“Bayi Ikan Hiu Berwajah Manusia, Seperti Kasus Manusia Durhaka yang Terkutuk..”
Ular besar
(GFD-2021-6453) [SALAH] “Bayi Ikan Hiu Berwajah Manusia, Seperti Kasus Manusia Durhaka yang Terkutuk..”
Sumber: facebook.comTanggal publish: 01/03/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Akun Facebook Palingseru mengunggah sebuah tautan artikel berjudul “Bayi Ikan Hiu Berwajah Manusia ini Bikin Heboh warga di Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur” dengan disertai narasi yang menyebutkan bahwa bayi ikan hiu tersebut seperti manusia durhaka yang terkutuk. Unggahan tersebut mendapatkan atensi sebanyak 374 reaksi, 16 komentar, dan telah dibagikan sebanyak 5 kali.
Berdasarkan hasil penelusuran, kondisi bayi hiu tersebut mengalami kelainan genetis. Mengutip dari Kompas, peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Fahmi, M. Phil menjelaskan bahwa kelainan tersebut dapat terjadi karena mutasi gen atau kelainan pada saat perkembangan embrionya.
“Jika dilihat dari warna siripnya, ini termasuk hiu sirip hitam. Tapi untuk pastinya tentu harus dilihat langsung induknya atau anak hiu yang normal. Kelainan genetis kadang memang terjadi pada anakan hiu, walau kasusnya termasuk jarang. Ada banyak kemungkinan yang bisa menyebabkan kelainan genetis pada bayi hiu. Seperti manusia, bisa dari kualitas telur atau sperma pada masa pembuahannya, bisa karena mutasi gen atau kelainan pada saat perkembangan embrionya. Bisa juga karena faktor lain yang belum diketahui. Ada banyak kemungkinannya,” jelasnya.
Selain itu, mengutip dari Bisnis, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur memaparkan bahwa bayi hiu yang menyerupai manusia merupakan bayi hiu yang berbentuk janin sehingga belum berkembang. Spesies hiu tersebut termasuk ke dalam daftar merah kategori rentan menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN). Oleh sebab itu, kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara juga mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi konsumsi sirip hiu.
“Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi konsumsi sirip hiu dan nelayan untuk menghentikan eksploitasi ikan hiu, supaya sumberdaya perairan dapat terus dimanfaatkan secara lestari,” ungkapnya.
Informasi serupa terkait kelainan genetis pada hewan sebelumnya pernah dibahas dalam beberapa artikel Turn Back Hoax yang berjudul “[SALAH] “Ular yang bertanduk”dan [SALAH] “Bayi ikan Hiu Mirip DAJJAL”.
Dari berbagai fakta di atas, unggahan akun Facebook Palingseru dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, kondisi bayi hiu tersebut mengalami kelainan genetis. Mengutip dari Kompas, peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), Fahmi, M. Phil menjelaskan bahwa kelainan tersebut dapat terjadi karena mutasi gen atau kelainan pada saat perkembangan embrionya.
“Jika dilihat dari warna siripnya, ini termasuk hiu sirip hitam. Tapi untuk pastinya tentu harus dilihat langsung induknya atau anak hiu yang normal. Kelainan genetis kadang memang terjadi pada anakan hiu, walau kasusnya termasuk jarang. Ada banyak kemungkinan yang bisa menyebabkan kelainan genetis pada bayi hiu. Seperti manusia, bisa dari kualitas telur atau sperma pada masa pembuahannya, bisa karena mutasi gen atau kelainan pada saat perkembangan embrionya. Bisa juga karena faktor lain yang belum diketahui. Ada banyak kemungkinannya,” jelasnya.
Selain itu, mengutip dari Bisnis, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Nusa Tenggara Timur memaparkan bahwa bayi hiu yang menyerupai manusia merupakan bayi hiu yang berbentuk janin sehingga belum berkembang. Spesies hiu tersebut termasuk ke dalam daftar merah kategori rentan menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN). Oleh sebab itu, kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara juga mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi konsumsi sirip hiu.
“Untuk itu saya mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi konsumsi sirip hiu dan nelayan untuk menghentikan eksploitasi ikan hiu, supaya sumberdaya perairan dapat terus dimanfaatkan secara lestari,” ungkapnya.
Informasi serupa terkait kelainan genetis pada hewan sebelumnya pernah dibahas dalam beberapa artikel Turn Back Hoax yang berjudul “[SALAH] “Ular yang bertanduk”dan [SALAH] “Bayi ikan Hiu Mirip DAJJAL”.
Dari berbagai fakta di atas, unggahan akun Facebook Palingseru dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, menurut peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Fahmi, M.Phil menjelaskan bahwa ikan hiu yang diklaim berwajah manusia itu disebabkan karena adanya kelainan genesis.
Faktanya, menurut peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Fahmi, M.Phil menjelaskan bahwa ikan hiu yang diklaim berwajah manusia itu disebabkan karena adanya kelainan genesis.
Rujukan
(GFD-2021-6452) [SALAH] Foto Kemunculan Es Besar dari Atap Rumah di Texas
Sumber: twitter.comTanggal publish: 01/03/2021
Berita
“To the people making joke memes about our freezing weather and our incompetent state leaders in Texas, please remember people are dying and suffering. This is my nephew’s classmate’s house.”
“Kepada orang-orang bercanda tentang cuaca yang membeku dan para pemimpin negara bagian kami yang tidak kompeten di Texas, harap ingat bahwa orang-orang sedang sekarat dan menderita. Ini rumah teman sekelas keponakanku.”
“Kepada orang-orang bercanda tentang cuaca yang membeku dan para pemimpin negara bagian kami yang tidak kompeten di Texas, harap ingat bahwa orang-orang sedang sekarat dan menderita. Ini rumah teman sekelas keponakanku.”
Hasil Cek Fakta
Akun Twitter Bag Snob® (@BagSnob) menggunggah cuitan berupa narasi dengan foto atap rumah yang membeku yang diklaim terjadi di Texas. Unggahan tersebut mendapatkan atensi sebanyak 10 retweet dan 26 like.
Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan foto yang sama dengan cuitan tersebut pada beberapa artikel pada situs yang diunggah sebelum bencana badai salju terjadi di Texas tahun 2021. Sebuah artikel yang ditulis Dave “Wheels” Wheeler tahun 2018 pada situs stasiun radio Big Frog 104 menyebutkan bahwa foto atap rumah yang membeku tersebut terjadi di Watertown, New York bersumber dari Reddit. Selain itu, foto yang sama juga ditemukan pada sebuah artikel milik perusahaan layanan restorasi bernama Thompson Building Associates pada 28 Desember 2019 dengan judul “Preventing Broken Water Pipes This Winter”.
Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Bag Snob® (@BagSnob) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
Berdasarkan hasil penelusuran, ditemukan foto yang sama dengan cuitan tersebut pada beberapa artikel pada situs yang diunggah sebelum bencana badai salju terjadi di Texas tahun 2021. Sebuah artikel yang ditulis Dave “Wheels” Wheeler tahun 2018 pada situs stasiun radio Big Frog 104 menyebutkan bahwa foto atap rumah yang membeku tersebut terjadi di Watertown, New York bersumber dari Reddit. Selain itu, foto yang sama juga ditemukan pada sebuah artikel milik perusahaan layanan restorasi bernama Thompson Building Associates pada 28 Desember 2019 dengan judul “Preventing Broken Water Pipes This Winter”.
Dari berbagai fakta di atas, cuitan akun Twitter Bag Snob® (@BagSnob) dapat dikategorikan sebagai Konten yang Menyesatkan.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Renanda Dwina Putri (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Pendidikan Indonesia)
Faktanya, foto tersebut ditemukan di beberapa blog yang mempostingnya sebelum tahun 2021 dan tidak terkait dengan bencana salju yang melanda Texas baru-baru ini.
Faktanya, foto tersebut ditemukan di beberapa blog yang mempostingnya sebelum tahun 2021 dan tidak terkait dengan bencana salju yang melanda Texas baru-baru ini.
Rujukan
(GFD-2021-6451) [SALAH] Permen Susu di Banyumas Mengandung Narkoba
Sumber: FacebookTanggal publish: 01/03/2021
Berita
Cek Fakta Liputan6.com menemukan unggahan yang menyebut permen susu diduga mengandung narkoba. Unggahan itu berada di Facebook milik Bet Aigo NnZz Berau.
Menurut akun tersebut, permen susu mengandung narkoba ini beredar di Banyumas dan sekitarnya. Akun itu mengunggah klaim tersebut pada 23 Februari 2021.
Begini narasinya:
"Assamualaikum...ini ada informasi dari temen dokter.Anaknya bidan di Banyumas makan permen susu,terus 3 hari gk mau makan,ngefly.Disarankan temen dokter dipurbalingga untuk membawa permen tsb ke BNN,ternyata hasilnya positif mengandung narkoba jenis benzodiazepin. Ini permennya....Monggo disebarkan untuk melindungi keluarga kita".
Menurut akun tersebut, permen susu mengandung narkoba ini beredar di Banyumas dan sekitarnya. Akun itu mengunggah klaim tersebut pada 23 Februari 2021.
Begini narasinya:
"Assamualaikum...ini ada informasi dari temen dokter.Anaknya bidan di Banyumas makan permen susu,terus 3 hari gk mau makan,ngefly.Disarankan temen dokter dipurbalingga untuk membawa permen tsb ke BNN,ternyata hasilnya positif mengandung narkoba jenis benzodiazepin. Ini permennya....Monggo disebarkan untuk melindungi keluarga kita".
Hasil Cek Fakta
Untuk menelusuri kebenaran informasi tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubung Dr Lucia Rizka Andalusia, Apt,. M.Pharm, MARS sebagai Direktur Registrasi Obat. Direktorat Registrasi Obat.
"Cukup jelas ya. Itu hoaks," katanya melalui WhatsApp, Senin (1/2/2021).
Kemudian, Cek Fakta Liputan6.com juga menemulusinya menggunakan mesin pencari, Google. Hasil penelusuran mengarahkan ke artikel di situs BPOM pada 20 Desember 2017.
Dalam artikel tersebut, dijelaskan BPOM kalau isu mengenai peredaran permen susu yang diduga mengandung narkoba di Banyumas merupakan informasi yang tidak benar.
Balai Besar POM di Semarang telah melakukan penelusuran dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas terkait isu atau pemberitaan bahwa ada seorang anak yang diduga lemas setelah mengonsumsi permen susu.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa ada 4 (empat) orang anak yang mengonsumsi permen yang sama dan hanya 1 (satu) anak yang sakit, sedangkan yang lain dalam keadaan sehat. Selanjutnya diketahui bahwa anak tersebut sakit demam dan diberi obat penurun panas yang mengandung Ibuprofen.
Permen susu yang diisukan mengandung narkoba tersebut telah terdaftar di Badan POM RI, yaitu Pindy Kembang Gula Lunak Rasa Susu dan Stroberi dengan nomor izin edar BPOM RI MD 224510008005 diproduksi oleh PT. Inasentra Unisatya – Kabupaten Bogor. Izin edar diterbitkan Badan POM RI setelah dilakukan evaluasi terhadap aspek keamanan, mutu, dan gizi produk termasuk proses produksi serta labelnya.
Kasus permen mengandung narkoba telah beberapa kali merebak melalui media sosial, namun hasil pengujian laboratorium Badan POM RI terhadap produk yang diisukan tersebut menunjukkan tidak mengandung narkoba dan zat adiktif (negatif).
Kemudian Cek Fakta Liputan6.com juga menemukan artikel di kanal Health Liputan6.com yang membahas isu permen susu mengandung narkoba. Artikel ini juga mengambil penjelasan dari BPOM pada 20 Desember 2017.
"Cukup jelas ya. Itu hoaks," katanya melalui WhatsApp, Senin (1/2/2021).
Kemudian, Cek Fakta Liputan6.com juga menemulusinya menggunakan mesin pencari, Google. Hasil penelusuran mengarahkan ke artikel di situs BPOM pada 20 Desember 2017.
Dalam artikel tersebut, dijelaskan BPOM kalau isu mengenai peredaran permen susu yang diduga mengandung narkoba di Banyumas merupakan informasi yang tidak benar.
Balai Besar POM di Semarang telah melakukan penelusuran dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas dan Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Banyumas terkait isu atau pemberitaan bahwa ada seorang anak yang diduga lemas setelah mengonsumsi permen susu.
Hasil penelusuran menunjukkan bahwa ada 4 (empat) orang anak yang mengonsumsi permen yang sama dan hanya 1 (satu) anak yang sakit, sedangkan yang lain dalam keadaan sehat. Selanjutnya diketahui bahwa anak tersebut sakit demam dan diberi obat penurun panas yang mengandung Ibuprofen.
Permen susu yang diisukan mengandung narkoba tersebut telah terdaftar di Badan POM RI, yaitu Pindy Kembang Gula Lunak Rasa Susu dan Stroberi dengan nomor izin edar BPOM RI MD 224510008005 diproduksi oleh PT. Inasentra Unisatya – Kabupaten Bogor. Izin edar diterbitkan Badan POM RI setelah dilakukan evaluasi terhadap aspek keamanan, mutu, dan gizi produk termasuk proses produksi serta labelnya.
Kasus permen mengandung narkoba telah beberapa kali merebak melalui media sosial, namun hasil pengujian laboratorium Badan POM RI terhadap produk yang diisukan tersebut menunjukkan tidak mengandung narkoba dan zat adiktif (negatif).
Kemudian Cek Fakta Liputan6.com juga menemukan artikel di kanal Health Liputan6.com yang membahas isu permen susu mengandung narkoba. Artikel ini juga mengambil penjelasan dari BPOM pada 20 Desember 2017.
Kesimpulan
Klaim adanya permen susu mengandung narkoba di Banyumas merupakan hoaks. Faktanya, informasi palsu ini sudah beredar di media sosial sejak tahun 2017.
Rujukan
- https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4495053/cek-fakta-hoaks-permen-susu-di-banyumas-mengandung-narkoba-simak-penelusurannya#
- https://www.pom.go.id/new/view/more/klarifikasi/74/PENJELASAN-BADAN-POM-RI--TENTANG--ISU-PEREDARAN-PERMEN-SUSU-YANG-DIDUGA-MENGANDUNG-NARKOBA---.html
- https://www.liputan6.com/health/read/3202210/beredar-isu-permen-susu-mengandung-narkoba-ini-kata-bpom
(GFD-2021-6450) [SALAH] Foto Mobil Tangki Tuak Bersubsidi
Sumber: FacebookTanggal publish: 01/03/2021
Berita
Cek Fakta Liputan6.com mendapati foto mobil tangki tuak bersubsidi 10.000 teko. Foto tersebut diunggah akun Facebook Yudha Setiadji, pada 28 Februari 2021.
Foto yang diunggah menampilkan sebuah mobil tangki berwarna hijau terdapat tulisan "TUAK BERSUBSIDI 10.000 TEKO", pada bagian tangki mobil tersebut.
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"sbntar lg mobil keq gini bnyk yg lwt nh djlnan😂😂😂😂😝😝😝"
Foto yang diunggah menampilkan sebuah mobil tangki berwarna hijau terdapat tulisan "TUAK BERSUBSIDI 10.000 TEKO", pada bagian tangki mobil tersebut.
Foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut:
"sbntar lg mobil keq gini bnyk yg lwt nh djlnan😂😂😂😂😝😝😝"
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto mobil tangki tuak bersubsidi 10.000 teko, dengan menggunakan Google Image.
Penelusuran mengarah pada situs indonetwork.co.id, situs jual beli kendaraan tersebut memuat foto yang identik dengan klaim. Namun, tidak terdapat tulisan "TUAK BERSUBSIDI 10.000 TEKO" pada tangkinya.
Adapun persamaannya terletak pada pilar bangunan yang menjadi latar belakang mobil tangki, rambu jalan, lampu taman dan dua garasis yang ada dijalan.
Penelusuran juga mengarah pada situs jualo.com, situs jual beli kendaraan tersebut juga memuat foto yang identik dengan klaim. Namun, tidak terdapat tulisan "TUAK BERSUBSIDI 10.000 TEKO" pada tangkinya. Situs tersebut menampilkan foto dengan angel yang lebih luas, tetapi komposisi foto tersebut memiliki kesamaan.
Penelusuran mengarah pada situs indonetwork.co.id, situs jual beli kendaraan tersebut memuat foto yang identik dengan klaim. Namun, tidak terdapat tulisan "TUAK BERSUBSIDI 10.000 TEKO" pada tangkinya.
Adapun persamaannya terletak pada pilar bangunan yang menjadi latar belakang mobil tangki, rambu jalan, lampu taman dan dua garasis yang ada dijalan.
Penelusuran juga mengarah pada situs jualo.com, situs jual beli kendaraan tersebut juga memuat foto yang identik dengan klaim. Namun, tidak terdapat tulisan "TUAK BERSUBSIDI 10.000 TEKO" pada tangkinya. Situs tersebut menampilkan foto dengan angel yang lebih luas, tetapi komposisi foto tersebut memiliki kesamaan.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, foto mobil tangki tuak bersubsidi tidak benar.
Foto tersebut telah mengalami editan, dari dua hasil penelusuran foto yang didapat mobil tangki tersebut tidak bertuliskan "TUAK BERSUBSIDI 10.000 TEKO".
Foto tersebut telah mengalami editan, dari dua hasil penelusuran foto yang didapat mobil tangki tersebut tidak bertuliskan "TUAK BERSUBSIDI 10.000 TEKO".
Rujukan
Halaman: 5259/6296