahwa klaim @AbdallhHashem2 adalah Hoaks dan termasuk kategori Konten yang Salah/False Context.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Ani Nur MR (Universitas Airlangga)
Keduanya bukan dari Gaza. Foto yang memperlihatkan dua bersaudara laki-laki saling berpelukan dan menangis dengan badannya yang dipenuhi debu, adalah korban dari perang saudara di Aleppo, Syiria pada tahun 2016.
Keduanya bukan dari Gaza. Foto yang memperlihatkan dua bersaudara laki-laki saling berpelukan dan menangis dengan badannya yang dipenuhi debu, adalah korban dari perang saudara di Aleppo, Syiria pada tahun 2016.
Rujukan
Halaman: 5320/6475