• (GFD-2021-6692) [SALAH] “mantan anggota x fpi. deklarasi. bersumpah akan bunuh diri masal apa bila HRS tidak di bebaskan”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/04/2021

    Berita

    “Ciek..ciek .yg punya surga ampai segitunya!!!

    Fanatik bole gila jangan!!!!sejak kapan Rizieq bs masukin ente ke surga????jgnkan masuk surga nyium baunya surga aja kagak!!!!ingat matinya jgn ngajak2 org lain Makai bom!!! cukup diri ente aja kalau mau mati!!!!!!!

    #duniakadrunduniaTAWA”

    Hasil Cek Fakta

    Akun Facebook Ini Emak Tong mengunggah gambar aksi demo yang dilakukan mantan anggota FPI. Dalam gambar terdapat narasi yang mengklaim demo tersebut dilakukan mantan anggota FPI untuk mendeklarasikan atau bersumpah akan bunuh diri masal bila Habib Rizieq Shihab tidak dibebaskan.

    Kurang lebih 200 orang bersumpah membela Rizieq Shihab sampai mati. Unggahan itu telah mendapat 36 reaksi, 66 komentar dan 1 kali dibagikan oleh pengguna Facebook lain.

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim gambar tersebut adalah tidak benar. Ditemukan gambar serupa dalam artikel Jpnn.com berjudul “FPI Geruduk Kantor Tempo” diunggah pada 16 maret 2018.

    Gambar itu diabadikan ketika massa FPI berdemo di Kantor Tempo, Jakarta Timur, Jakarta pada 16 Maret 2018. Aksi demo tersebut dimaksudkan untuk memprotes karikatur yang dianggap menghina Ketua DPP FPI, Rizieq Shihab.

    Dengan demikian, klaim gambar aksi demo mantan anggota FPI seperti pada unggahan akun Facebook Ini Emak Tong adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten yang salah.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).

    Faktanya, gambar itu diabadikan ketika massa FPI berdemo di Kantor Tempo, Jakarta Timur, Jakarta pada 16 Maret 2018. Aksi demo tersebut dimaksudkan untuk memprotes karikatur yang dianggap menghina Ketua DPP FPI, Rizieq Shihab.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6691) [SALAH] “dari rekaman CCTV terlihat perempuan pelaku penyerangan di Mabes Polri tidak membawa senjata apapun”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/04/2021

    Berita

    Akun Facebook Chee Bie (fb.com/chee.bie.5) pada 1 April 2021 mengunggah postingan berisi klaim sebagai berikut:

    “*DIKIRA TERORIS, POLISI TEMBAK MATI SEORANG PEREMPUAN DI MABES POLRI*
    Seorang perempuan tewas tergeletak di salah satu kawasan Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) sore. Perempuan itu ditembak karena dikira merupakan teroris.
    Dari rekaman video CCTV yang beredar, terlihat perempuan itu sedang kebingungan seperti mencari jalan untuk keluar. Namun kemudian perempuan yang membawa map berwarna kuning itu tiba-tiba ditembak mati.
    Namun anehnya, banyak media yang langsung memvonis bahwa korban penembakan ini adalah “terduga teroris”. Bahkan memberi judul “Teroris serang Mabes Polri”.
    Padahal dari rekaman CCTV terlihat perempuan ini tidak membawa senjata apapun, dan memang selama ini siapapun tamu yang akan memasuki Mabes Polri akan diperiksa secara ketat jadi tidak mungkin bisa membawa senjata api, senjata tajam, bom dan sebagainya.
    Copas.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran, klaim bahwa perempuan pelaku penyerangan di Mabes Polri tidak membawa senjata apapun adalah klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, pelaku yang melakukan penyerangan di Mabes Polri pada 31 Maret 2021 lalu membawa senjata air gun kaliber 4,5 mm. Perempuan berusia 25 tahun itu bahkan sempat mengeluarkan tembakan sebanyak 6 kali ke arah petugas.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menjelaskan bahwa pelaku penyerangan di Mabes Polri itu merupakan terduga teroris. Bukan sebatas ”dikira teroris” seperti yang disebut sumber klaim. Menurut Listyo, pelaku penyerangan itu bernama Zakiah Aini. Dia beraksi sendiri dan bisa dijuluki lone wolf. ”Dari hasil profiling, yang bersangkutan adalah tersangka pelaku lone wolf yang berideologi radikal ISIS,” ungkapnya.

    Hal itu dibuktikan melalui posting-an Zakiah Aini di media sosial. Sebelum penyerangan berlangsung, kurang dari 21 jam, Zakiah sempat mengunggah gambar ISIS di akun Instagram miliknya. ”Di dalamnya ada bendera ISIS dan ada tulisan terkait masalah bagaimana perjuangan jihad,” paparnya.

    Kesimpulan

    Faktanya, perempuan yang melakukan penyerangan di Mabes Polri pada 31 Maret 2021 lalu membawa senjata air gun kaliber 4,5 mm. Perempuan berusia 25 tahun itu bahkan sempat mengeluarkan tembakan sebanyak 6 kali ke arah petugas.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6690) [SALAH] Aplikasi ‘FlixOnline’ Menawarkan Akses Netflix Gratis Selama 2 Bulan

    Sumber: whatsapp.com
    Tanggal publish: 12/04/2021

    Berita

    iklan aplikasi ‘FlixOnline’

    Hasil Cek Fakta

    Beredar sebuah iklan aplikasi ‘FlixOnline’ melalui pesan WhatsApp. Iklan tersebut menyatakan bahwa aplikasi tersebut akan memberikan akses Netflix gratis selama dua bulan kepada pengguna. Pengguna hanya perlu mengunduh aplikasi tersebut dan menyambungkannya dengan akun Netflix.

    Berdasarkan hasil penelusuran, aplikasi tersebut adalah palsu. Berdasarkan hasil riset perusahaan software keamanan Check Point, aplikasi ‘FlixOnline’ berisi malware yang berpotensi mencuri data pribadi pengguna serta memantau pesan-pesan di WhatsApp. Dalam hasil riset yang dipublikasikan di situs resminya, pihak Check Point menyatakan bahwa setelah mengunduh aplikasi ‘FlixOnline’ di Play Store, pengguna akan diminta untuk menyambungkan aplikasi tersebut dengan akun Netflix pengguna.

    Setelah pengguna menyambungkan aplikasi, malware yang dimuat oleh ‘FlixOnline’ akan bekerja untuk mencuri data pribadi pengguna, mengakses pesan WhatsApp, bahkan menyebarkan malware ke gawai lain dengan cara mengirimkan pesan WhatsApp berisi tautan aplikasi tersebut ke orang lain tanpa sepengetahuan pengguna. Pihak Check Point sudah menghubungi Play Store dan kini aplikasi ‘FlixOnline’ telah dihapus. Namun, tercatat sudah ada 500 orang yang mengunduh aplikasi tersebut.

    Dengan demikian, aplikasi ‘FlixOnline’ tersebut dapat dikategorikan sebagai Konten Tiruan/Imposter Content.

    Kesimpulan

    Hasil Periksa Fakta Khairunnisa Andini (Universitas Diponegoro)

    Aplikasi tersebut adalah palsu. Berdasarkan hasil riset perusahaan software keamanan Check Point, aplikasi ‘FlixOnline’ berisi malware yang berpotensi mencuri data pribadi pengguna serta memantau pesan-pesan di WhatsApp.

    Rujukan

  • (GFD-2021-6689) [SALAH] “TMII sekarang diambil si Megawati madam bansos,trus dijual ke Cina”

    Sumber: facebook.com
    Tanggal publish: 12/04/2021

    Berita

    Akun Facebook Dina Mariana (fb.com/100065166220453) pada 10 April 2021 mengunggah gambar tangkapan layar artikel berita Kompas yang berjudul “Ambil Alih Pengelolaan TMII, Pemerintah Bakal Serahkan ke Pihak Lain” ke grup PENDUKUNG SETIA PRABOWO – SANDI (PSPS) dengan narasi sebagai berikut:

    “Sudah pak Harto difitnah memiliki TMII,padahal sekarang diambil si Megawati madam bansos,trus dijual ke Cina astagfirullah.”

    Hasil Cek Fakta

    Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta Medcom, klaim bahwa Taman Mini Indonesia Indah (TMII) diambil oleh Megawati dan dijual ke Cina merupakan klaim yang menyesatkan.

    Faktanya, bukan diambil Megawati dan dijual ke Cina. Selain tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu, pada 2021, pengelolaan TMII diambil alih oleh Kemsetneg dan TMII rencananya akan dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Dilansir dari Medcom, sejak 1977, TMII sebenarnya merupakan aset negara berdasarkan Keppres 51 tahun 1977. Kemudian Kementerian Sekretariat Negara (Kemsetneg) memberikan hak kelola kepada Yayasan Harapan Kita yang didirikan istri Presiden ke-2 RI Soeharto, Tien Soeharto. Kemudian pada 2021, Kemsetneg mengambilalih pengelolaan TMII berdasarkan rekomendasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Pengambilalihan ini tertuang dalam Perpres 19 tahun 2021 tentang TMII.

    Menteri Sekretaris Negara Pratikno menegaskan TMII merupakan aset negara. Layaknya Gelora Bung Karno dan Kemayoran. Pemerintah akan terus mengembangkan TMII sebagai cultural theme park berstandar internasional.

    “Jadi perlu saya tegaskan ini adalah baik GBK, Kemayoran, maupun TMII adalah aset milik negara yang tercatat di Kemensetneg sejak dahulu jadi tidak ada perubahan dalam hal ini. Yang ada adalah pengelolaannya,” kata Pratikno seperti dilansir Detik, Rabu 7 April 2021.

    Dilansir Kompas, pengelolaan TMII kini dipegang oleh tim transisi Kemsetneg. Kemsetneg berharap dalam tiga bulan ke depan, ada mitra yang siap mengelola TMII.

    “Diharapkan di tiga bulan ini juga sudah ada pihak mitra atau pihak ketiga yang ditunjuk tim transisi Kemensetneg, tentang siapanya nanti, tim sedang berproses,” kata Sekretaris Kemsetneg Setya Utama seperti dilansir Kompas, 7 April 2021.

    Kepala Staf Presiden Moeldoko menjelaskan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) disiapkan menjadi salah satu opsi pengelola TMII. Pernyataan itu untuk menepis isu muncul yayasan baru milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pengelola.

    “Salah satu opsi yang akan mengelola di antaranya yang telah disiapkan BUMN bidang parisiwata,” kata Moeldoko seperti dilansir Medcom, Jumat 9 April 2021.

    Kesimpulan

    ukan diambil Megawati dan dijual ke Cina. Selain tidak ada informasi resmi dan valid mengenai hal itu, pada 2021, pengelolaan TMII diambil alih oleh Kemsetneg dan TMII rencananya akan dikelola Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

    Rujukan