• (GFD-2024-21638) [KLARIFIKASI] Swiss Tidak Melarang Jilbab dan Konstitusinya Akui Islam

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi yang mengeklaim Pemerintah Swiss melarang muslimah di negara tersebut mengenakan hijab atau jilbab.

    Pemerintah Swiss juga diklaim tidak mengakui Islam sebagai agama resmi di negara mereka setelah adanya referendum.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru dan informasinya perlu diluruskan.

    Informasi mengenai pelarangan hijab di Swiss disebarkan oleh akun Facebook ini pada Kamis, 18 Juli 2024.

    Berikut narasi yang ditulis:

    Swiss melarang hijab dan tidak lagi mengakui Islam sebagai agama resmi melalui referendum.

    Apakah Anda ingin referendum yang sama diadakan di semua negara Eropa?

    Narasi serupa dalam bahasa Inggris disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Tahun lalu, Parlemen Swiss menetapkan larangan atas pemakaian penutup wajah penuh seperti burka, masker ski, dan bandana yang hanya menyisakan sedikit celah pada bagian mata.

    Dilansir Associated Press, aturan itu ditetapkan setelah referendum pada 2021. Saat itu, pemilih Swiss menyetujui proposal untuk melarang penggunaan penutup wajah di tempat umum.

    Akhirnya, pada 2023 Parlemen Swiss memutuskan denda hingga 1.000 franc Swiss atau sekitar Rp 18,5 juta bagi pelanggarnya.

    Kendati demikian, referendum tersebut tidak menyangkal Islam sebagai agama resmi di negara tersebut.

    Berdasarkan data di situs pemerintah Swiss, negara tersebut didominasi penduduk beragama Kristen.

    Sebagian besar adalah anggota gereja Katolik Roma, sebagian lainnya dari gereja Kristen protestan. Hanya sekitar 6 persen penduduknya beragama Islam.

    "Di Swiss, kebebasan beragama adalah salah satu hak dasar yang tercantum dalam konstitusi federal," tulis situs tersebut.

    Konstitusi Swiss terkait agama dapat dibaca di sini.

    Pada 2021, Pemerintah Swiss menentang referendum yang melarang penggunaan penutup wajah, begitu pula koalisi partai-partai berhaluan kiri yang menyebut usulan tersebut sebagai Islamofobia.

    Namun, pendapat berlainan disampaikan oleh para pengusul referendum.

    Dikutip Associated Press, mereka berpendapat penutup wajah seperti burka melambangkan penindasan terhadap perempuan.

    Kesimpulan

    Larangan penggunaan penutup wajah penuh di Swiss dipahami secara keliru.

    Pemerintah Swiss tidak melarang hijab. Referendum pada 2023 menetapkan larangan penggunaan penutup wajah penuh, seperti burka, masker ski, atau bandana yang hanya menyisakan sedikit bagian mata.

    Pemerintah Swiss mengakui Islam sebagai agama yang boleh dianut warganya, atas dasar kebebasan beragama dalam konstitusinya.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21637) [HOAKS] Cheryl Reeve Mundur dari Pelatih Tim Bola Basket Putri AS

    Sumber:
    Tanggal publish: 03/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar unggahan yang mengeklaim pelatih tim bola basket putri Amerika Serikat (AS), Cheryl Reeve mengundurkan diri.

    Klaim itu disertai narasi yang mengaitkan pengunduran diri tersebut dengan bintang muda AS yang popularitasnya sedang meroket, Caitlin Clark.

    Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Cheryl Reeve mundur dari pelatih basket putri AS muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini

    Akun tersebut membagikan gambar Cheryl Reeve dan dikaitkan dengan Caitlin Clark, rookie yang saat ini bermain untuk klub Indiana Fever di Liga Bola Basket Putri AS atau WNBA.

    Berikut keterangan yang disampaikan:

    BREAKING: The US women's national team coach resigns following a question about Caitlin Clark........See Details in Comment????????????

    (BREAKING: Pelatih tim nasional wanita AS mengundurkan diri menyusul pernyataan tentang Caitlin Clark........Lihat Detail di Komentar????????????????)

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut pelatih basket putri AS Cheryl Reeve mengundurkan diri.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek informasi soal pengunduran diri Cheryl Reeve ke situs resmi Federasi Bola Basket Amerika Serikat (USAB). Namun, tidak ditemukan informasi tersebut.

    Dilansir Reuters, USAB membantah informasi soal pengunduran diri Cheryl Reeve

    "Ini tidak benar," kata juru bicara USAB. 

    Sampai saat ini Cheryl Reeve masih tercatat sebagai pelatih kepala tim basket putri Amerika Serikat. 

    Adapun informasi keliru itu bersumber dari situs amazing.drinkfood.info.

    Artikel tersebut menyebut Reeve mengundurkan diri setelah meremehkan Caitlin Clark dalam sebuah konferensi pers.

    Namun, artikel tidak memberikan bukti lebih lanjut mengenai lokasi, tanggal, serta waktu konferensi pers dilakukan. 

    Kabar bohong mengenai Cheryl Reeve beredar beberapa hari setelah Reeve enggan menjawab soal keterlibatan Caitlin Clark dalam timnas AS di masa depan.

    Dalam Olimpiade 2024, Caitlin Clark juga tidak masuk ke dalam skuad yang dibawa Reeve.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim pelatih tim bola basket putri AS, Cheryl Reeve mengundurkan diri tidak benar atau hoaks. 

    Federasi Bola Basket Amerika Serikat membantah informasi tersebut. Sampai saat ini Reeve masih tercatat sebagai pelatih basket putri AS. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-21636) Cek Fakta: Tidak Benar Foto Rontgen Pasien di India, Ada Kecoa di dalam Dadanya

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/08/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta - Sebuah foto yang diklaim hasil rontgen pasien di India dan terdapat seekor kecoa di dalam dadanya beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkah salah satu akun Facebook pada 28 Juli 2024. Pada foto tersebut terlihat ada seekor kecoa dalam sebuah dada pasien berdasarkan foto hasil rontgen.
    "Hasil rontgen seorang pasien India menunjukkan ada seekor kecoa kecil didalam dadanya, dan dokter India memintanya pergi ke luar negeri dan menjalani operasi untuk menghilangkannya.
    Baca Juga

    Cek Fakta: Tidak Benar dalam Video Ini Gibran Sedang Menyantap Katak
    Kapan Pendaftaran Calon Kepala Daerah Pilkada 2024? Simak Jadwal dan Tahapannya
    Ma'ruf Amin Kecam Pembunuhan Ismail Haniyeh: Bisa Ganggu Perundingan Damai Israel dan Palestina
    Pasien ini pergi ke Singapura untuk persiapan operasi. Dokter Singapura memberi tahu dia bahwa tidak ada kecoa kecil di dada Anda, tetapi ada kecoa kecil di mesin rontgen di negara Anda," tulis narasi dalam foto tersebut.
    "Nah ini parah," tulis salah satu akun Facebook.
    Konten yang disebarkan akun Facebook tersebut telah 27 kali direspons dan mendapat 11 komentar dari warganet.
    Benarkah dalam foto tersebut terdapat seekor kecoa di dalam dada pasien di India? Berikut penelusurannya.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri foto yang diklaim hasil rontgen pasien di India dan terdapat seekor kecoa di dalam dadanya. Penelusuran dilakukan dengan memasukkan kata kunci "x ray images cockroach india" di kolom pencarian Google Search.
    Hasilnya terdapat beberapa artikel yang meluruskan mengenai foto tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul "A morphed photo is being shared as a real photo of a Cockroach found in a chest X-ray" yang dimuat situs factly.in pada 6 Maret 2024.
    Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa foto rontgen tersebut juga viral di India. Narasinya juga serupa, namun si pasien diminta menjalani operasi di Mumbai.
    Setelah ditelusuri, tidak ada laporan atau berita kredibel yang mengonfirmasi kejadian seorang pria terdapat kecoa di dalam dadanya berdasarkan hasil rontgen.
    Factly.in juga melakukan penelusuran gambar terbalik pada foto tersebut. Hasil penelusuran mengarah ke foto rontgen dada tanpa kecoa. Gambar tersebut ditemukan di situs radlines.org, sebuah situs web ahli radiologi.
    Menurut deskripsi dari web radlines.org, foto tersebut mewakili 'radiogram dada posteroanterior' dari seorang wanita berusia 21 tahun yang mengeluh nyeri dada sebelah kiri setelah tabrakan saat pertandingan sepak bola. Hasil rontgen menunjukkan dada normal tanpa ada tanda cedera. Foto ini diunggah oleh Mikael Häggström.
     

    Kesimpulan


    Foto yang diklaim hasil rontgen pasien di India dan terdapat seekor kecoa di dalam dadanya ternyata tidak benar. Faktanya, foto tersebut merupakan hasil editan dan tidak ada informasi valid yang mendukung klaim tersebut.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21635) Cek Fakta: Pendaftaran Undian BRI 2024 Festival BRImo HUT ke-128 Ini Tidak Benar

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/08/2024

    Berita


    Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendpati klaim pendaftaran undian BRI 2024 Festival BRImo HUT ke-128, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 31 Juli 2024.
    Unggahan klaim pendaftaran undian BRI 2024 Festival BRImo HUT ke-128 tersebut berupa tulisan sebagai berikut.
    "𝙋𝙧𝙤𝙜𝙧𝙖𝙢 𝘽𝘼𝙉𝙆 𝘽𝙍𝙄 𝟮𝟬𝟮𝟰, FESTIVAL BRImo Hadir lagi, ikuti Undian nya dan menangkan Hadiah utama nya, pendaftaran secara 𝙂𝙍𝘼𝙏𝙄𝙎
    Dengan cara klik 𝗱𝗮𝗳𝘁𝗮𝗿 di postingan ini Pemenang akan di umumkan pada tgl 17 Agustus 2024.
    Buruan daftarkan diri anda, siapa tau anda jadi pemenang 🎉"
    Klaim pendaftaran undian BRI 2024 Festival BRImo HUT ke-128 menampilkan gambar beragam kendaraan yang diklaim sebagai grandprize undian, emas dan smartphone.
    Tulisan tersebut mengarahkan kita untuk mengklik tautan "https://cgtrecuponid.wsi.web.id/?fbclid=IwY2xjawEdcsxleHRuA2FlbQIxMQABHcirnXxCUoOIa3KkCHSDnq4SuaVo_gi2ceSotMUpXIjNtYuzA5_BB0S0mw_aem_gpUHZP9kCB2n13BRFZKZ6Q" yang diklaim sebagai formulir pendaftaran, tautan ini mengarah pada sebuah situs.
    Benarkah klaim pendaftaran undian BRI 2024 Festival BRImo HUT ke-128? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
     

    Hasil Cek Fakta


    Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim pendaftaran undian BRI 2024 Festival BRImo HUT ke-128, penelusuran mengarah pada tulisan berjudul "Waspada Modus Social Engineering" yang dimuat situs resmi BRI bri.co.id, tulisan tersebut memuat infografis yang mengimbau masyarakat untuk mewaspadai social engineering yaitu sebuah teknik memperoleh informasi rahasia dengan cara menipu atau memanipulasi korban.
    BRI pun mengingatkan agar kita selalu waspada terhadap setiap email, WhatsAp, telepon, alamat web atau tautan dan akun yang mentasnamakan BRI.
    Selain itu juga menjaga kerahasiaan data seperti PIN, password, OTP, CVV/CVC dan M-token agar tidak diberitahukan pada pihak manapun termasuk pertugas BRI.
    Artikel berjudul "Cek Fakta: Waspada Hoaks Link Pendaftaran BI Fast Catut Nama Bank BRI" yang dimuat situs Liputan6.com menyebutkan, BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.
    Website resmi BRI beralamat di www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun Facebook: Bank BRI serta Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, dan @promo_bri.

    Kesimpulan


    Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim pendaftaran undian BRI 2024 Festival BRImo HUT ke-128 tidak benar.
    BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan sosial media resmi yang sudah centang biru atau terverifikasi sebagai media komunikasi.
    Website resmi BRI beralamat di www.bri.co.id, akun Instagram @bankbri_id, akun Facebook: Bank BRI serta Twitter: @bankbri_id, @kontakbri, dan @promo_bri.

    Rujukan