“Filter Rokok Berasal Dari B4bi ?? Masih Mau Merokok ??”
Rokok babi
Rokok filter dari babi
Filter rokok dari babi
(GFD-2021-6742) [SALAH] Filter Rokok Mengandung Babi
Sumber: facebook.comTanggal publish: 19/04/2021
Berita
Hasil Cek Fakta
Beredar kembali sebuah video yang narasumbernya menyebutkan bahwa hemoglobin terdapat dalam filter rokok untuk menyaring racun kimia agar tidak masuk ke paru-paru.
Menurut klaimnya, filter rokok yang digunakan dan beredar di pabrikan rokok Tanah Air merupakan filter rokok impor dengan kandungan protein darah babi, ia mengutip pernyataan dari pakar kesehatan asal Universitas Sydney Australia, Simon Chapman terkait informasi filter rokok yang mengandung babi tersebut.
Setelah dilakukan penelusuran, nyatanya video tersebut adalah hoaks yang beredar kembali di media sosial, video yang sama sebelumnya pernah beredar di tahun 2010 dan telah dilakukan klarifikasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2017.
Berdasarkan hasil uji filter rokok yang dilakukan di laboratorium Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional BPOM pada 2010 menggunakan metode DNA, dari lima merek rokok berfilter yang diuji, tidak terdeteksi adanya kandungan DNA Babi.
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengeluarkan pernyataan bahwa seluruh rokok lokal dan impor yang ada di Indonesia tidak mengandung darah babi.
Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait filter rokok yang mengandung Babi tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten palsu.
Menurut klaimnya, filter rokok yang digunakan dan beredar di pabrikan rokok Tanah Air merupakan filter rokok impor dengan kandungan protein darah babi, ia mengutip pernyataan dari pakar kesehatan asal Universitas Sydney Australia, Simon Chapman terkait informasi filter rokok yang mengandung babi tersebut.
Setelah dilakukan penelusuran, nyatanya video tersebut adalah hoaks yang beredar kembali di media sosial, video yang sama sebelumnya pernah beredar di tahun 2010 dan telah dilakukan klarifikasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2017.
Berdasarkan hasil uji filter rokok yang dilakukan di laboratorium Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional BPOM pada 2010 menggunakan metode DNA, dari lima merek rokok berfilter yang diuji, tidak terdeteksi adanya kandungan DNA Babi.
Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengeluarkan pernyataan bahwa seluruh rokok lokal dan impor yang ada di Indonesia tidak mengandung darah babi.
Dengan demikian informasi yang beredar di Facebook terkait filter rokok yang mengandung Babi tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).
Hoaks lama yang beredar kembali, berdasarkan hasil uji filter, tidak terdeteksi adanya kandungan DNA Babi.S
Hoaks lama yang beredar kembali, berdasarkan hasil uji filter, tidak terdeteksi adanya kandungan DNA Babi.S
Rujukan
(GFD-2021-6741) [SALAH] Tim Vaksinasi GSP Cari Data Penerima Vaksin
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 19/04/2021
Berita
“Selamat siang. Kami dari tim vaksin GSP kemarin minggu mau tanya keluhan setelah divaksin.
Nama:
Alamat:
Nama ayah:
Nama Ibu:
Vaksin ke:
Keluhan setelah divaksin:
Keluhan saat ini:”
Nama:
Alamat:
Nama ayah:
Nama Ibu:
Vaksin ke:
Keluhan setelah divaksin:
Keluhan saat ini:”
Hasil Cek Fakta
Tengah beredar sebuah pesan yang disebarkan melalui aplikasi Whatsapp terkait permintaan data diri calon peserta penerima vaksin, pesan tersebut juga mengatasnamakan Tim Vaksin GSP.
Setelah dilakukan klarifikasi, informasi tersebut telah dibantah Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Informasi tersebut dibantah melalui akun resmi Twitter Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik @InfokomPMK, Ditjen IKP menegaskan bahwa pesan berantai tersebut adalah informasi palsu, kejahatan dengan modus pencurian data (Phishing).
Dengan demikian informasi yang beredar di WhatsApp yang mengatasnamakan Tim Vaksin GSP tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten palsu.
Setelah dilakukan klarifikasi, informasi tersebut telah dibantah Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Informasi tersebut dibantah melalui akun resmi Twitter Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik @InfokomPMK, Ditjen IKP menegaskan bahwa pesan berantai tersebut adalah informasi palsu, kejahatan dengan modus pencurian data (Phishing).
Dengan demikian informasi yang beredar di WhatsApp yang mengatasnamakan Tim Vaksin GSP tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).
Faktanya, informasi tersebut telah dibantah Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Faktanya, informasi tersebut telah dibantah Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Rujukan
- https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/8KylR33k-cek-fakta-beredar-pesan-berantai-mengatasnamakan-tim-vaksinasi-gsp-meminta-data-penerima-vaksin
- https://www.cnbcindonesia.com/tech/20210405134956-37-235316/dapat-pesan-vaksin-covid-ini-jangan-dibalas-atau-dirampok
- https://kumparan.com/kumparannews/hoaxbuster-pesan-mengatasnamakan-tim-vaksinasi-gsp-minta-data-penerima-vaksin-1vUZZdzUGuo
(GFD-2021-6740) [SALAH] Mayora Bagikan Hadiah untuk Rayakan Hari Jadi Ke-50 tahun
Sumber: whatsapp.comTanggal publish: 19/04/2021
Berita
“https://f9163[dot]xyz/mayora-bx/?t=1`617917359497”
Hasil Cek Fakta
Beredar pesan berantai yang mengklaim bahwa Mayora membagikan hadiah gratis merayakan hari jadi ke 50 tahun.
Setelah ditelusuri, melansir dari Liputan6.com, Corporate Secretary Mayora Indah Yuni Gunawan mengatakan, Informasi Mayora bagikan hadiah merayakan hari jadi ke 50 tahun adalah hoaks.
“Itu hoaks,”ucap Yuni dilansir dari Liputan6.com.
Menurut Yuni tautan informasi mengenai Mayora bagikan hadiah merayakan hari jadi berbeda-beda, namun informasi yang tersebar bukan program resmi Mayora.
Dengan demikian pesan berantai Mayora membagi hadiah gratis adalah tidak benar dan masuk dalam kategori konten palsu.
Setelah ditelusuri, melansir dari Liputan6.com, Corporate Secretary Mayora Indah Yuni Gunawan mengatakan, Informasi Mayora bagikan hadiah merayakan hari jadi ke 50 tahun adalah hoaks.
“Itu hoaks,”ucap Yuni dilansir dari Liputan6.com.
Menurut Yuni tautan informasi mengenai Mayora bagikan hadiah merayakan hari jadi berbeda-beda, namun informasi yang tersebar bukan program resmi Mayora.
Dengan demikian pesan berantai Mayora membagi hadiah gratis adalah tidak benar dan masuk dalam kategori konten palsu.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Rahmah an nisaa (Uin Sunan Ampel Surabaya).
Informasi Palsu. Faktanya, Corporate Secretary Mayora Indah Yuni Gunawan mengatakan, Informasi Mayora bagikan hadiah merayakan hari jadi ke 50 tahun adalah hoaks.
Informasi Palsu. Faktanya, Corporate Secretary Mayora Indah Yuni Gunawan mengatakan, Informasi Mayora bagikan hadiah merayakan hari jadi ke 50 tahun adalah hoaks.
Rujukan
(GFD-2021-6739) [SALAH] Foto “Pelangi di Planet Mars”
Sumber: twitter.comTanggal publish: 19/04/2021
Berita
“Is this rainbow? Why there’s a rainbow on the Mars?”
Hasil Cek Fakta
Beredar sebuah foto yang diklaim merupakan pelangi yang muncul di Planet Mars, foto tersebut diunggah oleh akun Twitter @Monika dengan narasi yang mempertanyakan kebenaran foto pelangi di Planet Mars tersebut.
Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan fakta bahwa foto tersebut memang merupakan gambar daratan di Planet Mars, namun gambar yang membentuk pelangi tersebut bukan merupakan pelangi yang muncul di Planet Mars.
Melalui akun @NasaPerservere di Twitter, NASA memberikan penjelasan pelangi tersebut bukan berasal dari fenomena di Planet Mars.
Siluet serupa pelangi itu merupakan pantulan pijar lensa dari kamera penjelajah.
Menurut penjelasan dari pihak NASA, tidak ada kemungkinan akan kemunculan pelangi di Planet Mars. Pasalnya pelangi tercipta dari pantulan cahaya dari tetesan air, sedangkan di Planet Mars sendiri tidak memiliki cukup air yang membuat keadaan planet mengembun dan terlalu dingin untuk air cair di bagian atmosfer.
Diketahui pula bahwa pelangi akan selalu muncul apabila posisinya berlawanan arah dengan matahari, namun dalam foto tersebut posisi pelangi tidak berlawanan dengan sumber cahaya/matahari sehingga jelas bahwa yang nampak pada foto tersebut bukanlah pelangi.
Dengan demikian informasi yang beredar di Twitter terkait Pelangi di Planet Mars tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang salah.
Setelah dilakukan penelusuran, ditemukan fakta bahwa foto tersebut memang merupakan gambar daratan di Planet Mars, namun gambar yang membentuk pelangi tersebut bukan merupakan pelangi yang muncul di Planet Mars.
Melalui akun @NasaPerservere di Twitter, NASA memberikan penjelasan pelangi tersebut bukan berasal dari fenomena di Planet Mars.
Siluet serupa pelangi itu merupakan pantulan pijar lensa dari kamera penjelajah.
Menurut penjelasan dari pihak NASA, tidak ada kemungkinan akan kemunculan pelangi di Planet Mars. Pasalnya pelangi tercipta dari pantulan cahaya dari tetesan air, sedangkan di Planet Mars sendiri tidak memiliki cukup air yang membuat keadaan planet mengembun dan terlalu dingin untuk air cair di bagian atmosfer.
Diketahui pula bahwa pelangi akan selalu muncul apabila posisinya berlawanan arah dengan matahari, namun dalam foto tersebut posisi pelangi tidak berlawanan dengan sumber cahaya/matahari sehingga jelas bahwa yang nampak pada foto tersebut bukanlah pelangi.
Dengan demikian informasi yang beredar di Twitter terkait Pelangi di Planet Mars tersebut tidak benar, sehingga informasi tersebut masuk dalam kategori konten yang salah.
Kesimpulan
Hasil Periksa Fakta Fachrun Nisa (Universitas Muhammadiyah Luwuk).
Bukan pelangi melainkan pantulan pijar lensa kamera penjelajah.
Bukan pelangi melainkan pantulan pijar lensa kamera penjelajah.
Rujukan
Halaman: 5202/6309