• (GFD-2020-3721) [SALAH] Video “Sholat Jum’atan di China menjadi lautan manusia, orang Islam di Wuhan tidak Satupun yang kena virus corona”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 21/03/2020

    Berita

    Bukan shalat Jum’at, tapi shalat Idul Fitri. Video itu sudah ada sejak tahun 2018. Jauh sebelum saat pertama kali virus Corona Covid19 pada Desember 2019. Selain itu, salah satu pasien Covid19 di Wuhan adalah Mr. Ye, seorang Muslim etnis Hui dari Provinsi Qinghai.

    Akun Anita Rahayu (fb.com/100032988960607) mengunggah sebuah video ke grup Manusia Merdeka (fb.com/groups/bebasberdaulat) dengan narasi sebagai berikut :

    “*SHOLAT JUM’ATAN DI CHINA* menjadi LAUTAN MANUSIA. Membuat Merinding Hati kita semua. Lebih 2 juta Orang komunis China masuk Islam. Karena Orang Islam di Wuhan tidak Satupun yang kena VIRUS CORONA. Mereka TAKJUB dengan Orang Islam. Akhirnya atas izin Allah SWT mereka Masuk Islam. Subhanallah, kita harus bangga menjadi umat Islam dan in syaa Alloh termasuk kedalam golongan nabi Muhammad yang sholeh dan sholehah, aamiin.”

    *SHOLAT JUM'ATAN DI CHINA* menjadi LAUTAN MANUSIA. Membuat Merinding Hati kita semua. Lebih 2 juta Orang komunis China masuk Islam. Karena Orang Islam di Wuhan tidak Satupun yang kena VIRUS CORONA. Mereka TAKJUB dengan Orang Islam. Akhirnya atas izin Allah SWT mereka Masuk Islam. Subhanallah, kita harus bangga menjadi umat Islam dan in syaa Alloh termasuk kedalam golongan nabi Muhammad yang sholeh dan sholehah, aamiin.😢😢😢

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa video itu adalah shalat Jum’at di China dan orang Islam di Wuhan tidak satupun kena virus Corona Covid19 adalah klaim yang salah.

    Kegiatan dalam video itu bukanlah shalat Jum’at, melainkan shalat Idul Fitri. Video itu sudah ada sejak tahun 2018. Jauh sebelum saat pertama kali virus Corona Covid19 pada Desember 2019.

    Selain itu, salah satu pasien Covid19 di Wuhan adalah Mr. Ye, seorang muslim dari Provinsi Qinghai.

    Berikut penjelasan lengkap periksa faktanya:

    1. Video
    Video itu sudah diunggah ke internet sejak tahun 2018. Tepatnya diunggah oleh kanal Youtube Hijau 19 pada 14 Juli 2018 dengan judul “Tumpah Ruah dan Rapih – Islam di China Shalat Idul Fitri di China”.


    Tidak ada keterangan waktu kapan video itu direkam. Namun dari salah satu adegan dalam video di menit ke 1:09, terdapat papan petunjuk jalan yang tertulis “Don Guan Muslim Grand Mosque” atau yang jika diterjemahkan menjadi “Masjid Besar Dongguan”.

    Masjid Dongguan ini adalah sebuah masjid di Xining, provinsi Qinghai, Republik Rakyat Tiongkok. Hal ini selaras dengan tulisan “QinHai, XiNing” pada menit 0:41 video itu.

    Masjid ini dibangun pada abad ke-14 dan memiliki lengkungan putih warna-warni di sepanjang bagian luar gedung yang luas. Ia memiliki kubah hijau dan putih dan dua menara tinggi


    2. Pasien Covid-19
    Terkait klaim tidak adanya orang Islam di Wuhan yang terkena virus Corona Covid19, klaim ini tidak benar, karena ada salah satu pasien bernama Mr. Ye yang merupakan Muslim etnis Hui berasal dari Provinsi Qinghai dirawat di salah satu Rumah Sakit darurat di Wuhan.

    Pasien atas nama Mr. Ye ini muncul di video dokumenter berjudul “The lockdown: One month in Wuhan” yang diunggah oleh kanal Youtube CGTN pada 28 Februari 2020. Mr. Ye muncul di menit ke 18:20 di video itu.

    Narator video itu mengatakan, karena kemiripan baju pelindung, seorang pasien mengira reporter CGTN adalah dokter untuknya. Mr. Ye mengucapkan “terimakasih, Dokter” kepada reporter CGTN, yang menjawab bahwa dia bukanlah dokter, melainkan seorang reporter dan memberi tahu Mr. Ye agar berterimakasih kepada pada dokter di sana.

    Narator video kemudian mengatakan bahwa Mr. Ye adalah sorang Muslim yang berasal dari Provinsi Qinhai. Mr. Ye terinfeksi Covid-19 selama perjalanan ke Wuhan. Selanjutnya, Mr. Ye menjelaskan bahwa paramedis di rumah sakit itu setiap hari memberikan makanan halal padanya. Lalu Mr. Ye juga menyatakan bahwa ia tidak perlu membayar untuk makanan halal dan perawatan di rumah sakit itu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3720) [SALAH] Pesan Berantai “BUBARNYA AGAMA By. Ahmad Mustofa Bisri”

    Sumber: Sosial Media
    Tanggal publish: 21/03/2020

    Berita

    Klarifikasi Ienas Tsuroiya, salah satu puteri Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus): tulisan BUKAN karya beliau.
    NARASI

    “BUBARNYA AGAMA

    Makkah sepi
    Madinah sunyi
    Kakbah dipagari
    Masjid tutup
    Jamaah bubar
    Jumat batal
    Umrah di stop
    Haji tak pasti
    Lafadz adzan berubah
    Salaman dihindari

    Corona datang
    Seolah-olah membawa pesan
    Ritual itu rapuh!”

    Hasil Cek Fakta

    PENJELASAN


    (1) First Draft News: “Konten yang Salah

    Ketika konten yang asli dipadankan dengan konteks informasi yang salah”.

    Selengkapnya di http://bit.ly/2rhTadC / http://bit.ly/2MxVN7S.

    * SUMBER membagikan puisi “Bubarnya Agama” karya Said Muniruddin.

    * SUMBER menyebutkan Gus Mus sebagai pencipta sehingga menimbulkan kesimpulan yang salah.


    (2) Klarifikasi Ienas Tsuroiya, salah satu puteri Gus Mus:

    * Di akun Facebook: “Sejak kemaren puisi ini sudah seliweran di TL.

    Barusan, ada yang kirim pesan WA, mem-fwd puisi ini tapi nama penulisnya berubah, menjadi nama Abah Ahmad Mustofa Bisri. Entah siapa yang menggantinya.

    Ya Allah, orang-orang ini kenapa sih ya? Sudah berkali-kali Abah menyatakan keberatan namanya dibawa-bawa untuk tulisan yang bukan karya beliau. Tetap saja banyak yang ndableg.

    Jadi teman-teman, kalau mendapat fwd di WA, puisi di bawah ini dengan mencantumkan nama Abah, tolong hentikan di Anda. Jangan disebar lagi. Syukur-syukur kalau berkenan mengoreksi.

    Sekali lagi saya ingatkan, Abah aktif di media sosial. Selain facebook, ada akun beliau di

    Twitter : @gusmusgusmu
    Instagram : @s.kakung
    YouTube: Gus Mus channel (dihandle admin)

    Jadi, kalau Anda mendapat kiriman di WAG atau sms, tolong cek dulu di akun resmi di atas. Kalau ngga ada, berarti hoax.

    Terima kasih.”

    Selengkapnya di http://archive.md/HYXYt (arsip cadangan).



    * Di akun Twitter: “Gaes, kalau mendapat pesan WA berupa puisi berjudul “Bubarnya Agama” dan mencantumkan nama Abah @gusmusgusmu sebagai penulisnya, please STOP di Anda. Jangan disebarkan. Itu bukan karya beliau.”

    Selengkapnya di http://archive.md/j6s23 (arsip cadangan).

    ======

    Rujukan

  • (GFD-2020-3719) [SALAH] “Data Tol yang Ditutup Arah DKI Jakarta”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 21/03/2020

    Berita

    Beredar postingan yang berisikan informasi data tol yang ditutup arah DKI Jakarta. Dalam postingan tersebut tertera 22 nama tol yang ditutup. Selain itu, dalam postingan itu tertera lambang Polri.

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa informasi tersebut tidak benar. Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga, Dwimawan Heru melalui keterangannya kepada para wartawan menyatakan bahwa informasi tersebut hoaks.

    “Menanggapi beredarnya informasi mengenai ditutupnya sejumlah ruas jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga Group di wilayah Jabotabek, kami tegaskan informasi tersebut tidak benar/hoaks,” kata Heru.

    Heru menegaskan, hingga saat ini ruas jalan tol wilayah Jabotabek yang dioperasikan Jasa Marga Group di antaranya Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Jalan Tol Jakarta-Tangerang, Jalan Tol Dalam Kota Jakarta, Jalan Tol Sedyatmo (Bandara), Jalan Tol Jagorawi, dan Jalan Tol JORR Non S masih beroperasi dengan normal.

    Tanggapan senada disampaikan oleh Corporate Communication Department Head Jasa Marga Irra Susiyanti. Irra menegaskan tidak ada penutupan gerbang tol, kecuali loket pengisian ulang.

    "Tidak ada. Yang saat ini ada penutupan sementara adalah lokasi top-up uang elektronik," kata Irra.

    Pihak PT Jasa Marga juga sudah mempublikasikan bantahan akan isu penutupan tol ke arah Jakarta melalui kanal-kanal media sosialnya.

    Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo juga menyebutkan bahwa informasi tersebut hoaks. Selain itu, Sambodo juga menegaskan tidak ada pemeriksaan kepada orang yang ingin masuk Jakarta dari pihak Kepolisian. "Dari kepolisian tidak ada melakukan pemeriksaan yang akan ke Jakarta," ujar Sambodo.

    Kesimpulan

    Bedasarkan penjelasan tersebut, maka konten mengenai gerbang tol arah Jakarta ditutup tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori Fabricated Content atau Konten Palsu.

    Rujukan

  • (GFD-2020-3718) [SALAH] Video “Donald Trump Ke WC Lupa Matikan Mic”

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 21/03/2020

    Berita

    Beredar melalui Whatsapp video seseorang yang tengah memimpin rapat lalu meninggalkan ruangan untuk ke toilet lupa mematikan mikrofonnya. Sosok dalam video tersebut diklaim sebagai Donald Trump. Berikut kutipan narasi videonya:

    “☝Donald Trump meninggalkan ruang rapat utk buang hajat ke WC (toilet), tapi ... microphone didasi lupa dimatikan shg bunyi pelepasan kentut beraknya masuk ke speaker ruangan rapat.????????????????????”

    Hasil Cek Fakta

    Melalui hasil penelusuran, diketahui bahwa sosok dalam video yang lupa mematikan mikrofon bukanlah Donald Trump. Diketahui bahwa sosok dalam video itu ialah Wali Kota Texas Dale Ross.

    Adapun, kejadian dalam video itu bukanlah baru terjadi saat ini. Kejadian dalam video terjadi pada tahun 2015. Video itu merekam rapat yang dilakukan Ross pada tanggal 28 April 2015.

    Ketika rapat tengah berlangsung, Ross undur diri sejenak dari rapat untuk menuju toilet. Namun, ia lupa bahwa ada mikrofon kecil terpasang di bajunya. Suara saat ia tengah di toilet pun terdengar ke dalam ruangan rapat dan mengundang tawa para peserta rapat.

    Kejadian tersebut sempat viral di tahun 2015 di kalangan masyarakat Amerika Serikat, khususnya di Texas. Kala itu, Ross menanggapi kejadian memalukan itu dengan santai. “Saya pikir orang biasa dapat memahami hal ini, bahwa bahkan Wali Kota - ketika panggilan alam - harus pergi,” ujarnya yang dikutip dari mysantonio.com (4 Mei 2015).

    Kesimpulan

    Berdasarkan penjelasan tersebut, klaim bahwa sosok dalam video tersebut adalah Donald Trump tidak benar. Oleh sebab itu, konten tersebut masuk ke dalam kategori False Context atau Konten yang Salah.

    Rujukan