• (GFD-2021-8633) Keliru, Klaim Ini Foto Anies Baswedan saat Donasikan Gajinya untuk Palestina

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 21/05/2021

    Berita


    Foto yang memperlihatkan momen ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, beredar di Twitter. Foto itu diklaim sebagai foto Anies ketika mendonasikan gajinya untuk Palestina.
    Klaim tersebut beredar di tengah memanasnya konflik antara Palestina dan Israel sejak awal Mei 2021 lalu. Ketegangan bermula dari rencana penggusuran warga di Sheikh Jarrah, yang memicu protes di kompleks Masjid Al Aqsa. Namun, aparat Israel justru menyerang demonstran. Merespons hal ini, Hamas meluncurkan roketnya. Israel pun membalas lewat serangan udara ke perbatasan Gaza.
    Akun ini membagikan foto beserta klaim itu pada 18 Mei 2021. Akun itu menulis, "Sunyi senyap dari media. Goodbener anies langsung donasikan dana untuk palestine dari gaji pribadi uang pribadi dan patungan karyawan pemda dki. Donasi langsung serahkan ke tangan Dubes Palestine Zuhair Shurn."
    Gambar tangkapan layar cuitan di Twitter yang berisi klaim keliru terkait foto yang diunggahnya. Foto yang menunjukkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Zuhair al-Shun, ini adalah foto lama, diambil pada 2019.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim itu, Tim CekFakta Tempo mula-mula menelusuri jejak digital foto tersebut dengan reverse image tool Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa foto itu adalah foto lama, ketika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bertemu dengan Dubes Palestina Zuhair al-Shun pada 3 Juli 2019 di Balai Kota Jakarta untuk membahas sejumlah potensi kerja sama.
    Foto tersebut dimuat oleh situs resmi Ensiklopedia Jakarta dalam artikelnya pada 19 Mei 2019 yang berjudul "Gubernur Anies Menerima Kunjungan Duta Besar Palestina Untuk Indonesia, Peristiwa". Dalam foto ini, terlihat Zuhair membawagoodie bagyang sama dengan yang terlihat dalam foto yang beredar di Twitter. Jas dan dasi yang dikenakan oleh Zuhair pun identik.
    Dalam artikel ini, disebutkan bahwa Anies menerima kunjungan kehormatan Zuhair pada 3 Juli 2019 di Balai Kota Jakarta. Menurut Anies, Jakarta dan Palestina sudah menjalin hubungan kerja sama Sister City sejak Oktober 2007. Kunjungan ini dimaksudkan untuk menghangatkan kembali hubungan keduanya sekaligus membahas sejumlah potensi kerja sama.
    Beberapa kerja sama yang berpotensi diimplementasikan bersama adalah dalam hal peningkatan kapasitas penyelamatan, pemadam kebakaran, bantuan kemanusiaan, dan seni-budaya. Anies pun menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan selalu konsisten mendukung komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.
    Foto yang sama juga diunggah oleh Anies di akun Instagram pribadinya pada 3 Juli 2019. Selain foto itu, terdapat foto-foto lain yang diambil dari peristiwa yang sama. Keterangan yang ditulis oleh Anies pun sama dengan yang dimuat dalam artikel di situs Ensiklopedia Jakarta di atas.
    Donasi untuk Palestina
    Dilansir dari Voice of Indonesia, dalam wawancaranya dengan politikus Diaz Hendropriyono di YouTube pada 18 Mei 2021 lalu, Dubes Palestina Zuhair al-Shun mengatakan bahwa, di Indonesia, Palestina hanya memiliki satu kantor resmi, yakni kantor kedutaan. Menurut dia, bila ingin memberikan donasi untuk Palestina, masyarakat bisa datang ke Kedutaan Besar Palestina di Indonesia dan menyerahkan bantuan tersebut di sana.
    "Palestina memiliki satu misi, satu kedutaan, satu kantor resmi. Jika Anda datang kepada saya untuk mengirimkan (bantuan) ke Menteri Kesehatan (Palestina), Menteri Pendidikan, atau masyarakat Palestina, hal tersebut pasti akan disampaikan, dan tertulis. Bukan hal seperti diambil uangnya kemudian pergi, tidak. Segala sesuatu akan didaftarkan, bukti akan diberikan, pemberitahuan akan dikirimkan kepada otoritas kami, uang akan didepositokan ke bank sehingga semuanya jelas dikirimkan melalui jalur yang benar," katanya.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto di atas adalah foto saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendonasikan gajinya untuk Palestina lewat Dubes Palestina Zuhair al-Shun, keliru. Foto itu merupakan foto lama, ketika Anies bertemu dengan Zuhair pada 3 Juli 2019 di Balai Kota Jakarta untuk membahas sejumlah potensi kerja sama.
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2021-8632) Keliru, Klaim Cristiano Ronaldo Tolak Bersalaman dengan Presiden Israel di Video Ini

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 20/05/2021

    Berita


    Video yang diklaim memperlihatkan momen ketika pesepak bola asal Portugal Cristiano Ronaldo menolak bersalaman dengan Presiden Israel Reuven Rivlin beredar di TikTok. Video tersebut beredar di tengah meningkatnya ketegangan antara Palestina dan Israel.
    Dalam video itu, tercantum narasi “Cristiano Ronaldo doesn’t gave his hand to the President of Israel because he supports the muslims”. Akun ini membagikan video itu sepekan lalu dengan sejumlah tagar, seperti #muslim, #palestine, dan #israel.
    Gambar tangkapan layar unggahan di TikTok yang berisi klaim keliru terkait pesepak bola Cristiano Ronaldo dan video yang diunggahnya.

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, video tersebut menunjukkan momen saat klub sepak bola Spanyol, Real Madrid, menerima penghargaan setelah memenangi duel kontra San Lorenzo dalam ajang final Piala Dunia Antar Klub 2014 di Maroko. Namun, pria yang tidak disalami oleh Cristiano Ronaldo dalam video tersebut bukan Presiden Israel Reuven Rivlin.
    Untuk memverifikasi klaim di atas, Tempo mula-mula memfragmentasi video tersebut menjadi sejumlah gambar dengan tool InVID. Lalu, gambar-gambar itu ditelusuri dengan reverse image tool Google dan Yandex. Hasilnya, ditemukan video yang identik yang pernah diunggah ke YouTube oleh kanal Football HD pada 21 Desember 2014 dengan judul “Cristiano Ronaldo vs Michel Platini after the Club World Cup final 2014”.
    Menurut Football HD, pria yang tidak disalami oleh Ronaldo dalam video itu adalah Presiden UEFA Michel Platini. Momen tersebut terekam saat acara penyambutan para pemain Real Madrid untuk mengambil trofi Piala Dunia Antar Klub 2014 dengan para tokoh sepak bola. Ronaldo memanfaatkan momen ketika Carlo Ancelotti, manajer Madrid ketika itu, bertukar dialog singkat dengan Platini untuk menghindarinya setelah memeluk Florentino Perez.
    Ketegangan antara Ronaldo dan Platini, yang menurut beberapa sumber saling menyapa sebelum duel, muncul setelah Presiden UEFA itu menyatakan bahwa Ballon d'Or harus diberikan kepada pemain Jerman, karena negara tersebutn memenangi Piala Dunia pada tahun itu. Video ketika Ronaldo tidak menyalami Platini ini pun viral, dan Ronaldo dinilai menghina Platini.
    Detik.com juga telah menelusuri video yang viral tersebut. Menurut laporan Detik.com, dalam video itu, bintang sepak bola asal Portugal tersebut memang tidak bersalaman dengan seorang pria dalam video ini, usai Real Madrid memenangi Piala Dunia Antar Klub 2014. Namun, sosok yang dilewati Ronaldo tersebut tidak asing di dunia sepak bola, yakni legenda Prancis sekaligus mantan Presiden UEFA, Michel Platini.
    Dilansir dari Kompas.com, juru bicara UEFA, Pedro Pinto, mengatakan bahwa penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo tidak berjabat tangan dengan Presiden UEFA Michel Platini bukan karena ada masalah antara keduanya, tapi karena ketidaksengajaan.
    Insiden itu terjadi dalam penyerahan medali usai Real Madrid mengalahkan San Lorenzo dengan skor 2-0 dalam final Piala Dunia Antar Klub di Marakesh pada 20 Desember 2014. Dalam seremoni jabat tangan itu, Ronaldo berada di belakang pelatih Carlo Ancelotti. Setelah berjabat tangan dengan Platini, Ancelotti tampak berbincang dengan Platini. Keduanya belum betul-betul selesai berbincang, ketika Ronaldo berjalan melewati Ancelotti.
    "Tak ada masalah. Cristiano sudah bersalaman dengan Platini sebelum penyerahan Bola Perak. Ketika ia kembali untuk penyerahan medali juara bersama dengan anggota tim yang lain, Michel berbincang dengan Carlo Ancelotti dan Ronaldo berjalan melewati (mereka) tanpa bersalaman dengan mereka," ujar Pinto. "Dari sudut pandang kami, saya bisa menjamin bahwa tak ada masalah sama sekali. Saya bicara dengan Platini, yang hanya mengatakan bahwa ia sedih karena orang berpikir ia tidak akur dengan Ronaldo."
    Insiden jabat tangan itu dinilai sejumlah kalangan sebagai isyarat adanya masalah antara Cristiano Ronaldo dan Michel Platini. Penilaian ini tak lepas dari komentar Platini pada November 2014, soal persaingan merebut FIFA Ballon d'Or 2014, yang melibatkan Ronaldo, penyerang Barcelona Lionel Messi, dan kiper Bayern Muenchen Manuel Neuer.
    Pada November lalu, Platini mengatakan bahwa Neuer adalah orang yang paling layak meraih FIFA Ballon d'Or 2014, karena Neuer adalah satu-satunya kandidat yang menjuarai Piala Dunia 2014 di Brasil. Menurut Madrid, Platini seharusnya tidak menyampaikan opini pribadi soal peraih FIFA Ballon d'Or mengingat dia adalah Presiden UEFA.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa Cristiano Ronaldo menolak bersalaman dengan Presiden Israel dalam video tersebut, keliru. Pria yang tidak disalami oleh Ronaldo dalam video itu bukan, Presiden Israel Reuven Rivlin, melainkan Michel Platini yang saat itu menjabat sebagai Presiden UEFA. Video tersebut terekam saat Real Madrid menerima penghargaan usai mengalahkan San Lorenzo alam ajang Piala Dunia Antar Klub 2014 di Maroko.
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2021-8631) Keliru, Klaim Covid-19 Hanya Tipuan Yahudi untuk Atur Ibadah Umat Islam

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 20/05/2021

    Berita


    Video berdurasi sekitar 2,5 menit mengenai Covid-19 viral di WhatsApp dalam sepekan terakhir. Di bagian awal, terdapat cuplikan yang menunjukkan belasan orang berpakaian hazmat sedang menari bersama. Di sekeliling mereka, terdapat puluhan pria yang mengenakan jas serta topi hitam yang identik dengan pakaian yang biasa dikenakan oleh kaum Yahudi.
    Video ini memuat narasi bahwa Covid-19 hanya tipuan dari orang-orang yang berada di dalam video itu untuk mengatur ibadah umat Islam. “Tujuannya berhasil. Mereka bergembira, agenda terlaksana, membuat ummat kalang kabut. Mereka telah berjaya mengatur ibadah umat Islam dan lainnya melalui issue Corona," demikian teks pembuka yang tercantum di video ini.
     Gambar tangkapan layar video yang beredar di WhatsApp yang berisi klaim keliru terkait Covid-19.

    Hasil Cek Fakta


    Berdasarkan penelusuran Tim CekFakta Tempo, video tersebut berisi kompilasi dari video-video dengan konteks yang berbeda-beda. Tidak satu pun dari video-video itu yang menunjukkan bahwa Covid-19 hanya tipuan Yahudi. Berikut penjelasan atas video-video tersebut:
    Video 1

    Video ini tayang pertama kali di kanal YouTube Szymon S pada 13 Oktober 2020. Video itu diberi judul "Covid party in Jewish style - Coffin Dance form Israel". Akun ini menuliskan keterangan “We Jews have our own ways of having fun!”.
    Video tersebut memperlihatkan sejumlah tenaga kesehatan yang melakukan tarian Coffin (Coffin Dance) setelah mereka selesai beraktivitas. Coffin Dance, atau dikenal pula dengan sebutan tarian pembawa keranda atau joget peti, adalah tarian yang dilakukan di Ghana oleh para pembawa keranda sebagai sebuah upacara kematian yang bernuansa sukacita. Tarian ini menjadi populer di tengah pandemi Covid-19, dan banyak memiliki beragam versi, seperti versi remix yang dilakukan oleh tenaga kesehatan di Israel.Video 2

    Foto ini menunjukkan bagian dari aksi simbolik untuk memprotes pembukaan ekonomi tanpa bantuan di Torch of Friendship Park, Florida, Amerika Serikat, pada 27 Mei 2020. Aksi dilakukan dengan menunjukkan proses pemakaman oleh anggota komunitas dan aktivis sosial di seluruh Florida, termasuk kota-kota seperti Miami, Jacksonville, Orlando, dan Tampa, untuk menghormati nyawa yang hilang karena Covid-19 dan untuk meminta pertanggungjawaban Gubernur Florida Ron DeSantis dan Presiden AS ketika itu, Donald Trump, atas kecerobohan dan kelambanan mereka. Foto ini diambil oleh fotografer EPA-EFE, Cristobal Herrera.
    Video 3

    Dilansir dari AFP, foto ini identik dengan foto yang diterbitkan oleh surat kabar Belanda, NRC, dalam artikelnya pada 4 Maret 2021. Artikel tersebut bercerita tentang kehidupan sehari-hari paramedis Amsterdam selama pandemi Covid-19. Jurnalis yang meliput hal tersebut juga menjelaskan bahwa, selama memproduksi laporan ini, seorang pria mendekati mereka dan meneriakkan "berita palsu".
    Video 4

    Video ini pernah beredar pada April 2021, dan telah diverifikasi oleh Tempo. Video tersebut bukan video tumpukan jenazah pasien Covid-19 palsu yang telah dipersiapkan. Kantong-kantong plastik hitam berisi manusia yang terlihat dalam video tersebut dipakai dalam syuting video klip lagu rapper asal Rusia, Dmitry Nikolayevich Kuznetsov alias Husky.
    Video 5

    Video ini menunjukkan bagian dari proses pembuatan video promosi rumah sakit di Shamir Assaf Harofeh, Be'er Ya'akov, Israel. Dikutip dari Francetvinfo.fr, juru bicara rumah sakit, Liad Aviel, mengatakan bahwa video tersebut direkam di lokasi mereka pada 3 dan 4 Maret 2021, beberapa minggu setelah layanan darurat baru di sana diresmikan."Apa yang Anda lihat di video adalah instalasi darurat baru kami di tempat parkir kami. Kami ingin menunjukkan dengan gambar bagaimana kami dapat mengubah tempat parkir menjadi struktur medis darurat. Sangat disayangkan bahwa seseorang mencoba membuat video ini menjadi alat anti-vaksin," ujar Aviel. "Kami tidak ada hubungannya dengan itu, dan kami menentang teori konspirasi ini." Video promosi tersebut juga diunggah di kanal YouTube rumah sakit ini.
    Video 6

    Video ini pernah beredar pada awal Mei 2021, dan telah diverifikasi oleh Tempo. Peristiwa dalam video itu merupakan aksi protes oleh mahasiswa kedokteran UCV di depan Hospital Universitario de Caracas (HUC), Venezuela. Mereka berunjuk rasa dengan membawa properti kantong jenazah berisi kertas. Para mahasiswa itu memprotes banyaknya tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19 dan terbatasnya vaksin Covid-19 bagi mereka. Aksi mereka kemudian didatangi sekelompok orang yang merusak properti yang digunakan dalam demonstrasi.
    Video 7

    Dilansir dari Agencia Lupa dan Stop Fake, video ini memperlihatkan bagian dari produksi laporan khusus oleh TV Vitoria di Brasil tentang rutinitas kerja para penggali kubur. Tim ini tidak pernah mensimulasikan penguburan orang yang meninggal karena penyakit. Pada 30 Maret 2021, tim itu pergi ke pemakaman kota Barra do Jucu di Vila Velha untuk melakukan wawancara dengan pengelola. Idenya adalah memperlihatkan hal-hal yang diperlukan selama proses pemakaman.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa Covid-19 hanya tipuan dari Yahudi untuk mengatur ibadah umat Islam, keliru. Video yang digunakan untuk menyebarkan klaim tersebut berisi kompilasi dari video-video dengan konteks yang berbeda-beda. Tidak satu pun dari video-video itu yang menunjukkan bahwa Covid-19 hanya tipuan Yahudi.
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan

  • (GFD-2021-8630) Keliru, Klaim Ini Foto-foto Aksi Bela Palestina oleh Puluhan Ribu Warga Indonesia pada Mei 2021

    Sumber: cekfakta.tempo.co
    Tanggal publish: 19/05/2021

    Berita


    Foto-foto yang diklaim sebagai foto aksi bela Palestina yang digelar oleh puluhan ribu warga Indonesia beredar di Twitter sejak 17 Mei 2021 lalu. Menurut klaim itu, demonstrasi tersebut digelar sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Sheikh Jarrah dan Jalur Gaza.
    Tiga foto itu beredar di tengah memanasnya konflik antara Palestina dan Israel sejak awal Mei. Ketegangan bermula dari rencana penggusuran warga di Sheikh Jarrah, yang memicu protes di kompleks Masjid Al Aqsa. Namun, aparat Israel justru menyerang demonstran. Merespons hal ini, Hamas meluncurkan roketnya. Israel pun membalas lewat serangan udara ke perbatasan Gaza.
    Akun ini membagikan foto-foto beserta klaim itu dengan narasi berbahasa Inggris yang jika diterjemahkan berarti: "Puluhan ribu - demonstrasi besar-besaran di Indonesia untuk menunjukkan solidaritas terhadap orang Palestina di #SheikhJarrah dan Jalur Gaza."
    Gambar tangkapan layar cuitan di Twitter yang berisi klaim keliru terkait foto-foto yang diunggahnya. Foto-foto ini adalah foto-foto lama, tidak terkait dengan memanasnya konflik antara Palestina dan Israel sejak awal Mei 2021 kemarin.

    Hasil Cek Fakta


    Untuk memverifikasi klaim tersebut, Tim CekFakta Tempo menelusuri jejak digital ketiga foto itu denganreverse image tool Google dan Yandex. Hasilnya, ditemukan bahwa foto-foto itu adalah foto lama, yang memiliki konteks yang berbeda-beda. Berikut penjelasan atas tiga foto tersebut:
    Foto I

    Foto ini pernah dimuat oleh The Jakarta Post dalam artikelnya pada 3 Desember 2016 yang berjudul "Rally ends on cautious note". Dalam keterangannya, tertulis bahwa foto itu adalah foto karya fotografer kantor berita Antara, Sigid Kurniawan, yang diambil saat umat muslim berkumpul di sekitar Monumen Nasional, Jakarta, pada 2 Desember 2016 untuk berunjuk rasa terkait kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
    Tirto.id juga pernah memuat foto itu dalam artikelnya pada 2 Desember 2016 yang berjudul "Zikir dan Doa Bersama aksi Bela Islam III". Foto itu diberi keterangan: "Foto aerial ribuan umat Islam melakukan zikir dan doa bersama saat Aksi Bela Islam III di kawasan Bundaran Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (2/12)." Dalam artikel ini, terdapat pula foto-foto lain yang diambil dari peristiwa yang sama.
    Foto II

    Foto ini pernah dimuat oleh kantor berita BBC dalam artikelnya pada 18 Desember 2017 yang berjudul "Aksi bela Palestina, antara solidaritas kemanusiaan dan politik identitas". Foto itu merupakan foto karya fotografer yang bernama Ed Wray, yang dimuat di situs stok foto Getty Images. Foto ini diambil ketika ribuan demonstran berunjuk rasa di Jakarta pada 17 Desember 2017 untuk menyuarakan protes mereka atas pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel.
    Di Getty Images, foto tersebut diberi keterangan sebagai berikut: "Pria Indonesia mengibarkan bendera Palestina dan bendera Indonesia dalam demonstrasi besar-besaran untuk menentang keputusan AS mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel pada 17 Desember 2017 di Jakarta. Para demonstran yang menurut perkiraan polisi mencapai 80 ribu orang itu menyerukan boikot terhadap bisnis AS dan Israel."
    Foto III

    Foto ini pernah dimuat oleh Media Indonesia dalam artikelnya pada 18 Desember 2017 yang berjudul "Aksi Bela Palestina Sejalan Konstitusi RI". Namun, dalam keterangannya, hanya tertulis bahwa foto tersebut berasal dari Metro TV. Artikel itu sendiri menyinggung tentang aksi solidaritas terhadap Palestina yang digelar di Monas pada 17 Desember 2017. Aksi ini merupakan respons atas klaim sepihak Presiden AS ketika itu, Donald Trump, terkait Yerusalem sebagai ibukota Israel.
    Tempo menemukan video berita milik Metro TV yang menayangkan cuplikan yang sama dengan yang terlihat dalam foto ini. Video itu diunggah oleh kanal Berita Terbaru di YouTube pada 17 Desember 2017. Bagian bawah video yang biasanya memuat logo Metro TV sudah ditutup dengan kotak berwarna hitam oleh kanal ini. Namun, reporter yang melaporkan berita dalam video itu, Livia Ramadhanti, adalah reporter Metro TV. Dalam video ini, cuplikan yang sama dengan yang terlihat dalam foto di atas terdapat pada menit 1:20.
    Aksi bela Palestina pada Mei 2021
    Pada 18 Mei 2021, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI ) menggelar demonstrasi di depan kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Kedutaan Besar AS, Jakarta, sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina. Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan, selain di Jakarta, aksi solidaritas itu juga digelar di 23 provinsi lain.
    Di Palu, Sulawesi Tengah, dan di Karawang, Jawa Barat, pada 18 Mei 2021, warga juga menggelar aksi pengumpulan donasi untuk membantu rakyat Palestina. Ratusan warga Gorontalo yang tergabung dalam 11 organisasi masyarakat (ormas) pun menggelar aksi peduli Palestina pada 19 Mei 2021. Pada tanggal yang sama, warga Lampung menggelar aksi bela Palestina di kawasan Tugu Adipura Bandar Lampung.

    Kesimpulan


    Berdasarkan pemeriksaan fakta Tempo, klaim bahwa foto-foto tersebut memperlihatkan aksi bela Palestina oleh puluhan ribu warga Indonesia pada Mei 2021, keliru. Foto-foto itu adalah foto lama, yang memiliki konteks yang berbeda-beda. Foto pertama terkait dengan Aksi Bela Islam di kawasan Bundaran Bank Indonesia, Jakarta, pada 2 Desember 2016, sementara foto kedua dan ketiga terkait aksi solidaritas terhadap Palestina di Jakarta pada 17 Desember 2017 usai adanya pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai ibukota Israel.
    TIM CEK FAKTA TEMPO
    Anda punya data/informasi berbeda, kritik, atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke cekfakta@tempo.co.id

    Rujukan