• (GFD-2025-29104) [SALAH] Ahok Kritik Sri Mulyani Setelah Dicopot Dari Kemenkeu

    Sumber: tiktok.com
    Tanggal publish: 18/09/2025

    Berita

    Beredar video [arsip] dari akun Tiktok “atikah6241” pada Selasa (9/9/2025) yang menampilkan Ahok yang sedang berbicara dan foto Sri Mulyani di bagian bawah. Berikut pernyataan Ahok:

    Dia mengelola anggaran APBN ya sama, bukan malaki rakyat, pajak apa, kurang pajak apa, itu mah tugas kasir, Bos. Kalau Kementerian Keuangan cuma bisa begitu, enggak usah sekolah. Nenek gua juga bisa kalau begitu.

    Sejak diunggah Selasa (9/9/2025), video itu telah ditonton lebih dari 9 ribu kali, disukai sebanyak 106 kali, menuai 20 komentar dan dibagikan ulang sebanyak 10 kali oleh pengguna Tiktok lainnya per Kamis (18/8/2025).

    Hasil Cek Fakta

    Tim Pemeriksa Fakta Mafindo (TurnBackHoax) menelusuri kebenaran klaim dengan memasukkan potongan video tersebut ke mesin pencarian foto Google Image Search.

    Hasilnya ditemukan video serupa pada kanal Youtube Big Alpha berjudul “Ahok: Gue Berani Gaji Menteri 1 Juta Dolar Per Tahun | Unfiltered E89” yang tayang Kamis (28/8/2025). Adapun pergantian beberapa menteri, termasuk Sri Mulyani, baru terjadi pada Senin (8/9/2025).

    Dalam video itu, Ahok menyatakan pengelolaan negara seharusnya mirip dengan mengelola perusahaan yang baik, termasuk dalam aspek keuangan. Ia menegaskan efisiensi APBN tidak dapat dilakukan dengan mengurangi efektivitas atau pendapatan di masa mendatang.

    Menurut Ahok, dalam istilah kepemimpinan perusahaan, yang harus dilakukan adalah pengoptimalan anggaran. Dengan demikian, cara berpikir yang muncul bukanlah terus-menerus menambah pajak, tetapi lebih kepada meningkatkan nilai atau hasil dari optimalisasi.

    Kesimpulan

    Faktanya video tersebut sebelumnya sudah diunggah oleh kanal Youtube Big Alpha sebelum pergantian beberapa menteri termasuk Sri Mulyani.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29103) [HOAKS] Tautan Pendaftaran Program Kartu Prakerja 2025

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Program Kartu Prakerja disebut telah membuka pendaftaran peserta periode 2025. Tautan yang diklaim untuk pendaftaran beredar di media sosial.

    Untuk diketahui, Kartu Prakerja adalah program pemerintah untuk pencari kerja, masyarakat yang terdampak PHK, dan pekerja, yang membutuhkan peningkatan kompetensi.

    Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan tersebut hoaks dan terindikasi phishing atau pencurian data pribadi.

    Tautan yang diklaim untuk pendaftaran program Kartu Prakerja 2025 dibagikan oleh akun Facebook ini pada Rabu (17/9/2025).

    Berikut narasi yang dibagikan:

    Pendaftaran Kartu Prakerja Telah Dibuka!

    Program kartu Prakerja, yang dinantikan oleh banyak masyarakat Indonesia, telah dibuka gelombang pendaftaran 2025.

    Program ini dirancang untuk membantu pencari kerja, pekerja, dan pelaku usaha mikro dan kecil dalam meningkatkan keterampilan mereka.

    Jangan lewatkan kesempatan ini dan dapatkan insentif sebesar Rp.4.200.000Pendaftaran Gratis tidak dipungut biaya apapun!!!

    Screenshot Hoaks, tautan pendaftaran program Kartu Prakerja periode 2025

    Hasil Cek Fakta

    Sampai saat ini pemerintah belum membuka program Kartu Prakerja 2025. Terakhir, pendaftaran Prakerja dibuka pada 2024.

    Diberitakan Kompas.com pada 16 Mei 2025, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, program tersebut masih dipersiapkan untuk transisi.

    Pemerintah sedang menyiapkan proses transisi program Kartu Prakerja dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian ke Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker).

    "Kita tunggu sampai proses transisi selesai," ujar Airlangga.

    Adapun pendaftaran Gelombang 1 Prakerja dibuka pada April 2020. Gelombang 71 menjadi yang terakhir, dan dilaksanakan pada Agustus 2024.

    Sementara itu, tautan yang beredar di Facebook tidak mengarah ke situs resmi Prakerja. Tautan itu juga terindikasi phishing atau pencurian data.

    Awas, jangan sembarang mengeklik tautan mencurigakan dan jangan pernah memasukkan data pribadi apa pun ke situs yang tidak terpercaya.

    Kesimpulan

    Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, tautan yang beredar di Facebook dan diklaim untuk pendaftaran program Kartu Prakerja 2025 adalah hoaks.

    Sampai saat ini pemerintah belum membuka program Kartu Prakerja 2025. Terakhir kali, pendaftaran Program Prakerja dibuka pada 2024.

    Rujukan

  • (GFD-2025-29102) [KLARIFIKASI] Tidak Benar Anies Baswedan Resmi Jadi Menteri di Kabinet Merah Putih

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video dengan narasi yang mengeklaim mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan resmi menjadi menteri di Kabinet Merah Putih.

    Video itu menampilkan pertemuan antara Anies dengan Presiden Prabowo Subianto.

    Setelah ditelusuri Tim Cek Fakta Kompas.com, unggahan itu keliru dan perlu diluruskan. Video aslinya diambil pada 2024 dan tidak terkait dengan penjunjukkan Anies sebagai menteri. 

    Video yang mengeklaim Anies Baswedan resmi menjadi menteri di Kabinet Merah Putih dibagikan akun Facebook ini dan ini.

    Narasi dalam video yakni sebagai berikut:

    Sehat sllu pak prabowo

    ANIS BASWEDAN RESMI JADI MENTERI DI KABINET MERAH PUTIH

    Alhamdulillah ada kemajuan

    Akun Facebook Video yang mengeklaim Anies Baswedan resmi menjadi menteri di Kabinet Merah Putih

    Hasil Cek Fakta

    Saat dicermati, dalam video terdapat spanduk yang menunjukkan bahwa konten itu diambil ketika rapat pleno penetapan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih di Jakarta.

    Kemungkinan besar video itu diambil pada 2024 dalam rangkaian proses Pemilihan Presiden 2024.

    Seperti diketahui, Prabowo maju di Pilpres 2024 bersama Gibran Rakabuming Raka. Sementara, Anies berpasangan dengan Muhaimin Iskandar.

    Kemudian Tim Cek Fakta Kompas.com menelusuri sumber video tersebut menggunakan Google Lens. Hasilnya, diketahui bahwa video identik dengan unggahan di kanal YouTube Kompas TV ini.

    Keterangan dalam video menyebut bahwa konten itu merupakan momen ketika Prabowo ditetapkan sebagai presiden terpilih dalam rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 24 April 2024.

    Setelah menyampaikan pidato, Prabowo menyapa Anies. Mereka saling menepuk pundak dan melempar senyum.

    Sehingga, dapat dipastikan bahwa video itu tidak terkait dengan narasi penunjukkan Anies sebagai menteri. 

    Pada 8 September 2025, Prabowo memang melakukan reshuffle kabinet dengan mengganti lima posisi menteri.

    Hingga Selasa (16/9/2025), posisi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) serta Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) belum terisi.

    Dikutip dari Kompas,id, Prabowo diperkirakan akan mengisi dua posisi menteri yang masih kosong tersebut pada pada Rabu (17/9/2025).

    Berdasarkan informasi yang beredar di kalangan wartawan Istana, sejumlah nama, seperti Djamari Chaniago dan Mahfud MD, disebut akan mengisi posisi Menko Polkam.

    Sementara beberapa nama seperti Erick Thohir, Puteri Komarudin, Rob Clinton Kardinal, dan Moreno Soeprapto sempat disebut sebagai calon yang akan mengisi posisi Menpora.

    Kesimpulan

    Video yang mengeklaim Anies Baswedan resmi menjadi menteri di Kabinet Merah Putih merupkaan kabar tidak benar.

    Unggahan dengan video yang menampilkan Anies bertemu Prabowo merupakan peristiwa pada 2024.

    Video itu adalah momen ketika Prabowo ditetapkan sebagai presiden terpilih dalam rapat pleno KPU pada 24 April 2024. Setelah berpidato, Prabowo menyapa Anies yang merupakan lawannya di Pilpres 2024.

    Sehingga, dapat dipastikan bahwa video itu tidak terkait dengan penunjukkan Anies sebagai menteri di Kabinet Merah Putih. 

    Rujukan

  • (GFD-2025-29101) [KLARIFIKASI] Video Warga Qatar Demonstrasi Terjadi 2023, Tidak Terkait Serangan Israel

    Sumber:
    Tanggal publish: 17/09/2025

    Berita

    KOMPAS.com - Di media sosial beredar unggahan video yang diklaim menampilkan warga Qatar melakukan aksi demonstrasi agar pemerintah melakukan serangan balasan ke Israel.

    Video itu muncul usai Israel melancarkan serangan udara ke wilayah Doha pada 9 September 2025. Menurut Israel, serangan menargetkan pimpinan Hamas yang berada di sana.

    Namun, setelah ditelusuri narasi dalam video itu keliru dan perlu diluruskan.

    Video yang diklaim menampilkan warga Qatar melakukan aksi demonstrasi usai diserang Israel pada 9 September 2025 dibagikan sejumlah akun Facebook, misalnya ini, ini dan ini.

    Akun tersebut membagikan video yang menampilkan kerumunan orang berkumpul di sebuah tempat sambil mengibarkan bendera Palestina.

    Berikut narasi teks yang disampaikan:

    Setelah shalat Jumat, ribuan warga Qatar turun ke jalan, mengecam serangan israel dan menuntut pemerintahnya untuk melakukan pembalasan.

    Mari kita tunggu, apakah Qatar akan membalas serangan israel, atau tetap saja Qatar Qetar-Qetir terhadap israel.

    Akun Facebook Tangkapan layar Facebook video yang diklaim menampilkan warga Qatar melakukan aksi demonstrasi usai serangan Israel di Doha pada 9 September 2025.

    Hasil Cek Fakta

    Penelusuran menggunakan Google Lens menemukan bahwa video itu identik dengan unggahan di artikel pemeriksa fakta Misbar.

    Dalam artikelnya, Misbar menjelaskan, video kerumunan orang mengibarkan bendera Qatar merupakan unggahan lama pada 2023 yang bersumber dari Instagram ini.

    Pengunggah menjelaskan, video itu merupakan aksi dukungan terhadap Gaza pada 20 Oktober 2023.

    Dalam video itu, para pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan beberapa slogan yang mendukung Brigade Al-Qassam dan kelompok perlawanan Palestina.

    Al Araby TV juga melaporkan terdapat demonstrasi di Doha yang mengutuk serangan udara Israel di Jalur Gaza pada 20 Oktober 2023

    Sehingga, dapat dipastikan bahwa video yang beredar tidak terkait dengan serangan Israel di Doha pada 9 September 2025. 

    Sementara itu, dikutip dari Al Jazeera, Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, mengecam serangan Israel ke Doha pada 9 September 2025.

    Menurut Tamim, serangan Israel tersebut merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan dan keamanan. Tindakan Israel juga melanggar aturan dan prinsip hukum internasional. 

    Kesimpulan

    Video yang diklaim menampilkan warga Qatar melakukan aksi demonstrasi usai diserang Israel pada 9 September 2025 dibagikan dengan konteks keliru.

    Adapun video aslinya adalah demonstrasi pada 20 Oktober 2023 untuk mengecam serangan udara Israel di Jalur Gaza. 

    Rujukan