Beredar melalui pesan berantai Whatsapp mengenai meninggalnya penyanyi senior Henny Purwonegoro. Dalam pesan tersebut dijelaskan bahwa Henny meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit di Singapura. Namun belakangan diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
NARASI:
“BERITA DUKA
Henny Purwonegoro* penyanyi thn 1970/80…., telah meninggal dunia
Pada hari ini 28/12-19 jam 17:05 waktu singapore.
Semoga amal2nya diterima Tuhan Yang Maha Esa. Aamiin“
(GFD-2020-3500) [SALAH] Penyanyi Henny Purwonegoro Meninggal Dunia
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 04/01/2020
Berita
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN: Informasi seputar meninggalnya penyanyi senior Henny Purwonegoro beredar melalui pesan berantai Whatsapp. Dalam informasi yang beredar, disebutkan bahwa Henny meninggal dunia di Singapura. Namun hal tersebut langsung mendapat bantahan dari Once Mekel selaku menantu dari HennY.
Once menjelaskan bahwa saat ini Henny berada dalam kondisi baik-baik saja. Once juga membantah perihal disebutnya Henny tengah menjalani perawatan di Singapura. Menurut Once Henny hanya mengalami sedikit masalah pada bagian kaki yang mengharuskannya terkadang menggunakan kursi roda.
Once menjelaskan bahwa saat ini Henny berada dalam kondisi baik-baik saja. Once juga membantah perihal disebutnya Henny tengah menjalani perawatan di Singapura. Menurut Once Henny hanya mengalami sedikit masalah pada bagian kaki yang mengharuskannya terkadang menggunakan kursi roda.
Rujukan
(GFD-2020-3499) [KLARIFIKASI] Akun Facebook Bernama “Kang Rijanto” Bukan Milik Bupati Blitar
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 04/01/2020
Berita
Kepala Dinas Kominfo Pemkab Blitar, Eko Susanto menyatakan akun Facebook bernama “Kang Rijanto” dengan foto Bupati Blitar adalah akun palsu. Dan Pemkab Blitar sudah memberikan klarifikasi melalui media sosial, yang juga ditayangkan oleh media daring.
“Pagi tadi anak-anak kominfo nge-share di grup. Kemudian kami konfirmasi ke ajudan dan humas. Ternyata fixed akun palsu,” ujar Kepala Dinas Kominfo Pemkab Blitar, Eko, Sabtu (28/12/2019).
NARASI:
“Pagi tadi anak-anak kominfo nge-share di grup. Kemudian kami konfirmasi ke ajudan dan humas. Ternyata fixed akun palsu,” ujar Kepala Dinas Kominfo Pemkab Blitar, Eko Susanto, Sabtu (28/12/2019).
“Pagi tadi anak-anak kominfo nge-share di grup. Kemudian kami konfirmasi ke ajudan dan humas. Ternyata fixed akun palsu,” ujar Kepala Dinas Kominfo Pemkab Blitar, Eko, Sabtu (28/12/2019).
NARASI:
“Pagi tadi anak-anak kominfo nge-share di grup. Kemudian kami konfirmasi ke ajudan dan humas. Ternyata fixed akun palsu,” ujar Kepala Dinas Kominfo Pemkab Blitar, Eko Susanto, Sabtu (28/12/2019).
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN:
Terdapat akun media sosial Facebook dengan nama Kang Rijanto dengan foto profil Bupati Blitar 2016 – 2021 yakni Drs. H. Rijanto, MM.
Menanggapi adanya akun tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar pun menyampaikan klarifikasinya melalui media sosial Instagram, Facebook maupun media daring.
Melalui akun Instagram @pemkab_blitar, menyatakan akun Facebook dengan nama “Kang Rijanto” bukan milik Bupati Blitar atau akun palsu. Dan berikut narasi lengkap unggahan di Instagram.
“Akun Fake Bupati Blitar
Selamat siang warga Blitar
Sempat beredar akun palsu yang mengatasnamakan Bupati Blitar dengan nama akun facebook ‘Kang Rijanto’, hingga saat ini sudah dilaporkan ke Polres Blitar dan Polres Blitar Kota untuk penanganan lebih lanjut.
Untuk itu, kepada seluruh warga Blitar maupun sekitarnya diharapkan lebih berhati-hati dan waspada kepada akun palsu yang mengatasnamakan Bupati Blitar maupun jajaran pimpinan Pemerintah Kabupaten Blitar.
Pemkab Blitar telah bertindak dengan melaporkan ke pihak kepolisian, mengirim ke Kominfo pusat dan Provinsi, membuat pemberitahuan ke publik agar berhati-hati serta menginformasikan ke media online dan elektornik,” unggah akun Instagram @pemkab_blitar, Jumat, (27/12/2019).
Kepala Dinas Kominfo Pemkab Blitar, Eko Susanto pun menyatakan, rilis ini dikeluarkan setelah melalui proses kroscek dengan berbagai pihak.
“Pagi tadi anak-anak kominfo nge-share di grup. Kemudian kami konfirmasi ke ajudan dan humas. Ternyata fixed akun palsu,” jawab Eko, Sabtu (28/12/2019).
Sementara pada media sosial Facebook Blitarkab Pemerintah, juga dilakukan klarifikasi yang isinya sama seperti akun Instagram @pemkab_blitar.
Diketahui akun Facebook “Kang Rijanto” pun kini sudah tidak dapat ditemui atau telah dihapus.
Terdapat akun media sosial Facebook dengan nama Kang Rijanto dengan foto profil Bupati Blitar 2016 – 2021 yakni Drs. H. Rijanto, MM.
Menanggapi adanya akun tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar pun menyampaikan klarifikasinya melalui media sosial Instagram, Facebook maupun media daring.
Melalui akun Instagram @pemkab_blitar, menyatakan akun Facebook dengan nama “Kang Rijanto” bukan milik Bupati Blitar atau akun palsu. Dan berikut narasi lengkap unggahan di Instagram.
“Akun Fake Bupati Blitar
Selamat siang warga Blitar
Sempat beredar akun palsu yang mengatasnamakan Bupati Blitar dengan nama akun facebook ‘Kang Rijanto’, hingga saat ini sudah dilaporkan ke Polres Blitar dan Polres Blitar Kota untuk penanganan lebih lanjut.
Untuk itu, kepada seluruh warga Blitar maupun sekitarnya diharapkan lebih berhati-hati dan waspada kepada akun palsu yang mengatasnamakan Bupati Blitar maupun jajaran pimpinan Pemerintah Kabupaten Blitar.
Pemkab Blitar telah bertindak dengan melaporkan ke pihak kepolisian, mengirim ke Kominfo pusat dan Provinsi, membuat pemberitahuan ke publik agar berhati-hati serta menginformasikan ke media online dan elektornik,” unggah akun Instagram @pemkab_blitar, Jumat, (27/12/2019).
Kepala Dinas Kominfo Pemkab Blitar, Eko Susanto pun menyatakan, rilis ini dikeluarkan setelah melalui proses kroscek dengan berbagai pihak.
“Pagi tadi anak-anak kominfo nge-share di grup. Kemudian kami konfirmasi ke ajudan dan humas. Ternyata fixed akun palsu,” jawab Eko, Sabtu (28/12/2019).
Sementara pada media sosial Facebook Blitarkab Pemerintah, juga dilakukan klarifikasi yang isinya sama seperti akun Instagram @pemkab_blitar.
Diketahui akun Facebook “Kang Rijanto” pun kini sudah tidak dapat ditemui atau telah dihapus.
Rujukan
(GFD-2020-3498) [SALAH] Cengar-Cengir Selfie di Tengah Warga Jakarta yang Kebanjiran
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 04/01/2020
Berita
Foto yang diunggah oleh Mohammad Guntur Romli di akun Twitternya (@GunRomli) merupakan foto pada tahun 2018, bukan Januari 2020. Adapun, Wali Kota Bogor, Bima Arya, sudah memberikan klarifikasi bahwa foto yang diedarkan oleh Guntur Romli adalah foto tahun 2018.
Narasi:
Cengar cengir selfie di tengah warga Jakarta yang kebanjiran
Narasi:
Cengar cengir selfie di tengah warga Jakarta yang kebanjiran
Hasil Cek Fakta
Penjelasan:
Akun Twitter Guntur Romli, Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengedarkan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bogor Bima Arya di depan Bendung Katulampa. Foto tersebut ia edarkan pada tanggal 2 Januari 2020 disertai narasi “Cengar cengir selfie di tengah warga Jakarta yang kebanjiran.”
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa foto tersebut merupakan foto pada tahun 2018. Klarifikasi mengenai foto tersebut berasal dari tahun 2018 sudah diberikan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya melalui akun Instagramnya (@bimaaryasugiarto). Berikut klarifikasi dari Wali Kota Bima Arya:
[…] Bencana itu membuat duka. Tapi menebar hoax di tengah bencana itu menyedihkan.
Beredar foto saya dengan Gubernur DKI Jakarta @aniesbaswedan sedang berswafoto di Bendung Katulampa Bogor yang diunggah ulang pada 2 Januari 2020. Seolah tak empati dengan musibah. Padahal foto tersebut diambil pada Senin, 12 Februari 2018, bukan pada banjir yang terjadi pada 1 – 2 Januari 2020.
Saat itu, pak Gubernur berkunjung ke Bogor untuk bicarakan kerjasama pencegahan banjir. Termasuk rencana bantuan Pemprov DKI untuk menganggarkan pembangunan kolam retensi di beberapa titik di Kota Bogor. Agar volume air ke Jakarta berkurang.
Banjir 1 Januari 2020 di Kota Bogor, tercatat ada 26 titik longsor (1 korban meninggal dunia), 5 titik banjir lintasan, 7 rumah ambruk, 2 peristiwa pohon tumbang dan 1 kebakaran.
Korban longsor sudah dievakuasi ke titik aman untuk mencegah longsor susulan. Banjir sudah surut namun perlu tetap waspada mengingat menurut prediksi BMKG cuaca ekstrem masih akan terjadi sepekan ke depan.
Posko Penerimaan dan Penyaluran Bantuan Bencana juga sudah didirikan di Kantor BPBD Kota Bogor, Jalan Pool Bina Marga No. 2 RT02/01, Kayu Manis, Tanah Sareal, Kota Bogor.
Bagi warga yang membutuhkan penanganan cepat terkait kebencanaan dan hal-hal darurat lainnya, dapat menghubungi nomor:
1. 112
2. 0251 – 7596006 (call center BPBD Kota Bogor),
3. 0888-0911-2569 (WhatsApp Pusdalops BPBD Kota Bogor). Terimakasih. […]
Selain itu, untuk mengetahui kebenaran klarifikasi Arya Bima tersebut, melalui hasil penelusuran melalui metode reverse image, didapati kejadian dalam foto tersebut memang pada tahun 2018. Foto yang disebarkan Guntur Romli terlihat sama dengan foto utama pada laman pemberitaan mediabogor.id pada tanggal 12 Februari 2018.
Adapun, kala itu, Gubernur Anies dan Wali Kota Arya Bima berkoordinasi guna penanganan banjir. Beberapa media pun sudah meliput peristiwa itu. Berikut kutipan pemberitaannya:
Dari Mediabogor.id:
[…] Petakan Penanganan Banjir, Ini Cara Anies Baswedan dan Bima Arya Kenalkan Katulampa ke Publik
Petakan Penanganan Banjir, Ini Cara Anies Baswedan dan Bima Arya Kenalkan Katulampa ke Publik
Mediabogor.com, BOGOR – Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto menyambut hangat kedatangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balaikota Bogor, Senin (12/2/2018). Terlebih, Anies merupakan Gubernur DKI pertama yang singgah ke Balaikota Bogor untuk membahas penanganan banjir sepanjang 536 tahun usia kota hujan ini.
Anies dan rombongan tiba di Gedung Balaikota Bogor sekira jam 11.00 WIB. Sang tuan rumah Bima Arya langsung mengajak pemimpin Ibukota itu ke Ruang Paseban Sri Bima. Di ruangan tersebut Anies disuguhkan pemutaran cuplikan video tentang Kota Bogor.
Usai itu, Bima Arya membuka perbincangan dengan intermezo bahwa Anies Baswedan merupakan Gubernur DKI Jakarta pertama yang datang ke Kota Bogor untuk membahas banjir. “Sepanjang usia Kota Bogor 536 tahun, rupanya baru kali ini Gubernur Jakarta yang datang ke sini (Balaikota Bogor). Presiden saja sudah. Pak SBY pernah ke sini, Pak Jokowi juga sudah ke sini. Ini sejarah,” ungkap Bima.
Setelah berbincang dan pengenalan staf, Bima kemudian mengajak Anies ke kolam retensi di kawasan Cibuluh, Bogor Utara, Kota Bogor. Kolam retensi atau waduk kecil itu dibangun dengan kedalaman 5 meter dan luas 7.000 meter persegi sehingga dapat menampung 35 ribu meter kubik air.
Selain sebagai pengendali banjir, fungsi lain dari kolam retensi adalah sebagai pengolahan limbah karena mampu menampung dan mentreatment limbah sebelum dibuang. Kolam retensi dibangun untuk mempermudah pemeliharaan dan penjernihan air waduk.
Kemudian, peninjauan dilanjutkan ke Bendung Katulampa, Bogor Timur. Di sana Bima dan Anies nampak berbincang serius. Bima bahkan menjelaskan kepada Anies bahwa ada salah kaprah dipandangan masyarakat mengenai Bendung Katulampa.
“Jadi pak gubernur, orang Jakarta itu kalau mendengar atau melihat Katulampa itu serem banget. Menurut saya ada persepsi yang salah soal Katulampa. Seolah-olah itu bendungan yang kalau jebol, Jakarta banjir. Katulampa bukan seperti itu. Katulampa itu early warning system. Hanya untuk melihat ketinggiannya berapa,” jelas Bima kepada Anies.
Di tengah rintik hujan keduanya berbincang mengenai kemungkinan-kemungkinan kerjasama dan arah kebijakan yang bisa disenergikan antara pemerintah pusat, Provinsi DKI Jakarta dan wilayah-wilayah Jabodetabek, termasuk Kota Bogor.
“Khusus Pak Bima Arya. Saya apresiasi leadership-nya, dan juga inisiatif-inisiatifnya di hari-hari kemarin. Karena di masa-masa krisis seperti itu kita bisa komunikasi leluasa. Kita bisa interaksi dan sama-sama memantau perkembangan dengan baik. Jakarta mengapresiasi Pak Bima dengan jajaran. Yang senin minggu lalu persis jam segini kita sedang telpon-telponan, saat itu Katulampa berada dalam status siaga 1 dengan ketinggian air 240 cm,” ungkap Anies.
Mengenai komitmen sinergi lintas wilayah soal penanganan banjir, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan apapun demi menyelamatkan Jakarta.
“Bagi saya prinsipnya adalah saya akan kerjakan apapaun, yang harus dikerjakan untuk menyelamatkan Jakarta dari banjir. Dan saya siap menemui siapaun yang ada kaitannya dengan penyelamatan Jakarta dari banjir,” jelasnya.
Menurut dia, Pemerintah DKI Jakarta tidak akan membuat kebijakan hal yang berubah-ubah soal banjir. “Kita tidk ingin sekedar sporadik, kita ingin direncanakan dengan matang dan dieksekusi dengan baik. Saya menyambut baik apa yang sudah dikerjakan Walikota Bogor, dan kita akan dukung terus. Nanti sesegera mungkin kita akan ketemu menyamakan rencana,” beber dia.
Bima Arya sendiri menyatakan siap bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta, utamanya dalam penanganan banjir. Karena menurut Bima mengenai banjir bukan soal Jakarta yang butuh Bogor ataupun sebaliknya.
“Bogor ini dilalui oleh Cisadane dan Ciliwung. Yg mempengaruhi Jakarta adalah Ciliwung karena Cisadane ke Tangerang. Jadi kerjasama kita ini harusnya normalisasi sungai lintas batas, penataan bantaran sungai, revitalisasi situ-situ. Jadi bagaimana caranya supaya air itu tidak semua ke Jakarta. Semaksimal mungkin kita serap di Bogor. Yang kita usulkan sebelumnya terkait itu,” ungkap Bima.
Ia menambahkan, selama ini pola kerjasama yang diterapkan Kota Bogor dengan gubernur sebelumnya adalah dengan menyusun proposal. “Lalu proposal itu disampaikan ke Jakarta. Kemudian Jakarta melakukan assement, dan mengucurkan bantuan kira-kira begitu. Kalau boleh kami ingin format itu diperbaiki dan kita sempurnakan dengan model yang lebih dialogis ya. Apa sebetulnya apa persolan utamanya dan lain sebagainya.
Doyan Jengkol
Mengakhiri kegiatan, Bima Arya mengajak Anies dan rombongan makan bersama dengan konsep ‘ngaliwet’. Masakan khas Sunda disajikan, termasuk semur jengkol.
“Ternyata Pak Gubernur juga jengkol mania,” kata Bima yang melihat dengan lahap Anies menyantap jengkol.
Bima dan Anies juga menengok Kampung Warna Warni di Katulampa yang dilenglapi wahana ban air atau ‘ngalun’. Anies juga tertarik dengan konsep Kampung Warna Warni dan akan diterapkan di Jakarta. “Sudah kami siapkan konsepnya,” tutup Anies. (*) […]
Dari Kumparan:
[…] Saat Anies dan Bima Arya Ajak Warga Selfie di Bendung Katulampa, Bogor
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wali Kota Bogor Bima Arya mengunjungi Bendung Katulampa, Bogor. Bendung tersebut pada saat hujan deras beberapa minggu lalu, berstatus siaga.
Dalam tinjauannya kali ini,
Akun Twitter Guntur Romli, Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengedarkan foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wali Kota Bogor Bima Arya di depan Bendung Katulampa. Foto tersebut ia edarkan pada tanggal 2 Januari 2020 disertai narasi “Cengar cengir selfie di tengah warga Jakarta yang kebanjiran.”
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa foto tersebut merupakan foto pada tahun 2018. Klarifikasi mengenai foto tersebut berasal dari tahun 2018 sudah diberikan oleh Wali Kota Bogor Bima Arya melalui akun Instagramnya (@bimaaryasugiarto). Berikut klarifikasi dari Wali Kota Bima Arya:
[…] Bencana itu membuat duka. Tapi menebar hoax di tengah bencana itu menyedihkan.
Beredar foto saya dengan Gubernur DKI Jakarta @aniesbaswedan sedang berswafoto di Bendung Katulampa Bogor yang diunggah ulang pada 2 Januari 2020. Seolah tak empati dengan musibah. Padahal foto tersebut diambil pada Senin, 12 Februari 2018, bukan pada banjir yang terjadi pada 1 – 2 Januari 2020.
Saat itu, pak Gubernur berkunjung ke Bogor untuk bicarakan kerjasama pencegahan banjir. Termasuk rencana bantuan Pemprov DKI untuk menganggarkan pembangunan kolam retensi di beberapa titik di Kota Bogor. Agar volume air ke Jakarta berkurang.
Banjir 1 Januari 2020 di Kota Bogor, tercatat ada 26 titik longsor (1 korban meninggal dunia), 5 titik banjir lintasan, 7 rumah ambruk, 2 peristiwa pohon tumbang dan 1 kebakaran.
Korban longsor sudah dievakuasi ke titik aman untuk mencegah longsor susulan. Banjir sudah surut namun perlu tetap waspada mengingat menurut prediksi BMKG cuaca ekstrem masih akan terjadi sepekan ke depan.
Posko Penerimaan dan Penyaluran Bantuan Bencana juga sudah didirikan di Kantor BPBD Kota Bogor, Jalan Pool Bina Marga No. 2 RT02/01, Kayu Manis, Tanah Sareal, Kota Bogor.
Bagi warga yang membutuhkan penanganan cepat terkait kebencanaan dan hal-hal darurat lainnya, dapat menghubungi nomor:
1. 112
2. 0251 – 7596006 (call center BPBD Kota Bogor),
3. 0888-0911-2569 (WhatsApp Pusdalops BPBD Kota Bogor). Terimakasih. […]
Selain itu, untuk mengetahui kebenaran klarifikasi Arya Bima tersebut, melalui hasil penelusuran melalui metode reverse image, didapati kejadian dalam foto tersebut memang pada tahun 2018. Foto yang disebarkan Guntur Romli terlihat sama dengan foto utama pada laman pemberitaan mediabogor.id pada tanggal 12 Februari 2018.
Adapun, kala itu, Gubernur Anies dan Wali Kota Arya Bima berkoordinasi guna penanganan banjir. Beberapa media pun sudah meliput peristiwa itu. Berikut kutipan pemberitaannya:
Dari Mediabogor.id:
[…] Petakan Penanganan Banjir, Ini Cara Anies Baswedan dan Bima Arya Kenalkan Katulampa ke Publik
Petakan Penanganan Banjir, Ini Cara Anies Baswedan dan Bima Arya Kenalkan Katulampa ke Publik
Mediabogor.com, BOGOR – Walikota Bogor Bima Arya Sugiarto menyambut hangat kedatangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balaikota Bogor, Senin (12/2/2018). Terlebih, Anies merupakan Gubernur DKI pertama yang singgah ke Balaikota Bogor untuk membahas penanganan banjir sepanjang 536 tahun usia kota hujan ini.
Anies dan rombongan tiba di Gedung Balaikota Bogor sekira jam 11.00 WIB. Sang tuan rumah Bima Arya langsung mengajak pemimpin Ibukota itu ke Ruang Paseban Sri Bima. Di ruangan tersebut Anies disuguhkan pemutaran cuplikan video tentang Kota Bogor.
Usai itu, Bima Arya membuka perbincangan dengan intermezo bahwa Anies Baswedan merupakan Gubernur DKI Jakarta pertama yang datang ke Kota Bogor untuk membahas banjir. “Sepanjang usia Kota Bogor 536 tahun, rupanya baru kali ini Gubernur Jakarta yang datang ke sini (Balaikota Bogor). Presiden saja sudah. Pak SBY pernah ke sini, Pak Jokowi juga sudah ke sini. Ini sejarah,” ungkap Bima.
Setelah berbincang dan pengenalan staf, Bima kemudian mengajak Anies ke kolam retensi di kawasan Cibuluh, Bogor Utara, Kota Bogor. Kolam retensi atau waduk kecil itu dibangun dengan kedalaman 5 meter dan luas 7.000 meter persegi sehingga dapat menampung 35 ribu meter kubik air.
Selain sebagai pengendali banjir, fungsi lain dari kolam retensi adalah sebagai pengolahan limbah karena mampu menampung dan mentreatment limbah sebelum dibuang. Kolam retensi dibangun untuk mempermudah pemeliharaan dan penjernihan air waduk.
Kemudian, peninjauan dilanjutkan ke Bendung Katulampa, Bogor Timur. Di sana Bima dan Anies nampak berbincang serius. Bima bahkan menjelaskan kepada Anies bahwa ada salah kaprah dipandangan masyarakat mengenai Bendung Katulampa.
“Jadi pak gubernur, orang Jakarta itu kalau mendengar atau melihat Katulampa itu serem banget. Menurut saya ada persepsi yang salah soal Katulampa. Seolah-olah itu bendungan yang kalau jebol, Jakarta banjir. Katulampa bukan seperti itu. Katulampa itu early warning system. Hanya untuk melihat ketinggiannya berapa,” jelas Bima kepada Anies.
Di tengah rintik hujan keduanya berbincang mengenai kemungkinan-kemungkinan kerjasama dan arah kebijakan yang bisa disenergikan antara pemerintah pusat, Provinsi DKI Jakarta dan wilayah-wilayah Jabodetabek, termasuk Kota Bogor.
“Khusus Pak Bima Arya. Saya apresiasi leadership-nya, dan juga inisiatif-inisiatifnya di hari-hari kemarin. Karena di masa-masa krisis seperti itu kita bisa komunikasi leluasa. Kita bisa interaksi dan sama-sama memantau perkembangan dengan baik. Jakarta mengapresiasi Pak Bima dengan jajaran. Yang senin minggu lalu persis jam segini kita sedang telpon-telponan, saat itu Katulampa berada dalam status siaga 1 dengan ketinggian air 240 cm,” ungkap Anies.
Mengenai komitmen sinergi lintas wilayah soal penanganan banjir, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan apapun demi menyelamatkan Jakarta.
“Bagi saya prinsipnya adalah saya akan kerjakan apapaun, yang harus dikerjakan untuk menyelamatkan Jakarta dari banjir. Dan saya siap menemui siapaun yang ada kaitannya dengan penyelamatan Jakarta dari banjir,” jelasnya.
Menurut dia, Pemerintah DKI Jakarta tidak akan membuat kebijakan hal yang berubah-ubah soal banjir. “Kita tidk ingin sekedar sporadik, kita ingin direncanakan dengan matang dan dieksekusi dengan baik. Saya menyambut baik apa yang sudah dikerjakan Walikota Bogor, dan kita akan dukung terus. Nanti sesegera mungkin kita akan ketemu menyamakan rencana,” beber dia.
Bima Arya sendiri menyatakan siap bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta, utamanya dalam penanganan banjir. Karena menurut Bima mengenai banjir bukan soal Jakarta yang butuh Bogor ataupun sebaliknya.
“Bogor ini dilalui oleh Cisadane dan Ciliwung. Yg mempengaruhi Jakarta adalah Ciliwung karena Cisadane ke Tangerang. Jadi kerjasama kita ini harusnya normalisasi sungai lintas batas, penataan bantaran sungai, revitalisasi situ-situ. Jadi bagaimana caranya supaya air itu tidak semua ke Jakarta. Semaksimal mungkin kita serap di Bogor. Yang kita usulkan sebelumnya terkait itu,” ungkap Bima.
Ia menambahkan, selama ini pola kerjasama yang diterapkan Kota Bogor dengan gubernur sebelumnya adalah dengan menyusun proposal. “Lalu proposal itu disampaikan ke Jakarta. Kemudian Jakarta melakukan assement, dan mengucurkan bantuan kira-kira begitu. Kalau boleh kami ingin format itu diperbaiki dan kita sempurnakan dengan model yang lebih dialogis ya. Apa sebetulnya apa persolan utamanya dan lain sebagainya.
Doyan Jengkol
Mengakhiri kegiatan, Bima Arya mengajak Anies dan rombongan makan bersama dengan konsep ‘ngaliwet’. Masakan khas Sunda disajikan, termasuk semur jengkol.
“Ternyata Pak Gubernur juga jengkol mania,” kata Bima yang melihat dengan lahap Anies menyantap jengkol.
Bima dan Anies juga menengok Kampung Warna Warni di Katulampa yang dilenglapi wahana ban air atau ‘ngalun’. Anies juga tertarik dengan konsep Kampung Warna Warni dan akan diterapkan di Jakarta. “Sudah kami siapkan konsepnya,” tutup Anies. (*) […]
Dari Kumparan:
[…] Saat Anies dan Bima Arya Ajak Warga Selfie di Bendung Katulampa, Bogor
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Wali Kota Bogor Bima Arya mengunjungi Bendung Katulampa, Bogor. Bendung tersebut pada saat hujan deras beberapa minggu lalu, berstatus siaga.
Dalam tinjauannya kali ini,
Rujukan
(GFD-2020-3497) [KLARIFIKASI] Polres Pamekasan Tidak Selenggarakan Kegiatan Nikah Gratis
Sumber: Sosial MediaTanggal publish: 04/01/2020
Berita
Kasubbag Humas Polres Pamekasan, AKP Nining Dyah Poespito Sari Soetikno menyatakan pamflet kegiatan nikah bareng gratis dengan ajakan stop pacaran dan ayo menikah, tidak dibuat dan diselenggarakan oleh pihaknya. “Jadi tolong disampaikan kepada masyarakat Pamekasan dan masyarakat Madura bahwa informasi itu hoax, tidak benar,” kata AKP Nining Dyah, Selasa (31/12/2019).
Diketahui juga foto dalam pamflet tersebut bukanlah foto Kapolres Pamekasan, melainkan foto Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta.
NARASI:
1. “Jadi tolong disampaikan kepada masyarakat Pamekasan dan masyarakat Madura bahwa informasi itu hoax, tidak benar,” kata Kassubag Humas Polres Pamekasan, AKP Nining Dyah Poespito Sari Soetikno saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Selasa (31/12/2019).
2. “Pamflet tersebut sudah lama beredar, tahun lalu sudah beredar juga hanya diganti tahun 2019,” ujar AKP Nining.
Diketahui juga foto dalam pamflet tersebut bukanlah foto Kapolres Pamekasan, melainkan foto Kapolres Nganjuk AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta.
NARASI:
1. “Jadi tolong disampaikan kepada masyarakat Pamekasan dan masyarakat Madura bahwa informasi itu hoax, tidak benar,” kata Kassubag Humas Polres Pamekasan, AKP Nining Dyah Poespito Sari Soetikno saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Selasa (31/12/2019).
2. “Pamflet tersebut sudah lama beredar, tahun lalu sudah beredar juga hanya diganti tahun 2019,” ujar AKP Nining.
Hasil Cek Fakta
PENJELASAN:
Beredar kabar melalui pesan berantai Whatsapp, pamflet yang dikeluarkan oleh Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Isi pamflet adalah pengumuman bahwa Polres Pamekasan menyelenggarakan kegiatan “Nikah Bareng Gratis” yang terbuka untuk umum.
Dalam pamflet itu juga terdapat tulisan, “Stop Pacaran, Ayo Menikah”. Selain itu dijelaskan juga waktu pendaftarannya adalah mulai dari 12 Januari hingga 12 Februari 2020. Sementara waktu pelaksanannya, pada 30 Februari 2020 di Aula Mapolres Pamekasan yang dimulai pukul 09.00 Wib.
Menanggapi pamflet yang tersebar tersebut, Kasubbag Humas Polres Pamekasan, AKP Nining Dyah Poespito Sari Soetikno mengatakan, pamflet nikah bareng gratis yang kini beredar viral tersebut adalah ‘Hoaks’ alias tidak benar.
Ia mengaku, Polres Pamekasan tidak pernah mengadakan acara nikah bareng gratis seperti yang tertera di pamlfet tersebut.
“Jadi tolong disampaikan kepada masyarakat Pamekasan dan masyarakat Madura bahwa informasi itu hoax, tidak benar,” kata AKP Nining Dyah saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Selasa (31/12/2019).
Selain itu, AKP Nining Dyah juga mengimbau agar masyarakat Pamekasan lebih bijak dalam menyikapi sebuah informasi yang sedang beredar.
Sebab bisa saja ada oknum yang sengaja ingin membuat berita bohong yang dapat membuat keresahan.
“Pamflet tersebut sudah lama beredar, tahun lalu sudah beredar juga hanya diganti tahun 2019,” ujarnya.
“Namun pihak Polres Pamekasan sudah memberikan imbauan dan sudah menyetempel pamflet itu dengan tulisan hoax, tapi saat ini muncul lagi,” sambung dia.
Lebih lanjut AKP Nining Dyah meminta kepada masyarakat Pamekasan agar tidak menyebar informasi yang belum memiliki kredibiltas.
Ia menyarankan, apabila ada informasi yang masih diragukan kebenarannya, alangkah baiknya untuk bertanya terlebih dahulu kepada pihak yang berkompeten di bidangnya, sebelum menyebarkan informasi tersebut.
“Coba lihat di pamflet itu kan bukan foto Kapolres Pamekasan, jadi informasi nikah bareng gratis itu hoax dan tidak benar,” pungkasnya.
Diketahui foto yang terdapat dalam pamflet adalah Kapolres Nganjuk, AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta.
Beredar kabar melalui pesan berantai Whatsapp, pamflet yang dikeluarkan oleh Polres Pamekasan, Madura, Jawa Timur. Isi pamflet adalah pengumuman bahwa Polres Pamekasan menyelenggarakan kegiatan “Nikah Bareng Gratis” yang terbuka untuk umum.
Dalam pamflet itu juga terdapat tulisan, “Stop Pacaran, Ayo Menikah”. Selain itu dijelaskan juga waktu pendaftarannya adalah mulai dari 12 Januari hingga 12 Februari 2020. Sementara waktu pelaksanannya, pada 30 Februari 2020 di Aula Mapolres Pamekasan yang dimulai pukul 09.00 Wib.
Menanggapi pamflet yang tersebar tersebut, Kasubbag Humas Polres Pamekasan, AKP Nining Dyah Poespito Sari Soetikno mengatakan, pamflet nikah bareng gratis yang kini beredar viral tersebut adalah ‘Hoaks’ alias tidak benar.
Ia mengaku, Polres Pamekasan tidak pernah mengadakan acara nikah bareng gratis seperti yang tertera di pamlfet tersebut.
“Jadi tolong disampaikan kepada masyarakat Pamekasan dan masyarakat Madura bahwa informasi itu hoax, tidak benar,” kata AKP Nining Dyah saat dikonfirmasi TribunMadura.com, Selasa (31/12/2019).
Selain itu, AKP Nining Dyah juga mengimbau agar masyarakat Pamekasan lebih bijak dalam menyikapi sebuah informasi yang sedang beredar.
Sebab bisa saja ada oknum yang sengaja ingin membuat berita bohong yang dapat membuat keresahan.
“Pamflet tersebut sudah lama beredar, tahun lalu sudah beredar juga hanya diganti tahun 2019,” ujarnya.
“Namun pihak Polres Pamekasan sudah memberikan imbauan dan sudah menyetempel pamflet itu dengan tulisan hoax, tapi saat ini muncul lagi,” sambung dia.
Lebih lanjut AKP Nining Dyah meminta kepada masyarakat Pamekasan agar tidak menyebar informasi yang belum memiliki kredibiltas.
Ia menyarankan, apabila ada informasi yang masih diragukan kebenarannya, alangkah baiknya untuk bertanya terlebih dahulu kepada pihak yang berkompeten di bidangnya, sebelum menyebarkan informasi tersebut.
“Coba lihat di pamflet itu kan bukan foto Kapolres Pamekasan, jadi informasi nikah bareng gratis itu hoax dan tidak benar,” pungkasnya.
Diketahui foto yang terdapat dalam pamflet adalah Kapolres Nganjuk, AKBP Dewa Nyoman Nanta Wiranta.
Rujukan
Halaman: 5261/5619