• (GFD-2024-21684) [HOAKS] Jepang Nyatakan Darurat Kanker mRNA

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial yang menyebutkan, Jepang darurat kanker mRNA.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.

    Informasi mengenai darurat kanker mRNA di Jepang beredar melalui sebuah tangkapan layar artikel.

    Tangkapan layar tersebut disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, ini, ini, ini, dan ini.

    "Gak pernah respect yg namanya vaksin," tulis salah satu akun, pada 15 Juli 2024.

    Berikut judul artikel yang disebar:

    Jepang Menyatakan Darurat Atas 'Ledakan Kanker mRNA'

    Hasil Cek Fakta

    Tangkapan layar artikel yang beredar bersumber dari situs web The People’s Voice yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.

    Media Bias Fact Check mengidentifikasi The People’s Voice tersebut sebagai situs dengan kredibilitas rendah.

    Situs yang didirikan pada 2014 tersebut sebelumnya dikenal sebagai NewsPunch, situs berita clickbait yang berbasis di Los Angeles.

    Artikel dan konten yang diterbitkan di situs tersebut mempromosikan teori konspirasi ekstrem sayap kanan dan misinformasi pseudosains.

    Riset yang dilakukan pada 2023 menunjukkan, prevalensi kanker di Jepang diproyeksikan mencapai 3.665.900 kasus pada 2050, meningkat sebesar 13,1 persen dari tahun 2020.

    Pada 2050, proyeksi lokasi kanker paling umum di Jepang mencakup kanker kolorektal, payudara wanita, prostat, paru-paru, dan perut, yang mencakup 66,4 persen dari seluruh penderita yang selamat.

    Vaksin mRNA merupakan vaksin berperan penting dalam pencegahan infeksi SARS-CoV-2 selama pandemi Covid-19

    Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 17 Mei 2024 menunjukkan, teknologi mRNA juga memiliki potensi untuk diterapkan pada pengobatan kanker.

    Catatan kasus kanker di Jepang dapat dilihat di situs web Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO berikut. Tidak ada laporan mengenai ledakan atau darurat kanker di Jepang.

    Kesimpulan

    Narasi mengenai mengenai darurat kanker mRNA di Jepang merupakan hoaks.

    Informasi tersebut bersumber dari situs The People's Voice penyebar konspirasi dan misinformasi pseudosains.

    Tidak ada laporan mengenai ledakan kasus kanker di Jepang akibat mRNA.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21683) [HOAKS] PM Singapura Kritik Indonesia soal Fokus Bantu Palestina

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien diklaim telah melontarkan kritik kepada Pemerintah Indonesia.

    Ia mengkritik fokus pemerintah dalam membantu Palestina, sementara banyak masyarakat Indonesia yang miskin.

    Narasi itu disertai tangkapan layar artikel Detik.com yang memuat foto Lee Hsien. Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.

    Narasi soal kritik Lee Hsien mengenai kebijakan Pemerintah Indonesia terkait Palestina dibagikan oleh akun X (Twitter) ini pada 3 Agustus 2024.

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Coba direnungkan @jokowi Dan @Menlu_RI sudah benarkan ada mengatur negara ini. Malu dengan @govsingapore

    Narasi itu disertai tangkapan layar artikel Detik.com, 15 April 2024 yang memuat foto Lee Hsien. Artikel itu memuat judul sebagai berikut:

    PM Singapura Sampaikan: Apa UntungNya Kalian Bantu Jalur Gaza? Banyak Warga Indonesia Yang Miskin, Seperti Papua ContohNya, Tapi Malah Pemerintah Mereka Fokus Bantu Palestina

    Hasil Cek Fakta

    Tim Cek Fakta Kompas.com mengecek artikel yang dipublikasikan Detik.com pada 15 April 2024 untuk memverifikasi kebenaran narasi tersebut.

    Hasilnya, terdapat artikel Detik.com tentang Lee Hsien mengenai pengunduran diri sang perdana menteri.

    Artikel tersebut berjudul "PM Singapura Lee Hsien Mundur pada 15 Mei, Lawrence Wong Jadi Penggantinya".

    Dalam artikel tersebut, tidak ditemukan komentar Lee Hsien mengenai kebijakan Pemerintah Indonesia terkait Palestina.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi mengenai kritik Lee Hsien atas kebijakan Pemerintah Indonesia dalam membantu Palestina merupakan hoaks.

    Narasi itu mencatut Detik.com dan mengubah judul artikel yang dipublikasikan pada 15 April 2024. Artikel asli memberitakan pengunduran diri Lee Hsien dari jabatan perdana menteri.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21682) [KLARIFIKASI] Petinju Aljazair Imane Khelif Bukan Transgender

    Sumber:
    Tanggal publish: 07/08/2024

    Berita

    KOMPAS.com - Atlet tinju Aljazair Imane Khelif menjadi sorotan karena kontroversi mengenai gendernya.

    Beredar narasi di media sosial yang mengeklaim Khelif merupakan transgender.

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.

    Klaim bahwa Olimpiade Paris 2024 mengizinkan petinju transgender bertanding disebarkan oleh akun Threads ini, pada Jumat (2/8/2024).

    Berikut narasi yang ditulis:

    KONTROVERSI OLIMPIADE PARIS: Atlet Transgender Ikuti Tinju Putri, Lawan Auto Babak-Belur!

    Pengunggah juga menyertakan cuplikan pertandingan dengan petinju yang mewakili Italia, Angela Carini, pada Kamis (1/8/2024).

    Narasi serupa juga disebarkan oleh akun Facebook ini dan ini.

    Hasil Cek Fakta

    Imane Khelif lahir dan menjalani hidupnya sebagai perempuan. Secara hukum, perubahan gender di Aljazair dapat dipidana.

    Dikutip dari Cairo 52, transisi gender tidak secara eksplisit dikriminalisasi oleh undang-undang yang berlaku di Aljazair.

    Kendati demikian, transisi gender secara efektif dapat dikriminalisasi berdasarkan Pasal 333, 338, dan 333 bis dalam hukum pidana negara tersebut, karena dianggap sebagai tindakan tidak senonoh.

    Sehingga, tidak mungkin transgender dapat mewakili Aljazair dalam Olimpiade. Dilansir Telegraph, Khelif diduga mengalami perbedaan perkembangan seks atau DSD.

    Penderita DSD yang secara biologis ditetapkan sebagai perempuan saat lahir sering kali memiliki testis internal yang memproduksi testosteron.

    Meski perbedaan perkembangan tersebut dapat bervariasi. Ketika dewasa, mereka lebih unggul dari segi ukuran dan kekuatan, dibandingkan perempuan yang tidak memiliki testis.

    Meskipun belum ada bukti ilmiah atau konfirmasi independen yang menunjukkan Khelif mengidap kondisi tersebut, orang dengan kondisi ini secara hukum dianggap perempuan atau interseks.

    Asosiasi Tinju Internasional (IBA) mendiskualifikasi Khelif karena tes kelayakan gender menemukan adanya kromosom XY yang umumnya dimiliki sel reproduksi laki-laki.

    IBA tidak melakukan pemeriksaan testosteron, tetapi menjalankan tes terpisah dan diakui dengan rincian spesifiknya yang dirahasiakan.

    Dua tes yang dilakukan pada 2022 dan 2023 menunjukkan, Khelif tidak memenuhi kriteria kelayakan untuk masuk kategori petinju perempuan.

    Sampai saat ini, belum jelas mengapa Khelif didiskualifikasi oleh IBA tepat sebelum pertandingan perebutan medali emas di Kejuaraan Dunia tahun lalu, mengingat dia telah diuji setahun sebelumnya, ketika memenangkan perak.

    Di sisi lain, Komite Olimpiade Internasional (IOC) menilai, diskualifikasi dan tudingan yang diterima Khelif didasarkan pada keputusan sewenang-wenang tanpa prosedur yang tepat.

    Terutama, mengingat atlet tersebut telah berlaga di kompetisi tingkat atas selama bertahun-tahun.

    "Peraturan kelayakan tidak boleh diubah selama kompetisi berlangsung, dan setiap perubahan peraturan harus mengikuti proses yang sesuai dan harus didasarkan pada bukti ilmiah," tulis IOC dalam pernyataan tertulisnya.

    IOC menyatakan, Khelif memenuhi persyaratan untuk berpartisipasi dalam tinju putri.

    "Ini bukan masalah transgender," kata juru bicara IOC, Mark Adams dalam pernyataan pers, Kamis (1/8/2024).

    Kesimpulan

    Imane Khelif bukanlah transgender. IOC menyatakan Khelif memenuhi persyaratan untuk berpartisipasi dalam tinju putri.

    Sebelumnya, IBA mendiskualifikasi Khelif karena tes kelayakan gender menemukan adanya kromosom XY yang umumnya dimiliki laki-laki.

    Meski belum terbukti, Khelif diduga mengalami perbedaan perkembangan seks atau DSD. Penderita DSD tetap diidentifikasi sebagai perempuan.

    Rujukan

  • (GFD-2024-21681) Salah, Layanan Mikrotrans Tidak Lagi Gratis

    Sumber:
    Tanggal publish: 08/08/2024

    Berita

    tirto.id - Pembahasan mengenai JakLingko memanas dalam beberapa hari belakangan. Pekan lalu, ratusan pengemudi angkutan Mikrotrans, yang merupakan armada terkait sistem pembayaran JakLingko, menggelar aksi demonstrasi di Balai Kota Jakarta. Mereka menuntut sejumlah kebijakan yang dinilai kurang adil.

    Sekitar sepekan kemudian, Mikrotrans (sering disebut publik sebagai JakLingko) kembali mendapat sorotan. Kali ini dari isu yang beredar di media sosial mengenai perubahan tarif baru dari armada transportasi dari Pemprov DKI Jakarta tersebut. Mikrotrans, yang selama ini bertarif Rp0 alias gratis, diklaim akan mulai berbayar.

    Akun Thread @mahdihasni227 mengunggah tangkapan layar pada 6 Agustus 2024 dengan keterangan, "Jangan kaget dan sedih Bagi yg sering naik jaklingko ada tarif baru."

    Bersama unggahan tersebut, disertakan pula infografis dengan informasi sebagai berikut:

    "Saat ini, layanan JakLingko tidak lagi gratis. Tarif ditentukan berdasarkan jenis kartu yang dimiliki. Berikut rinciannya:

    1.Kartu JakLingko Utama Rp3.500

    2.Kartu JakLingko Anak Rp1.750

    3.Kartu JakLingko Lansia Rp1.750

    4.Kartu JakLingko Disabilitas Rp1.750

    5.Kartu JakLingko Non-DKI Rp5.000."

    Tirto menemukan unggahan serupa dari unggahan akun "Santi Syamsudin" dan "Lilik Makcihuy" di Facebook. Di X (dulu Twitter), unggahan yang memuat tangkapan gambar serupa ditemukan dari unggahan akun @hasni33064.

    Meski belum banyak mendapat respon publik, persebarannya di beberapa akun media sosial membuat unggahan tersebut berpotensi menyebar lebih luas lagi.

    Lalu, bagaimana faktanya? Apakah informasi, mengenai perubahan tarif Mikrotrans yang tersebar di media sosial, benar adanya?

    Hasil Cek Fakta

    Tirto mencari informasi terkait perubahan tarif Mikrotrans ini dari sejumlah sumber resmi. Pencarian kami mengarah ke unggahan dari akun Instagram resmi Dinas Perhubungan DKI Jakarta, yakni @dishubdkijakarta, berikut.

    Dalam unggahan bersama @jalahoaks (Jakarta Lawan Hoaks), yang merupakan salah satu bagian dari Pemprov DKI, pihak Dishub DKI Jakarta telah memberi klarifikasi bahwa informasi yang beredar tersebut tidak benar.

    "Informasi di atas merupakan HOAKS dengan jenis Konten/Informasi Sesat (Misleading Content)," bunyi unggahan pada 5 Agustus 2024 tersebut.

    Lebih lanjut, informasi dari situs resmi Jalahoaks juga menyebut kalau informasi tersebut banyak menyebar di aplikasi pesan singkat, WhatsApp. Melansir dari Jalahoaks, sejauh ini belum ada informasi mengenai kenaikan tarif Mikrotrans.

    "Diketahui bahwa Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta dan PT Transjakarta tidak merilis informasi terkait kenaikan tarif Mikrotrans seperti yang terdapat pada infografis tersebut," begitu isi pesan dalam artikel tersebut.

    Dalam unggahan klarifikasi tersebut, terdapat pula penjelasan mengenai istilah JakLingko dan Mikrotrans.

    "Penyebutan JakLingko tidak tepat untuk angkutan Mikrotrans. JakLingko merupakan sistem pembayaran, sedangkan angkutannya disebut Mikrotrans," begitu informasi tambahan dari Jalahoaks.

    Pencarian lebih lanjut mengarahkan Tirto ke artikel dari Media Indonesiaberikut. Dalam artikel tersebut, Kepala Dishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, juga mematahkan klaim ini.

    "Sehubungan dengan pemberitaan yang beredar mengenai tarif Mikrotrans, Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta menyampaikan bahwa pemberitaan tersebut adalah salah," katanya saat dikonfirmasi, Senin (5/8/2024), kepada Media Indonesia.

    Ia juga menyatakan, masyarakat yang memerlukan informasi mengenai lalu lintas dan transportasi, sebaiknya bisa mengakses akun resmi milik Dishub DKI Jakarta.

    Sementara Direktur Operasional PT Transjakarta, Daud Joseph, juga menyatakan kalau tidak ada perubahan tarif untuk layanan Mikrotrans, yang masih berstatus gratis.

    Kesimpulan

    Hasil pemeriksaan fakta menunjukkan informasi mengenai perubahan tarif Mikrotrans yang tidak lagi gratis bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).

    Berdasarkan keterangan dari pihak Dishub DKI Jakarta, per 5 Agustus 2024, penggunaan layanan armada Mikrotrans masih gratis. Informasi senada juga disampaikan oleh pihak PT Transjakarta.

    Rujukan