• (GFD-2024-21630) Hoaks Atlet Olimpiade Muntah karena Berenang di Sungai Seine

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/08/2024

    Berita

    tirto.id - Gelaran Olimpiade Paris 2024 mendapat banyak sorotan. Tak terkecuali soal penggunaan Sungai Seine sebagai lokasi untuk beberapa cabang olahraga.

    Pada Olimpiade 2024, Prancis memang ingin kembali menggelar beberapa cabang olahraga seperti renang dan triathlon untuk digelar di Sungai Seine yang membelah kota Paris, seperti pada tahun 1900. Namun, Sungai Seine di era modern telah terkontaminasi sampah urban, hingga di tahun 1923, ada pelarangan untuk berenang di Sungai Seine karena polusi air.

    Mengutip artikelNational Geographic, pada tahun 2015, Kota Paris meluncurkan rencana agar Sungai Seine bisa digunakan untuk berenang lagi dengan target perdana pada Olimpiade 2024. Berbagai upaya dilakukan, termasuk proyek pembersihan yang memakan biaya 1,5 miliar dolar.

    Pada akhirnya, Sungai Seine menjadi lokasi pembukaan Olimpiade Paris 2024, serta menjadi tempat kompetisi cabang olahraga triathlon, Rabu (31/7/2024). Sungai Seine menjadi titik start dari rute renang sepanjang 1,5 kilometer (km), yang dilanjutkan dengan 40 km bersepeda serta 10 km lari.

    Tetapi, media sosial kembali ramai dengan isu bahwa kontaminasi sungai tersebut masih di level yang mengkhawatirkan.

    Salah seorang atlet triathlon bahkan disebut muntah di garis finish usai berenang di Sungai Seine, seperti terlihat di sebuah foto yang tersebar di media sosial.

    "Momen para atlet muntah dan mabuk setelah berenang di Seine River," begitu tulis unggahan akun "Bill Arqam" di Facebook pada Rabu (31/7/2024), beberapa saat setelah perlombaan triathlon di Olimpiade Paris 2024 selesai (arsip).

    Sampai dengan Senin (5/8/2024), unggahan tersebut telah mengumpulkan lebih dari 1,5 ribu tanda suka, sembilan komentar, dan dibagikan ulang setidaknya 1,7 ribu kali. Kami menemukan unggahan serupa dari akun "Smart Update" dan "Oky Kurnia Alam" di Facebook dan Instagram.

    Di X (dulu Twitter), unggahan serupa juga menyebar luas. Di antaranya dari unggahan akun X Breaking News berikut.

    Lalu bagaimana faktanya? Apakah benar atlet triathlon di Olimpiade Paris muntah setelah berenang di Sungai Seine?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencoba mencari foto asli dari kejadian tersebut. Hasil pencarian menggunakan metode reverse image search dengan Google Lens, mengarahkan ke foto The Sunberikut. foto tersebut diambil dari cuplikan tayangan BBC.

    Diketahui, atlet yang muntah dalam foto tersebut adalah Tyler Mislawchuk asal Kanada. Selain dia, Alex Yee asal Britania Raya yang akhirnya menjadi peraih emas lomba triatlon tersebut, juga terlihat kelelahan di dalam video.

    Tirto mencoba mencari lebih jauh tentang kejadian Mislawchuk yang muntah di Olimpiade 2024. Hasil pencarian mengarahkan ke artikel berikut dari New York Post.

    Dalam artikel tersebut, pria 29 tahun itu mengaku setidaknya muntah 10 kali setelah perlombaan. Namun, dalam penjelasannya kepada Triathlon Magazine, Mislawchuk menyebut panasnya suhu udara sebagai salah satu faktor terbesar dia mengalami muntah hari itu.

    “Saya hanyalah seorang anak dari Winnipeg, tepatnya Oak Bluff, yang suhunya mencapai -50 (Celsius) di musim dingin, dan saya ada di sini di Olimpiade Musim Panas,” tuturnya dalam sebuah pernyataan.

    Adapun saat perlombaan, melansir New York Post, tercatat suhu udara berkisar antara 26-27 derajat Celcius di awal hingga akhir perlombaan.

    Lebih jauh, sebuah artikel dari triathlete.com menyebut, berdasar hasil riset, gejala distress gastrointestinal (GI), termasuk mual dan kembung, cukup umum terjadi selama lomba ketahanan seperti maraton dan triathlon. Atlet sering mengira bahwa ini disebabkan oleh konsumsi karbohidrat berlebihan (minuman olahraga, gel, dan sebagainya). Namun, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise menunjukkan bahwa ada faktor-faktor lain seperti durasi lomba, cuaca panas, yang juga bisa mempengaruhi kondisi gastrointestinal atlet.

    Pencarian Tirto ke perlombaan Olimpiade lain juga menunjukkan kasus serupa. Pada Olimpiade Tokyo 2020 misalnya, peraih emas, Kristian Blummenfelt, atlet Norwegia, juga terlihat muntah, beberapa detik setelah mencapai finish.

    Sebuah artikel ilmiah dari Pawel Samborski dan rekan-rekannya juga menyebut mual dan muntah merupakan gejala penyakit gastrointestinal, atau GI, yang sering terjadi pada atlet, terutama mereka yang melakukan disiplin olahraga ketahanan. Hal tersebut adalah reaksi fisiologis yang wajar terhadap latihan berat dan dapat diatasi dengan hidrasi yang tepat.

    Meski begitu, beberapa atlet memang sempat mengeluhkan tentang rute berenang di Sungai Seine. Atlet Belgia, Jolien Vermeylen, menyebut pengalaman yang kurang menyenangkan saat sedang berenang.

    "Saat berenang di bawah jembatan, saya merasakan dan melihat hal-hal yang seharusnya tidak terlalu kita pikirkan," ujarnya dikutip dari Metro.

    Sementara atlet Belanda, Rachel Klamer menyebut pengalaman tersebut sangat menjijikkan. "Kita lihat saja nanti apakah aku sakit. Aku benar-benar menelan banyak air," ujarnya dikutip RTL Nieuws.

    Sementara itu mengutip Politico, pihak panitia penyelenggara telah memastikan level polusi sungai tersebut berada di bawah batas berbahaya. "Sampel yang diambil kemarin antara pukul 5 dan 6 pagi menunjukkan tingkat E-coli antara 192 dan 308 yang dianggap sangat baik oleh World Triathlon," kata Anne Descamps, juru bicara panitia penyelenggara Olimpiade Paris, dalam konferensi pers Komite Olimpiade Internasional, 1 Agustus 2024.

    Standar dari World Triathlon terkait konsentrasi E-coli adalah 900 colony-forming units (cfu) per 100 milliliter, untuk air dinyatakan berbahaya untuk dipakai untuk berenang.

    Namun, Fluidion, perusahaan yang mendapat penugasan dari Pemerintah Kota Paris untuk memonitor bakteri di sungai sebelum penyelenggaraan lomba, menyebut, sebenarnya, menurut penelusuran mereka, kandungan E-Coli di Sungai Seine lebih tinggi dari yang disebut oleh panitia Olimpiade.

    Konsentrasinya pada hari itu berkisar antara 516-860 cfu/100 ml. Memang masih di bawah batas berbahaya.

    "Hasil resmi secara signifikan meremehkan jumlah E. Coli yang sebenarnya, dan risiko sebenarnya bagi para atlet tidak tertangani dan masih belum diketahui," kata Fluidion di situsnya.

    Sampai dengan Senin (5/8), belum ada pula informasi yang menyebut dampak kesehatan yang menimpa para atlet triathlon yang berenang di Sungai Seine.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan, atlet yang muntah di Olimpiade 2024, setelah berenang di Sungai Seine, adalah karena udara panas.

    Kejadian muntah setelah menyelesaikan trek triathlon juga bukan merupakan hal yang aneh. Kejadian serupa pernah terjadi di perlombaan-perlombaan sebelumnya. Jurnal ilmiah juga menyebut kalau reaksi tubuh seperti itu wajar terjadi pada atlet yang berlatih dengan keras.

    Meski begitu, memang ada keluhan-keluhan terkait kebersihan Sungai Seine dari beberapa atlet Olimpiade, meski kandungan E. Coli di sungai tersebut masih di bawah level berbahaya.

    Klaim atlet triathlon yang muntah sebab berenang di Sungai Seine bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Rujukan

  • (GFD-2024-21629) [HOAKS] Baim Wong dan Dennis Lim Promosikan Situs Judi

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Selebritas Baim Wong dan pendakwah Dennis Lim diklaim mempromosikan situs judi dalam sebuah unggahan.

    Namun, setelah ditelusuri, konten tersebut merupakan hasil manipulasi.

    Narasi yang mengeklaim Baim Wong dan Ustaz Dennis Lim mempromosikan situs judi dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip).

    Konten tersebut menampilkan video wawancara Baim Wong dengan Dennis Lim. Dalam video itu Dennis Lim mengatakan, dirinya kembali membuka situs judi.

    Hasil Cek Fakta

    Setelah ditelusuri, video wawancara Baim Wong dengan Dennis Lim identik dengan unggahan di kanal YouTube Baim Paula, pada 27 Maret 2023.

    Dalam video aslinya, Dennis bercerita kepada Baim soal masa lalunya sebagai bandar judi. Menurut Denis, permainan judi sudah diatur menang dan kalahnya. 

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com, mengecek suara Baim dan Dennis dalam video yang beredar di media sosial menggunakan Hive Moderation.

    Hasilnya, suara Baim Wong terdeteksi dihasilkan oleh kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dengan probabilitas 99,9 persen.

    Sementara, suara Dennis Lim memiliki probabilitas 98,2 persen dihasilkan AI.

    Kesimpulan

    Konten yang menampilkan Baim Wong dan Dennis Lim mempromosikan situs judi merupakan hasil manipulasi.

    Dalam video aslinya, Dennis bercerita kepada Baim soal masa lalunya sebagai bandar judi. Mereka tidak mempromosikan situs judi.

    Setelah dicek menggunakan Hive Moderation, suara Baim Wong dan Dennis Lim mempromosikan situs judi terdeteksi hasil manipulasi AI.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21628) [KLARIFIKASI] Video Korban Serangan Israel di Gaza, Bukan Ismail Haniyeh

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh dilaporkan tewas dalam serangan udara yang dilancarkan Israel di Ibu Kota Iran, Teheran, pada Rabu (31/7/2024).

    Beredar video yang diklaim memperlihatkan Haniyeh sebelum meninggal. Dalam video tampak seorang pria berambut putih mendapat perawatan medis karena terluka di kepala dan wajah.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut disebarkan dengan konteks keliru.

    Video yang diklaim memperlihatkan Ismail Haniyeh sebelum tewas disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun, pada Rabu (31/7/2024):

    Just moments before martyrdom, the last words of shaheed Ismail Haniya (may Allah have mercy on him).

    Berikut terjemahannya:

    Tepat beberapa saat sebelum syahid, kata-kata terakhir syahid Ismail Haniya (semoga Allah merahmatinya).

    akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebookm Rabu (31/7/2024), yang diklaim sebagai sosok Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh sebelum meninggal dunia.

    Hasil Cek Fakta

    Sosok dalam video bukanlah Ismail Haniyeh. Video serupa telah beredar di internet sebelum serangan Israel ke Teheran, pada Rabu (31/7/2024).

    Misalnya, video yang diunggah oleh akun X ini dan ini pada 7 November 2023. Video serupa diunggah di situs Nabd.com, 6 November 2023.

    Video tersebut menampilkan korban di Gaza. Berikut keterangan yang tertulis:

    Saat dia berdarah, seorang warga Palestina mengangkat jari telunjuknya tinggi-tinggi dan meneriakkan, ‘Kami semua mendukung perlawanan… sebuah ketabahan yang hanya akan Anda temukan di Gaza. Gaza menolak dan akan menang.

    Peristiwa dalam video juga tidak cocok dengan kronologi pembunuhan Haniyeh.

    Dilansir Al Jazeera, Haniyeh terbunuh dalam serangan proyektil udara, pada Rabu (31/7/2024) dini hari, sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

    Serangan itu sengaja ditargetkan ke perumahan khusus veteran perang di Teheran Utara, tempat Haniyeh tinggal.

    Haniyeh dan salah satu pengawalnya tewas setelah gedung tempat mereka menginap diserang.

    Haniyeh melakukan perjalanan ke Teheran untuk menghadiri pelantikan Presiden Iran Masaoud Pezeshkian.

    Pembunuhan ini mengancam stabilitas dan meningkatkan eskalasi konflik di Gaza.

    Sejauh ini, sekitar 39.445 warga Palestina akibat serangan Israel, yang kini memasuki bulan ke-10. Lebih dari 91.000 orang terluka.

    Israel mulai menyerang Gaza, berjanji untuk melenyapkan Hamas dan membunuh para pemimpinnya.

    Kelompok tersebut melancarkan serangan pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang menyebabkan terbunuhnya sekitar 1.139 orang dan lebih dari 200 orang ditawan.

    Kesimpulan

    Video seorang korban serangan Israel di Gaza pada November 2023 disebarkan dengan konteks keliru.

    Pria dalam video bukanlah Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haniyeh.

    Haniyah terbunuh ketika gedung tempatnya tinggal di Teheran runtuh dihantam serangan udara Israel, pada Rabu (31/7/2024) dini hari.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21627) [HOAKS] Pertalite Telah Dihapus

    Sumber:
    Tanggal publish: 02/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial mengeklaim bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite telah dihapus.

    Akan tetapi, setelah ditelusuri narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Pertalite telah dihapus muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip)

    Akun tersebut membagikan unggahan pada 1 Agustus 2024 dengan keterangan sebagai berikut:

    BBM Jenis Pertalite Dihapus

    Namun, unggahan itu tidak menjelaskan apa yang dimaksud Pertalite dihapus, apakah terkait penjualan atau yang lain.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut pertalite sudah dihapus

    Hasil Cek Fakta

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan, sampai sampai saat ini Pertalite masih tersedia di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

    Menurut Fadjar, Pertamina masih ditugaskan memasok Pertalite. 

    "Sampai saat ini kami masih ditugaskan untuk penyediaan Pertalite," kata Fajar kepada Kompas.com Jumat (02/08/2024). 

    Ketika ditanya apakah akan ada pembatasan pembelian Pertalite yang merupakan BBM bersubsidi, Fadjar belum bisa memastikan. Sebab, pembatasan bukan wewenang Pertamina. 

    "Kewenangan pemerintah itu," ujarnya.

    Dilansir Antara, Presiden Jokowi mengatakan,  pemerintah belum membahas soal kebijakan pembatasan BBM bersubsidi.

    "Ndak, ndak, ndak. Belum ada pemikiran ke sana. Belum rapat juga," kata Jokowi Selasa (16/7/2024).

    Adapun wacana pembatasan pembelian BBM bersubsidi sebelumnya diungkap oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

    Menurut Luhut, pemerintah menargetkan pengetatan penggunaan subsidi BBM mulai 17 Agustus 2024, supaya dapat mengurangi jumlah penyaluran subsidi kepada orang yang tidak berhak.

    Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menjelaskan, belum ada pembatasan BBM bersubsidi pada 17 Agustus 2024, sebagaimana isu yang beredar.

    "Enggak ada batasan di 17 Agustus, masih belum (ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi) ini kok," kata Arifin. 

    Menurut Arifin, perlu adanya data yang akurat terkait siapa saja yang berhak menerima BBM bersubsidi supaya pembatasan yang dilakukan bisa tepat sasaran.

    Kesimpulan

    Narasi yang mengeklaim Pertalite telah dihapus tidak benar atau hoaks. Sampai saat ini Pertamina masuk memasok Pertalite ke SPBU. 

    Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa pemerintah belum membahas tentang kebijakan pembatasan BBM bersubsidi.

    Rujukan