• (GFD-2024-21654) [KLARIFIKASI] Konten Satire, Masa Lalu Atlet Menembak Turki Yusuf Dikec

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Atlet menembak Turki, Yusuf Dikec, viral karena penampilannya saat bertanding di nomor 10 meter air pistol pada Olimpiade Paris 2024.

    Dikec tampil tanpa lensa khusus dan penutup telinga besar, seperti kebanyakan atlet menembak. Namun, Dikec dan rekannya, Sevval Ilayda Tarhan, sukses membawa pulang medali perak.

    Di media sosial, beredar narasi yang mengeklaim Yusuf Dikec belum lama ini belajar menembak. Motivasinya disebut bermula dari sebuah pertengkaran hebat dengan mantan istrinya.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut perlu diluruskan.

    Narasi yang mengeklaim Yusuf Dikec belajar menembak setelah bertengkar dengan mantan istrinya dibagikan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang dibagikan (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

    Yusuf Dikec, yang baru-baru ini belajar menembak setelah bertengkar hebat dengan mantan istrinya, mengatakan keberhasilannya berkat semangat baru yang ditemukannya untuk melihat anak-anaknya dan dorongan tanpa henti untuk membuktikan bahwa mantannya salah.

    "Saya tidak pernah menyangka akan berada di sini," kata Yusuf, sambil mengangkat bahu dengan santai. "Saya hanya ingin menghabiskan akhir pekan bersama anak-anak."

    Pria berusia 52 tahun yang bekerja sebagai mekanik di sebuah bengkel kecil di Istanbul ini pertama kali mengangkat pistol saat mediasi perceraian yang sangat membuat frustrasi.

    Penampilannya yang tidak lazim - tidak ada perlengkapan khusus, tidak ada latihan khusus, dan pakaian yang terdiri dari celana jins dan kaos oblong sehari-harinya - membuat para penembak profesional kebingungan.

    "Dia hanya muncul, menembakkan satu ronde yang nyaris sempurna, lalu bertanya apakah ada area merokok di dekatnya."

    Setelah memenangi medali perak, Yusuf berdiri tanpa emosi di podium Olimpiade dan menyatakan, "Sharon, jika kau menonton ini, aku ingin anjingku kembali."

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan narasi serupa dibagikan pada 1 Agustus 2024 oleh laman Facebook "The Sports Memery", yang dilabeli sebagai kreator konten satire dan meme.

    Laman tersebut juga mencantumkan penafian bahwa narasi soal Yusuf Dikec yang mereka bagikan merupakan konten satire.

    "Ini adalah unggahan satire. Kami adalah laman satire/parodi," tulis The Sports Memery.

    Sementara itu, Yusuf Dikec bukan atlet yang baru belajar menembak. Ia merupakan veteran yang telah bertanding di berbagai kejuaraan dunia menembak.

    Dikutip dari laman Olympics.com, pria berusia 51 tahun ini sebelumnya telah empat kali berlomba di Olimpiade, yaitu pada 2008, 2012, 2016, dan 2020.

    Ia menjadi juara dunia di nomor standard pistol 25 meter dan centre fire pistol 25 meter pada 2014. Kemudian, perak di nomor tim campuran air pistol 10 meter pada 2023.

    Yusuf Dikec juga telah tujuh kali menjadi juara Eropa, termasuk di nomor trio air pistol pada 2024.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi yang mengeklaim Yusuf Dikec belajar menembak setelah bertengkar dengan mantan istrinya perlu diluruskan.

    Narasi tersebut merupakan konten satire. Selain itu, Yusuf Dikec merupakan veteran yang telah bertanding di berbagai kejuaraan dunia menembak.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21653) [KLARIFIKASI] Manipulasi Foto Komedian Thailand Jadi Petembak Olimpiade

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar foto seorang petembak di Olimpiade Paris 2024 yang memegang cermin dan membidik dengan membelakangi target.

    Dalam foto, tampak pria berpakaian putih dan polkadot biru itu menempatkan pistol hitam di bahu kirinya dan mengarahkan ke belakang.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, foto tersebut merupakan konten manipulatif.

    Foto petembak Olimpiade membidik dengan membelakangi target disebarkan oleh akun Threads ini, ini, dan ini.

    Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada Jumat (2/8/2024):

    The Olympics has a new legend.

    Foto serupa juga beredar di Facebook, seperti yang diunggah oleh akun ini, ini, dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com menggunakan metode reverse image search untuk mengetahui jejak digital foto yang beredar.

    Hasil pencarian di TinEye mengarahkan gambar di situs Imgur, yang diunggah pada 31 Juli 2024.

    Foto tersebut menampilkan petembak asal Turkiye, Yusuf Dikec.

    Ia berlomba dalam nomor 10 meter air pistol pada Olimpiade Paris 2024 di Chateauroux Shooting Centre, Selasa (30/7/2024).

    Terdapat kemiripan pada latar belakang foto Dikec, dengan foto yang beredar di media sosial.

    Foto tersebut kemungkinan besar telah disunting dengan mengganti sosok Dikec dengan pria berbaju polkadot.

    Pria berbaju polkadot merupakan komedian asal Thailand. Akun X media Thailand @ThaiEnquirer mengunggah konten satire, Jumat (2/8/2024).

    "Penembak lain telah memasuki lokasi: komedian Thailand Pongsak 'Theng Therdtherng' Pongsuwa," tulisnya dalam terjemahan bahasa Indonesia.

    Penampilkan Pongsak Pongsuwan membidik dengan membelakangi target pernah tayang di acara komedi "Ching Roi Ching Larn" yang ditayangkan di stasiun televisi Thailand, Workpoint Entertainment.

    Penampilannya dapat dilihat di kanal YouTube Workpoint Official, 15 Agustus 2019, tepatnya pada menit ke-3 detik ke-10.

    Pongsuwan menggunakan cermin untuk membidik ke belakang untuk menembak balon di belakang punggungnya.

    Kesimpulan

    Foto petembak Olimpiade yang membidik dengan membelakangi target merupakan konten manipulatif bernada satire.

    Foto aslinya menampilkan petembak asal Turkiye Yusuf Dikec yang berlaga pada Olimpiade Paris 2024 di Chateauroux Shooting Centre, Selasa (30/7/2024).

    Sosok Dikec dalam foto diganti dengan komedian asal Thailand, Pongsak Pongsuwan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21652) [KLARIFIKASI] Kasus Keracunan Permen Semprot Terjadi di Palembang

    Sumber:
    Tanggal publish: 05/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Warganet dihebohkan kasus dugaan keracunan permen semprot yang dialami empat siswa sekolah dasar (SD).

    Narasi yang beredar menyebutkan, korban dirawat di Rumah Sakit Bunda karena mengalami kejang setelah mengonsumsi permen semprot.

    Ada yang mengeklaim kasus tersebut terjadi di Gorontalo, Surabaya, dan Pamekasan. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.

    Sejumlah akun Facebook menginformasikan kasus keracunan permen semprot dengan lokasi yang berbeda, beda.

    Misalnya seperti yang diinformasikan oleh akun Facebook ini pada Jumat (2/8/2024) yang mengeklaim peristiwa terjadi di Gorontalo.

    Berikut narasi yang ditulis:

    sekedar info skrng di igd RS Bunda (Gorontalo) banyak anak anak sekolah yg kejang kejang krna makan permen semprot ini, tolong di pantau untuk yg punya anak anak kecil yg hobi jajan di warung, sekolahan,

    Saling mengingatkan sebelum terjadi

    Sementara, akun ini dan ini menyebutkan lokasi kejadian di Pamekasan, Madura.

    Kemudian akun ini menyebutkan, kasus keracunan permen terjadi di Surabaya, Jawa Barat.

    Hasil Cek Fakta

    Kasus dugaan keracunan permen semprot yang menimpa empat siswa SD Negeri 39 di Jalan Kapten Marzuki, Kecamatan Ilir Timur 1, Palembang, Sumatera Selatan pada Senin (29/7/2024).

    Dilansir Kompas.com, Kepala Sekolah SD Negeri 39 Palembang, Mailah mengatakan, empat siswanya mendadak muntah-muntah dan pingsan usai mengonsumsi permen semprot. Mereka kemudian dilarikan ke RS Bunda.

    Keempat korban mengonsumsi permen dengan merk QeQe.

    Produk tersebut terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan nomor registrasi MD266631013261.

    Permen terdaftar atas nama PT Aneka Anugrah Abadi Jakarta Barat yang berproduksi di Kabupaten Tangerang, Banten.

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Balai Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) Palembang Tedy Wirawan mengatakan, permen semprot tersebut masih diperiksa di laboratorium.

    "Sampelnya masih diuji dengan parameter yang sama untuk melihat tingkat cemaran kimia yang terkandung,"kata Teddy pada Kamis (1/8/2024) dikutip dari Kompas.com.

    Ada 14 murid yang mengkonsumsi permen semprot. Di mana 12 anak mengalami gejala dan empat menjalani perawatan di RS Bunda.

    Setelah mendapatkan perawatan medis, kondisi empat murid tersebut kembali normal.

    Kesimpulan

    Kasus dugaan keracunan permen semprot yang menimpa murid SD terjadi di Palembang, Sumatera Selatan.

    Ada 14 murid SD Negeri 39 Palembang yang mengonsumsi permen semprot. Empat murid menjalani perawatan di RS Bunda dan telah pulih.

    Sampel permen semprot sedang diuji oleh BPOM.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21651) Keliru, Klaim Video Masyarakat Dukung Rempang Eco-City

    Sumber:
    Tanggal publish: 06/08/2024

    Berita



    Sebuah video yang diklaim bentuk dukungan masyarakat terhadap pembangunan Rempang Eco-City, beredar di TikTok [ arsip ]. Dalam video tersebut, sekelompok orang menyatakan sebuah dukungan. Di antara mereka memegang bendera sejumlah organisasi masyarakat sipil, di antaranya adalah bendera LSM lingkungan, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).

    Pada unggahan itu juga disertai narasi bahwa dukungan masyarakat terus berdatangan terhadap keberlanjutan pembangunan Rempang Eco-City. Mereka mengharapkan untuk tidak terprovokasi oleh oknum-oknum tertentu.



    Hingga artikel ini ditulis, video yang diunggah pada 25 Juli tersebut disukai 54 dan dibagikan 17 kali. Benarkah klaim video dukungan terhadap pembangunan Rempang Eco-City tersebut?

    Hasil Cek Fakta



    Video tersebut beredar di tengah konflik Proyek Strategis Nasional (PSN), Rempang Eco-City, sebuah proyek pembangunan pusat manufaktur panel surya yang besar, ladang pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), dan proyek “Rempang Eco-City”. Luas lokasi untuk Rempang Eco-City di Pulau Rempang mencapai 17 ribu hektare.

    PSN tersebut dibangun dengan menggusur warga Rempang yang telah menghuni pulau tersebut sejak Indonesia belum merdeka. Selama ini hak-hak warga atas legalisasi tanah leluhurnya diabaikan hingga terkatung-katung.

    Tim Cek Fakta Tempo memeriksa klaim video di atas dengan menghubungi Walhi Riau dan Aceh untuk mengkonfirmasi apakah benar klaim dalam video tersebut. Menurut Manajer pengembangan program dan kajian Walhi Riau, Umi Ma’rufah, klaim video itu tidak benar. 

    Video aslinya bukan dukungan terhadap pembangunan Rempang Eco-City melainkan dukungan untuk warga Pulau Rempang yang berjuang menolak penggusuran. “Wah itu bukan video dukungan. Ini memang akun penyebar hoax. Sebelumnya foto kami juga pernah dibuat seperti itu,” kata Umi kepada Tempo, Selasa, 6 Agustus 2024.

    Untuk mengetahui sumber video, Umi mengontak Direktur Walhi Aceh, Sholihin. Menurut Sholihin, video yang digunakan oleh akun di atas adalah video deklarasi pembentukan Green Student Movement Chapter Aceh yang pernah diunggah di akun resmi Instagram Walhi Aceh pada 15 Oktober 2023.

    Video yang disebarkan di TikTok tersebut adalah video hasil suntingan dengan menambahkan teks dukungan ke Rempang Eco-City dan menghilangkan sejumlah pernyataan sehingga mengubah makna.

    Dalam video aslinya, para pelajar dan Walhi Aceh tersebut menyerukan pernyataan sebagai berikut:

    “Kami GSM, SLA dan Walhi Aceh, mendukung sepenuhnya perjuangan masyarakat Rempang. Masyarakat Rempang tidak sendiri karena kita bersaudara. Dari Aceh untuk Rempang, salam adil lestari.”



    Tentang akun penyebar

    Akun anonim bernama @anak12melayu yang menyebarkan disinformasi terkait Rempang tersebut baru dibuat di TikTok pada 21 Juli 2024. Terdapat 21 konten yang telah dipublikasikan, seluruhnya membingkai tentang dukungan atas pembangunan Rempang Eco-City.

    Konten pertama yang diunggah juga hasil rekayasa yang tidak sesuai dengan fakta (disinformasi). Konten tersebut berisi foto sejumlah perempuan dengan narasi: Dukungan Masyarakat Sembulang dalam Pembangunan Rempang Eco-City. Konten tersebut diklaim bersumber dari Republika.co.id.

    Hasil verifikasi Tempo menunjukkan, Republika tidak pernah memuat pemberitaan berjudul “Dukungan Masyarakat Sembulang dalam Pembangunan Rempang Eco-City”.

    Pada 25 Juli 2024, Walhi melalui akun resmi Instagram menjelaskan, video asli yang digunakan oleh akun anak12melayu tersebut justru adalah warga Rempang bersama Tim Solidaritas untuk menyuarakan penolakan penggusuran karena proyek Rempang Eco-City.

    Kesimpulan



    Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta, Tim Cek Fakta Tempo menyimpulkan bahwa video kalim dukungan terhadap pembangunan Rempang Eco-City adalah keliru. Video tersebut milik Walhi Aceh yang diedit audionya, sehingga mengubah makna aslinya. 

    Rujukan