• (GFD-2021-7602) [SALAH] Pesan Berantai Cek Gula Darah Gratis sebagai Modus Menyebarkan HIV

    Sumber: Whatsapp.com
    Tanggal publish: 26/09/2021

    Berita

    “Warning…!!!
    Perhatian jangan suka cek darah yang disebut gratis atau tempat abal-abal. Hati-hati modus ini bisa terjadi…

    Waspadai para guru /kepala sekolah serta emak-emak jangan tergiur degan gratisan cek gula darah.
    Ini WA dari pangdam IX Udayana.
    Assalaamu’alaykum.
    Agar diWASPADAI dan segera melaporkan jika ada orang yang mengaku dari Fakultas Kedokteran ingin mengukur/mengecek gula darah atau pengambilan sample darah gratis…

    Segera TOLAK dan LAPORKAN…!!!
    Waspada dokter palsu.
    Harap kesedian anda untuk bantu menangkap mereka dengan cepat jika anda menemui orang-orang yang berkunjung di depan pintu rumah anda dan mereka mengatakan, mereka berasal dari Fakultas Kedokteran untuk bantu mengukur gula darah secara GRATIS.
    Segera informasikan kepada POLISI karena ORANG-ORANG itu adalah orang yang ingin MENGHANCURKAN INDONESIA. Mereka berkunjung dari rumah ke rumah untuk menyebarkan VIRUS AIDS melalui alat suntik yang mereka bawa.
    Kabar ini berkembang setelah warga Pasuruan, Jawa Timur banyak yang terinfeksi virus AIDS setelah mendapat cek gula darah gratis dari orang yang mengaku dari Fakultas Kedokteran.
    Hal yang serupa pun terjadi di daerah Jogya. Ada beberapa orang yang diduga terinfeksi AIDS setelah melakukan suntik cek gula darah untuk tes gula darah yang sama dilakukan oleh orang yang mengaku berasal dari Fakultas Kedokteran.
    Laporan warga kepada kantor kepolisianpun makin marak.
    Masyarakat diminta untuk lebih WASPADA dan segera MELAPOR kepada APARAT POLISI bila ada hal yang SAMA terjadi di daerah anda, agar dapat segera diTANGKAP beserta barang buktinya.

    Dan ini sudah terjadi di SDN PATAS Gerokgak Buleleng tgl 17 Juni 2019 pukul 09:00 WIB.
    Tetapi para guru curiga karena mereka memaksa untuk mengambil darah, dengan alasan mengecek darah murid-murid.
    Jangan LUPA segera minta KTP mereka dan laporkan secepatnya agar tidak timbul korban lebih banyak lagi pada anak-anak, saudara, sahabat, organ-orang di sekitar kita…

    NB :
    Bantu share… Waspada…!!! 🙏🙏🙏🙏”

    Cek gula darah kena HIV
    Warga Pasuruan, Jawa Timur banyak yang terinfeksi Virus AIDS
    *Warga Pasuruan, Jawa Timur* banyak yang terinfeksi Virus AIDS
    Cek darah gratis

    Hasil Cek Fakta

    Beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang menyatakan bahwa sekelompok orang yang mengatasnamakan Fakultas Kedokteran telah menyebarkan virus HIV dengan modus cek gula darah gratis.

    Berdasarkan hasil penelusuran, pesan tersebut merupakan hoaks lama yang kembali beredar. Tidak ada pemberitaan terkait modus cek gula darah gratis oleh Fakultas Kedokteran untuk menyebarkan virus HIV.

    Pesan dengan narasi serupa telah beberapa kali beredar pada tahun 2017, 2018, dan 2019. Artikel dengan topik tersebut telah dimuat dalam situs turnbackhoax.id.

    Dengan demikian, pesan berantai yang tersebar melalui WhatsApp tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro).

    Hoaks lama yang kembali beredar. Pesan dengan narasi serupa telah beredar sejak tahun 2017 lalu.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7601) [SALAH] Foto Anak di Hiroshima pada 8 Agustus 1945

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 25/09/2021

    Berita

    Akun Twitter Historicaa (@Pirzada65247331) mengunggah cuitan berupa foto dengan narasi yang menyebutkan bahwa seorang anak dalam foto tersebut adalah saksi ledakan nuklir yang diambil pada 8 Agustus 1945. Cuitan itu diunggahnya pada 5 September 1945.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, foto tersebut bukan diambil di tahun 1945, melainkan tahun 1963. Foto itu ditemukan di laman VU’ l’agence seri Japon, 1963. Sang fotografer asal Swedia, Christer Strömholm, mengambil foto anak perempuan itu dalam perjalanannya menelusuri korban ledakan bom atom Hiroshima, Jepang di tahun 1963.

    Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Historicaa (@Pirzada65247331) dikategorikan sebagai Konten yang Salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, foto tersebut diambil oleh seorang fotografer Swedia bernama Christer Strömholm di Hiroshima, Jepang tahun 1963, bukan di tahun 1945.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7600) [SALAH] Cuitan dengan Foto Tangkapan Layar “Umur 10 Tahun Jokowi Sudah Hafal Alquran 40 juz”

    Sumber: twitter.com
    Tanggal publish: 25/09/2021

    Berita

    Akun Twitter Kimberley (@Kimberley20101) mengunggah cuitan berupa narasi dengan foto tangkapan layar yang bertuliskan “Soal Tuduhan Jokowi Anti Islam, Luhut: Umur 10 Tahun Beliau Sudah Hafal Alquran 40 Juz” pada 14 September 2021. Cuitan tersebut mendapat atensi berupa 107 balasan, 107 retweet, dan 312 suka.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelurusan, foto tangkapan layar cuitan itu adalah hoaks yang kembali beredar. Foto Luhut Binsar Pandjaitan dalam tangkapan layar itu pernah dimuat pada artikel CNBC Indonesia berjudul Luhut: Jokowi Pilih Ma’ruf itu Blessing untuk Ekonomi RI” yang tayang pada 14 agustus 2018. Sementara itu, dalam Quran terdapat 30 juz dengan nama yang berbeda, bukan 40 juz seperti yang disebutkan dalam foto tangkapan layar itu.

    Isu serupa sebelumnya pernah dibahas dalam dua artikel Turn Back Hoax berjudul [SALAH] Soal Tuduhan Jokowi Anti Islam, Luhut: Umur 10 Tahun Beliau Sudah Hafal Alquran 40 Juz terbit pada 31 Agustus 2020 dan [SALAH] Gambar artikel berjudul “Luhut Sebut Sejak Kecil Jokowi Sudah Hafal 40 Juz Alquran” terbit pada 8 April 2020.

    Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Kimberley (@Kimberley20101) dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)

    Faktanya, foto tangkapan layar pada cuitan tersebut adalah hoaks lama yang pernah beredar tahun 2020. Foto Luhut Binsar Pandjaitan dalam tangkapan layar itu terlampir pada artikel CNBC Indonesia berjudul “Luhut: Jokowi Pilih Ma’ruf itu Blessing untuk Ekonomi RI”.

    Rujukan

  • (GFD-2021-7598) [SALAH] “Mensos Beri Apresiasi Rina Kusumastuti Atas Penemuan Metode Penurunan Berat Badan 15 Kilogram dalam Seminggu”

    Sumber: Media Daring
    Tanggal publish: 24/09/2021

    Berita

    Beredar artikel dari media daring PERIANGANTIMURNEWS dengan judul “Mensos Beri Apresiasi Rina Kusumastuti Atas Penemuan Metode Penurunan Berat Badan 15 Kilogram dalam Seminggu” yang dipublikasi pada 7 Juni 2021 dengan klaim bahwa Mensos Tri Rismaharini memberikan apresiasi kepada Tina Kusumastuti atas penemuan metode penurunan berat badan.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan artikel dari tuturan.com. Foto pelajar tersebut ternyata sering digunakan untuk iklan-iklan pelangsing tubuh yang biasanya menampilkan berita tentang penghargaan tertinggi atas ditemukannya metode baru penurunan berat badan oleh Rina Kusumastuti. Faktanya, pelajar tersebut ternyata bernama Latifah Maratun Sholikhah yang merupakan siswi SMA Negeri 1 Teras, Boyolali, pada artikel dari lipi.go.id menjelaskan bahwa Latifah mendapatkan juara I LKIR LIPI dalam kategori social sciences dan 4th Place Grand Awards on Category of Social and Behavioral Sciences melalui karya penelitian “Anak-Anak yang Terabaikan: Studi Kasus Sikap Masyarakat terhadap Anak Penderita HIV/AIDS di Enam Kecamatan di Surakarta”. Ia juga memperoleh penghargaan sebagai Honorable Mentions dari American Physiological Association. Akun Instagram Mensos Tri Rismaharini yang dirujuk pada artikel tersebut juga adalah akun palsu, akun pribadi Tri Rismaharini adalah @trirismaharini01 yang dikelola oleh staffnya.

    Melihat dari penjelasan tersebut aplikasi PeduliLindungi dibuat dan semua data direkam oleh Singapura adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten Palsu/Fabricated Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi yang salah. Akun Instagram tersebut bukanlah akun milik Mensos Tri Risma Harini dan pelajar yang disebut bernama Rina Kusumastuti memperoleh penghargaan nasional karena menemukan metode penurun berat badan adalah tidak benar.

    Rujukan