• (GFD-2025-25471) [SALAH] Potret “Jejak Digital Peresmian Pagar Laut”

    Sumber: Facebook.com
    Tanggal publish: 05/02/2025

    Berita

    Akun Facebook “Fathur Rochman” pada Rabu (29/1/2025) mengunggah foto [arsip] disertai narasi:

    “Akhirnya ketemu juga foto peresmian Pagar Laut. Jejak Digital”

    Hingga Rabu (4/1/2025), unggahan itu telah mendapatkan komentar 171 dan 77 kali dibagikan.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri asal-usul foto tersebut dengan memanfaatkan Google Image. Hasil teratas mengarah ke foto dalam pemberitaan kabar6.com “Batalion A Brimob Mulai Dibangun di Desa Tanjung Pasir”.

    Konteks asli foto adalah dokumentasi momen ground breaking pembangunan Mako Batalyon di daerah PIK 2, Banten, pada April 2023. Tidak ada kaitannya dengan pagar laut.

    Kesimpulan

    Potret disertai narasi “jejak digital peresmian pagar laut” merupakan konten yang menyesatkan (misleading content).

    Rujukan

  • (GFD-2025-25470) Hoaks Video Pemusnahan Gas Melon karena Beralih ke DME

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/02/2025

    Berita

    tirto.id - Kebijakan pelarangan penjualan Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg), atau gas melon, melalui pengecer, yang tadinya diterapkan pemerintah pada 1 Februari, bikin gaduh masyarakat. Aturan itu membuat warga di beberapa tempat pontang-panting mencari keberadaan gas bersubsidi tersebut.

    Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menjelaskan, alasan pemerintah melarang penjualan gas elpiji 3 kg ke pengecer dan mengalihkan penjualannya hanya ke agen resmi PT Pertamina (Persero) karena menerima laporan penyaluran gas LPG kerap tidak tepat sasaran. Dia pun mengklaim adanya permainan harga gas LPG di lapangan.

    Berkaitan dengan aturan itu, mencuat video yang diklaim sebagai rekaman pemusnahan gas melon, salah satunya disebarkan oleh akun TikTok bernama “suci.adi2”. Klip berdurasi 23 detik itu menampilkan sejumlah orang sedang memasukkan gas melon ke truk.

    “Penampakan Tabung LPJ yang sudah Di Gepengkan yg akan di ganti dengan Gas DME. Netizen bilang gara2 OK (orang kaya) yang ikut2an pengen LPG subsidi dan harga ketok magick dipengecer,” begitu bunyi keterangan dalam video.

    Sebagai informasi, melansir laman Kementerian ESDM, gasifikasi batu bara (Dimethyl Ether/DME) memang tengah dikembangkan pemerintah sebagai energi alternatif pengganti LPG untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat.

    Klip yang diunggah pada Selasa (4/2/2025) ini sudah dibagikan sebanyak 63 kali, dan memperoleh 145 tanda suka, per Rabu (5/2/2025). Unggahannya pun sudah disimpan oleh 12 orang dan mendapatkan 39 komentar.

    Video dengan narasi serupa juga diketahui berlalu-lalang di Facebook (arsip) dan Threads (arsip).

    Namun, bagaimana fakta videonya?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto pertama-tama mencari asal muasal footage video yang beredar dengan memanfaatkan Google Image. Dengan memasukkan tangkapan layar salah satu frame video, kami menjumpai video identik sudah tersebar di Instagram sejak pertengahan Desember 2024.

    Selain di Instagram, video serupa juga muncul di YouTube, dengan narasi bahwa rekaman ini merupakan proses peleburan ulang gas melon.

    Tirto lalu menghubungi Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, untuk mencari kebenaran soal video ini. Ia mengatakan klaim yang beredar tidak benar. Heppy juga menjelaskan bahwa saat ini tidak ada kebijakan penghancuran tabung elpiji 3 kg.

    “Sesuai arahan pemerintah kemarin, penataan pengecer untuk menjadi sub pangkalan sebagai bagian distribusi LPG 3 kg segera kami laksanakan,” kata Heppy dalam keterangan tertulis, Rabu (5/2/2025).

    Lebih lanjut, Heppy bilang, video tersebut kemungkinan menampilkan proses retest, alias tes ulang untuk memastikan tabung masih layak edar atau tidak. Tabung yang tidak layak kemudian akan dikirim ke retester alias bengkel pemeliharan dan perbaikan elpiji 3 kg, untuk menentukan apakah tabung perlu cat ulang, dilakukan quality control berat tabung, atau dikategorikan rusak dan cacat (rucat).

    Meski aturan soal pelarangan penjualan gas melon melalui pengecer sempat diketok palu, keputusan itu telah dicabut.

    Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, mengungkapkan, ada instruksi Presiden Prabowo Subianto kepada Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, untuk kembali membuka jalur distribusi gas melon ke pedagang eceran.

    "Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa," kata Dasco di Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

    Terkait peralihan ke DME, meski DME sempat diwacanakan menjadi energi alternatif elpiji pada tahun 2020, sampai artikel ini terbit pada Rabu, (5/2/2025), tidak ada aturan atau kebijakan yang memutuskan penggunaan DME sebagai pengganti elpiji 3 kg bersubsidi.

    Kesimpulan

    Hasil penelusuran fakta menunjukkan bahwa video dengan narasi pemusnahan elpiji 3 kilogram (kg) gas melon bersifat salah dan menyesatkan (fasle & misleading).

    Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, mengatakan klaim yang beredar tidak benar. Ia menyebut saat ini tidak ada kebijakan penghancuran tabung elpiji 3 kg.

    Heppy bilang kalau video itu kemungkinan menampilkan proses tes ulang untuk memastikan tabung masih layak edar atau tidak.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25469) Tidak Benar Video Prabowo Berhasil Tangkap Harun Masiku

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/02/2025

    Berita

    tirto.id - Harun Masiku, yang namanya masuk ke dalam daftar buronan dunia dan masuk dalam daftar Red Notice Polisi Internasional (Interpol), belakangan mewarnai jagat maya. Harun merupakan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang berstatus tersangka kasus dugaan suap terkait proses Pergantian Antarwaktu (PAW) Anggota DPR RI 2019-2024.

    Setelah ditetapkan KPK sebagai buronan pada 2020, empat tahun setelahnya, alias pada 2024, kasus Harun kembali diusut KPK. Kemudian pada Januari lalu, mencuat kabar miring bahwa Harun berhasil ditangkap oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

    Sebuah akun TikTok dengan nama “usyah0” (arsip) membagikan narasi itu dalam bentuk video singkat sepanjang lima detik. Dalam video itu tampak foto Prabowo sedang berpose hormat, dan di sampingnya ada sosok Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri bersama anaknya, Puan Maharani.

    Penangkapan ini disebut turut melibatkan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Akun pengunggah juga menambahkan teks di video, bertuliskan “GEGER! PRABOWO HARI INI BERHASIL TANGKAP HARUN MASIKU! ELIT POLITIK PDIP ‘KELOJOTAN’ !!”.

    Selama sebulan beredar di TikTok, yakni dari Senin (6/1/2025) sampai Rabu (5/2/2025), unggahan ini sudah dibagikan sebanyak 24 kali, dan memperoleh 278 tanda suka, serta 30 komentar.

    Tirto menjumpai narasi identik juga beredar di Facebook, seperti ini (arsip) dan ini.

    Lantas, benarkah informasi tersebut?

    Hasil Cek Fakta

    Tim Riset Tirto menelusuri narasi penangkapan Harun Masiku lewat pencarian Google. Namun demikian, kami tak menemukan adanya sumber resmi maupun media kredibel yang memberitakan soal Prabowo berhasil menciduk Harun.

    Tirto justru menemukan artikel dari beberapa lembaga pemeriksa fakta yang telah menyanggah klaim yang beredar, seperti Kompas dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia/Mafindo.

    Sebelumnya, mantan penyidik KPK, Praswad Nugraha, sempat mengungkap kalau KPK sebenarnya pernah hampir menangkap Harun Masiku pada tahun 2021 silam.

    Seperti dilaporkan Kompas, Minggu (16/6/2024), Praswad menjelaskan, pada saat itu, tim gabungan yang mengejar Harun Masiku sudah mengidentifikasi keberadaan eks caleg PDIP tersebut.

    "Bahwa benar pada awal tahun 2021, tim gabungan penyidik dan penyelidik yang dibentuk untuk mengejar buron Harun Masiku telah berhasil dan mengkonfirmasi keberadaan Harun Masiku," ujar Praswad, menukil Kompas.

    Praswad mengatakan, berdasarkan informasi dari intelejen, Harun berada di salah satu pulau yang berada di luar teritori Indonesia. Saat itu, menurutnya, Harun teridentifikasi sedang menyamar menjadi guru bahasa Inggris.

    Meski begitu, ketika melaporkan operasi penangkapan Harun, tiba-tiba digulirkan penonaktifan karyawan KPK yang disebut gagal lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

    Hingga artikel ini terbit pada Rabu (5/2/2025), Tirto belum menjumpai adanya berita yang melaporkan soal Harun berhasil ditangkap.

    Kendati Harun belum ditemukan, kasus ini telah berkembang dan terdapat tersangka baru, yaitu Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dan advokat, Donny Tri Istiqomah. Bahkan, bukan hanya jadi tersangka suap, Hasto juga jadi tersangka dugaan perintangan penyidikan kasus ini.

    Sidang perdana praperadilan Hasto, yang sedianya digelar pada Selasa (21/1/2025) ditunda hingga Rabu (5/2/2025). Juru Bicara KPK, Tessa Mahardhika, mengatakan pihaknya tetap melanjutkan penyidikan sebuah perkara, meski terdapat gugatan praperadilan yang diajukan seorang tersangka.

    Tim Riset Tirto menemukan bahwa foto Prabowo berpose hormat yang dipakai dalam unggahan tidak ada kaitannya dengan penangkapan Harun. Dengan memanfaatkan alat telusur gambar, Yandex, kami menjumpai gambar Prabowo itu sebelumnya digunakan sebagai thumbnail video media Detik pada Agustus 2024.

    Isi videonya yakni terkait ketidakhadiran Prabowo dalam pelantikan menteri baru Presiden RI ke-7, Joko Widodo. Dengan demikian, foto itu kemungkinan besar disunting supaya terlihat seolah bersanding dengan Megawati dan Puan.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, klaim Presiden RI, Prabowo Subianto, berhasil menciduk buronan KPK, Harun Masiku, pada awal 2025 bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Hingga artikel ini terbit pada Rabu (5/2/2025), Tirto belum menemukan adanya berita atau keterangan resmi soal Harun yang berhasil ditangkap. Kendati Harun belum ditemukan, kasus ini telah berkembang dan terdapat tersangka baru, yaitu Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto dan advokat, Donny Tri Istiqomah.

    Tirto menemukan bahwa foto Prabowo berpose hormat yang dipakai dalam unggahan yang beredar tidak ada kaitannya dengan penangkapan Harun.

    Rujukan

  • (GFD-2025-25468) [HOAKS] Shin Tae-yong Resmi Latih Timnas Indonesia U20 Gantikan Indra Sjafri

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/02/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Sebuah unggahan mengeklaim pelatih sepak bola asal Korea Selatan, Shin Tae-yong (STY), kembali bekerja untuk tim nasional Indonesia.

    Menurut unggahan, STY resmi dikontrak Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk melatih timnas Indonesia U20 menggantikan Indra Sjafri.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut tidak benar atau hoaks.

    Narasi yang mengeklaim Shin Tae-yong resmi dikontrak PSSI untuk melatih timnas U20 muncul di media sosial, salah satunya dibagikan akun Facebook ini pada 2 Februari 2025.

    Akun tersebut membagikan foto Shin Tae-yong dan diberi keterangan teks:

    Timnas Indonesia U-20 Sudah Resmi Kontrak Shin Tae-yong Gantikan Inda Sjafri.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut Shin Tae-yong dikontrak PSSI untuk melatih timnas Indonesia U-20

    Hasil Cek Fakta

    Setelah Shin Tae-yong dipecat sebagai pelatih timnas senior Indonesia pada 6 Januari 2025, tidak ditemukan informasi valid pelatih asal Korea Selatan itu kembali dikontrak oleh PSSI.

    STY telah pulang ke negara asalnya pada 26 Januari 2025. 

    Adapun, saat ini timnas Indonesia U20 masih ditangani oleh Indra Sjafri.

    Dikutip dari BolaSport,  Indra Sjafri tengah mempersiapkan timnas U20 untuk mengikuti Piala Asia U20 2025.

    Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji menyebut, Indra Sjafri telah memilih 23 pemain yang akan dibawa ke China untuk mengikuti Piala Asia U20 2025.

    Di Piala Asia U-20 2025, timnas Indonesia U20 tergabung di dalam Grup C bersama Uzbekistan, Irak, dan Yaman. Turnamen itu akan dimulai pada 12 Februari 2025. 

    Kesimpulan

    Narasi soal Shin Tae-yong resmi dikontrak PSSI sebagai pelatih timnas Indonesia U20 tidak benar atau hoaks.

    Timnas Indonesia U20 dilatih oleh Indra Sjafri dan tengah bersiap mengikuti Piala Asia U-20 2025 di China.

    Shin Tae-yong sendiri telah pulang ke Korea Selatan usai kontraknya tidak diperpanjang oleh PSSI. 

    Rujukan