(GFD-2021-7332) [SALAH] “Habis shalat idul adha kemarin, Dua Sejoli Lakukan Hal Tak Senonoh Di Masjid”
Sumber: artikel onlineTanggal publish: 29/07/2021
Berita
Beredar sebuah artikel yang mengklaim bahwa terdapat pasangan yang melakukan hal tidak senonoh di masjid setelah shalat Iduladha. Dalam artikel tersebut, dituliskan terjadi penangkapan pelaku pencurian kotak amal di Masjid Raya Kota Tebing Tinggi yang ditangkap di Jalan Bakti, Tebing Tinggi pada Mei lalu.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri melalui mesin pencarian Google, hal tersebut salah. Faktanya, tidak ada sumber yang kredibel terkait pemberitaan dua sepasang terlihat berbuat hal tak senonoh di masjid setelah salat iduladha. Kemudian, isi artikel tersebut merupakan copy-paste dari artikel berita yang dimuat pada laman Klikwarta.com, yang memberitakan pencurian kotak amal di Masjid Raya Kota Tebing Tinggi Sumatera Utara yang telah diunggah sejak 25 Mei 2021.
Tak hanya itu, setelah ditelusuri melalui Yandex Image, thumbnail gambar artikel tersebut merupakan capture cuplikan dari video yang telah beredar sejak 2019 di platform YouTube dengan judul “aksi takterpuji sepasang sejoli mencuri kotak amal di masjid”.
Selain itu, klaim pada judul artikel tersebut tidak relevan dengan isi artikelnya. Diketahui Iduladha dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2021, sedangkan dalam artikel disebutkan bahwa peristiwa pencurian terjadi pada 21 Mei 2021.
Dengan demikian, klaim pasangan terlihat berbuat tak senonoh di masjid setelah salat iduladha merupakan hoaks dengan kategori Koneksi yang Salah.
Tak hanya itu, setelah ditelusuri melalui Yandex Image, thumbnail gambar artikel tersebut merupakan capture cuplikan dari video yang telah beredar sejak 2019 di platform YouTube dengan judul “aksi takterpuji sepasang sejoli mencuri kotak amal di masjid”.
Selain itu, klaim pada judul artikel tersebut tidak relevan dengan isi artikelnya. Diketahui Iduladha dilaksanakan pada tanggal 20 Juli 2021, sedangkan dalam artikel disebutkan bahwa peristiwa pencurian terjadi pada 21 Mei 2021.
Dengan demikian, klaim pasangan terlihat berbuat tak senonoh di masjid setelah salat iduladha merupakan hoaks dengan kategori Koneksi yang Salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya BUKAN setelah sholat Idul Adha. Thumbnail yang digunakan merupakan peristiwa tahun 2019, dan aksi pencurian kotak amal tersebut diketahui terjadi pada 25 Mei 2021, atau dengan kata lain sebelum Idul Adha.
Faktanya BUKAN setelah sholat Idul Adha. Thumbnail yang digunakan merupakan peristiwa tahun 2019, dan aksi pencurian kotak amal tersebut diketahui terjadi pada 25 Mei 2021, atau dengan kata lain sebelum Idul Adha.
Rujukan
(GFD-2021-7331) [SALAH] Nasi Bungkus Telat Dibagikan, Massa Aksi “Jokowi End Game” Pingsan Kelaparan
Sumber: facebook.comTanggal publish: 29/07/2021
Berita
Salah satu akun Facebook mengunggah sebuah narasi terkait pandangannya terhadap massa aksi Jokowi Endgame dengan menyematkan tangkapan layar, beserta link artikel dari situs Metronews.online yang berjudul “Nasi Bungkus Telat Dibagikan, Massa Aksi “Jokowi End Game” Pingsan Kelaparan”.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, informasi tersebut salah. Faktanya, aksi “Jokowi End Game” pada 24/7/21 yang diklaim sebagai setting tempat kejadian massa aksi pingsan kelaparan karena telat mendapatkan nasi bungkus adalah hoaks. Dilansir dari CNN Indonesia, Polisi memastikan tidak ada aksi “Jokowi End Game” di wilayah Jakarta pada Sabtu (24/7).
“Jakarta kondusif, aman, tidak ada (demo), kita lihat sendiri Jakarta kondusif hari ini,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Selain itu, setelah link artikel ditelusuri terdapat kejanggalan terkait waktu pengunggahan artikel. Tanggal unggah artikel tersebut tertera 23 Juli 2021. Namun dalam paragraf awal artikel tersebut menyebutkan “Seorang pria ditemukan pingsan jelang demonstrasi bertajuk Jokowi End Game yang rencananya digelar hari ini, Sabtu (24/7)”. Dengan demikian, artikel tersebut tidak berdasar pada kejadian faktual.
Kemudian, berdasarkan penelusuran melalui yandex, foto yang disematkan dalam artikel tersebut diambil dari artikel berita FajarNews yang berjudul “Tukang Parkir Nyaris Pingsan Kelaparan, Warga Kira Terjangkit Covid-19”, artikel berita tersebut diunggah pada 3/6/21 dan tidak ada sangkut pautnya dengan aksi Jokowi Endgame.
Mengacu kepada seluruh referensi, klaim “Nasi Bungkus Telat Dibagikan, Massa Aksi “Jokowi End Game” Pingsan Kelaparan” adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
“Jakarta kondusif, aman, tidak ada (demo), kita lihat sendiri Jakarta kondusif hari ini,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
Selain itu, setelah link artikel ditelusuri terdapat kejanggalan terkait waktu pengunggahan artikel. Tanggal unggah artikel tersebut tertera 23 Juli 2021. Namun dalam paragraf awal artikel tersebut menyebutkan “Seorang pria ditemukan pingsan jelang demonstrasi bertajuk Jokowi End Game yang rencananya digelar hari ini, Sabtu (24/7)”. Dengan demikian, artikel tersebut tidak berdasar pada kejadian faktual.
Kemudian, berdasarkan penelusuran melalui yandex, foto yang disematkan dalam artikel tersebut diambil dari artikel berita FajarNews yang berjudul “Tukang Parkir Nyaris Pingsan Kelaparan, Warga Kira Terjangkit Covid-19”, artikel berita tersebut diunggah pada 3/6/21 dan tidak ada sangkut pautnya dengan aksi Jokowi Endgame.
Mengacu kepada seluruh referensi, klaim “Nasi Bungkus Telat Dibagikan, Massa Aksi “Jokowi End Game” Pingsan Kelaparan” adalah hoaks dengan kategori konten yang menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
[SALAH] Nasi Bungkus Telat Dibagikan, Massa Aksi “Jokowi End Game” Pingsan Kelaparan
Klaim tersebut salah. Faktanya, aksi “Jokowi End Game” pada 24/7/21 yang diklaim sebagai setting tempat kejadian massa aksi pingsan kelaparan karena telat mendapatkan nasi bungkus adalah hoaks. Dilansir dari CNN Indonesia, Polisi memastikan tidak ada aksi “Jokowi End Game” di wilayah Jakarta pada Sabtu (24/7/21).
[SALAH] Nasi Bungkus Telat Dibagikan, Massa Aksi “Jokowi End Game” Pingsan Kelaparan
Klaim tersebut salah. Faktanya, aksi “Jokowi End Game” pada 24/7/21 yang diklaim sebagai setting tempat kejadian massa aksi pingsan kelaparan karena telat mendapatkan nasi bungkus adalah hoaks. Dilansir dari CNN Indonesia, Polisi memastikan tidak ada aksi “Jokowi End Game” di wilayah Jakarta pada Sabtu (24/7/21).
Rujukan
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210724190014-12-671797/jokowi-end-game-tak-ada-6-pengangguran-ditangkap-dipulangkan
- https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210724174109-20-671780/tak-ada-massa-datang-demo-jokowi-end-game-isapan-jempol
- https://fajar.co.id/2020/06/03/tukang-parkir-nyaris-pingsan-kelaparan-warga-kira-terjangkit-covid-19/
(GFD-2021-7330) [SALAH] Data Pendonor Plasma Darah Konvalesen Area Jogja
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 29/07/2021
Berita
Beredar sebuah pesan berantai di Whatsapp yang memberikan informasi terkait data pendonor plasma darah konvalesen area Jogja. Data yang diberikan mencakup golongan darah, nama, dan nomor ponsel.
Hasil Cek Fakta
Setelah ditelusuri, informasi tersebut salah. Berdasarkan keterangan salah satu akun Twitter dengan username @saehello. Ia menyatakan bahwa data tersebut tidak valid. Berikut isi cuitan tersebut “yaAllah, stop ya menyebar hoax di whatsApp, terutama info-info yg dibutuhkan waktu lagi urgent banget. udah puluhan yang ngirimin ini, padahal nomornya sama sekali nggak tahu menahu bahkan bukan orang jogja. di saat darurat, sebelum bantu orang, pastikan paling ngga infonya valid. ngga kebayang, orang-orang yg panik harus ngehubungin satu-satu semua nomer cuma buat ditolak mentah-mentah “saya ngga pernah ya mbak nawarin donor” yaAllah hoax whatsapp ini kapan berakhirnya sih… semoga yang bikin-bikin dapet adzab dunia akhirat”.
Jika dilihat di laman profilnya, pemilik akun merupakan warga asli Yogyakarta. Hal itu ditunjukkan dengan penyematan alamat di bio Twitter pemilik akun.
Selain itu, informasi serupa pernah beredar pada bulan Juni 2021 dan dibantah oleh ketua PMI DKI Jakarta dan mengimbau masyarakat agar mencari informasi dari situs layanan resmi.
Dilansir dari UNY.ac.id dan Kompas.com untuk mendapatkan informasi terkait donor plasma darah konvalesen di area Yogyakarta bisa menghubungi salah satu Komunitas Kemanusiaan di Yogyakarta, Sonjo, yang bekerja sama dengan FK-KMK UGM dan RSUP Dr. Sardjito mengadakan gerakan donor plasma konvalesen yang diberi nama Sonjo Husada Konvalesen (SoHibKoe). Selain itu, untuk informasi donor darah bisa juga menghubungi narahubung Unit Donor Darah PMI (Plasma Konvalesen) daerah setempat.
Dengan demikian, pesan berantai Whatsapp yang memberikan informasi terkait data pendonor plasma darah konvalesen di area Yogyakarta adalah hoaks dengan kategori konten palsu.
Jika dilihat di laman profilnya, pemilik akun merupakan warga asli Yogyakarta. Hal itu ditunjukkan dengan penyematan alamat di bio Twitter pemilik akun.
Selain itu, informasi serupa pernah beredar pada bulan Juni 2021 dan dibantah oleh ketua PMI DKI Jakarta dan mengimbau masyarakat agar mencari informasi dari situs layanan resmi.
Dilansir dari UNY.ac.id dan Kompas.com untuk mendapatkan informasi terkait donor plasma darah konvalesen di area Yogyakarta bisa menghubungi salah satu Komunitas Kemanusiaan di Yogyakarta, Sonjo, yang bekerja sama dengan FK-KMK UGM dan RSUP Dr. Sardjito mengadakan gerakan donor plasma konvalesen yang diberi nama Sonjo Husada Konvalesen (SoHibKoe). Selain itu, untuk informasi donor darah bisa juga menghubungi narahubung Unit Donor Darah PMI (Plasma Konvalesen) daerah setempat.
Dengan demikian, pesan berantai Whatsapp yang memberikan informasi terkait data pendonor plasma darah konvalesen di area Yogyakarta adalah hoaks dengan kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)
Klaim tersebut salah. Faktanya, informasi yang beredar tidak valid dan bukan berasal dari sumber resmi.
Klaim tersebut salah. Faktanya, informasi yang beredar tidak valid dan bukan berasal dari sumber resmi.
Rujukan
- https://twitter.com/saehallo/status/1417754253586620416
- https://www.tribunnews.com/corona/2021/06/28/beredar-di-wa-group-nama-dan-narahubung-penyedia-plasma-konvalesen-pmi-pastikan-hoaks
- http://c3.uny.ac.id/kontak-udd-pmi-plasma-konvalesen
- https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/29/153000765/gerakan-donor-konvalesen-plasma-pasien-covid-19-yang-sembuh-di-yogya?page=all
(GFD-2021-7329) [SALAH] “AKHIRNYA TERJADI..!!!. RUMAH EDI BASKORO DISEGEL. TERLIBAT KASUS HAMBALANG AKHIRNYA KPK LAKUKAN INI”
Sumber: Youtube.comTanggal publish: 29/07/2021
Berita
Channel Youtube bernama teropong istana beberapa waktu lalu membagikan sebuah video berdurasi 10 menit 3 detik yang berdasarkan narasi pada thumbnail, video tersebut menginformasikan tentang penyegelan rumah Edhie Baskoro Yudhoyono oleh KPK karena keterlibatannya dalam kasus korupsi proyek hambalang.
Hasil Cek Fakta
Namun pada foto thumbnail, sangat terlihat jelas bahwa terdapat editan pada bagian badan dari sosok yang digambarkan sebagai Edhie Baskoro. Lalu setelah video tersebut diputar, informasi yang disampaikan pula ialah informasi mengenai pendapat Alif Furahman, seorang penggiat media sosial terkait dengan pertanyaan mengenai alasan mengapa Edhie Baskoro atau biasa dipanggil Ibas tidak diangkat sebagai ketua umum partai demokrat, melainkan Agus Harimurti Yodhoyono lah yang diangkat menjadi ketua umum partai demokrat saat ini.
Selain pendapat terkait pertanyaan tersebut. Video berdurasi 10 menit 3 detik itupun menginformasikan terkait dengan ketidakpuasan yang dirasakan oleh anggota partai demokrat atas kepemimpinan AHY saat ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada video tersebut tidaklah memuat satu informasi pun terkait dengan penyegelan rumah Edhie Baskoro oleh KPK.
Melansir dari lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dan seputartangsel.com, informasi terkait penyegelan rumah Edhie Baskoro ialah informasi salah atau hoax, karena tidak ditemukan pula informasi yang valid terkait dengan informasi yang disampaikan dalam narasi pada thumbnail video.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait penyegelan rumah Edhie Baskoro Yudhoyono ialah informasi yang salah atau masuk ke dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Selain pendapat terkait pertanyaan tersebut. Video berdurasi 10 menit 3 detik itupun menginformasikan terkait dengan ketidakpuasan yang dirasakan oleh anggota partai demokrat atas kepemimpinan AHY saat ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada video tersebut tidaklah memuat satu informasi pun terkait dengan penyegelan rumah Edhie Baskoro oleh KPK.
Melansir dari lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dan seputartangsel.com, informasi terkait penyegelan rumah Edhie Baskoro ialah informasi salah atau hoax, karena tidak ditemukan pula informasi yang valid terkait dengan informasi yang disampaikan dalam narasi pada thumbnail video.
Berdasarkan pada seluruh referensi, informasi terkait penyegelan rumah Edhie Baskoro Yudhoyono ialah informasi yang salah atau masuk ke dalam kategori konten yang dimanipulasi.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Novita Kusuma Wardhani (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta). Informasi tersebut salah. Faktanya dalam video berdurasi 10 menit 3 detik tersebut memuat informasi yang tidak sesuai dengan narasi pada thumbnail video.
Rujukan
- https://lingkarkediri.pikiran-rakyat.com/cek-fakta/pr-672276205/cek-fakta-rumah-edhie-baskoro-yudhoyono-resmi-disegel-kpk-beserta-aset-yang-dimilikinya
- https://seputartangsel.pikiran-rakyat.com/cek-fakta/pr-142275466/kpk-diisukan-segel-rumah-putra-sby-edhie-baskoro-yudhoyono-ibas-karena-kasus-hambalang-simak-faktanya
Halaman: 5260/6512