(GFD-2025-28482) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran Token Listrik Gratis Hari Kemerdekaan Indonesia dari PLN
Sumber:Tanggal publish: 17/08/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran token listrik gratis hari kemerdekaan Indonesia dari PLN, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 10 Agustus 2025.
Klaim link pendaftaran token listrik gratis hari kemerdekaan Indonesia dari PLN berupa poster digital yang berisi tulisan sebagai berikut.
"TOKEN LISTRIK GRATIS KEMERDEKAAN INDONESIA
SPESIAL HARI KEMERDEKAAN INDONSIA
PT >PLN (PERSERO) BAGI-BAGI TOKEN LISTRIK GRATIS UNTUK SELURUH MASYARAKAT INDONESIA"
Poster digital tersebut diberi keterangan sebagai berikut.
"TOKEN LISTRIK GRATIS KEMERDEKAAN INDONESIA
ayok segera calaim listrik gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia"
Unggahan tersebut disertai dengan menu pendaftaran, jika menu tersebut diklik mengarah pada link berikut.
"https://frmdft.it.com/daftarrsskarangg2025?fbclid=IwY2xjawMOVLNleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETF4SnAwYmhlT1hnYlNKRnNVAR7xV95MYfiUl9wsk2qjEhgNDyPWi2X3ktzW_H275nGaJ9gFHQAuUBuZanZ8Hw_aem_C58Xl0uewweTL4jrTnTv2Q"
Link tersebut akan membawa pengaksesnya kehalaman situs yang menampilkan formulir digital dan meminta sejumlah data seperti nama lengkap, dan nomor Telegram aktif.
Benarkah klaim link pendaftaran token listrik gratis hari kemerdekaan Indonesia dari PLN? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran token listrik gratis hari kemerdekaan Indonesia dari PLN, sebelumnya Cek Fakta Liputan6.com mengkonfirmasi informasi promo pembagian token listrik gratis ke pihak PT PLN (Persero).
Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PT PLN (Persero) Gregorius Adi Trianto mengatakan, PLN tidak pernah mengadakan promo voucher listrik gratis.
"Terkait dengan promo voucher listrik gratis yang marak di media sosial, PT PLN (Persero) memastikan tidak pernah memberikan promo dimaksud," kata Gregorius, saat berbincang dengan dengan Liputan6.com, dikutip Minggu (17/7/2025).
Gregorius pun memastikan informasi pembagian token listrik gratis yang beredar adalah hoaks atau bahkan mungkin bersifat scam.
PLN mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap informasi termasuk promosi yang bukan resmi bersumber dari PLN sehingga terhindar dari upaya penipuan.
Informasi promo resmi dari PLN dapat dilihat pada aplikasi PLN Mobile.
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran token listrik gratis hari kemerdekaan Indonesia dari PLN tidak benar.Executive Vice President Komunikasi Korporat & TJSL PT PLN (Persero) Gregorius Adi Trianto mengatakan, PLN tidak pernah mengadakan promo voucher listrik gratis.
(GFD-2025-28481) Cek Fakta: Tidak Benar Ini Link Pendaftaran Bansos Spesial Bulan Kemerdekaan
Sumber:Tanggal publish: 17/08/2025
Berita
Liputan6.com, Jakarta- Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim link pendaftaran bansos spesial bulan kemerdekaan, informasi tersebut diunggah salah satu akun Facebook, pada 11 Agustus 2025.
Klaim link pendaftaran bansos spesial bulan kemerdekaan berupa tulisan sebagai berikut.
"PROGRAM BANTUAN SOSIAL DIGITAL 2025 SPESIAL BULAN KEMERDEKAAN
📢 Diselenggarakan oleh Kementerian Sosial Republik Indonesia
💸 Bantuan Tunai hingga Rp2.500.000 per keluarga
📲 Pendaftaran secara daring (online),dan gratis
✅ Resmi dari Kemensos RI
✅ Tidak dipungut biaya apapun
✅ Tanpa perantara, tanpa antrean
📋 Cukup isi formulir & lengkapi data kependudukan
📆 Batas pendaftaran: hingga kuota terpenuhi
📝 Program ini merupakan bagian dari transformasi digital dalam penyaluran bantuan sosial secara transparan dan efisien ke seluruh Indonesia."
Unggahan tersebut disertai dengan menu pendaftaran, jika menu tersebut diklik mengarah pada link berikut.
"https://daftarsekarang.cek-status.com/?fbclid=IwY2xjawMOFIBleHRuA2FlbQIxMQBicmlkETFNMGdmOGhCY0Z1SVlGaFcwAR4W3F0gHKWka1_HNP6voszcylzoq8FFIIH7N5Hw0DtAKmc-dWxVgNBopMYVag_aem_HcUQYsRNn3GNA0NpczD1tw"
Link tersebut akan membawa pengaksesnya kehalaman situs yang menampilkan formulir digital yang meminta sejumlah data seperti provinsi dan nomor telegram.
Benarkah klaim link pendaftaran bansos spesial bulan kemerdekaan? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil Cek Fakta
Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim link pendaftaran bansos spesial bulan kemerdekaan. Penelusuran mengarah pada pengumuman berjudul "Waspada Hoaks terkait Bantuan Sosial" yang dimuat dalam situs resmi Kementerian Sosial kemensos.go.id.
Berikut pengumumannya:
"Akhir-akhir ini banyak beredar pesan berantau berisi link/tautan yang di dalanya terdapat berita bohong (hoaks) terkait pencairan dan/atau pendaftaran bantuan sosial.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial. Adapun penerima bantuan sosial Program Kartu Sembako/ BPNT dan PKH adalah masyarakat yang telah terdaftar ke dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), jika masyarakat layak menerima namun belum terdaftar dalam DTKS, bisa diusulkan Pemerintah Daerah atau mengajukan melalui Aplikasi Cek Bansos di menu Usul-Sanggah."
Masyarakat diimbau agar selalu mengecek ulang kebenaran berita dan tidak ikut menyebarkannya.
Mari saling ingatkan dan lebih kritis terhadap informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh Kementerian Sosial RI agar kita terhindar dari hoaks maupun modus penipuan lainnya katanya menambahkan."
Penelusuran juga mengarah pada artikel berjudul "Cara Mengecek Bantuan PKH, Panduan Lengkap untuk Penerima Manfaat" yang dimuat situs Liputan6.com, pada 2 Oktober 2024.
Artikel situs Liputan6.com menyebutkan, cara mendaftar Bantuan Sosial PKH secara online bagi yang belum terdaftar sebagai penerima bantuan PKH namun merasa berhak menerimanya bisa dilakukan dengan mengikut langkah-langkah untuk mendaftar secara online:
Setelah pendaftaran selesai, data Anda akan melalui proses validasi dan verifikasi oleh pihak berwenang. Sistem akan memeriksa kelayakan Anda sebagai penerima Bantuan Sosial PKH berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Sumber: https://kemensos.go.id/waspada-hoaks-terkait-bantuan-sosial
Kesimpulan
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim link pendaftaran bansos spesial bulan kemerdekaan tidak benar.
Kementerian Sosial tidak pernah membuat situs ataupun tautan terkait pendaftaran maupun pencairan bantuan sosial.
(GFD-2025-28480) [HOAKS] Video Manusia Tertua di Dunia
Sumber:Tanggal publish: 16/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang diklaim menampilkan manusia tertua di dunia. Unggahan ini muncul pada pertengahan Agustus 2025.
Dalam video, tampak orang yang diklaim sebagai manusia tertua itu tubuhnya sangat kurus hingga bagian tulang terlihat jelas.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil rekayasa artificial intelligence (AI).
Video yang diklaim menampilkan manusia tertua di dunia salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video seorang pria muda sedang berinteraksi dengan manusia yang diklaim sebagai yang tertua di dunia. Salah satu akun memberi keterangan sebagai berikut:
Manusia tertua di dunia Si kakek umur panjang sekali
Dikutip dari laman Guinness World Records, orang tertua di dunia yang saat ini masih hidup adalah Ethel Caterham.
Berdasarkan laporan LongeviQuest, perempuan asal Inggris itu telah berusia 115 tahun 252 hari pada 30 April 2025.
Ethel Caterham juga tercatat sebagai orang tertua yang masih hidup di Inggris setelah Mollie Walker (112 tahun).
Data memperlihatkan bahwa manusia tertua di dunia merupakan perempuan, bukan laki-laki sebagaimana yang ada dalam unggahan.
Ketika dicermati, orang yang diklaim tertua dalam video tidak mirip dengan Ethel Caterham.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Yandex.
Hasilnya, video identik dengan unggahan akun TikTok @latentcore. Pengunggah malabeli video itu sebagai hasil rekayasa AI dan bukan peristiwa nyata.
Akun TikTok @latentcore kerap membagikan video rekayasa AI yang menampilkan orang tua dengan tubuh kurus dan bentuk badan unik.
Hal itu bisa dilihat pada unggahan ini, ini dan ini.
Dalam video, tampak orang yang diklaim sebagai manusia tertua itu tubuhnya sangat kurus hingga bagian tulang terlihat jelas.
Namun, setelah ditelusuri video itu merupakan hasil rekayasa artificial intelligence (AI).
Video yang diklaim menampilkan manusia tertua di dunia salah satunya dibagikan akun Facebook ini, ini, ini, ini dan ini.
Akun tersebut membagikan video seorang pria muda sedang berinteraksi dengan manusia yang diklaim sebagai yang tertua di dunia. Salah satu akun memberi keterangan sebagai berikut:
Manusia tertua di dunia Si kakek umur panjang sekali
Dikutip dari laman Guinness World Records, orang tertua di dunia yang saat ini masih hidup adalah Ethel Caterham.
Berdasarkan laporan LongeviQuest, perempuan asal Inggris itu telah berusia 115 tahun 252 hari pada 30 April 2025.
Ethel Caterham juga tercatat sebagai orang tertua yang masih hidup di Inggris setelah Mollie Walker (112 tahun).
Data memperlihatkan bahwa manusia tertua di dunia merupakan perempuan, bukan laki-laki sebagaimana yang ada dalam unggahan.
Ketika dicermati, orang yang diklaim tertua dalam video tidak mirip dengan Ethel Caterham.
Tim Cek Fakta Kompas.com kemudian mengambil tangkapan layar video dan menelusurinya menggunakan Yandex.
Hasilnya, video identik dengan unggahan akun TikTok @latentcore. Pengunggah malabeli video itu sebagai hasil rekayasa AI dan bukan peristiwa nyata.
Akun TikTok @latentcore kerap membagikan video rekayasa AI yang menampilkan orang tua dengan tubuh kurus dan bentuk badan unik.
Hal itu bisa dilihat pada unggahan ini, ini dan ini.
Hasil Cek Fakta
Kesimpulan
Video yang diklaim menampilkan manusia tertua di dunia merupakan informasi tidak benar atau hoaks.
Orang yang ada di dalam video bukan Ethel Caterham yang tercatat sebagai manusia tertua di dunia yang masih hidup.
Setelah ditelusuri, video yang beredar ternyata merupakan hasil rekayasa AI.
Orang yang ada di dalam video bukan Ethel Caterham yang tercatat sebagai manusia tertua di dunia yang masih hidup.
Setelah ditelusuri, video yang beredar ternyata merupakan hasil rekayasa AI.
Rujukan
- https://web.facebook.com/share/r/1CaQ2z9Yzb/
- https://web.facebook.com/share/r/1A5zemSyXs/
- https://web.facebook.com/share/v/174hbazu1W/
- https://web.facebook.com/share/r/1Zr38FJuXf/
- https://web.facebook.com/share/r/1S62cXPfi3/
- https://www.guinnessworldrecords.com/world-records/84549-oldest-person-living
- https://longeviquest.com/supercentenarian/ethel-caterham/
- https://www.tiktok.com/@latentcore/video/7528168998320491798
- https://www.tiktok.com/@latentcore/video/7520755077691297046
- https://www.tiktok.com/@latentcore/video/7537112282736643350
- https://www.tiktok.com/@latentcore/video/7535026630654233878
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
(GFD-2025-28479) [KLARIFIKASI] Tidak Ada Polisi Tewas Saat Demo Pati 13 Agustus
Sumber:Tanggal publish: 16/08/2025
Berita
KOMPAS.com - Dua anggota kepolisian dikabarkan tewas saat bertugas mengamankan demonstrasi di Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Rabu (13/8/2025).
Pengguna media sosial menyebarkan video kerusuhan demo Pati. Kemudian ada seorang polisi yang berlari karena dilempari air kemasan oleh massa aksi.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, kabar itu keliru dan perlu diluruskan.
Informasi mengenai dua polisi tewas saat mengamankan demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025) disebarkan oleh akun Facebook ini. Arsipnya dapat dilihat di sini.
Berikut narasi yang ditulis:
Dua orang polisi Di Kabarkan tewas saat demo bupati Pati
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, mengenai dua polisi tewas saat mengamankan aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025).
Hasil Cek Fakta
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pati, Lucky Pratugas Nasrimo memastikan, tidak ada korban tewas dalam aksi demo yang berlangsung di Pati pada Rabu (13/8/2025).
“Tidak ada korban meninggal dunia,” tegas Lucky melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram @dinkespati.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Pati, tercatat ada 64 korban luka.
Dikutip dari Antara, mereka dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan ada pula yang mendapatkan perawatan di tempat.
Sebagian besar menjalani rawat jalan, sementara hanya enam orang yang menjalani rawat inap.
Saat demo, warga memang sempat melampiaskan kekesalan pada polisi.
Melalui pemberitaan Kompas TV Jateng, dapat dilihat aksi kejar-kejaran antara warga dengan polisi.
Dikutip dari Antara, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan ada polisi yang dilaporkan terluka.
"Ada sekitar tujuh polisi, kemungkinan juga bisa bertambah," ujarnya.
Warga juga tampak melempar sejumlah benda, seperti ari kemasan dan sampah ke arah Kantor Bupati Pati yang dijaga polisi.
Sebelumnya, Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi telah meluruskan isu mengenai anggota polisi tewas saat mengamankan aksi demo.
Sebelumnya, di media sosial beredar misinformasi yang mengeklaim anggota Polresta Pati Aiptu Teguh Sulistiyo meninggal dunia saat bertugas mengamankan aksi demonstrasi.
Namun faktanya, Aiptu Teguh wafat dua tahun lalu, jauh sebelum adanya aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2205).
"Aiptu Teguh Sulistiyo dilaporkan sudah meninggal dunia pada 2023," kata Jaka sebagaimana dilansir Antara.
“Tidak ada korban meninggal dunia,” tegas Lucky melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram @dinkespati.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Pati, tercatat ada 64 korban luka.
Dikutip dari Antara, mereka dirawat di RSUD RAA Soewondo, Klinik Marga Husada, Klinik Pratama PMI, RS Keluarga Sehat, dan ada pula yang mendapatkan perawatan di tempat.
Sebagian besar menjalani rawat jalan, sementara hanya enam orang yang menjalani rawat inap.
Saat demo, warga memang sempat melampiaskan kekesalan pada polisi.
Melalui pemberitaan Kompas TV Jateng, dapat dilihat aksi kejar-kejaran antara warga dengan polisi.
Dikutip dari Antara, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan ada polisi yang dilaporkan terluka.
"Ada sekitar tujuh polisi, kemungkinan juga bisa bertambah," ujarnya.
Warga juga tampak melempar sejumlah benda, seperti ari kemasan dan sampah ke arah Kantor Bupati Pati yang dijaga polisi.
Sebelumnya, Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi telah meluruskan isu mengenai anggota polisi tewas saat mengamankan aksi demo.
Sebelumnya, di media sosial beredar misinformasi yang mengeklaim anggota Polresta Pati Aiptu Teguh Sulistiyo meninggal dunia saat bertugas mengamankan aksi demonstrasi.
Namun faktanya, Aiptu Teguh wafat dua tahun lalu, jauh sebelum adanya aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2205).
"Aiptu Teguh Sulistiyo dilaporkan sudah meninggal dunia pada 2023," kata Jaka sebagaimana dilansir Antara.
Kesimpulan
Narasi mengenai dua polisi tewas saat mengamankan aksi demonstrasi di Pati pada Rabu (13/8/2025) tidak benar.
Dinkes Kabupaten Pati memastikan tidak ada korban tewas dalam aksi tersebut.
Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi juga meluruskan, tidak ada anggotanya yang menjadi korban tewas saat mengamankan demo Pati.
Dinkes Kabupaten Pati memastikan tidak ada korban tewas dalam aksi tersebut.
Kapolresta Pati Kombes Pol Jaka Wahyudi juga meluruskan, tidak ada anggotanya yang menjadi korban tewas saat mengamankan demo Pati.
Rujukan
- https://www.facebook.com/reel/30777764725203168
- https://archive.ph/31gDR
- https://www.instagram.com/dinkespati/reel/DNSfDICP2Oi/?hl=id
- https://www.antaranews.com/berita/5035869/dinkes-pati-jateng-ada-64-korban-luka-saat-unjuk-rasa
- https://www.youtube.com/watch?v=OVWjVapUwtk
- https://www.antaranews.com/berita/5035337/polisi-beri-klarifikasi-informasi-korban-tewas-saat-demo-pati?utm_source=antaranews&utm_medium=desktop&utm_campaign=popular_right
- https://www.antaranews.com/berita/5037657/polresta-pati-hoaks-polisi-meninggal-dunia-saat-amankan-demo-pati
- https://kitabisa.com/campaign/kompascompendidikan
Halaman: 516/6994