• (GFD-2024-24601) [HOAKS] Sopir Angkot Mendadak Kaya karena Judi Online

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah video yang beredar di media sosial mengeklaim seorang sopir angkot menjadi kaya mendadak karena judi online.

    Namun, setelah ditelusuri video tersebut merupakan hasil manipulasi. Informasinya keliru dan dipelintir untuk mempromosikan situs judi.

    Video yang mengeklaim seorang sopir angkot menjadi kaya mendadak karena judi online muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini.

    Dalam video, seorang perempuan yang berprofesi sebagai sopir angkot mengatakan, pendapatannya dari judi online membantu memenuhi kebutuhan harian.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video tersebut identik dengan unggahan di kanal YouTube Asumsi berjudul "Kerah Biru: Kerasnya Jalanan Jakarta Bagi Supir Angkot Wanita".

    Video itu menampilkan kisah seorang perempuan bernama Rusni yang menjadi sopir angkot di Jakarta untuk membantu suaminya.

    Dalam video tersebut ia membagikan pengalaman soal suka dukanya menjadi sopir angkot, mulai dari berebut penumpang sampai adanya copet.

    Kemudian, Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek video sopir angkot yang diklaim menjadi kaya mendadak menggunakan TruMedia.

    Hasilnya suara dalam video terbukti secara subtansial merupakan hasil manipulasi yang dihasilkan oleh artificial intelligence (AI).  

    Suara hasil manipulasi itu kemudian diedit dan ditempel pada video yang sudah diunggah Asumsi. Dengan demikian, seolah-olah sopir angkot itu mempromosikan judi online yang telah mengubah hidupnya.

    Video yang mengeklaim seorang sopir angkot menjadi kaya mendadak karena judi online merupakan hasil manipulasi.

    Video aslinya menceritakan soal kisah sopir angkot perempuan di Jakarta. Setelah dicek, suara dalam video terdeteksi dihasil oleh AI.

    Suara hasil manipulasi itu kemudian ditempel pada video yang posting aslinya diunggah oleh akun YouTube Asumsi.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24600) [KLARIFIKASI] Jokowi-Kapolri Kunjungi Rumah Miftah pada September, Bukan Desember 2024

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial muncul foto yang menampilkan Presiden ke-7 RI Joko Widodo bersama Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengunjungi rumah Miftah Maulana.

    Foto itu beredar setelah Miftah mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada 6 Desember 2024. 

    Namun, setelah ditelusuri unggahan tersebut perlu diluruskan karena informasinya keliru.

    Miftah mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden setelah video dirinya mengolo-olok penjual es teh viral di media sosial. Tidak hanya itu, sejumlah video lain kemudian memperlihatkan perlakuan Miftah yang dianggap tidak pantas.

    Foto yang menampilkan Jokowi dan Listyo Sigit mengunjungi rumah Miftah Maulana dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini dan TikTok ini.

    Unggahan itu muncul setelah Miftah mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden. Foto tersebut diberi keterangan demikian:

    tiba-tiba jokowi dan kapolri datang ke rumah gus miftah, ADA APA INI ??

    Akun Facebook Foto Jokowi dan Listyo Sigit mengunjungi rumah Miftah Maulana

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan bahwa foto tersebut identik dengan unggahan di Instagram Miftah pada 19 September 2024.

    Miftah menuliskan, foto itu adalah momen ketika Jokowi dan Listyo Sigit berkunjung ke Pondok Pesantren Ora Aji miliknya dalam rangka harlah yang ke-12. 

    Foto itu diambil sebelum Miftah dilantik menjadi Utusan Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan oleh Presiden Prabowo Subianto. 

    Diberitakan Kompas.com, dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Ora Aji pada 19 September 2024, Jokowi bertemu dengan 50 kiai muda yang berasal dari Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

    Menurut Miftah, kunjungan itu sudah direncanakan Jokowi saat ia mengisi nasehat buka puasa bersama di Istana Negara pada Ramadhan 2024. 

    Kesimpulan

    Foto yang menampilkan Jokowi dan Listyo Sigit mengunjungi rumah Miftah Maulana dibagikan dengan narasi keliru. Foto itu diambil pada 19 September 2024 sebelum Miftah menjadi Utusan Khusus Presiden.

    Saat itu Jokowi dan Listyo Sigit berkunjung dalam rangka harlah ke-12 Ponpes Ora Aji yang didirikan oleh Miftah. 

    Setelah Miftah mengundurkan diri pada 6 Desember 2024, tidak ada informasi valid Jokowi dan Listyo Sigit mengunjungi rumah Miftah. 

    Rujukan

  • (GFD-2024-24599) [HOAKS] Pemerintah Jepang Tuntut Bill Gates atas Temuan Obat Aborsi dalam Vaksin

    Sumber:
    Tanggal publish: 12/12/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Unggahan di media sosial mengeklaim Pemerintah Jepang menuntut miliarder Bill Gates atas kejahatan kemanusiaan terkait temuan obat aborsi dalam vaksin Covid-19.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi pemerintah Jepang menuntut Bill Gates dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini, pada Oktober 2024. Berikut narasi yang dibagikan:

    Jepang Peringatkan Bill Gates "Hari-harinya Sudah Dihitung" Setelah Obat Aborsi Ditemukan dalam Vaksin

    Jepang telah mengirimkan pesan yang jelas kepada Bill Gates - waktunya hampir habis. Dengan Gugus Tugas Covid pemerintah yang dengan cepat mengungkap kejahatannya, tembok-tembok semakin menutup bagi gembong globalis itu.

    Ilmuwan Jepang kini mengambil sikap, mendesak jaksa internasional untuk mengajukan kasus kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap Gates.

    Di antara mereka, para ahli terkenal di dunia seperti Dr. Fukushima membunyikan alarm, mengungkap penemuan mengejutkan bahwa beberapa vaksin mengandung obat aborsi yang dirancang untuk mengurangi populasi.

    Mereka memperingatkan bahwa ada banyak bukti yang menunjukkan Gates belum selesai - ia memiliki rencana untuk menimbulkan lebih banyak kerusakan dalam waktu dekat.

    Sudah waktunya bagi dunia untuk bersatu dan membawanya ke pengadilan!

    Screenshot Hoaks, pemerintah Jepang tuntut Bill Gates

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, narasi pemerintah Jepang menuntut Bill Gates bersumber dari artikel yang dipublikasikan The People's Voice pada 9 Oktober 2024.

    Menurut Media Bias Fact Check, situs tersebut memiliki bias dan kredibilitas sangat rendah. Sumber informasinya dipertanyakan, tidak dapat dipercaya, dan bias ekstrem sayap kanan.

    Situs yang berbasis di Los Angeles, Amerika Serikat tersebut rutin menerbitkan artikel soal konspirasi dan propaganda sejak 2014 di bawah perusahaan induk Newspunch LLC.

    Sementara itu, tidak ditemukan bukti soal temuan obat aborsi dalam vaksin Covid-19. Sebelumnya, sempat beredar narasi bahwa vaksin mengandung sel janin hasil aborsi.

    Narasi tersebut menyasar vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan AstraZeneca dan Pfizer. Akan tetapi, klaim tersebut telah dibantah.

    Seperti diberitakan Kompas.com, juru bicara AstraZeneca mengonfirmasi bahwa perusahaan tidak menggunakan sel MRC-5 atau sel janin hasil aborsi dalam pengembangan vaksinnya.

    AstraZeneca tidak menggunakan sel MRC-5, tetapi menggunakan sel TREX 293 Ginjal Embrio Manusia yang berasal dari garis sel manusia yang berbeda.

    Menurut tim pengembangan Universitas Oxford, sel 293 Ginjal Embrio Manusia yang asli diambil dari ginjal janin yang diaborsi pada tahun 1973. Namun, sel yang digunakan sekarang adalah kloning dari sel asli dan bukan jaringan janin asli.

    Adapun, sebagaimana diberitakan Kompas.com, Pfizer menggunakan garis sel janin untuk menguji kemanjuran vaksin.

    Garis sel adalah salinan sel yang dikloning dari sumber yang sama yang telah diadaptasi untuk tumbuh terus menerus di laboratorium.

    Garis sel merupakan kunci penelitian medis. Peneliti bukan memasukkan sel janin untuk membuat vaksin, tapi menggunakan salinan garis sel untuk menguji kemanjuran vaksin yang memang sesuai prosedur penelitian.

    Kesimpulan

    Narasi Pemerintah Jepang menuntut miliarder Bill Gates atas kejahatan kemanusiaan terkait temuan obat aborsi dalam vaksin Covid-19 adalah hoaks.

    Narasi itu bersumber dari situs The People's Voice, yang memiliki rekam jejak menyebarkan disinformasi dan teori konspirasi.

    Selain itu, tidak ditemukan bukti bahwa vaksin Covid-19 mengandung obat aborsi. Klaim bahwa vaksin mengandung sel janin hasil aborsi juga telah dibantah.

    Rujukan

  • (GFD-2024-24598) Keliru, Pendaftaran Program Petani Milenial Lewat Situs Tidak Resmi

    Sumber:
    Tanggal publish: 13/12/2024

    Berita



    Sebuah poster berisi informasi tentang pendaftaran program Petani Milenial, beredar di Facebook ini [ arsip ]. Unggahan tersebut juga disertai tautan pendaftaran program tersebut melalui https://daftar2024.live/petani/.

    Akun Facebook lain juga menggunakan narasi yang sama walaupun dengan tautan yang berbeda, seperti yang dibagikan oleh akun ini, ini, ini, dan ini. Beragam akun ini mencantumkan informasi bahwa program Petani Milenial di bawah Kementerian Pertanian tersebut akan mendapatkan penghasilan hingga Rp10 juta per bulan.



    Benarkah ini link pendaftaran Petani Milenial Kementerian Pertanian?

    Hasil Cek Fakta



    Hasil verifikasi Tempo, meski pemerintah memang membuka program Petani Milenial, namun tautan yang disebar untuk mendaftar program tersebut adalah keliru. Tautan untuk mendaftar program telah disediakan melalui situs Kementerian Pertanian. 

    Mula-mula Tempo memeriksa situs pendaftaran program Petani Milenial yang dicantumkan pengunggah di https://daftar2024.live/petani.Website ini bukan situs untuk mendaftar program Petani Milenial. 

    Begitu pula akun lain yang meneruskan tautan https://register2024.info/petaniku2024/, https://daftar2024.live/petaniku/, dan https://form-pendaftaran.petani-milenial.my.id/. Domain yang digunakan bukan domain resmi pemerintah yang diakhiri dengan [dot]go[dot]id.

    Dilansir Tempo, untuk bergabung dalam program Petani Milenial, calon peserta harus mengikuti beberapa langkah pendaftaran secaraonline. Berikut cara mendaftar yang dapat dilakukan melaluiwebsite resmi Kementerian Pertanian.

    1. Kunjungi Website Resmi Kementan

    Langkah pertama adalah mengunjungi portal pendaftaran resmi di https://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/. Di sini, Anda akan menemukan informasi lengkap terkait pendaftaran dan pelatihan untuk menjadi petani milenial.

    2. Isi Form Pendaftaran

    Setelah masuk ke halaman utama, cari menu yang berjudul “Pelatihan Petani Milenial”. Di bagian ini, Anda akan diminta untuk memasukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) Anda. Pastikan nomor NIK yang dimasukkan valid dan sesuai dengan identitas yang terdaftar di database kependudukan.

    3. Lengkapi Data Diri

    Setelah mengisi NIK, Anda akan diarahkan ke form registrasi yang mengharuskan Anda mengisi identitas diri secara lengkap. Pastikan data yang dimasukkan sudah benar dan lengkap untuk menghindari masalah di kemudian hari.

    4. Unggah Foto Diri

    Di bagian pendaftaran, Anda juga perlu mengunggah foto diri terbaru berukuran 4x6 dengan resolusi maksimal 700 KB. Foto ini akan digunakan sebagai identitas peserta selama program berlangsung.

    5. Konfirmasi Pendaftaran

    Setelah memastikan semua data sudah lengkap dan benar, klik tombol "Daftar" untuk menyelesaikan proses pendaftaran. Selanjutnya, Anda akan mendapatkan instruksi lebih lanjut melalui email atau di halaman layar pendaftaran untuk mengikuti tahapan seleksi selanjutnya.

    Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menegaskan bahwa para peserta program ini bisa memperoleh pendapatan lebih dari Rp 10 juta per bulan, yang merupakan proyeksi hasil panen mereka. Penghasilan ini bukanlah gaji dari pemerintah, namun hasil dari pengelolaan lahan pertanian secara mandiri.

    "Pendapatan tinggi, di atas gaji kalau kita jadi pegawai," kata Amran, Selasa, 12 November 2024.

    Program ini diharapkan mampu mengubah pandangan generasi muda mengenai sektor pertanian yang sering dianggap kurang menjanjikan. Dengan teknologi modern, pertanian bisa menjadi pilihan karir yang menguntungkan dan berkelanjutan.

    Dikutip dari situs CNN Indonesia, Kementerian Pertanian meluruskan isu yang menyebut Petani Milenial akan diberikan gaji Rp10 juta.

    Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Idha Widi Arsanti mengatakan, sejatinya itu bukan gaji. Angka Rp10 juta itu merupakan potensi pendapatan.

    Potensi dihitung dari swakelola bagi hasil antara lapangan usaha dan petani baik dari sisi pendapatan produksi maupun hasil jual yang mencapai Rp6.000 per kilogram gabah kering giling (GKG).

    "Itu bukan gaji tapi pendapatan dari harga jual GKG yang mencapai Rp6.000 per kilogram. Kemudian ada juga pembagian lainya seperti 20 persen lapangan usaha. Jadi kami sudah hitung di dalam 15 orang anggota brigade swasembada pangan itu pendapatan perorangan bisa Rp10 juta," katanya.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa klaim pendaftaran program petani milenial secaraonline di situs https://daftar2024.live/petani adalahkeliru. 

    Pendaftaran petani milenial dapat dilakukan dengan mudah secara online dan gratis dengan mengunjungi portal pendaftaran resmi di https://latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/.

    Rujukan