• (GFD-2021-6706) [SALAH] Bill Gates Membeli Telegram

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 14/04/2021

    Berita

    “600 Million Dollars Deal Bill Gates Buys Telegram”
    [Terjemahan]
    “Kesepakatan 600 Juta Dolar Bill Gates Membeli Telegram”
    “So they shut down Parler… there has been changes to farcebook no news media and the constant farce checkers… so now everyone is moving to social platform Telegram to get the Scamdemic facts out there and now bill Gates buys that… come on … the western world sounding more like China’s peoples social restrictions everyday”
    [Terjemahan]
    “Jadi mereka menutup Parler … telah ada perubahan pada buku lelucon tidak ada media berita dan pemeriksa lelucon yang konstan … jadi sekarang semua orang pindah ke platform sosial Telegram untuk mendapatkan fakta Scamdemic di luar sana dan sekarang Bill Gates membeli itu … ayolah … dunia barat terdengar lebih seperti pembatasan sosial masyarakat China setiap hari”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah informasi di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa pendiri Microsoft, Bill Gates, telah membeli aplikasi chat Telegram. Dalam unggahan tersebut menampilkan gambar screenshot berita Fox News yang memiliki headline “Kesepakatn 600 juta dollar (AS) Bill Gates membeli telegram”.

    Namun setelah ditelusuri, foto yang terlampir dalam unggahan tersebut merupakan foto suntingan yaitu pada bagian headline atau judul berita. Dilansir dari APF Fact Check, Fox News tidak pernah memberitakan Bill Gates membeli telegram. Headline asli rekaman yang dijadikan screenshot itu menampilkan narasi “Selebriti menentang budaya cancel culture”dan tidak ada sangkut pautnya dengan Bill Gates.

    Isu tersebut juga telah dibantah oleh Durov, Pendiri Telegram, di akun resminya menuliskan bahwa Ia tidak akan menjual aplikasi chat tersebut “Kami tidak akan menjual perusahaan seperti para pendiri WhatsApp. Dunia membutuhkan Telegram untuk tetap independen,” ujar Durov dalam unggahan resminya di Telegram pada 22 Desember 2020.

    Dilansir dari Reuters, juru bicara Bill and Melinda Gates Foundation mengatakan bahwa Bill Gates tidak memiliki hubungan keuangan dengan Telegram.

    Mengacu kepada seluruh referensi, klaim bahwa Bill Gates membeli Telegram adalah hoaks dalam kategori konten yang dimanipulasi.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Fathia Islamiyatul Syahida (Universitas Pendidikan Indonesia)

    Klaim tersebut salah dan merupakan hasil suntingan. Dilansir dari Reuters, juru bicara Bill and Melinda Gates Foundation mengatakan bahwa Bill Gates tidak memiliki hubungan keuangan dengan Telegram.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6705) [SALAH] Memakan Pisang pada Malam Hari Menyebabkan Batuk

    Sumber: instagram.com
    Tanggal publish: 14/04/2021

    Berita

    (Narasi dalam gambar diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia)
    “Apakah kamu tahu? Kamu seharusnya tidak memakan di sore atau malam hari karena menyebabkan batuk. Menurut Ayurveda, waktu terbaik untuk memakan pisang berkisar di antara pukul 8-11 pagi.”

    Hasil Cek Fakta

    Telah beredar sebuah gambar di akun Instagram beauty_fact_s yang mengatakan bahwa tidak baik untuk memakan pisang pada sore dan malam hari. Narasi tersebut mengatakan bahwa memakan pisang pada malam hari akan menyebabkan batuk. Narasi tersebut juga mengatakan waktu yang tepat untuk memakan pisang adalah pada pukul 8-11 pagi.

    Setelah melakukan penelurusan, hal tersebut tidaklah benar. Mengonsumsi pisang pada malam hari tidak mengakibatkan batuk. Hanya saja, dapat memicu produksi histamin yang berlebih dalam tubuh. Melansir dari laman Alodokter, histamin merupakan zat kimia yang diproduksi oleh sel-sel dalam tubuh ketika tubuh bereaksi terhadap alergi atau infeksi.

    Meskipun keberadaan histamin sangat baik bagi kekebalan tubuh dalam melawan alergi dan infeksi, histamin yang diproduksi secara berlebih dapat menyebabkan masalah dan mengganggu fungsi tubuh. Melansir dari laman Alodokter, beberapa efek yang timbul akibat produksi histamin yang berlebih adalah mengalami sesak nafas dan hidung tersumbat serta berair, yang gejalanya mirip dengan gejala flu. Kondisi inilah yang dinamakan sebagai intoleransi histamin. Terdapat beberapa faktor yang dapat memicu produksi histamin yang berlebih. Melansir dari laman Histamine Intolerance Awareness, pisang merupakan salah satu makanan yang mengeluarkan histamin atau histamine releasers, sehingga tidak baik untuk dikonsumsi berlebihan.

    Dengan demikian, narasi yang diunggah oleh akun Instagram beauty_fact_s tidak sesuai fakta dan masuk ke dalam kategori false content atau konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Nadine Salsabila Naura Marhaeni (Universitas Diponegoro)

    Memakan pisang pada malam hari tidak menyebabkan batuk. Namun, mengonsumsi pisang dapat memicu produksi histamin yang berlebihan dalam tubuh, yang akan mengarah kepada intoleransi histamin.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6704) [SALAH] “Anak-anak tuh kagak bisa bohong, mereka ngumpet karna yang datang itu bencana”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 14/04/2021

    Berita

    “Anak-anak tuh kagak bisa bohong, mereka ngumpet karna yang datang itu bencana…
    😁”

    Hasil Cek Fakta

    Beredar di media sosial yang diunggah oleh akun Facebook Andrew SydneyGrey berupa sebuah foto ruangan kelas, terlihat Jokowi ada pada foto tersebut dan siswa pada kelas tersebut sedang bersembunyi di bawah meja kelas dengan klaim bahwa siswa-siswa bersembunyi karena keberadaan Jokowi. Postingan tersebut disukai sebanyak 44 kali, dikomentari 26 kali, dan disebarkan kembali 2 kali.

    Setelah melakukan penelusuran, ternyata postingan yang mirip sudah pernah beredar sejak tahun 2019 oleh turnbackhoax.id dengan judul “[SALAH] Anak Kecil Bersembunyi di Kolong Meja Saat Bertemu Presiden Joko Widodo”. Foto serupa ditemukan pada akun Instagram resmi @sekretariat.kabinet dengan caption sebagai berkut :

    “Presiden Joko Widodo meninjau sosialisasi program Tagana Masuk Sekolah di SD Negeri Panimbang Jaya 1, dan memimpin Apel Siaga Bencana di Lapangan Cikadu Indah, Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (18/2) pagi.”

    Pada artikel tagar.id dengan judul “Foto: Ketika Jokowi dan Anak-anak Banten Lakukan Simulasi Gempa” yang dipublikasikan pada 19 Februari 2019 yang juga memakai foto yang serupa. Artikel tersebut menjelaskan Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke SDN 01 Panimbangjaya, Pandeglang, Banten. Kedatangan Jokowi yang disertai dengan nyanyian tanggap bencana oleh siswa sebagai simulasi tanggap bencana yang dilakukan SD tersebut.

    Melihat dari penjelasan tersebut, klaim siswa-siswa bersembunyi karena kedatangan Jokowi adalah tidak benar sehingga termasuk dalam kategori Konten yang Salah/False Context.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Natalia Kristian (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas Indonesia).

    Informasi yang salah. Siswa-siswa tersebut bersembunyi di bawah meja bukan karena kedatangan Jokowi melainkan sedang melakukan simulasi gempa pada tahun 2019.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6703) [SALAH] Rekaman Suara Habib Rizieq Disiksa Densus 88

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 13/04/2021

    Berita

    “James Riyadi : Siapapun yang merasa pahlawan bagi pribumi, menentang kekuatan 9Naga dan MSS (sebagai pemilik Indonesia yang sesungguhnya), maka siksaan dan kenistaanlah yang pantas baginya agar tak ada lagi tokoh-tokoh Ulama yang menentang kami.”
    “POLRI adalah eksekutor kami,
    Pemerintah Indonesia hidup dari kami,
    TNI tunduk kepada kekuatan politik,
    Seluruh Partai pendukung Pemerintah pun menggantungkan nyawanya kepada kami,
    Sumber daya alam Indonesia sepenuhnya kami yang mengelola, Pribumi Indonesia tak pantas bekerja di ratusan perusahaan 9Naga yang tersebar di seluruh Indonesia.
    (Dalam video : suara RlZlEQ sang pemberontak berhadapan dengan D88)”

    Hasil Cek Fakta

    Sebuah akun Facebook bernama Info Kegubernuran 9 Naga mengunggah sebuah rekaman suara yang diklaim merupakan suara Habib Rizieq yang tengah disiksa oleh anggota Polri (D88). Dalam rekaman terdengar Habib Rizieq yang terlibat kontra dengan aparat keamanan dan beberapa kali mengeluarkan kata-kata kecaman.

    Namun setelah menelusuri kondisi dibalik rekaman itu, diketahui bahwa itu merupakan rekaman dari video Habib Rizieq yang marah kepada polisi karena dugaan pemukulan terhadap pengacaranya saat dijadwalkan ikut sidang virtual di PN Jakarta Timur dari ruang Rutan Bareskrim Polri.

    “Hei jangan main kasar kau, awas main kasar kau. Kenapa kau pukul pengacara?” ujar Rizieq yang terdengar dalam video.

    Habib Rizieq diduga menolak untuk bersidang secara online. Dirinya juga sempat mengatakan kepada Majelis Hakim bahwa dirinya tidak akan mengikuti sidang karena dirinya menganggap bahwa petugas telah berbuat kasar kepadanya.

    “Saya didorong, saya tidak mau hadir. Saya sampaikan ke Majelis Hakim, saya tidak ridho dunia-akhirat. Saya dipaksa, didorong, dihinakan,” kata Rizieq seperti dilansir Detik.com, Jumat 19 Maret 2021.

    Melansir dari ayosemarang.com, pihak kuasa hukum Habib Rizieq tidak bisa memastikan apakah ada aksi kekerasan terhadap Rizieq saat dibawa paksa.

    Terkait dengan dugaan penyiksaan oleh Polri (D88), hal ini merupakan kekeliruan. Satuan anggota Polri yang tergabung dalam D88 atau Densus88 adalah satuan yang bertugas khusus dalam bidang pemberantasan terorisme. Dalam hal ini belum ada bukti bahwa kasus Habib Rizieq termasuk dalam ranah terorisme. Dan lagi, tidak ada informasi valid yang menyatakan bahwa anggota Densus88 juga ikut dalam mengawal sidang Habib Rizieq.

    Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa rekaman suara yag diduga suara Habib Rizieq ketika disiksa oleh petugas Polri (D88) adalah hoaks kategori misleading content atau konten menyesatkan.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Gabriela Nauli Sinaga (Universitas Sumatera Utara)

    Faktanya rekaman itu berasal dari video Habib Rizieq yang marah kepada aparat keamanan, karena dianggap telah berbuat kasar kepada pengacaranya, saat dijadwalkan ikut sidang virtual di PN Jakarta Timur dari ruang Rutan Bareskrim Polri.

    Rujukan